Episode 10

"jika kau datang hanya untuk mencari masalah lebih baik pergi saja," ucap Aliva ketus.

"Dengar baik baik kau akan menyesal berteman dengan wanita ini!" Kata Celine lalu pergi meninggalkan butik.

"Cihh!!"

Aliva merupakan seorang perasa, dia tahu betul mana orang yang benar benar tulus dan pembohong karena jurusan psikologi yang dia ambil.

"Kak Laura aku ingin memesan pakaian disini boleh?"

"Boleh, kau ingin pakaian yang seperti apa?"

"Mm sederhana saja tapi pakaian ini akan aku pakai di acara keluarga nanti," jawab Aliva.

"Acara keluarga? Kalian memiliki tema pribadi?"

"Sepertinya silver gold adalah tema pertemuan itu karena kakak ku akan segera bertunangan," jawab Aliva.

"Baiklah berikan nomor ponselmu agar aku bisa memberitahumu model rancangan nya," ucap Laura sembari memberikan ponselnya.

Aliva menyimpan nomornya dengan nama Aliva cantik dan seksi yang membuat Laura terkekeh saat membaca nama itu.

"Baiklah kak kapan kapan Laura berkunjung kemari ya."

"Hati hati dijalan dan semoga harimu menyenangkan," ucap Laura diiringi senyum manis.

Aliva memeluk Laura dengan erat, gadis mungil itu biasanya tidak akan berdekatan dengan seseorang yang jauh lebih tinggi darinya bahkan Aliva hanya sampai dibawah dada Laura.

"Terimakasih," kata Laura.

"Untuk apa kak?"

"Untuk pesanannya."

Terimakasih karena kau adalah orang pertama yang tidak menjauhi ku setelah godaan Celine, batin Laura.

"Ah ya aku mendengar banyak orang orang memesan pakaian disini jadi aku datang, baiklah sampai jumpa nanti," Aliva keluar dari butik setelah memesan gaun untuk acara nanti.

Laura kembali bekerja setelah mendapat pesanan, dia mulai merancang keinginan Aliva karena acaranya beberapa minggu lagi.

"Silver gold? Keluarga ini bukan berasal dari keluarga sembarangan," gumam Laura.

Dia biasa mendapat pesanan dengan warna itu jika keluarga mereka berasal dari kasta tinggi, Laura tidak heran karena dari kartu yang dimiliki Aliva tadi sudah membuktikan segalanya jadi dia hanya perlu membuat desain termewah.

"Nona," panggil Karin.

"Iya?"

"Ada seseorang di luar."

Laura menghela nafas panjang, hari ini ada banyak sekali yang ingin bertemu dengannya padahal rancangan dibutik sudah cukup banyak untuk dijual.

Laura keluar dari ruangannya dan menemui seseorang tersebut dan dia memijit pelipis setelah melihat tamu yang datang.

"Hay," sapa Alvi.

"Hay juga," jawab Laura.

"Sebentar," Laura memilih untuk mengambil kertas rancangannya agar tidak menyia-nyiakan waktu bersama Alvi.

"Baiklah sekarang katakan apa tujuanmu datang," ucap Laura sembari menyilangkan kedua kakinya dengan kertas yang ia pangku.

"Tadi aku melihat GPS dan Aliva berada disini, apa kau tau dia dimana?" Tanya Alvi.

"Hey sebenarnya kalian sedang main apa, kemarin Aliva yang mencarimu dan sekarang kau yang mencari Aliva," jawab Laura.

"Nona eh tidak Laura gadis nakal itu telah mencuri kartu limit dari papa dan mama, kau ingin membelanya?" Ujar Alvi ketus.

"Pantas saja aku melihat banyak kartu di dompetnya," gumam Laura.

"Nah semua itu hasil curian, dia mengambil kartu ku, milik mama dan papa," ucap Alvi.

"Haahh itu masalah kalian tapi Aliva sudah pergi beberapa puluh menit yang lalu."

"Iyakah? Untuk apa dia datang kemari?"

"Memesan rancangan pakaian," jawab Laura sembari menunjukkan sketsa yang dibuatnya.

Alvi melihat sekelilingnya dan baru sadar dia masuk kedalam salah satu butik.

"Hmm tidak buruk, rancangan mu sangat menarik aku juga akan memesan satu set jas disini untuk..."

"Acara keluarga dengan tema silver gold," ucap Laura sebelum Alvi menyelesaikan kalimatnya.

"Bagaimana kau bisa tau?"

"Aliva memesan gaun untuk acara itu," jawab Laura.

"Baiklah jangan lupa masukkan pesanan ku dalam list mu."

"Baiklah."

