Jangan lupa mampir ke karya baruku, update setiap hari kok! gak kalah seru, tulisannya juga lebih rapi.
Aira memilih berjalan dibelakang Alex, wajahnya merengut mengingat pria didepannya baru saja mengambil first kissnya.
"Kamu kenapa?" Tanya Alex dengan wajah datar.
Aira memutar bola matanya malas.
'Lu barusan nyium gue ya setan! Masih nanya kenapa'
"Mau saya cium la-"
Aira berpindah posisi membungkam mulut berdosa milik Alex.
"Stopㅡitu First kiss saya pak!" senggak Aira.
ia kembali menurunkan tangannya.
"Bapak pikir bapak itu siapa?"
Ucap Aira menatap sinis.
"Orang yang halalin kamu"jawab Alex enteng.
Benar bukan? Alex yang menikahinya maka Alex berhak atas tubuh istrinya.
"Teㅡterus bapak boleh gitu main nyosor?"
Alex mengangguk.
"Iiiish"
Aira menghentakan kakinya dan memutuskan pergi lebih dulu. Kenapa yang namanya dosen itu menyebalkan, pikirnya.
Kediaman Hero.
Usai makan malam, Aira memilih kekamar lebih dulu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya yang terbengkalai selama beberapa hari tentunya ia sudah mencuci bekas makan mereka.
"Gak sadar tugas gue numpuk semua"
"Tau gini tadi gak kelayapan"gumam Aira.
Cklek
Aira menengok sebentar, Alex baru saja membuka pintu kamar. pria itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
"Kamu belum tidur?"ucap Alex.
"....."
"Aira.."panggil Alex dengan lembut.
"Belum, Saya masih banyak tugas pak"jawab Aira.
"Lihat kesini kalau diajak bicara"
"Saya dibelakang bukan didepan kamu"lanjut Alex.
Aira bukan tidak mau menoleh, dia masih cangung karena kejadian sore tadi, tidak pernah pacaran tau tau menciumnya.
"Hemm"balas Aira.
"Aira saya serius.."
Aira menghela nafas.
"Pak saya lagi ngerjain tugas kuliah yang numpuk, please jangan ganggu" Aira memelas.
"Saya tidak menganggu kamu"
'Jawab mulu lu, gak mau bantuin mending diem"batin Aira.
"Iya terserah bapak"ucap Aira.
"Dosen emang gak pernah salah"lanjutnya dengan nada pelan.
"Ngomong apa kamu?"ucap Aldx.
'Mampus kedengeran'
"Eng-engga, saya gak ngomong apa-apa"elak Aira.
Hening.
Aira melirik jam dinding dikamarnya, hampir pukul dua malam dia belum juga selesai. Alex sudah menutup matanya tiga jam yang lalu.
Aira beberapa kali mengusap matanya yang berair akibat terlalu lama menatap layar laptop.
"Duh masih banyak lagi"gumamnya.
Tubuhnya bergerak kekanan dan kekiri karena pinggangnya sakit.
"Belum selesai juga?"ucap Alex.
Aira menoleh kepalanya kebelakang, terlihat Alex sudah merubah posisi tidurnya menjadi duduk dengan rambut yang berantakan.
"Lah..pak Alex kok..."ucap Aira.
"Seberapa banyak tugasnya?"ucap Alex.
"Hah?"
"Tugasnya Aira..."suara Alex melembut.
"Eum..sedikit lagi, bapak tidur aja. Biar saya pindah ke ruang tamu dulu'
Aira bangkit sambil membawa laptop dan bukunya, tapi Alex menahannya.
"Disini saja, saya bantu"ucap Alex.
Aira menatap Alex tak percaya.
"Apa?"ucap Alex.
Aira menggeleng.
'kesempatan emas!'
ia meletakkan kembali laptopnya dimeja, Matanya melihat Alex yang sekarang duduk disebelahnya.
"Pak ini tugasnya cuma dikit kok, bapak istirahat aja"ucap Aira pura-pura menolak.
Alex menoleh.
"Saya tidak mungkin bisa tidur kalau istri saya belum tidur"ucap Alex.
Gleg!
Jarak sedekat ini membuat wajah Aira memerah.
Nyawa Aira sudah melayang-layang rasanya, kenapa pria dingin bermulut tajam seperti Alex bisa membuat kata-kata romantis yang membuatnya tersipu?.
Oke Aira lupa kalau pria itu sedang menatapnya.
