Alex mengendarai mobilnya menuju tempat parkir mall, yap Alex pikir Aira membutuhkan beberapa pakaian dan skincare semacamnya, mallnya tidak begitu jauh dari rumah mereka.
"Aira.." ucap Alex sambil menepuk pundak gadis itu pelan untuk membangunkannya.
"Emm.." lenguhnya.
Aira membuka mata lalu mengusapnya.
"Kita dimana Pak?" tanya Aira dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.
"Parkiran" ucap Alex.
"Iya, parkiran apa?" tanya Aira lagi.
"Tempat kendaraan" jawab Alex.
Dia dosen tapi bodoh, Pikirnya.
"Inalilahi" Aira memegang keningnya.
Aira mulai kesal dengan jawaban Alex
"Siapa yang meninggal?"
"Otak saya pak" ketus Aira.
"Turut bersukacita"
Alex melepas selt beltnya bergegas keluar mobil.
"Pak tunggu dulu!" cegah Aira.
Alex menatap Aira.
"Sejujurnya kita dimana? Jangan jawab parkiran karena saya tau kita diparkiran" ucap Aira.
"Hotel" balas Alex datar.
Aira membelalakan matanya.
"Hah!? HㅡHotel?!" ucap Aira gelagapan.
"Pak jangan macem-macem loh, nanti saya bilang bunda"
"Saya gak takut" potong Alex datar.
Aira panas dingin, ia masih belum sadar kalau ada diMall.
"Pak..." rengek Aira.
Alex menatap Aira.
"Bodoh" ucapnya membuat Aira mengerutkan dahi.
Alex menunjuk kebelakang Aira, dimana tertulis tanda tempat parkir mall.
"Bu-bukan hotel ternyata" ucapnya.
Aira menyengir karena malu, bisa-bisanya dia dibodohi oleh dosennya.
"Tenang, saya gak suka yang rata" ceplos Alex.
"WHAT!?"
Skip.
Aira mendorong troli sedangkan Alex dengan santai berjalan didepannya.
"Pak" panggil Aira.
"Hm?"
"Ini gak kebalik? Biasanya kalau belanja, si pria akan berperan sebagai pendorong troli sedangkan si wanita berperan untuk memilih-milih barang yang akan dibeli" eluhnya.
"Tangan saya pegel" jawab Alex sambil memijit-mijit tangannya.
Aira menekan sudut bibirnya.
'Kalo gak mikir dia yang bayar, ogah-ogahan gue dorong troli'
'Apa banget..cantik-cantik disuruh dorong ginian'
'Kayak babu dia gue' gerutunya.
Ia mengikuti kemana pria itu berjalan, tentu saja dengan ketidak-ikhlasannya.
"Eeum..Permisi mas"
Aira melihat kearah suara itu, ada seorang gadis bersama kedua temannya berdiri didepan Alex.
'Mau ngapain tuh'
"Mas bo-boleh minta nomor whatsappnya?" ucap gadis itu gugup.
"Cih cabe-cabean" cibir Aira.
Alex melihat kearahnya, Aira menaikan Alisnya.
"Kesini" ucap Alex tanpa bersuara.
"Gak ah males" tolak Aira yang mendapat tatapan tajam dari Alex.
"Duh kayaknya beli cemilan enak nih" Aira ingin berpindah ke tempat lainnya.
"Itu pembantunya ya mas?" tanya si gadis
Sontak Aira menghentikan langkahnya, ia berbalik menatap gadis yang barusaja mengatai dirinya pembantu.
"L-lo ngomong apa barusan hah!?" bentak Aira tak terima.
"Pembantu, bener kan?" jawab sigadis tanpa wajah berdosa.
"LO TU-"
"Maaf dia istri saya" ucap Alex.
Ketiga gadis itu terdiam, mereka saling berbisik.
Aira melipat kedua tangan sambil mengangkat sudut bibirnya.
Aira bisa melihat jelas salah satu gadis itu menatapnya tidak suka, so? apa masalahnya? Mereka iri, Aira tersenyum menang.
"Maaf mas saya gak tau, permisi"
Gadis-gadis itu berangsur pergi.
"Yah maen pergi aja tu bocah" sewotnya.
"Bocah teriak bocah" cibir Alex sambil berjalan lebih dulu.
"Saya gak bocah!" Aira menatap tajam pria didepannya.
"Buktinya kamu pendek" ucap Alex menunjuk tubuh Aira.
"Ya...Emang udah dari sononya ginii pak"
Oke Aira kalah kalau soal tinggi badan!.
"Berarti kamu bocah haha" kekeh Alex.
Kediaman Hero.
Mereka sampai di pekarangan rumah, Alex menaruh Mobilnya kedalam garasi rumah. Alex menoleh kesamping, lagi-lagi istrinya tertidur, Se-lelah itukah Aira pikirnya.
Perlahan Alex mendekat lalu melepas selt belt yang dikenakan Aira.
"Engh.." lenguh Aira.
Alex segera menjauhkan tubuhnya.
"Hoamm...udah sampai Pak?" tanya Aira dengar suara khas orang bangun tidur.
"Hmm"
Alex keluar mobil lebih dulu untuk mengambil belanjaan, Aira menunduk melihat self belt nya sudah terlepas, tapi ia tidak memperdulikan hal itu.
"Assalamuallaikum" ucap keduanya.
"Waalaikumsalam den, non" jawab bibi.
