Aira menghampiri Alex yang duduk di sofa ruang keluarga, Karena acara sudah selesai, jadi tidak begitu ramai seperti tadi, hanya ada beberapa kerabat Aira.
Perlahan ia duduk di sebeleh Alex.
"Pak..." sapa Aira.
"Hmm" balas Alex tanpa menoleh.
"Kenapa bapak gak bilang sama saya kalau bapak yang bakalan nikah sama saya, pas nganter saya pulang?" ucap Aira to the point, ia menatap Alex.
'Eh kok Ganteng'
'Astagfirulloh..Sadar Ra sadar'
"Gakpapa" ucap Alex singkat.
'Sabar ra dia Dosen lu' batin aira.
"Padahal kalau bapak bilang saya kan bisa kompromi dulu ke mama, papa" ucap Aira.
"Hmm"
Hening kembali, keduanya sama sama menatap televisi.
"Pak kenapa mau dijodohin sama saya? bapak gak suka saya?" Aira mengeluarkann unek uneknya.
"Lagian ya bapak pasti punya pacar, masa pacar bapak mau ditinggal sih" imbuhnya.
"Kamu sendiri?" ucap Alex.
'Yee si bambank malah nanya balik'
"Hah? saya? saya karena di paksa papa sama mama"
"Saya juga"
"Kenapa gak nolak gitu, saya kan masih muda pak" Aira cemberut.
"Saya gak bisa nolak"
Alex menatap Aira sinis, membuat gadis itu bingung.
'Kenapa lagi ni dosen?"
"K-kenapa pak?"
".."
'Percuma ngomong ama dia ham hem mulu'
"Yaudah saya tinggal dulu ya pak"
Aira hendak bangkut tapi ditahan oleh Alex, Aira mengerjapkan matanya, Alex memegang tangannya.
'Anjir di pegang cogan'
"Siapa yang nyuruh?" ucap Alex.
"Gak ada" ucap Aira.
"Eh jangan pegang-pegang dulu belum sah loh nak" ucap mamanya Alex yang tiba-tiba aja lewat.
Alex spontan melepas pegangannya.
'Kecidukkan lo'
"Eng..Enggak kok Tante" ucap Aira.
"Haha tante tinggal dulu ya, selamat berduaan hati-hati yang ketiga setan"
Reva langsung pergi kearah Dapur.
"Duduk" ucap Alex pelan, Aira menoleh.
"Hah? apa pak?" ia pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan calon suaminya itu.
'Bilang aja minta ditemenin, pake sok cool segala'
"Saya bilang duduk!" ucap Alex tegas.
'Ngeggas ih'
Aira duduk kembali, mau tidak mau ia harus menemani dosennya ini menonton televisi.
"Pernikahannya dua hari lagi" ucap Alex tiba tiba.
Aira membelalakkan matanya kaget.
"Pak kok..."
"Papa kamu yang mau" ucap Alex.
'Si papa niat banget'
Aira menghela nafas kasar, ia baru sadar jika dosennya menatap tajam kearahnya.
'Loh kenapa lagi ni dosen'
"Pertanyaan kamu tadi..Soal pacar" ucap Alex.
"Saya gak punya pacar..Jangan salah paham" lanjutnya.
Sulit untuk Aira mempercayai bahwa pria setampan ini masih sendiri.
"Ah gitu.."
Tiba-tiba Mira lewat dan duduk disebelah Aira tanpa permisi.
"Heh! main duduk aja lo" ucap Aira.
"Apa sih Ra! jangan sewot-sewot didepan suami gak baik" ucap Mira dengan wajah tak berdosa.
'Please pengen giveawayin ni anak'
"Belom jadi ya" ucap Aira.
"Oh jadi pengen dijadiin istri beneran ni Ra?" ucap Mira sambil menaik-naikkan alisnya.
'Sialan emang mulutnya si Mira'
Aira melirik Alex disebelahnya, Pria itu masih fokus pada televisi didepannya, Aira memberi kode kearah Mira untuk tidak membuatnya mengumpat.
"Hahah, Yaudah gue balik dulu ya Ra takut bunda khawatir"
Mira menggapai tas kecil yang ada disebelahnya.
"Emang Tante Maeza nganggep lo anak?" ucap Aira.
"Iya dong, gue kan anak kesayangannya" balas Mira sambil mengibas rambutnya kebelakang.
"Sama siapa lo pulang? naik apa?" tanya Aira.
Aira yang selalu mengantar Mira pulang dan yang dia tau sahabatnya ini tidak berani kalau naik Taksi sendirian terlebih malam hari.
