Usai melaksanakan sholat magrib, Aira merapikan pakaian-pakaian yang ada dikoper untuk ditaruh kedalam lemari. Ia berada dikamar sendirian kemana perginya Alex, ia tidak perduli.
"Gak sadar baju gue sebanyak ini" ucap Aira.
"Eh..Handphone gue dimana?" ucap Aira saat menyadari benda itu tidak ada didekatnya.
"Tadi kalau gak salah ada di dekat koper..."
Aira mencari-cari benda persegi panjang miliknya, namun tidak ketemu, Keputusan terakhir, bertanya pada Alex.
"Pak"
"Pak Alex" panggil Aira.
Cklek.
Muncullah Alex dengan kacamata yang tergantung ditengah kerah baju depan.
"Ada apa?" tanya Alex.
"Bapak liat handphone saya gak?" ucap Aira sambil terus mencari.
"Emang tadi kamu taruh dimana?" Alex bertanya balik.
"Lupa"
"Kenapa bisa lupa?"
'Ngeselin nih orang'
Aira menatap Alex kesal.
"Soalnya dari tadi saya gak megang pak" ucapnya.
Alex merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah benda persegi panjang yang tak lain adalah handphone Aira.
"Lah kok?" Aira memicingkan matanya curiga.
Ia langsung meraih handphonenya.
"Udah ketemu intinya" ucap Alex.
Alex keluar dari kamar begitu saja, benar benar pria yang dingin.
"Dih ngeselin!"
Aira merebahkan tubuhnya ke ranjang, sambil mengecek handphonenya, Cukup lama ia dengan Benda itu, sampai rasa lapar melanda.
Kruk~
"Huft..Lupa belum makan"
Aira memutuskan untuk keluar kamar menuju ruang tamu. disana ada Alex tengah menonton televisi, perlahan Aira mendekati pria itu.
"Pak" panggilnya sembari duduk disebelah Alex.
"Hm?"
"Saya laper, dari tadi kita belum makan apa-apa"
"bapak pasti laper juga kan?" tambahnya.
Alex mematikan televisinya lalu menatap Aira.
"Kamu bisa masak?" tanya Alex.
Aira mengangguk.
"Oh syukur, biasanya tuan putri kayak kamu gak bisa masak" ucapnya.
'Heh apa maksud!'
"Saya beda dari yang lainnya pak" ucap Aira sebal.
"Hmm, Dikulkas ada bahannya, tinggal kamu masak" ucap Alex dengan santai.
'Jadi gue disuruh masak nih ceritanya?'
"Eeee...Saya capek pak, lain waktu baru saya masak, boleh ya?"
Aira mempoutkan bibirnya agar Alex luluh.
"Hmm"
"Yess! sekarang delivery aja pak"
"Buruan dipesen!"
Aira mendekatkan tubuhnya keAlex agar bisa melihat menu-l menu yang tertera dilayar handphone.
"Mau apa?" tanya alex.
"Ya makan pak"
Aira tidak mengerti kenapa dosennya ini masih menanyakan, padahal sudah jelas Aira ingin makan.
"Maksudnya mau makan apa?" ucap Alex.
"Oooh bilang kek dari tadi" Aira menyengir.
Mereka berdua sibuk memilih makanan apa yang ingin dipesan.
ddddrtt...
Handphone Alex mendapat panggil, Aira bisa lihat itu panggilan dari 'bunda', Aira menggeser sedikit tubuhnya dari Alex.
"Waaaikumsalam bunda" ucap Alex.
"....."
"Iyaa, sebentar lagi kesana"
"Waalaikumsalam" ucap Alex mengakhiri panggilan.
"Bunda bilang apa?" tanya Aira.
"kita kerumah Orang Tua saya sekarang" ucap Alex bangkit.
"Terus deliverynya gimana?" tanyanya.
"Batal"
Aira mendengus, padahal ia ingin makan pizza.
"Cepat siap-siap Aira" ucap Alex karena Aira tidak kunjung bergegas.
"Pergi bentar? atau perlu Bawa baju?" tanya Aira
"Bawa" ucap Alex.
Anehnya Aira terlihat sangat bahagia.
"Alhamdulilah"
Alex menaikan alisnya.
"Gak jadi bedua sama bapak hehe" ucap aira senang.
Ia segera merapikan diri dan membawa beberapa pakaian untuk menginap disana. Aira sedikit bersyukur, dia tidak jadi berduaan dirumah sebesar ini dengan dosennya yang menyebalkan.
"Pak! ayo berangkat kasian bunda nungguin"
Aira menenteng koper kecil miliknya.