"Fokus ketugas, jangan menghayal"ucap Alex datar.
Buyar sudah, Kemana mulut manis Alex tadi.
Aira menepuk-nepuk kedua pipinya.
Mereka berdua fokus kelaptop masing-masing, Alex dengan ligat menyelesaikan tugas-tugas Aira.
Sedangkan Aira, ia sesekali memngarahkan pandangannya ke wajah Alex. tiga kata terlintas dipikirannya.
Tampan.
Tapi.
Menyebalkan.
"Sudah puas mengagumi saya?"cibir Alex.
Aira langsung membuang muka kearah layar laptop.
"dih..kepede'an bapak"ucap Aira.
"Fakta"ucap Alex.
"Ck..sudah selesai kan pak? Makasih" Aira mengalihkan topik pembicaraan.
"Tungguㅡ"ucap Alex.
"Apa lagi pak?"ucap Aira bingung.
"Bapak minta imbalan?"tebaknya.
"Iya"imbuh Alex.
'Dipikir tadi ikhlas, dasar dosen' umpat Aira dalam hati.
"Oke, sebentar"Aira bangkit dari duduknya.
"Kamu ngapain?"ucap Alex.
"Bapak minta imbalan kan? Yasudah saya ambil dompet du-"
Ucapam Aira terpotong karena Alex menarik lengannya hingga dia terduduk kembali.
"Bukan uang"ucap Alex.
"Terus apa dong?"tanya Aira.
Alex menatap Aira lekat.
"Imbalan seperti yang ditaman mungkin?"
Alex menampilkan smirknya membuat buku kuduk Aira berdiri.
Aira meneguk salivanya.
Flashback .
Chup~
Alex mengecupnya tepat dibibir Aira.
"Kamu berisik"ucap Alex.
Off.
Aira mengingat jelas suara Alex yang serak dan mengoda iman.
"Di-ditaman?"Aira pura-pura lupa.
"Hum"
Aira mengigit bibir bawahnya bingung, tubuhnya seketika dingin.
"Gimana?"ucap Alex.
"Meㅡmesum"Aira mendorong tubuh Alex.
Aira menjauh, naik keatas ranjang menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya. Bibir Aira tak hentinya membaca semua doa agar terlindungi dari Alex.
Alex terkekeh pelan, Ia mendekati Aira merangkul tubuh istrinya dari belakang.
"Pak.."
"Rileks, saya cuma peluk"ucap Alex.
Alex menarik tubuh Aira agar lebih dekat dengannya. Aira sudah tidak perduli, ia sangat mengantuk.
Keduanya perlahan terlelap.
PAGINYA.
Pukul 06:30. Aira sudah siap dengan pakaiannya, dia duduk didepan meja rias sambil mengeringkan rambutnya.
Alex keluar dari kamar mandi, ia memakai kemeja putih dengan bawahan berwarna biru dongker. Alex memandangi wajah Istrinya dari pantulan cermin rias.
"Jangan diliatin pak, nanti baper"ceplos Aira.
"Saya gak baper'an seperti kamu"ucap Alex.
"Bicit"cibir Aira pelan.
Aira memakai liptint dan bedak tipis diwajahnya, orang cantik kalau dandan sepsrti apapun tetap cantik, begitulah pemikirannya.
"Aira"panggil Alex.
"Heum?"saut Aira.
"Tolong pakaikan saya dasi"ucap Alex.
"Oke sebentar"ucap Aira.
Aira berjalan kearah pria itu lalu berdiri didepannya. Aira memberi isyarat agar Alex sedikit menunduk, sulit untuknya memasang Dasi karena Alex yang lebih tinggi darinya.
"Pak nunduk dikit, saya gak nyampe"ucap Aira.
Alex menunduk, wajah mereka sangat dekat sekarang. Aira malah gagal fokus.
Mata Alex menatapnya, sungguh Aira tidak bisa beralih, Alex sangat tampan.
"Jangan diliatin, nanti baper"ucap Alex.
Sepertinya Aira tidak asing dengan kata-kata itu.
"Bapak tukang copas"ucap Aira.
"Saya dosen, bukan tukang copas"ucap Alex.
Bener sih, dia gak salah.
"Nyebelin banget"gumam Aira.
"cepat Airaa..."ucap Alex, istrinya tak kunjung memasangkan dasi.
"Iㅡiyaa"balas Aira.
Alex mengulas senyum tipis, melihat jari-jari lentik Aira yang dengan telaten memakaiannya Dasi.
