...Ini adalah karya pertama jadi bahasa dan penulisan masih belum tertata, jgn lupa mampir ke My Beloved Lecturer, ini bahasanya insyaallah lebih rapi, meskipun gak 100%, dan alur cerita bakal berbeda dari novel perjodohan lain, insyaallah 👀💗...
...Yang pasti gak akan seribet Aira flnya hehe, mohon dukungannya kak....
Paginya Aira bangun lebih awal untuk menyiapkan diri, mulai dari memilih baju yang terbaik hingga wangi parfumnya ia ganti, bahkan Aira sudah berdandan lebih dari satu jam, sampai akhirnya semua siap dan ia turun kebawah untuk sarapan.
"Pagii ma, pa" sapa Aira saat turun dari tangga.
"Pagi sayang, eh cantik banget kamu Ra, mau kemana?" tanya Adrian.
"Ee....Mau kuliahlah pa" ucap Aira.
"Kok cantik banget, biasanya kayak gembel, ya'kan pa?" saut Iren meledek putrinya.
"Iya-ya ma" lanjut Adrian.
"Ih mama sama papa nyebelin!" kesal Aira.
"Hahaha udah udah sini sarapan"
Aira duduk di kursinya lalu menyantap sarapannya, tiba tiba ponsel di sakunya berdering, ia segera meraihnya.
...Kak gilan masa depan♡...
...Calling......
"Eh.."
"Kenapa Ra?" tanya Iren.
Aira langsung menggelengkan kepalanya.
"I-ini ada teman lama Aira tiba-tiba telfon" ucapnya.
"Oh angkat dong" ucap Iren.
Aira menggeser tombol hijau untuk menggangkat panggilan Gilan.
"Halo, assalamuallaikum?"
"Waalaikumsalam, Ra ini aku udah di depan rumah kamu" ucap Gilan dari seberang sana.
"Oh udah didepan rumah? oke kak Aira keluar sekarang"
Aira melahap sarapannya dengan cepat, kedua Orang Tuanya menatapnya heran.
"Heh anak gadis makannya pelan-pelan" ucap Adrian.
"Hemm mmm" ucap Aira dengan mulut penuh.
"Hah?"
"Mau cepat pa..Aira udah selesai berangkat duluan yaa, Assalamuallaikum"
"Gak bareng sama papa?" ucap Adrian.
"Engga"
Aira mencium pipi kedua Orang Tuanya, lalu bergegas keluar rumah.
Di depan gerbang terlihat Gilan yang berdiri sambil melambai ke arahnya, Aira membuka gerbang sembari tersenyum.
"Maaf kak udah nunggu lama" ucap Aira.
"Engga kok Ra" balas Gilan sembari tersenyum.
'Dia bawa motor? gila kan akunya jadi dugun dugun!!'
"Kak Gilan naik motor?" tanya Aira.
Gilan mengangguk
"Iya kenapa? kamu gak suka naik motor ya?"
'Mampus lo Ra'
"Bu-bukan gitu kak, tapi nanti...." ucap Aira dengann wajah polosnya, Membuat Gilan terkekeh.
"Kepeluk?" tebak Gilan.
Aira mengangguk.
"Haha kamu polos banget sih Ra, gak papalah kalau kepeluk" kekehnya
Wajah Aira memerah.
"Yaudah ayo berangkat"
"A-ayo kak"
Aira naik keatas motor Gilan, tiba tiba Gilan menarik tangan Aira kedepan, jadi memeluknya. Aira menarik tangannya kembali tapi di tahan oleh pria itu.
"Peluk yang kuat biar kamu gak terbang hehe" candanya.
Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan kampus, Aira menepuk punggung Gilan pelan memberi isyarat untuk berhenti.
"Kak aku turun disini aja ya?"
"Kenapa? nanggung sebentar lagi nyampe parkiran" tanya Gilan.
