Reva bangkit menghampirinya.
"Kamu bohong ya?" tebaknya.
Tubuh Aira menegang, sial bagaimana bisa mertuanya tau.
'IYAA BUNDAA AKU BOHONG😭😭'
"Haha jangan tegang gitu dong, bunda bercanda..."
Aira menghela nafas.
Hampir aja.
"Emm..Alex pergi kemana? kenapa gak diajak kamunya?"
"Cuma bentar katanya bun hehe"
"Dasar Alex, tega banget istrinya ditinggal sendiri" omel Reva.
Aira menundukkan kepalanya, perlahan mendekat kearah Reva lalu menekuk kedua lututnya sembari memegang tangan Reva.
Reva dibuat terheran dengan sikap Aira.
"Loh kamu kenapa heh!"
Aira tidak punya keberanian menatap wajah Mertuanya.
"Aira...Ayo sini duduk disebelah bunda, jangan kayak gini...Gak enak nanti dilihat ayah"
Aira menggeleng.
"Yallah Aira kamu sebenernya kenapa...Ayo sayang bunda gak mau kamu berlutut"
Reva memegang kedua punya Aira agar gadis itu bangkit.
"Bunda..."
"Iyaa ini bundaa nak"
'Kenapa bunda sebaik ini...Gue jadi gak tega mau ngomongnya'
"Aku-Aku minta maaf.." ucap Aira dengan suara sendu.
"Kamu gak salah apa-apa kenapa minta maaf? Bunda gak ngerti" ucap reva.
"Aira patuh sama bunda nak, ayo berdiri"
Aira menahan pergelangan tangan reva.
'Ayo Aira lo bisa...Dengan gini lo bisa dapet bantuan untuk baikan sama Alex'
"Bunda aku bukan menantu yang baik dan...Sebenernya aku sama pak Alexㅡ"
"Assalamuallaikum" ucap seseorang.
Otomatis mereka berdua menoleh kearah pintu, Aira bisa bernafas lega saat melihat siapa yang barusaja memasuki rumah.
Y****ap! Itu Alex.
"Waalaikumsalam" ucap keduanya.
Aira segera bangkit untuk pindah posisi kesofa sebelahnya, karena Alex mendekati Reva untuk mencium tangan ibunya.
Orang awam biasa bilang 'salim dulu sama emak atau salam'
Alex sempat melirik kearahnya.
"Kamu dari mana nak?" tanya Reva.
"Ketemuan sama temen bun, bunda baru pulang? Ayah mana?" ucap Alex duduk disebelah Reva.
"10 menit yang lalu, ayah lagi keluar, kamu kenapa ninggalin istri sendirin dirumah hah?! gak kasian kamu?" protes Reva sembari memukul pundak Alex.
"Iya maaf bunda, Alex juga udah izin sama Aira" ucap Alex.
'Weh apa nih?!sejak kapan anda izin kepada saya? Jago bohong juga ternyata'
"Jangan minta maaf ke bunda, minta maaf ke istri kamu sana" ucap Reva.
Tubuh Aira menegang, dia hanya tersenyum.
"Bun gapapa-"
"Saya minta maaf ya" ucap Alex.
Aira mengangguk cepat.
"Oh iya kamu mau ngomong apa tadi Ra?"
"Enggak kok enggak jadii bundaa" Aira menyengir.
"Yaudah bunda mau kekamar dulu, capek mau istirahat"
Reva bangkit dari duduknya dibantu Alex, maklum sudah berumur.
"Bunda mau aku bikinin teh anget?" tawar Aira.
"Enggak, bunda udah minum tadi nak, kamu istirahat aja besok ngampus kan?"
Aira mengangguk.
"Tidur gih.."
"Iya bunda"
Setelah kepergian mertuanya, kini tersisa dia dan Alex diruang tamu.
Doeng!!
Pikiran Aira kosong, mengingat dosa yang dia perbuat kepada suaminya membuatnya berkali-kali mengurungkan niatnya untuk minta maaf.
Jujur saja Aira tidak pandai dalam membujuk.
Aira melirik pria disampingnya.
'Duh..gimana..'
Diliriknya lagi pria itu, sampai bibirnya berani mengucapkan kalimat.
"Pak" panggilnya.
"Hm?" Alex berdehem.
"Mau saya bikin teh?" tawar Aira.
Mungkin ini bisa jadi bahan untuk meminta maaf, pikirnya.
"Enggak" jawabnya singkat.
"E..E..Bapak tadi kemana?" tanya Aira.
Alex melihat kearahnya.
"Menurut kamu?"
"Saya gak tau lah, orang saya dirumah"
"Ya" ucapnya singkat.
Mendengar jawaban Alex, Aira berdecap sebal.