Alex mengedarkan pandangannya mencari sosok Bunda, biasanya wanita parubaya itu berada diruang tamu menunggunya pulang.
"Ayah sama bunda kemana bi?" tanya Alex.
"Tadi Nyonya pergi ke acara temen SMA nya, Tuan juga ikut den" jelas si bibi.
Alex mengangguk paham, bibi beralih keAira yang berdiri disamping Alex dengan mata tertutup.
"ItuㅡNon Aira kenapa Den?" tanyanya.
Mendengar namanya disebut Aira langsung menegakkan tubuhnya dan bersikap tidak terjadi apa-apa, Aira menaikan Bahunya saat Alex melihatnya.
"Enggak kenapa-napa kokㅡsaya kekamar duluan ya Pak" ucap Aira.
Aira menaiki tangga menuju kamarnya.
"Eh kok belanja den? Bahan makanan masih ada kok" ucap si bibi saat melihat kantung plastik yang dibawa Alex.
"Ini buat nanti malem bi, biar Aira yang masak" ucap Alex.
"Kan ada saya den"
"Bibi hari ini pulang lebih awal saja" tutur Alex.
Aira membuka pintu kamarnya, senyumnya muncul saat melihat ranjang tidur didepannya, Dia melempar tasnya sembarangan, lalu membanting tubuhnya di ranjang.
"Udah tidurnya, bentar lagi sore" saut Alex yang barusaja masuk kamar.
Aira mengabaikannya, ia enggan untuk bangkit dari posisi tidurnya.
"Aira" ucap Alex.
Alex berdiri di samping ranjang memandangi istrinya.
"..."
"Setidaknya mandi, sholat, baru tidur lagi" imbuhnya.
"Oke!" balas Aira.
Gadis itu langsung bangkit mengambil handuk dengan santainya, Alex hanya bisa mengeleng-gelengkan kepalanya.
Ia mengutip tas Aira dilantai dan menaruhnya dimeja belajar Aira.
Kamar mandi.
Usai mandi, ia memakai beberapa pelembab kewajahnya, Aira meraih handuknya, ia merasa melupakan sesuatu.
"Lah..Bego baju gue mana?!" ucapnya.
Aira merutuki kebodohannya, Bagaimana bisa dengan santainya dia masuk kekamar mandi tanpa membawa pakaian ganti.
Aira mengigit kukunya bimbang, Dia mondar mandir sambil berpikir.
"Apa gue keluar pake handuk aja?" gumamnya.
Aira membuka pintunya sedikit.
"Gak keliatan Anyink" sebalnya.
'Panggil aja deh'pikirnya.
"Pak" panggil Aira.
"..."
"Bapak Alex?" panggilnya (lagi)
Tidak ada sautan, sudah jelas kalau pria itu tidak ada didalam kamar, dengan berani Aira keluar kamar mandi menuju kearah kopernya.
Aira membulatkan mata saat melihat knop pintunya bergerak.
Cklek.
Deg!
"Kyaaaaaaaaa!" teriak Aira.
Alex spontan keluar dan menutup kembali pintu kamarnya, Aira bergegas menggambil piyamanya dan kembali kekamar mandi.
Beberapa saat kemudian, Aira sudah rapi dengan piyamanya, Dia mendekat kearah pintu.
Alex masuk kedalam kamar, melewati Aira begitu saja, Gadis itu meneguk saliva saat melihat wajah datar Alex.
Aira masih berdiri didepan pintu sambil memainkan jari-jarinya, dia bingung harus apa.
Ia mendekati Alex yang duduk di sofa kamar dengan laptopnya.
"Ee...pak" panggil Aira.
"Hm?"
"So-soal tadi sa-saya minta maaf" ucap Aira.
Alex menutup laptopnya dan menatapnya, Aira tidak berani menatap balik.
"Saya maafin" ucap Alex.
"Makasih bapak dosen" ucapnya senang.
Aira turun keruang tamu untuk menonton televisi, sebenarnya dikamar juga ada, Aira hanya tidak ingin berduaan dengan Alex dikamar.
"Rasanya udah setahun gak nonton tv gue"
gumamnya.
Kakinya menjulur keatas meja, dengan bantal sofa dipangkuannya.
"Biasanya kalo dirumah jam segini tidur, pas mau magrib baru bangun"
"Kangen Mama papa" gumamnya.
"Nanti malem telfon ah" ucap Aira dalam hati.
"Non" panggil bibi.
Aira menoleh kesampingnya, ada bibi yang berdiri dengan tas selempangnya.
Aira mengerutkan dahi.
"Loh..Bibi mau kemana?" tanya Aira.
"Mau pulang non" jawab bibi.
"Kok jam segini bi? anak bibi sakit ya?" tanya Aira.
"Enggak kok non, tadi den Alex nyuruh saya pulang non" jelas si bibi.
Aira mangut mangut, lalu mempersilahkan pembantu pulang.
Ia kembali fokus keacara televisinya, tak lupa Aira kedapur mengambil beberapa cemilan dan bersantai di sofa.
Sreg!
"ANJIR!"ucap Aira kaget karena cemilan ditangannya dirampas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Helmina R
suka dengan ceritanya nggak Mmbosankan
2022-12-13
1
putia salim
😀😀😀😀
2022-09-07
2
Ayu Nuraini
😂😂😂 polos bgt sh
2022-08-14
1