"Gak enak kalau diliat Mahasiswa lain kak" ucap Aira dengan nada pelan.
Bukannya menurunkannya, Gilan malah melajukan motornya sampai di tempat parkir, seketika semua Mahasiswa yang berlalu lalang disana menatap mereka, terutama para gadis dan Mahasiswi semester satu.
'Gilaaa ini gimanaaa' batin Aira menjerit.
"Turun Ra" ucap Gilan.
"Ma-malu kak" ucap Aira kembali memeluk erat Gilan menyembunyikan wajahnya dipunggung Pria itu.
"Ada aku kok"
Gilan menggandeng tangan Aira sampai didepan kelasnya, Aira hanya menunduk, ia mendengarkan segala umpatan yang dituju kepadanya, ia sudah menduga pasti akan jadi seperti ini.
Tamat riwayatmu Aira Alkeyna, seluruh gadis akan menghujatmu.
"Makasih kak, aku masuk duluan ya"
Aira tersenyum.
"iya..Sama-sama"
Ia langsung berlari masuk kekelasnya, disana ada Mira yang menatapnya.
"Ciee yang jadi famous" cibir Mira.
"Malu banget gue, diliatin mereka" ucap Aira.
"Itung-itung fans lo" ucap Mira santai.
"Santai banget lo ngomongnya"
"Iya dong kan bukan gue yang kena masalah....Pffft" ledek Mira.
"Sialan lo"
"Eh Ra, Dosennya hari ini masuk kan ya?" tanya Mira.
"Mana saye tahu Saya kan tempe" ucap Aira.
"Alay lo"
Dan benar saja, Dosen mereka yang baru, tiba semua gadis tersenyum ramah kearahnya, beruntung seluruh Mahasiswa dikelas Aira tidak bergitu centil, ya meskipun mereka juga tergila gila melihat ketampanan Dosen baru itu.
"Pagi semua" sapa Dosen.
"Pagi pak" semua Mahasiswa menyahut.
"Perkenalkan nama saya Alex Abasya, Dosen baru kalian, umur saya 28 tahun, mohon kerja samanya" ucap Alex disambut ramah oleh Mahasiswa dikelas.
"Bapak beneran 28 tahun?" lanjut Mira dengan tidak malunya.
"Iya kenapa?" ucap Alex.
"Wajahnya seperti umur 21 tahun pak, bapak pasti blasteran ya?" gombalnya, Mira dihadiahi tatapan tajam dari Mahasiswi lainnya.
Alex hanya tersenyum tipis.
"Terima kasih, bisa kita mulai?"
Mira duduk kembali, tak lupa senyum bangga yang ia sematkan karena mendapat senyuman dari Dosen baru man Tampan itu, Aira menatapnya jijik.
Selama kelas dimulai, semua Mahasiswa memperhatikan wajah Alex, mereka tidak bisa focus karena ketampanannya. Bagaimana tidak, selama ini Dosen yang masuk kekelas sangat membosankan dan sudah berumur, paling-paling hanya ada dua atau tiga guru yang masih lajang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aira dan Mira pergi kekantin untuk makan siang setelah kelas Dosen baru berakhir, Aira memperhatikan gelagat sahabatnya yang duduk didepannya, pasalnya gadis itu tersenyum-senyum sendiri sambil menyendok nasi di depannya.
"Mir lo sehat kan?" tanya Aira dengan suara pelan, takut orang lain mendengarnya.
"Gue sehatlah" ucapnya kembali menyendok makanan.
"Jadi kenapa lo senyam-senyum kayak orang gila gitu" ucap Aira.
"Tadinya gue waras Ra, tapi pas liat pak Alex kewarasan gue menghilang"
Aira ingin sekali menjitak kepala Mira, kalian juga pasti akan melakukannya. Liat ekspresi Mira saat ini, sungguh wajah tengil.
Aira hanya menggelengkan kepalanya, namun, saat ingin menyantap makanannya, Mira membuatnya tersentak kaget.
