Seperti Ayahnya

Sudah 10 tahun, Metry bekerja di perusahaan pamannya , selama itu juga kinerjanya semakin bagus banyak perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan paman Pram.

Potensi kinerja yang di tunjukan Metry sangat menjadi , tolak ukur bagi sebagian karyawa di sana , banyak yang mengidolakan kinerja , dan juga semangat kerja Metry.

Namun hari ini , Metry di buat bingung dengan tingkah Vadrian yang keras kepala, berbalik dengan Vadrion yang tak banyak bicara seperti dirinya, tetapi Vadrian dirinya selalu saja, keras kepala dengan keinginannya.

" Mommy, i don't like thats ". ucap Vadrian yang tidak suka , barang pemberian Metry.

" Ian,, pless untuk kali ini ya, pakai saja itu dulu , Mommy janji sepulang kantor Mommy belikan yang lain ".ucap Metry membujuk Vadrian.

" No , Mommy ! . I want right now Mommy ".ucap Vadrian yang kesal.

" Dasar bodoh ". ucap Vadrion yang , tengah memainkan iPadnya.

" Mommy ".teriak Vadrian mengadu pada Metry.

" kenapa sayang, ".tanya Metry , sambil sibuk ,merapihkan pakiannya.

" Vall, Vall ,,".panggil Metry.

" iya mbak,".jawab Vall ,yang mendengar Metry memanggilnya.

" tolong ya , sebentar Vadrion di antar kesekolah ". ucap Metry.

" terus Vadrian bagaimana mbak ". tanya Vall.

" ijin , itu bahan praktekannya belum di beli ".ucap Metry dengan terus menyisir rambutnya.

" iya mbak".jawab Vall.

" Mommy , nanti kita kerumah kakek dan oma ya ".ajak Vadrion.

" aku ngak mau, aku maunya kita ke beach" . jawab Vadrian protes.

" ya sudah sana kamu, pergi sendirian".jawab Vadrion santay.

" Mommy ,,".panggil Vadrian.

" iya, ia , weekend kita ke beach ".jawab Metry langsung mengambil kunci mobil.

" Mommy berangkat ya ".ucap Metry langsung mencium kedua pipi anaknya, dan mereka membalas mencium pipi Metry.

"bye² Mommy , we are love Mommy ".ucap mereka membentukan tangan mereja seperti hati.

" iya sayang".ucap Metry , berbalik dan memakai kacamata hitamnya , memasuki mobil dan menjalankan mobilnya meninggalkan rumah.

Kini Metry sudah tidak tinggal bersama kedua orang tuanya , dan dia sudah membeli sebuah mobil dengan uang hasil kerjanya.

🍁🍁🍁

Metry membelokan mobilnya memasuki parkiran mobil, dia turun dari dalam mobil dan berjalan masuk. Banyak orang membungkukan badan padanya, Metry membalasnya dengan sedikit senyuman yang mungkin bisa terlihat dengan kaca pembesar . ( thorr bagaimana itu model senyumnya🤭🤭 ihihh).

Metry melangkah dengan sangat penuh percaya diri, dia melihat Sora sudah berada di sana .

" hay Sora ".ucap Metry memberi salam.

" hmm, kamu berulah lagi Metry ?". ucap Sora.

" maksudnya ".tanya Metry memutar kursinya , menghadap Sora.

" semalam, pak Pram , mengirim beberapa file untuk ku cek, dan apa yang kau tau". tanya Sora.

" tidak, sebelum kau memberitau ku".ucap Metry kembali , memperbaiki kursinya.

" Karna waktu itu , kamu menjelaskan mengenai pengembangan beberapa infrastruktur pembangunan, ada beberapa perusahaan yang tertarik akan itu, jadi mereka meminta kita untuk menyiapkan Kontraknya, kita akan lembur lagi".ucap Sora tetapi tangannya tak berhenti membuka² , lembaran laporan.

" itu artinya , kita akan semakin kebanjiran uang bukan ".ucap Metry tersenyum pada Sora.

" aisssss kau ini, kalau begini terus² san, bagaimana bisa aku akan cepat mendapat suami ".ucap Sora , yang langsung mengundang tawa Metry.

"baiklah, baiklah aku akan membantumu, memberitahukan kepada paman agar mengenalkan beberapa anak koleganya , biar dijadikan suami oleh dirimu".ucap Metry masih dengan tawanya.

" aisss kau !, ucap Sora sambil melototkan matanya pada Metry.

