...ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗...
"Pak dengerin saya dulu, jangan langsung marah" ucap Aira.
Sejak tiba, Alex terus mendiamkannya, Aira berusaha menjelaskan apa yang terjadi, tapi Alex sama sekali tidak ingin mendengarkannya.
"Pak Alex"
"..."
"Eh..Kalian sudah pulang"
Aira menoleh, ada si bibi tengah tersenyum dengan vakum cleaner ditangannya.
"I-iya bi" ucap Aira canggung.
'Bibi denger gak ya yang tadi'
"Non sama Aden mau makan sekarang? biar bibi masakin" tawarnya.
Aira menggeleng cepat.
"Gak usah ni, nanti Aira masak sendiri" ucap Aira.
Sesekali matanya melihat kearah Alex yang Acuh tak Acuh, kenapa suaminya begitu dingin, bahkan dilingkungan rumahnya.
"Gak usah Non kan capek, saya gak enak nanti Non"
"Gakpapa biiii Sa-"
"Bi saya keluar dulu, nanti kalau bunda Nyariin bilang saya pergi ada Urusan sebentar" ucap Alex tiba-tiba.
'A**pa nih? gue didepannya iniloh'
Si bibi melonggo Bingung, kemudian mengangguk paham.
Aira shock, bisa-bisanya Alex pamit ke pembantunya bukan keistrinya yang sudah jelas berdiri didepannya.
Alex hendak pergi, tapi dadanya ditahan Aira, tentu saja ia tidak terima.
"Bapak mau kemana?" Aira sedikit berbisik.
"..."
"Kenapa gak izin ke saya? saya disiniloh pak" ucap Aira.
Sialnya Alex tidak perduli, ia tetap pergi.
"Pak jangan gitu dong" rengek Aira.
Bibi yang Mulai paham akan situasi mulai mendekati Aira.
"Lagi marahan ya?" tanya nibi.
Aira menunduk malu.
"Enggak kok bi" elaknya.
"Jangan ditutupin bibi juga paham.."
"Bi..Masa pak Alex gak pamit kesaya, saya kan istrinya" ucap Aira.
Si bibi malah tersenyum.
"Percaya sama bibi, sebenernya itu Den Alex pamit kekamu, tapi kalian lagi Marahan, jadi Nama bibi sebagai perantara aja" Asumsi bibi.
Aira mengangguk.
"yaudah bibi bantuin saya masak buat makan malam ya, saya mau keatas bentar" ucap Aira.
Dikamar.
Aira baru selesai mandi dan hendak turun kebawah, tapi ia teringat Akan Alex, Aira ingin tau kemana dia pergi, diambilnya Handphone yang ada didalam tas, lalu menghubungi Alex.
"Angkat pleasee" gumamnya.
Aira mengigit kuku.
"A**da apa?"
'Y**ess diangkat'
"Bapak pulang jam berapa nanti?" tanya Aira.
"T**idak pulang"
Aira panik dengan ucapan Alex.
"Pak...Sa-saya minta maaf pak..Bapak pulang ya" bujuk Aira.
"K**amu belum nyesel kan? kamu cuma takut ditanyain bunda"
'Yallah please banget Pak Alex ini'
"Pak gak gitu...Jangan suka berasumsi sendiri kalau gak tau kenyataan"
tuut tuut
"Bangsat!" umpat Aira membanting handphonenya ke ranjang.
"Astagfirulloh Non"
Aira langsung menoleh, sial lupa menutup Pintu.
"E-eh bibi"
"Non kenapa Non? kok handphonenya dibanting"
tanya Bibi.
Aira sudah kesal dengan sikap Alex tapi tidak bisa membuat solusi, ia belari dan memeluk nibi, Wanita parubaya itupun mengusap pundaknya.
"Bi..Hiks...Hiks.." isaknya.
"Gakpapa nangis aja Non biar mendingan..." ucap bibi.
"Bi..Kenapa Pak Alex keras kepala banget..hiks..Aira gak Tau cara nenangin dia.."
"Kamu yang sabar..Den Alex memang seperti itu..tapi cuma sebentar...Dia gak akan bisa marah lebih dari satu Hari...Percaya sama bibi.."
"Boleh bibi tau apa masalah kalian?"
Aira melepas pelukannya menatap Sang bibi sambil sesegukan.
"ta-tapi bi..masalah Aira sama pak Alex.."
"Heum?duduk dulu sini nak..Biar tenang ceritanya" pinta bibi.
Aira menurut.
"Bi bisa tutup pintunya? saya takut bunda tiba-tiba pulang terus lihat Aira kayak gini"
Si bibi meng-iyakan menutup Pintu, barulah Aira menceritakan masalahnya.
"Kesalahpahaman ini wajar, Ditambah kalian baru menikah..masih cemburuan..Kamu sama seperti Den Alex..Keras kepala.."
Aira mengerutkan dahinya.
"Maaf kalau bibi ngomongnya gak enak..tapi kamu yang salah Non, gak baik waktu lagi berselisih sama suami terus pergi boncengan sama laki-laki lain tanpa sepengetahuan suami, memang bukan berzina tapi apapun alasan itu tidak bisa diterima..Paham?"jelas bibi
"Ta-tapi bi Kak Gilan itu cuma mau hibur Aira"
Bibi mengeleng sambil tertawa kecil.
"kamu ini sangat polos ya Non..Yasudah sekarang apa Non ngaku kalau Non salah?"
Aira mengangguk.
"Udah tau kesalahannya dimana?"
Aira mengangguk lagi.
"Karena saya pergi sama Kak Gilan tanpa seizin pak alex" ucap Aira sendu.
Bibi mengelus kepala aira, membuatnya lebih tenang.