Laura kembali menggambar rancangan setelah pembicaraan mereka selesai, Alvi juga tidak ingin berbicara karena melihat wajah Laura yang sangat tenang saat bermain dengan pulpen diatas kertas.

Hingga beberapa jam menggambar tanpa suara Laura selesai dengan satu rancangan dan dia lupa sedari tadi Alvi berada disampingnya.

"Astaga!" Laura terkejut sendiri melihat Alvi menatapnya.

"Kenapa?"

"Aku lupa kau masih disini maafkan aku."

"Tidak masalah, ah ya setelah gambarnya selesai kau apakan ini?" Tanya Alvi dengan jiwa penasarannya.

"Aku belum bisa merancangnya kedalam bentuk pakaian karena aku harus menghubungi Aliva terlebih dahulu untuk berbicara dengannya dimana letak kekurangan gaun ini," jawab Laura.

"Baiklah aku akan menghubunginya sekarang," ucap Alvi lalu menghubungi adiknya.

"Eh sebenarnya tidak perlu sekarang," ujar Laura namun Alvi sudah menekan tombol terlebih dahulu.

"Husst!!" Alvi menyuruh Laura diam dengan telunjuknya.

Mereka diam dan menunggu Aliva mengangkat panggilan video.

"Ya ada apa," ucap Aliva ketus.

"Ada yang ingin berbicara denganmu," kata Alvi tak kalah ketusnya.

"Jika tidak penting aku putuskan saja."

"Hay Aliva," saut Laura sembari mendekati Alvi untuk duduk.

Wajah Aliva berubah sumringah setelah melihat Laura berada dilayar ponselnya.

"Kak Laura."

Laura melambaikan tangannya dengan senyum manis, Alvi memberikan ponselnya untuk dipegang sendiri oleh Laura karena posisi mereka terlalu dekat.

"Aku ingin menunjukkan rancangan pertama padamu dan jika kau tidak menyukainya katakan saja agar aku membuat yang lain," ucap Laura sembari memperlihatkan kertas tadi.

"Waahh" Aliva sampai duduk yang semula tertidur untuk melihat gaun buatan tangan Laura.

"Itu sangat bagus kak, Aliva ingin yang itu dirancang."

"Baiklah jika kau menyukainya aku akan segera merancang pakaian ini secepatnya," ucap Laura.

Alvi mengambil ponselnya dengan pelan dari Laura lalu menjulurkan lidah pada sang adik dan memutuskan sambungan.

"Sudah selesai kan? Sekarang desain untukku juga," kata Alvi.

"Maaf tuan..."

"Panggil Alvi saja," ucap pria itu.

"Maaf Alvi aku tidak bisa membuat desain untukmu hari ini karena pesanan yang lain masih menunggu."

"Ayolah aku akan membayar lebih," bujuk Alvi.

"Itu bukan prinsip ku Alvi, biarkan orang yang memesan terlebih dahulu mendapatkannya," ujar Laura.

Selain adikku kau adalah gadis kedua yang benar-benar berbeda Laura, batin Alvi.

"Baiklah beritahu aku jika rancangannya sudah selesai."

Laura mengangguk diiringi senyum tipis.

"Berikan ponselmu."

Laura memberikan ponselnya walau ia tidak tahu digunakan untuk apa dan saat Laura melihat beberapa digit nomor ia mengerti Alvi menyimpan namanya.

Alvi si tampan berwibawa, batin Laura.

Gadis itu hanya bisa menggelengkan kepala melihat dua adik kakak ini tidak jauh berbeda.

"Hubungi aku jika sudah selesai, aku pergi ya."

Alvi melambaikan tangan dan keluar dari butik dengan langkah kaki yang terlihat sangat santai.

Terpopuler

Comments

Yuli Purwa

Yuli Purwa

Alvi suka Laura ya 😍😍😍

2023-09-11

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

nah Khan satu produk mereka😀kyknya Alva juga nih

2021-12-04

0

Vonny Suhardiman

Vonny Suhardiman

wow critanya pasti seru mantap Thor

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 bab 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Bab 56
57 bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 63
64 bab 64
65 bab 65
66 bab 66
67 bab 67
68 bab 68
69 bab 69
70 bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 75
76 Bab 76
77 77
78 78
79 Bab 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 bab 85
86 86
87 87
88 88
89 89
90 90
91 91
92 92
93 93
94 94
95 95
96 96
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 110
111 111
112 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
bab 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Bab 56
57
bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
63
64
bab 64
65
bab 65
66
bab 66
67
bab 67
68
bab 68
69
bab 69
70
bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
75
76
Bab 76
77
77
78
78
79
Bab 79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
bab 85
86
86
87
87
88
88
89
89
90
90
91
91
92
92
93
93
94
94
95
95
96
96
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
110
111
111
112
112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!