Kini keduanya sudah kembali fokus, Metry semakin sibuk saat beberapa klien , meminta beberapa modul soal infrastruktur.

Tak lama, keduanya di ganggu karna telpon Metry berbunyi, Metry lamgsung menggeser layar hijau untuk mengangkatnya.

" *hy sayang ada apa ".tanya Metry, melihat Vadrian memvideocall dirinya.

" Mommy , jangan lupa belikan yang tadi , vadrian minta Mommy ".ucap Vadrian .

" iya , sayang nanti setelah pulang Mommy belikan ".ucap Metry.

" oke Mommy, bye i Love you Mom ".ucap Vadrian.

"love you too".telpon pun mati*.

Metry menghembuskan nafasnya dengan kasar , sedang Sora yang di samping memperhatikan Metry.

" apa dia semakin sulit di atur ".tanya Sora.

" bukan, hanya saja dia keraa kepala ".ucap Metry dengan sedikit memijat pelipisnya.

" seperti dirimu".ucap Sora kembali berkutat dengan komputernya.

" bukan diriku tapi ayahnya" .ucap Metry tanpa sadar, setelah mengucapkannya dia langsung ,menyadari ucapannya barusan.

" Ayahnya ".tanya Sora langsung kembali menatap Metry.

Saat Metry akan berbicara , paman Pram meminta agar Metry menemuinya.

"Aku kedalam dulu ".ucap Metry meninggalkan Sora.

Metry masuk kedalam ruangan paman Pram, ia sedikit membukukan badannya.

" ada apa pak ".ucap Metry tetap dengan sikao sopannya.

" duduklah ". ajak Paman Pram, menuntun Metry duduk di sofa, di ruangannya.

Metry mengikuti ajakan paman, Kini mereka sudah duduk.

"Metry , ada yang ingin paman katakan ".ucap paman serius.

" ada apa paman, katakan".jawab Metry.

" kamu ingatkan, bahwa propoaal mengenai infrastruktur yang waktu itu, kamu tunjukkan dan kamu jelaskan disaat kita melakukan meeting ". ucap paman.

" iya aku ingat ".ucap Metry menatap pamannya.

" ada kolega bisnis ternama paman, dia ingin bekerja sama dengan perusahaan kita , tetapi dia meminta dirimu yang langsung menjelaskannya, karna waktu itu hanya orang suruhannya yang datang ".ucap paman.

" apa sekretarisnya , jika sekretarisnya kenapa kita harus repot² ,kesana untuk menjelaskannya ".ucap Metry.

"bukan. yang datang bukan sekretarisnya , tapi hanya kebetulan dia yang hadir disini ".ucap Paman.

" jadi,,,".tanya Metry.

" kali ini saja , sedari dulu paman ingin bekerja sama dengannya, tapi mengingat dulu perusahaan paman tidak sebesar sekarang , namun siapa sangka kesempatan itu datang , jadi paman mohon kamu mau ya kesana ".ucap paman memohon.

" paman tidak usah seperti itu, aku akan kesana ".jawab Metry.

" benarkah ".ucap Paman pram yang terlihat senang.

" iya ".jawab Metry.

"baiklah , lusa kamu berangkat " ucap Paman pram.

" tapi kemana ".tanya Metry.

" perusahaan ternama dikota B, RB Group ".

Deg , Deg, jantung Metry berpacu 2x lebih cepat mendengar nama perusahaan , yang akan dia datangi, dia sudah berjanji tidak aian bertemu dengan orang itu lagi dalam hal apa pun.

Metry lemas, ia menggeleng dengan cepat , bagaimana ini, dirinya sudah menyanggupi pamannya, bahwa ia akan kesana, tapi tidak harus RB Group .

paman yang melihat Metry terbengong, dia menepuk² bahu Metry.

"kamu kenapa ".tanya paman.

" paman, ak,,aku sepertinya tidak siap jika kesana ".ucap Metry , yang kemudian melihat kekecewaan pada wajah pamannya.

"maksudnya apa ".ucap Paman pram yang mulai emosi.

" apa kau , berniat mempermainkan ku ".ucap Paman Pram yang mulai emosi.