"Alhamdulilah bibi doakan cepat baikan, apapun masalahnya bilang kebibi mungkin Bibi bisa bantu.."
Mendengar itu Aira tersenyum sumringah, Dia sekarang punya patner untuk curhat.
"Em...Bi tadi Pak Alex bilang.."
"Sudah jangan diambil hati..Bibi mau kedapur dulu Non"
Aira bangkit.
"Aira ikut ya bi..mau masak buat pak alex"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Usai Sholat maghrib Aira kembali keruang tamu, menunggu Alex pulang, sudah beberapa jam sejak Pria itu pergi sampai melewatkan sholat berjamaah bersama Aira.
Aira mengigit bibir Bawahnya khawatir.
'Gak mungkin kan Pak Alex beneran gak pulang?'
'Dia pasti takut Bunda khawatir juga..Gak mungkinlah'
Lima belas menit ia berdiri disana, Alex tak kunjung datang membuat perasaan Aira tidak tenang, ia mencari keberadaan sang pembantu.
"Bii bibiiii" panggil Aira.
"Saya mau keluar sebentar.."
"Loh mau kemana Non?" kaget bibi.
"Saya mau nyari pak Alex..Mungkin dia dikampus, kalau bunda tanya bilang Aira pergi sama Pak Alex yaa" ucap Aira.
Ia segera pergi kekamarnya untuk mengambil handphone dan tasnya, saat turun kebawah Aira malah Berpapasan dengan mertuanya yang baru saja tiba dirumah.
'M**ampus gue'
"Bundaa" sapa Aira.
Wanita parubaya itu menoleh.
"Eh menantuku~ mau kemana nak?"
Aira mendekat lalu mencium tangan mertuanya.
"Eem ini bun mau ke Alfamart depan bentar, bunda baru pulang kan? Aira udah masak loh buat bunda sama ayah" ucap Aira.
Reva terlihat senang.
"Oh iya? harus cepat-cepat bunda habisin nih sebelum ayah tau..nanti bunda gak kebagian" ucap reva.
Aira terkekeh.
"Ih Aira bilangin ke ayah loh yaa"
"Biarin wlee"
Lihat ibu Alex begitu lucu dan ramah, begitu pula Ayahnyaa tapi Kenapa Alex berbeda, tidak mewarisi sifat orangtuanya sama sekali.
Aira melangkah keluar rumah, ia sudah memesan Gr*b untuk kekampus, sesampainya disana Aira buru-buru masuk, syukurlah kampusnya masih buka, karena banyak mahasiswa yang mengikuti kelas malam.
"Kamu mau kemana?" tanya salah satu mahasiswa yang ada dikoridor.
"Ah em..Pak Alex ada kelas malam kak?" tanya Aira.
"Adaa tadii gue liat dia masuk keruangannya"
Aira menghela nafas lega, ia pun menuju ruangan Dosen.
Tok Tok Tok...
"Masuk"
'A**llhamdulilah beneran ada'
Aira sedikit gugup untuk menatap wajah pria itu, mau bagaimana lagi ia juga tidak mau Alex terus begini.
"Pak ini saya" ucap Aira melangkah masuk.
"Oh"
'Oh? oh doang?'
Aira duduk dikursi yang ada didepan meja Alex.
"Bapak gak pulang? saya-"
"Kalau kamu cuma mau bahas itu silahkan keluar" ucap Alex dingin.
"Bapak bener-bener gak ngehargai saya" geramnya.
Brak!
Aira memukul meja.
"Cukup pak! saya datang mau meminta maaf, saya tau saya salah saya sudah mengakui itu, kedatangan saya kesini untuk mastiin bapak baik baik aja! saya khawatir tau gak! kalau gak suka saya disini oke saya pergi! bapak sendiri yang bilang jangan kekanak kanakan tapi ini apa?! bapak sendiri yang terlalu kekanak kanakan!" Aira meluapkan emosinya.
Masa bodoh dengan Alex, ia sudah habis kesabaran.
"Saya pamit! terserah bapak mau pulang atau tidak!"
Brak!
Aira membanting kuat, meninggalkan Alex yang terdiam.
"Huft.." Alex menghela nafas.
kembali keAira, gadis itu terus mengomel sepanjang perjalanan, sangking kesalnya ia malah berjalan begitu tidak perduli orang orang yang melihatnya.
"Sialan jadi orang gak bisa disayang!"
Aira kembali kerumah, sebelumnya ia harus menurunkan amarahnya didepan Reva dan tetap tenang.
"Assalamuallaikum"
"Waalaikumsalam Aira kok lama ke alfamartnya nak? bunda cemas loh ini" ucap revabyang berada diruang tamu, oh tuhan mertuanya menunggunya.
'Bodohnya gue'
"Aaa bunda maaf Aira ngobrol bareng temen yang gak sengaja ketemu" ia berbohong.
"Hmm kamu iniii...Ngomong-ngomong masakan kamu tadii the best bangett ayah sampai nambah"
Mata Aira berbinar.
"Serius bun?! Oke besok Aira masakin lagi" serunya.
"Sip! kamu istirahat sana..Jangan pikirin Alex..Tadi dia telfon bunda pulang malem"
Aira tersentak.
'Ternyata udah ngabarin bunda'
"I-iya bunda"
Aira pergi kekamarnya, wajah Reva langsung berubah menjadi dingin, ia kembali duduk disofa dengan tatapan tajam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
knp lg tu simertua kog mukanya berubah jd dingin
2022-09-07
0
Marlina Ram
thor...maaf yah umurx masih 15 tahun ya buatx..tuh bxk kata kasar yg keluar dari mulut si aira thor??🤣🤔
2022-06-10
1
Moonlight
bunda nyeremin ih
2021-09-25
0