"Sendiri, naik taksi" balas mira.
"Gue anterin aja yuk, gue takut lo kenapa-napa"
Aira hendak bangkit tapi pundaknya ditahan oleh mira, sehingga ia duduk kembali.
"Apa-an sih Mir?" ucap aira tak teriman.
"Gak usah repot-repot Ra, gue gak mau ganggu"xucap Mira yang langsung di sarkas oleh Aira.
"Gak gangㅡ"
"Biar saya yang anterin teman kamu pulang, kalau kamu mau ikut saya gak keberatan" ucap Alex memotong pembicaraan kedua gadis disampingnya.
"Hah?"
Mira dan Aira sama sama kaget, mereka mengorek telingga untuk memastikan bahwa mereka tidak salah dengar.
'Ini nawarin tumpangan?'
"Kalian kenapa?" tanya Alex heran.
"Eng..Engga ada apa-apa pak" elak keduanya.
Alex bangkit mengambil kunci mobilnya disaku, ia berjalan keluar rumah Aira terlebih dahulu.
'Ini kalau dibiarin berdua doang bahaya'
Mira membuka pintu belakang mobil lalu disusul Aira yang duduk disebelahnya, Alex melajukan mobilnya, keliatannya dia tidak perduli.
Mira sudah turun, Aira kembali duduk dibelakang, tapi pria didepannya tak kunjung menyalakan mobil.
'Ni orang gak kesurupankan?'
"Pak kok gak jalan?" tanya Aira.
"Kedepan sini" ucap Alex.
"Hah?"
"Pindah kedepan, Kamu pikir saya supir?"ucap Alex.
"Ohh maaf pak"
Aira berpindah kedepan dan barulah Alex menyalakan mobilnya.
Diperjalanan keduanya diam, hanya alunan dari radio yang mereka dengarkan menjadi penengah.
"Saya gak suka mengulang kata-kata, kecuali kamu memang punya gangguan pendengaran" ucap Alex tiba-tiba.
'Lagian lo kalo ngomong gajelas'
"Iya pak gak lagi"
Hening kembali.
Aira melirik Arlojinya, masih pukul delapan lewat tiga lima malam, Baru kali ini Aira merasa sangat bosan saat berpergian, biasanya ia sangat senang, ia melirik pria disebelahnya yang fokus pada jalanan.
'Ajak gue ngomong kek, bosen nih'
"Huft...Bosen" gumam Aira, membuat Alex menoleh.
"Ngomong apa kamu?" tanya Alex.
"Sa-saya gak ngomong apa-apa pak" elak Aira.
"Oh"
'Astagfirulloh'
'semoga gue bisa sabar ngadepin orang kayak gini..'
'ganteng doang gak pinter ngomong..cih'
Alex memberhentikan mobilnya diparkiran sebuah Mall yang tidak jauh dari rumah Aira, Aira mengerutkan dahinya.
"Kok kesini pak?"
"Kamu bilang bosan"ucap Alex.
"Biasa wanita bisa dihibur dengan berbelanja" imbuhnya
'*W**ah amazing..Pengertian ternyata*'
aira tertegun, Alex tidak sedingin dan sombong seperti yang dia pikirkan, oke Aira tarik kata-kata umpatan untuk Alex tadi, Aira pasti senang punya Calon suami yang royal seperti ini.
"Mau tetap disitu?" tanya Alex.
"Eh...tu-tunggu pak"
Aira mengikuti Alex dari belakang, begitu masuk kedalam Mall, banyak sekali barang-barang yang menggoda iman Aira, tapi ia masih punya malu untuk tidak memintanya pada Alex.
"Kamu kenapa ngikutin saya?"
Aira berhenti.
"Jadi saya harus apa pak?" ucapnya bertanya Balik.
"Cari apa yang mau kamu beli, saya yang bayar"
'Yang bener nih? jual mahal dulu'
Aira menggeleng.
"Saya belum jadi istri gak mau nyusahin"
"Saya nememin bapak aja"ucap Aira sembari tersenyum.
Alex menghela nafas, jujur dia risih jika Aira terus mengekorinya di belakang.
"Yasudah beli makanan ringan saja terus kita balik kerumah kamu"
"oke!" balas Aira.
'banyak duit fiks..'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
eeehhhhmmmm
2022-09-06
0
Suzieqaisara Nazarudin
aku bacanya ketawa ketiwi sendiri...😂😂😂
2022-05-27
1
sweetflawer
Aira berdosa sekali⊙﹏⊙
2022-04-29
1