"Udah Pak"
Aira mendongak, Alex kembali berwajah datar.
"Makasih"ucap Alex.
"Humm"
Usai memakaikan dasi, keduany turun untuk sarapan pagi bersama orang tua Alex.
"Ayah Bunda Alex berangkat, assalamuallaikum"
Alex membuka pintu mobilnya.
"Ayah Bundaa kita berangkat dulu ya, assalamuallaikum"ucap Aira.
"Waalaikumsalam, hati-hati nak"
Alex melajukan mobilnya meninggalkan halaman rumahnya.
Dia fokus dengan jalanan yang ada didepannya, sedangkan Aira memainkan Handphonenya.
"Pak nanti turunin Aira didepan kampus aja ya?jangan diparkiran"ucap Aira.
"Eh-jangan didepan, agak mundur aja ya?"
"Bahaya kalau di depan, nanti ditanㅡnyain" suara Aira merendah sata Alex menatapnya.
"Terserah saya mau nurunin kamu dimana"ucap Alex geram.
Aira mengangguk.
Beberapa saat kemudian Alex memberhentikan mobilnya didepan kampus, sesuai permintaan Aira. Mana mungkin Alex menolak lagipula ini demi nama baik Aira.
"Turun"perintah Alex.
Aira meraih tangan Alex lalu menempelkan didahinya. Alex sedikit kaget.
"Saya cuma salim kok pak"ucap Aira.
"Makasih ya pak udah nganterin saya"imbuhnya.
"Kamu istri saya dan tanggung jawab saya, tidak usah berterima kasih"ucap Alex dingin.
"Eee...iya juga sih" gumam Aira.
"Yasudah saya duluan Pak, Assalamuallaikum"Aira menyandnag tasnya lalu keluar dari mobil.
"Waalaikumsalam"
Aira berjalan menjauh dari mobil Alex. sesampainya didepan kelas Aira suddah disambut sahabat sepergilaannya, siapa lagi kalau bukan Mira.
"Morning sahabatku"ucap Mira dengan nada dibuat-buat.
Aira menatap geli.
"Kesambet apa lo pagi-pagi udah nyapa gue"Aira menarik kursinya untuk duduk.
Pak!
Mira memukul lengan Aira membuat gadis itu mengeluh.
"Apa maumu?!jangan lagii!"ucap Aira.
"Dih korban tik-tok"semprot Aira
"Heh miror anda, siapa yang kalo main kerumah gue kerjaannya jogat joget di ruang tamu pake lagu tik-tok?"
Aira menyindir sahabat tidak berakhlaknya.
"Siapa tuh?ga kenal gue"Mira meledek Aira.
"Pergi aja deh Mir, bikin tensi gue aja"
Aira tidak ingin pagi hari yang mneyejukkan ini hancur karena sahabat gilanya.
"Ooo gitu..mentang-mentang punya lakik, sekarang gue diusir"ucap Mira, bibirnya bergerak kekanan dan kiri.
"Suara lo pelanin kalo gak mau gue gampar" ancam Aira.
"Bercanda...utututu"
Mira mengelus-elus punggung Aira.
"Bye the way, gimana dirumah mertua?"tanya Mira.
Mira mengubah suaranya berbisik.
"Baik-baik aja Mir"ucap Aira.
"Pak Alexnya baik gak? Atau tetep dingin?"
'Kepo bener lu setan'
"Biasa aja"balas Aira singkat.
"Iyaa biasa ajanya tuh yang gimana ayangnim?" Ucap Mira geregetan
Oke Aira jengah dihujani pertanyaan seperti ini.
"Mir nanya mulu!, mending lu enyah deh"sewot Aira.
"Gue kan kepo Ra"ucap Mira polos.
"Nikah sono biar gak kepo'an!" ucap Aira.
"Tunggu ada waktu untuk menikung lo"ceplosnya.
Aira mengangkat ranselnya hendak memukul gadis berisik itu.
Sialnya Mira berlari menjauh sambil tertawa keras. senang baginya bisa menganggu Aira lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
pasangan serasi👍
2022-09-07
1
Tuty rahayu Rahayu
pasti Raka mau cari tau soal Aira d Alex melalui sahabat ny yg jagoan
2022-05-10
2
sweetflawer
Hai kak, mampir juga yuk ke cerita ku "I Ha/Lo U", stan Chanrosé boleh banget mampir~!
2022-04-29
1