BRAK!
Mira memukul meja dengan cukup keras, beberapa Mahasiswa sampai melihat kearah mereka berdua.
"Astagfirulloh Mira, ko ngapain lagi sih?!" ucap Aira.
"Gue punya ide!" seru Mira.
"Ayo kita cari Dosen yang bisa kita bantu, supaya bisa masuk keruangan Dosen terus ketemu bapak Tampan!" tambahnya.
"E-enggak ah lo aja, lagian ya pak Alex kan punya Ruangan sendiri" tolak Aira.
"Ya...Kita cari Dosen yang mau keruangan Pak Alex lah bego banget...Pokoknya lo harus ikut" ucap mira penuh paksaan.
'Huft dasar Mira gila'
Aira pasrah, Mereka berjalan di koridor kampus untuk mencari Dosen yang ingin keruangan Alex, membuang waktu sebenarnya, Aira berharap ada seorang malaikat baik yang menolongnya dari sahabat gilanya ini.
"Mir udah deh, gak nemu Dosennya kan? balik aja yuk" usul Aira.
Tangan Aira ditahan.
"Enggak! lo tetap disini"
Lihatlah!.
Betapa kekehnya pendirian Mira untuk mencari Dosen, Semua itu hanya untuk bertemu Alex.
"Ih gue cap-"
"Aira" panggil seseorang, otomatis mereka berdua menoleh.
'Akhirnya Malaikatku datang'
"Kak Gilan"
Gilan mendekat kearah mereka.
"Kalian ngapain?" ucap Gilan.
"Ini kak Mira mau nyari Dosen" ucap Mira.
"Oh...Mira bisa pinjem Airanya sebentar gak?" Gilan menunjuk Aira yang berdiri disebelah Mira.
"Ga-" Aira buru-buru membungkam mulut Mira.
"Bisa kak, ayo" ucap Aira.
Aira berpindah kesebelah Gilan.
"Besok kita cari yaaa.. bye Mira sayang~"
Sekarang canggung, Aira diam, tidak tau ingin bicara apa.
"Ra" panggil Gilan.
"Eh...Iya kak?"
"Nanti pulangnya aku anter mau?" tawar Gilan.
Aira mengigit bibir bawahnya.
'Ya mauu dong kakak, pake ditanya lagi'
"Tapi kak...Gak akan ada yang marah kan?" ucap Aira, basa-basi tapi basi.
"Engga ada kok, kamu mau atau gak?" tanya Gilan
Aira mengangguk mengiyakan ajakan Gilan, kapan lagi bisa dibonceng Senior yang famous seperti Gilan.
Saat berjalan mereka berselisihan dengan Alex si Dosen baru, namun dengan tidak sengaja bahu Gilan menyenggol Alex, Sehingga buku ditangannya terjatuh.
Bruk!
Gilan langsung menoleh begitu pula Aira dengan wajah kaget.
"Eh-p-pak maaf pak saya tidak sengaja" ucap Gilan sambil menunduk.
'Mampus gue'
Aira membantu mengambil buku dilantai lalu memberikannya kepada sang pemilik, sedangkan Alex dengan wajah dinginnya langsung berlalu begitu saja.
Aira terdiam di tempat.
"Itu siapa Ra? songong banget" desis Gilan.
"Do-Dosen baru kak" ucap Aira.
"Oh pantes gak pernah liat"
"Kak ini....Kita gak kena masalah?" ucap Aira takut.
Gilan mengenggam tangan Aira sambil tersenyum.
"Tenang ada aku"
Aira mengangguk ragu.

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
Khikmahfujiaty Fuji
masih permulaan belum bisa kasih komen
2023-11-13
1
putia salim
Gilan nama pendeknya
Gilani nama pnjangnya🤭😂😂😂✌️
2022-09-06
1
Eman Sulaeman
wow dingin nya sedingin kutub utara
2022-07-01
1