Aira Pov.
Gue balik kekelas buat ngambil tas, sumpah tadi gue takut banget, mana pak Alex dingin mukanya, gara-gara kak Gilan nih.
"Aira gitu yaaa, ninggalin gue buat pacaran"
Mira tiba-tiba dateng mukanya sebel, emang sih tadi Gue jahat ninggalin dia, tapi kan gue males disuruh nyari Dosen.
"Maaf atuh teteh"
Gue ngedeket kearah Mira mau peluk gitu supaya dia gak marah lagi, dia malah ngejauh.
"Gak, lo bauk"
Gue langsung ngangkat tas buat ngelempar dia, eh dianya malah ketawa terus bilang peace.
"Untung gue baik ya Mir, kalau gak udah gue ajak baku hantam lo" sebel Gue.
"Iya-iyaa bercanda, eh Ra pulang sama siapa? Kak Gilan?"
Kok tau? cenayang yah.
"Hu'um"
Si Mira nyolek-nyolek dagu gue.
"Ciee Aira ciee" ucap Mira godain gue.
"Diem! gue tampol nih"
Ngeselin banget si keturunan jamet ini.
Aira Pov End.
Aira keluar dari kampus, matanya melihat sekitar untuk mencari seseorang. Namun, ia tidak menemukan orang itu, siapa lagi kalau bukan Gilan.
Tiba-tiba ponsel di tangannnya bunyi, ia membuka aplikasi whatsappnya, ada beberapa pesan dari Gilan dan Ibunya.
Kk Gilan masa depan♡
Maaf ya..(5)
Mamaku💜
Aira bisa pu....(3)
Aira menekan pesan dari Ibunya terlebih dahulu.
...Mamaku💜...
Nanti pulang
Jangan kemana-mana ya
Kamu udah dirumah?
Aira bisa pulang sekarang?
Kita mau kesalon...
^^^Iya Ma ini^^^
^^^Otw pulang kok.^^^
Oke Mama tunggu
Jangan lama.
^^^Oke Ma♡^^^
Kemudian beralih membuka pesan dari Gilan.
...Kk Gilan masa depan♡...
Aira gue mendadak ada urusan
Maaf gak bisa anter lo pulang
Besok gue anter ya? Gak'papa kan?
Gue gak enak sebenernya...
Maaf ya
^^^Oh gak'papa kak^^^
^^^Aira bisa naik ojek kok,^^^
^^^Santai aja kak^^^
Biar aku yang bayar
^^^Aira ada uang kok^^^
Yaudah hati hati yaaa
Maaf sekali lagi
^^^Iya.^^^
Aira menghembuskan nafasnya kesal, ia sebenarnya lupa membawa dompetnya, Aira berpikir sejenak, lalu menelfon supir Ayahnya.
"Angkat dong mang..."vAira mengigit Ibu jarinya.
Panggilannya tidak dijawab, cuaca sudah mulai mendung, dan kampus berangsur sepi.
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti didepannya, si pemilik mobil menurunkan kaca jendelanya lalu menatap Aira.
Aira meneguk salivanya.
"Bareng Saya?" tawar pria itu.
'P-pak Alex..'
Aira melongo, apa dia tidak salah? pria itu baru saja menawarinya tumpangan.
Aira tampak berpikir, jika ia pulang bersama pria itu berita aneh akan menyebar di kampus, tapi kalau ia menolak, ia tidak bisa pulang.
"Akh bodo, Ikut aja" gumamnya.
Aira mengangguk lalu membuka pintu mobil, ia langsung duduk memasang sabuk pengamannya.
Aira memberi tau dimana rumahnya, Setelahnya mereka saling bungkam, ia takut mengganggu dosennya menyetir.
Akhirnya Aira tetap diam sampai di depan pagar rumahnya.
"Eum...Pak makasih udah kasih aya tumpangan, coba tadi bapak gak ada..Bisa kehujanan saya" ucap Aira.
"Hmm"
'Dih hmm doank'
"Bapak gak mam-" ucapan Aira dipotong.
"Tidak usah, saya langsung pulang"
Aira hanya ber-Oh ria, ia menutup pintu mobil lalu berjalan masuk kerumahnya.
Baru saja kaki Aira melangkah masuk, sudah terdengar sapaan dari ibunya.
"Airaaaa akhirnya pulang juga kamu" ucapnya.
Aira berdecak sebal.
"Maaa...Kesalonnya besok aja ya? Aira capek baru pulang ngampus"
"Gak! malam ini tuh penting banget! jadi Kamu harus danda di salon yang mahal" ucap Iren penuh paksaan.
'Punya mama ngeyel banget **'
"Yaudah Aira ganti baju du-"
"Gak usah, kamu mandi aja" ucap Iren
"Yakan sekalian ganti baju itu ma"
"Ooo iya-iya, yaudah sana! jalannya yang cepat jangan letoy gitu Aira"
Aira menggelengkan kepalanya, tak habis pikir.
Usai Aira mandi dan berganti pakaian, Iren langsung membawa anaknya masuk kedalam mobil menuju salon langganan keluarga.
Pukul 18:28, Aira baru sampai rumah, ia sangat lelah bahkan saat di rias ia sempat tertidur.,Aira membuka knop pintu kamar diikuti oleh sang ibu.