Brak!
Gadis itu tidak berkutik, Alex dengan tiba-tiba menahan pintu lalu mengunci tubuhnya dari belakang.
"kenapa buru-buru hm?" ucap Alex.
Nafas Alex terasa ditelinga Aira membuat gadis itu merinding.
"A-anu pak.."
Alex membalikkan tubuh Aira menjadi berhadapan.
'Mampus...jangan ditatap matanya Ra jangan!'
"Suami ada didepan kamu bukan dikanan kamu.."
suara Alex terdengar berat, sialnya wajah Aira jadi memerah.
'S*hit!'
"Ba-bapak mau apa! cepetan saya udah laper!"
Aira sengaja berbicara cepat karena malu, jika sudah begini mau bagaimana lagi.
"Lihat saya dulu"
"Gak!"
"Aira"
'Maunya apa sih!'
Terpaksa Aira menatap wajah suaminya.
"....."
Dua menit dihabiskan, hanya untuk bertatap.
"Pak..Jad-"
"Ayo berangkat" potong Alex.
Alex langsung menarik tangan Aira menuju mobil mereka, Aira hanya pasrah ditarik, tadinya ia pikir Alex akan melakukan sesuatu padanya.
'Kacau..Hati gue dibikin kacau'
Pukul 20:13 WIB, Kediaman Hero & Reva.
Keduanya sampai di rumah orangtua Alex. Aira turun lebih dulu, sedangkan Alex memasuki mobil kebagasi serta mengambil ransel miliknya dan Aira.
"Assalamuallaikum ayah... bunda"u cap Aira di depan pintu.
Tak lama terdengar sautan dari dalam.
"Waalaikumsalam, eh menantu bunda sudah sampai" saut Reva membuka pintu.
Mereka berpelukan, mengabaikan si pria tinggi yang ada disitu juga.
"Ekhem!" Alex berdehem.
Sontak mereka merepas pelukan.
"Eh bunda sampai lupain kamu nak"
Reva memeluk Putranya.
"Ayo masuk diluar dingin"
"iya bunda"
Aira berinisiatif untuk menggandeng tangan Alex, ini semua dilakukan Agar Orang Tua mereka tau mereka memiliki hubungan yang baik-baik saja.
"Ayah ini Aira sama Alex udah dateng" panggil Reva.
Tak lama munculah Hero dari Lantai dua. Aira mencium tangan Ayah mertuanya.
"Baru sampai?" tanya Hero.
Aira mengangguk sambil tersenyum.
"Iya yah baru aja, Alex sama Aira kekamar dulu ya" ucap Alex lalu menarik Aira yang berdiri di sampingnya.
Aira melirik Alex sinis, karena menganggumya yang ingin berbincang dengan mertuanya.
"Yaudah kalian istirahat dulu, bunda mau siapin makan malam" ucap Reva.
Kamar.
Alex melepas genggamannya pada tangan Aira.
"Jangan main tarik dong pak, sakit tau" eluh Aira sambil mengelus tangannya.
Yang diajak bicara malah tidak perduli.
Alex membuka pintu kamarnya, lalu meletakkan kedua ransel tadi diatas tempat tidur dan berbaring disana juga.
"Ini kamar bapak?" tanya Aira.
"Bukan" jawab Alex
Aira mengerutkan dahinya.
"Terus kamar siapa?"
"Kamar saya"
'Ngelawak bos?'
"Bapak gimana sih tadi kat-"
Kruuk~
Aira langsung bungkam saat perutnya berbunyi, oke Aira lupa kalau mereka belum makan apa-apa.
Alex merubah posisi menjadi duduk.
"Kamu belum makan?"
'Lu liat dari tadi kita makan gak?pake nanya lagi'
Aira menghela nafas.
"huft...Gimana mau makan, deliverynya batal karena kita kesini"
"Tahan, sebentar lagi makan malam" ucap Alex.
Aira memutuskan untuk duduk disofa memejamkan matanya sebentar, sampai saatnya makan malam.
Tok!tok!tok!
"Alex, Aira ayo makan malam dulu nak" ucap Reva dari balik pintu.
"Iya Bun"balas Alex.
Aira langsung membuka matanya dan tersenyum lebar, akhirnya dia bisa makan, setelah dibiarkan kelaparan oleh suami yang tidak bertanggung jawab.
"Turun" ucap Alex.
"Eh.."
"Ada apa?"
"Saya lupa bantuin bunda masak...Gimana dong?" ucap Aira panik.