"Kenapa pesan saya gak dibaca? Bapak gak tau gimana saya khawatir, saya takut bapak ngedarain mobil dalam keadaan marah kayak gitu...Kalau kejadian yang enggak enggak"
Aira meluapkan semuanya, ia sudah terlanjur kesal.
Alex terdiam.
"Emm..Maksud saya bapak udah makan?"
"Saya sudah makan diluar" ucap Alex.
Dengan wajah datarnya Alex pergi meninggalkan Aira, apa Alex tidak perduli dengan kekhawatir'rannya.
Tapi Aira tidak tahan, ia menarik lengan Alex untuk mencegahnya naik keatas.
"Pak saya bener-bener minta maaf, saya salah, saya gak becus, tapi tolong jangan dingin ke saya pak..Besok saya berangkat ke kampus gak ada tebengan"
Yang benar saja Aira! Minta maaf yang ikhlas, bukan memikirkan bagaimana hari esok, hari ini saja belum selesai.
Alex menatap Aira.
"Kamu ngomong gini demi tebengan?" ucap Alex.
Dengan pedenya gadis itu mengangguk.
Bodoh memang.
"Saya tetap nganter kamu karena saya punya tanggung jawab" ucap Alex memberi penekanan diakhir ucapannya.
Tanggung jawab.
Kalimat itu seakan membuat Aira sadar, bahwa dia sudah lari dari tanggung jawabnya selama ini, Perlahan pegangan tangannya lepas, Aira menunduk.
"Saya mau ti-"
"Pak..Saya gini karena saya tau saya yang salah, bisa gak ngehargai?"
Alex enggan menjawab.
Sudahlah lupakan saja, Aira dengan cepat menarik lehernya sehingga bibir mereka saling bersentuhan.
Chup!
Untung saja dengan sigap Alex menahan tubuhnya dan punggung Aira agak tidak jatuh.
Hanya ciuman biasa, tidak ada pergerakan ataupun ******* - ******* yang diberikan Aira.
Alex bisa melihat mata gadis itu terpejam.
Jantung alex berdegub kencang, ini pertama kalinya Aira berani menciumnya lebih dulu.
'Woi! Ini terus gimana! Gue ga ngerti cara nganunya..sialan' batin Aira mengumpat.
'Udahannya gimana woi! Diem aja ini suami'
Dengan berani Aira melepas tautannya sembari mundur satu langkah, ia bisa melihat jelas Alex menatapnya lekat.
Pipinya merah.
"Kamu.."
Chup!
"Malem pak saya ngantuk!" ucap Aira mencoba berlari sekencang mungkin melewati Alex, tapi sial tangan berhasil ditarik.
Sudut bibir alex terangkat, lihat begitu manis Aira membujuknya sehingga ia bisa melupakan begitu saja kesalahan yang dibuat.
"Aira kamu berani sama saya?" ucap Alex.
Aira menggeleng.
"Apa ini termasuk sogokan kamu supaya saya maafin kamu?"
"Pak..Sa-saya"
"Hm?"
"Saya ngantuk!"
Aira langsung berlari kecil menaiki anak tangga ketika berhasil melepaskan diri.
"Saya belum maafin kamu"
Brak!
Terdengar pintu kamar yang ditutup dengan kuat.
Manis.
Kata yang telintas dipikirannya.
Seandainya pernikahan ini bukan paksaan, Alex pasti sudah bisa memeluk gadis itu setiap malam dan menjadi suami yang 'nyata' dan 'tulus'.
"Huft..." Alex menghela nafas.
Sulitnya pernikahan ini.
"Wah ada yang dapet night kiss "
Spontan Alex menoleh kebelakangnya, matanya membulat kaget.
"Ayah?!"
"Kaget ya?" ucapnya santai.
Sejak kapan Hero berdiri didepan pintu sembari menenteng plastik putih.
Telinga Alex memerah.
"Haha telinga kamu merah tuh.."
"Ck ck gak berubah dari kecil..Memang kamu ini" ucap Hero.
Alex duduk dimeja makan bersama sang ayah, lebih tepatnya melihat pria itu makan, ia menunduk menatap gelas berisi air putih didepannya sembari memijit pangkal hidungnya.
Bagaimana malunya dia, saat kepergok berciuman dengan istri sendiri, hal itu memang sudah biasa, tapi bagi Alex itu luar biasa.
"Malu ya kamu? hahaha, orang sama istri sendiri aja kok, kalau sama istri tetangga nah...baru malu hahaha" kekeh hero disela- sela makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
dih ayah....tega bngt beli sate cm makan sendiri🤦♀️
2022-09-07
2
Alanna Th
anak sama ayah - trnyata sama y - makan sendiri gk ngajak istri. moga" sakit maag trus msk ugd, biar nyadar tuh 😞😱
2022-07-30
1
Tiara Aliyah
masa bgtu trs cerita Uda berapa apisode coba masih kaku aja rumah tangga
2022-02-27
0