Aira menoleh, mau apa lagi sekarang.
"Ma mau apa lagi? Aira mau tidurr bentar" jawab Aira.
"Kok tidur? nanti make upnya belepotan dong"
"Iya..Rebahan aja" ucap Aira.
Ia jengah melihat sifat ibunya hari ini yang bolak balik melarangnya.
"Good, nanti jam 7 abis Sholat Kamu turun ya pake gaun yang kemarin" perintah Iren.
"Hm"
Aira menutup pintu kamarnya lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya, bosan, ia pun membuka kamera ponselnya lalu mengambil beberapa gambar.
"Gila cantik banget gue" pujinya.
"Tapi ini gue keliatan tua ih"
Ia menghapus kembali foto-fotonya, dan memutuskan untuk memejamkan matanya sampai ia memutuskan untuk memakai gaunnya.
Karena ia sedang berhalangan untuk sholat jadi ia tidak harus repot-repot menebalkan make upnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aira turun keruang makan dengan gaun yang diberikan ibunya, disana sudah ada orangtuanya, Om Hero dan istrinya, mereka menatap Aira dari atas hingga bawah.
"Ini Aira? cantik banget kamu nak" puji Reva Istri Hero tentu saja di setujui semuanya.
"Kalau gini pasti Alex suka ya Yah" ucap Reva kepada Hero.
'Eh bentar?!tadi tante bilang Alex? Kok gk asing!'
Aira menggangkat alis bingung.
"Aira sini" ucap Iren sembari menepuk kursi di sebelahnya, Aira segera duduk disamping ibunya.
Ia menyenggol lengan ibunya, membuat wanita itu menoleh, Aira memberi kode kalau ia tidak mengerti, Iren Hanya tersenyum menanggapinya.
"Dimana Anak kalian?" tanya Adrian Papa Aira.
"Dia sedikit telat, maaf ya" ucap Om Hero.
"Sambil menunggu bisa kita bahas terlebih dulu tujuan makan malam ini?"
Kata kata yang Adrian sampaikan membuat gadis itu tambah bingung, ia tidak mengerti sama sekali.
"Apa putramu sudah tau soal ini?" tanya Adrian.
"Iya aku sudah memberitahunya"
Yang lain tersenyum.
"Eum...Baguss, Airaa kamu pasti bingung ya? Kenapa papa tiba-tiba ngadain kayak gini, sebenarnya papa dan mama mau menjodohkan Kamu" ucap Adrian beralih melihat putrinya.
Aira melongo tidak percaya.
'Apa? dijodohkan?"
"Apa? tapi kan Aira masih sekolah pa"
"Engga Aira gak mau pa" tolak aira.
Aira menahan Air matanya agar tidak turun.
"Papa tau, tapi ini semua demi kamu" ucap Adrian.
"Kamu sudah dewasa Ra, kami melakukan ini agar ada yang menjagamu" sambung Iren.
Aira menggeleng, Air matanya berhasil turun.
"Enggak...Aira kan punya kalian yang bisa jagain Aira...Aira gak butuh Orang lain!" ucap Aira meninggikan volume suaranya.
"Aira pelankan suaramu!" bentak Iren.
"Kenapa sih kalian gini sama Aira? kalian gak sayang Aira lagi!"
Aira menyeka airmatanya lalu berdiri pergi meninggalkan Meja makan, ia tau itu tidak sopan, Tapi perempuan mana yang mau dijodohkan dijaman modern ini.
"Maaf saya terlambat"
Aira menoleh kearah sumber suara yang menurutnya tidak asing.
"Bapak!?" ucapnya kaget.
Alex hanya diam.
'Kenapa Pak Alex disini!?'
"Kalian sudah saling kenal?" tanya Hero.
Alex mengangguk.
"Iya Yah, Aira salah satu Ma-Mahasiswa Alex.." ucap Alec
"Oh baguss kalau kalian jaraknya dekat jadi lebih mudah menjaga Aira" Hero tersenyum menatap keduanya.
'Jadi gue bakalan dijodohin sama pak Alex?!!'
Aira melirik kearah mereka, Apa yang akan dilakukannya sekarang? Kembali duduk atau kekamarnya.
"Airaa pleasee...kamu mau ya?" Iren merangkul putrinya agar mau dibujuk.
"Demi kamu...Ayolah..Alex anak baik-baik, dia bisa bertanggung jawab penuh sama Kamu"
"kalau kamu gak mau semua fasilitas Kamu papa sita" tambah Adrian sambil berbisik ditelinga Anaknya.
"Gimana kamu mau kan Ra?" tanya Adrian.
'Sial!'
Ia melihat kearah Dosennya, Ya alex pria itu sangat santai, dia tidak shock seperti dirinya, Aira menghela nafas lalu mengangguk, membuat kedua Orang Tuanya tersenyum bahagia dan memeluknya.
'Demi fasilitas Ra!'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
putia salim
pantesan wktu dikampus sewot muka dingin lihat aira jln sm gilan
krn udah tau kalau dia dijodohin sm aira
2022-09-06
1
Alanna Th
aq mau pizan djodoin ame dogan jngn dokil y 🤔😅😂🤣😘
2022-07-30
1
Eman Sulaeman
demi fasilitas
2022-07-01
1