Selama makan malam suasana cangung yang Aira rasakan, Aira tidak berani mendongak, ia menghindari tatapan mata dari Alex Dosennya.
"Aira kamu inget gak? kalau Alex waktu masih sd dan Kamu tk, sering main kesini terus main mobil-mobilan sama Kamu" ucap Reva.
'Hah? masa sih gue sedeket itu sama pak Alex, Gak inget Sayaa tante'
"Ee..Aira udah lupa tan" ucap Aira ia melirik Alex, pria itu focus pada makanan didepannya.
"Iyaa deket banget kalian tuh, tapi sayang.. Cuma satu tahun " ucap Reva
"Ke-kenapa gitu tan?" oke Aira mulai tertarik dengan cerita masa lalu.
"Alex ikut Ayahnya balik ke Australia, makanya baru sekarang ketemu lagi" ucap Reva.
'Oh om Hero blesteran ternyata, pantes pak Alex cakep.....Eh'
"Sekarang cangung pasti sama Alexnya...Ditambah kalian mau menikah" ucap Reva diiringi kekehan.
"Dulu kamu sering loh digendongin Alex..Hahaha" ucap Reva menggoda Aira.
Aira tersenyum kaku.
"Tau gak jeng, dulu tuh si Aira cengengnya gak ketulungan, pusing saya jeng" ucap Iren.
'Si mama malu-maluin anak perawannya aja'
"Maklum jeng namanya Anak bungsu, pasti ada manja-manjanya, Kalau udah nikah nanti gantian dia yang harus manjain suami"
Aira sampai tersedak mendengarnya, kedua wanita parubaya ini tak habis-habis menggodanya.
"Uhuk"
"Tuh kan jeng batuk-batuk dia.." sambung Mama Iren.
'Pengen balik kekamar, gak kuat gue"
Akhirnya Acara makan malam selesai, Keluarga pak Alex juga sudah berpamitan, Aira melirik kedua orangtuanya saat mereka masih didepan pintu melihat kepergian mobil milik Alex.
"Kenapa Kamu?" tanya Iren.
"Tau ah"Aira masuk terlebih dahulu.
"Anak kita udah gede aja ya ma" ucap Adrian sambil merangkul Istrinya dengan tersenyum.
"Iya pa.. mau nikah lagi"
Paginya.
Aira banyak melamun seharian ini, Mira yang disebelahnya ikut bingung.
"Woi Ra, lo kenapa?" tanya Mira.
Aira tersadar dari lamunannya.
"Ha? g-gue gak papa"
"Come'on....Gue tau lo bohong, cerita sama gue ada masalah apa, insyallah bisa bantu"
"Tapi masalah ini Lo gak akan bisa bantu Gue Mir" ucap Aira.
"Apa masalahnya?" tanya Mira.
'Duh...Gue malu mau ngomongnya'
Aira mengigit bibir bawahnya.
"Cerita aja Ra, gue gak ember"
Aira melihat sekitarnya lalu menatap Mira.
"Sebenernya gue.....Gue dijodohin"
"WHAT!"
Satu kelas menoleh kearah mereka, Aira yang panik langsung membekap mulut Mira.
"Gue pukul Lo, Jangan berisik bego" ucap Aira dengan nada-nada keanu.
"Maaf kelepasan, tapi itu serius? dijodohin sama siapa Aira?" ucap Mira berbisik-bisik.
"Itu...Gue gak bisa ngomong sekarang Mir"
'Gue takut lo ngejauhin gue, karena calon gue pak Alex'
"Bukan Aki-Aki kaya raya, kayak di sinetron?"
ucap Mira, alhasil mendapat pukulan di kepalanya.
"Akh kok gue dipukul njir" eluhnya.
"Mulut lo jaga, apa banget gue sama Aki-aki" ucap Aira.
"Lagian kalo beneran juga gak papa hartanya bisa lo ambil" bisik Mira.
"Udah ya gak usah ngadi-ngadi, gue pusing"
ucap Mira.
"Tapi Ra, papa lo aneh-aneh aja, ini kan udah jaman modern" saut Mira lagi.
Aira menenggelamkan wajahnya ke meja dengan beralas kedua tangan.
"Bodoamadlah Mir....gue gak tau harus apa" ucap Aira.
"Jadi nanti Lo dijemput Siapa?" tanya Mira pelan.
"Mama, Penting katanya"
Mira mangut-mangut.
Lapangan kampus.
Seperti Biasa, Aira sering menonton Mahasiswa yang sedang bermain Basket, ya karena Gilan salah satu pemain basketnya.
"Kak Gilan semangat!" seru Aira membuat Gilan menoleh kearahnya sembari tersenyum.
Aira menghela nafas, setidaknya melihat Gilan tersenyum dapat mengurangin beban pikirannya.
"Aira jangan seneng-seneng, ingat.. Perjodohan sudah didepan mata" ucap Mira yang duduk disebelah Aira.
Aira berdecak sebal.
"Bisa gak? jangan bikin mood gue hancur lagi"
"Maaf Ibu maaf" ucap Mira.
Aira kembali focus kearah lapangan, Permainan basket telah usai, Aira sedikit kaget saat Gilan mendekat kearahnya.