"Jangan takut, bunda gak akan marah.."
ucap Alex meyakinkannya.
Aira mengangguk, ia segera membuka pintu kamar dan turun ke ruang makan mendahului Alex.
"Wah bunda masak banyak, Aira gaenak gak bantuin bunda" ucap Aira.
"Gapapa, pengantin baru gak boleh capek capek" ucap Reva mencubit pipi Aira gemas.
Aira menarik kursi di dekat Reva, dan Alex duduk di kursi yang berhadapan dengannya
Aira tersenyum paksa saat mendengar kata 'pengantin'.
"Emang kenapa sih bun?" tanya Aira sekedar basa-basi.
"Eummm..Kenapa ya?..Ya biar bunda cepat dapat cucu hehe" balas Reva.
"Uhuk..uhuk"
Alex tersedak mendengar perkataan bundanya, Aira langsung memberikan segelas Air putih untuk suaminya.
"Astaga kamu sampai kaget gitu Lex.." ucap Reva.
"Sudah, ayo kita makan " ucap Hero.
Mereka melanjutkan makan malam berempat, Aira mulai kehilangan nafsu makannya saat mengingat mertuanya mengatakan soal cucu, jujur saja Aira belum siap untuk memiliki anak. Lagipula dia ingin menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu.
Alex melihat kearah Aira Yang murung, ia tau gadisnya itu pasti memikirkan ucapan bundanya.
"Oh iya, ayah udah bilang kekamu kan Lex? Sementara waktu kalian tinggal disini sampai rumah kalian sudah siap ditempati" ucap Hero.
Aira mendongak menatap Alex.
'Kok gue gak dikasih tau?'
"Iya Yah" balas alex.
"Kamu setuju kan Aira?" Hero beralih ke Aira.
"Se-setuju kok Yah"
Usai makan malam, Aira berniat membantu mertuanya untuk mencuci piring makan mereka.
"Bunda sini Aira bantuin" tawar Aira sambil menggulung lengan bajunya.
Reva langsung mencegahnya.
"Gak usah nak, kamu naik aja sana istirahat"
"Aira udah istirahat kok, lagian ini cuciannya banyak" ucap Aira.
"Udah bunda bisa, ada bibi juga kok"
"Mending kamu temenin Alex sana, pijitin dia" lanjut Reva.
'Pi-pijitin? gue belom pernah mijitin orang lain selain mama sama papa'
"Yaudah deh bun, Aira keatas dulu" ucap Aira.
"Iya, kalau butuh apa-apa panggil bunda atau bibi ya"
Aira mengangguk.
Ia membuka pintu kamarnya, lalu masuk. Alex yang tengah bersandar di punggung ranjang sambil memainkan handphonenya menengoknya sebentar.
"Kenapa balik?" tanya Alex.
Aira melihat kiri kanan, dengan siapa dosennya itu bicara?.
"Saya nanya ke kamu" imbuh Alex.
"Oh kesaya, kirain kesiapa" jawab Aira ikut naik keatas ranjang.
"Siapa lagi memangnya?" tanya Alex.
"Mana saya tau, saya kan ikan" jawab Aira dengan candaan.
Alex menggelengkan kepala, Aira menyengir.
"Dijawab dulu"
"Bunda gak mau dibantuin, malahan saya disuruh mijitin bap-"
Aira menutup mulutnya saat sadar ia kelepasan.
"Mijitin saya?" Alex menaikan satu alisnya.
Aira menggelengkan kepalanya.
"E-enggak"
"Bukannya tadi kamu bilang begitu?"
Aira mengigit bibir bawahnya.
"Sa-saya mau tidur duluan pak, malam"
Aira menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya dan tidur membelakangi Alex, beberapa saat kemudian Aira merasakan tangan Alex melingkar dipinggangnya.
Jantung Aira berdegub kencang, ia kaku tidak berani bergerak, pertama kalinya ia tidur dipeluk oleh orang lain yang sudah berstatus suaminya.
"Saya cuma meluk, tidak lebih"
Ucap Alex.
"Omongan bunda jangan kamu pikirin, saya tau kamu belum siap"
Aira mengangguk.
"Udah, sekarang kamu tidur"
Aira perlahan menutup matanya, saat gadis itu sudah pasti terlelap, Alex memajukan kepalanya lalu mengecup kepala Aira dari belakang.
Chup.
"Good night" ucapnya pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Inara Kanaya
jadi senyum2 sndri bcanya
2022-10-02
1
Al Hayati
so sweet
2022-09-16
1
putia salim
tu kan beneran bucin kalau lg brduaan
2022-09-06
1