"Eh...Kak" sapa Aira.
"Hufh...iya Ra" ucap Gilan dengan nafas terengah-engah.
Aira menyodorkan minuman botol yang sengaja dibelinya.
"Ini Kak minum dulu"
"Makasih"
Gilan langsung meneguk Air minumnya sampai habis.
"Haus banget si Kakak" sungut Mira.
Gilan tertawa kecil, ia mengambil posisi duduk disebelah Aira, jadi Aira berada ditengah-tengah Mira dan Gilan.
"Aira maaf ya semalem aku gak bisa anterin kamu" ucap Gilan.
"Ga-" ucapan Aira dipotong Mira.
"Lah? jadi lo pulang sama siapa Ra? Kano gak ada uang buat mmpp-"
Aira melotot, buru-buru membungkam mulut sahabat lucknatnya.
"Kamu semalem gak ada uang? kan udah aku bilang biar aku yang bayar Ra" ucap Gilan sedikit kesal.
'Sial gara-gara si Mira'
"Bu-bukan gitu kak, semalem..supir Aira jemput kak" ucap Aira berbohong, tidak mungkin dia bilang kalau dia bersama pak Alex.
"Oh gitu, kalau nanti bisa kan?" tanya Gilan.
"Bi-"
"Engga bisa kak Aira mau pergi sama Mira" sungut Mira cepat.
Aira menatap Mira bingung.
"Oke lain waktu ya" Gilan langsung pergi.
"Iya kak maaf yah" Aira merasa tak enak.
"Mir lo apa-apaan sih ngomong kayak gitu?" sengak Aira.
"Heh untung diselametin, lo lupa? kalau hari ini mama lo mau jemput?" ucap Mira.
"Sshh.. lupa gue" Aira mengusap kepalanya.
Keduanya kembali kekelas.
"Mira gue ketoilet bentar" ucap Aira.
"Hmm"
Aira yang kebelet langsung berlari kecil ketoilet.
"Huh legaa banget"
Aira mencuci wajahnya lalu membuka pintu kamar mandi, sialnya dia berpapasan dengan Alex yang kebetulan lewat didepannya.
'Sapa engga ya?'
'Sapa ajalah biar sopan'
"Siang Pak"
"Iya" Alex menoleh kearahnya sebentar lalu pergi.
"Dingin banget yaallah, untung calon suami kalau gak tak hiiiih" gumam Aira.
Aira kembali kekelasnya menghampiri Mira.
"Miraa~" panggil Aira.
"Apa?" tanya Mira.
"Ntar sore...Pas urusan gue sama mama udah selesai, gue mampir kerumah lo, kita nobar drakor terus beli chips yang banyak, oke?" tawar Aira.
"Kuylah yakali gak kuy, Tapi lo yang bayar" ucap Mira.
"Karena lagi baik gue iya'in aja"
"Okeh, Makan yuk gue laper"
ucap Mira memegangi perutnya.
Aira mengangguk.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
tepat pukul tiga sore, Aira baru saja keluar dari kelasnya, ia menerima telfon dari ibunya yang katanya sudah ada di depan kampus, Aira langsung berlari keluar gedung.
'Gawat kalau mama ketemu pak Alex'
Begitu keluar kampus sudah ada ibunya dan Alex yang berdiri di sambil bercengkrama dengan ibunya.
'Kalah gercep gue'
"Airaaa siniiii" panggil Iren sembari melambai-lambai.
"Iyaaa maa"
Aira melihat sekitar dan syukurnya tidak banyak yang memperhatikannya.
"Kamu lama banget sih" protes Iren.
Aira mengatupkan giginya.
"Baru juga keluar kelas ma"
"Lambat kamu"
"Eh, nak Alex kamu ganteng banget, gimana kalau banyak Mahasiswi naksir sama Kamu? pastinya banyak Mahasiswi yang keruangan kamu kan?" ucap Iren gemas.
Aira gregetan melihat tingkah sok manis ibunya yang menempeli Alex, entahlah mungkin dia cemburu.
"Tidak ada..Semua sebatas Dosen dan Mahasiswa tante" ucap Alex.
'Enggak ada? jadi selama dua hari ini banyak mahasiswa keruangan dia buat ngasih bekal apaan? kecoa lewat doank? gilaa caper dia ke nama!'
"Syukur deh jadi Aira gak ada saingan" ucap Iren.
"Maa" ucap Aira tidak suka dengan ucapan Ibunya.
Ia menatap sebal Alex, kenapa harus pria itu pikirnya.
"Apa sih Aira..Oh ya Alex Mama duluan ya" ucap Iren berpamitan, Alex mengangguk dan tersenyum.
Iren menggandeng putrinya menuju parkiran mobil, disana sudah ada supir pribadinya.
"Pelan dong ma, ini anaknya bukan kambing..Main tarik-tarik aja"
"Bawel banget kamu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
👍👍👍
2022-09-06
0
Suzieqaisara Nazarudin
weeiihhh seruu deh thor... lope lope sekebon singkong👍👍😆😆😆😆😆
2022-05-27
1
Elazmi Puji
kocak s Aira sama mama nya
2021-12-10
2