" tunggu paman , maksud aku , aku tak bisa kesana sendirian aku harus bersama Sora, karna perusahaan itu cukup terkenal , jika aku hanya seorang diri yang datang kesana , aku yakin mungkin mereka tidak akan muda tertarik begitu saja , kita harus mempersiapkan semuanya sebaik² mungkin ".ucap Metry menjelaskan.

pram yang mendengar penjelasan Metry pun mulai meredah emosinya, Pram menyetujui perkataan Metry, ia kemudian meminta Sora untuk masuk.

Sora sudah di dalam, kini ketiganya sedang membahas soal rencana mereka , Sora dan Metry melemparkan tatapan , terlihat mereka bertiga sedang melemparkan pendapat masing² , dan meeting dadakan antara mereka bertiga akhirnya berakhir.

Sora dan Metry sedang duduk di kantin, lalu keduanya memilih private room untuk membahas rencana mereka.

keduanya sudah berada di privet room.

"apa maksud mu, mengajak aku untuk ikut".tanya Sora.

" baiklah akan ku perjelas".ucap Metry.

" iya , dan itu yang ku inginkan ".jawab Sora.

Metry duduk di sofa , dan Sora duduk di hadapannya, dengan sebuah minuman kaleng di tangannya.

" kamu tau kan aku sudah memiliki kedua anak laki² yang tampan ".ucap Metry.

Sora hanya mengangguk.

Metry menceritakan semua masalahnya, Sedangkan sesekali Sora terlihat marah dengan cerira Metry, namun dia juga menangis, dia tidak bisa berfikir, ternyata di balik sifat Metry yang sedikit angkuh itu, terdapat luka yang menganga, meskipun dia berusaha menutupnya.

Sora semakin terisak, melihat kedalam bola mata Metry, dia melihat perjuangan Metry yang begitu besar hingga dia bisa ketahap ini.

Sora berjalan menuju Metry dengan dengan menangis memeluk Metry, tapi Metry tidak menangis dia hanya tersenyum dan menepuk² bahu Sora , Metry menenagkan Sora.

Sora melepaskan pelukannya, dan sedikit memukul bahu Metry , dan Metry memekik seolah² merasa kesakitan.

" awww ".ucap Metry sambil sengaja mengusap2 bahunya.

" aiss , kau initak menunjukan ekspresi apa² ,saat bercerita ".ucap Sora sambil mengusap sisa air matanya.

" sudahlah, jadi pada intinya ,TB Group itu perusahaan suamiku , opss maaf maksud ku colon mantan suamiku".ucap Metry.

" jadi maksud mu, aku ikut dengan mu kesana untuk apa ".tanua Sora.

" nanti akan ku jelaskan saat kita sudah tiba di sana ".ucap Metry dan Sora mengguk mengiyakan.

Kini keduanya sudah kembali ke kursi mereka, hari ini begitu terasa melelahkan bagi kedua wanita itu, meskipun beda status.

🍁🍁🍁

Waktu begitu cepat , hari yang melelahkan diganti dengan gelapnya malam, Metry melajukan mobilnya meninggalkan perusahaan , Metry memakirkan mobil di depan supermarket , Metry memasuki tempat itu, dia memilih² barang disana dia tak lupa membeli pesanan Vadrian, dan juga beberapa barang untuk Vadrion meskipun Vadrion tidak seperti Vadrian, yang meminta untuk membelikan barang.

Metry sudah kembali kedalam mobilnya dengan barang²nya, Metry kembali melajukan mobilnya membelah jalanan yang ramai pada jam² seperti ini.

setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu cukup lama, akhirnya Metry tiba juga dirumah , Metry mengeluarkan barang²nya, dan terlihat Vadrian dan Vadrion menunggu kepulangannya, terlihat jelas Vadrian sangat antusias dengan kepulangannya, Vadrian berlari menuju dirinya , tetapi berbeda dengan Vadrion yang mengikuti sang adik dari belakang dengan sebelah tangan dimasukan ke saku celannya, dan yang satu memegan iPadnya.

" Vadrion Mommy pulang loh ".ucap Metry ingin , menegur sifat anaknya.

" ia Mommy, welcome to home Mommy, i realy miss you ".ucap Vadrion langsung memeluk tubuh ibunya dan menciun pipi Mommynya.

"Vadrian, ini pesanannya ".ucap Metry sambil memberikan barangnya.

Vadarian menerima barangnya ,lalu mencium pipi mommynya, Vadrian langsung berlari masuk kedalam rumah dengan senang.

Metry bahagia melihat kedua anaknya yang tumbuh dengan sangat baik, kini keduanya sudah bisa di andalkan meskipun , masih sedikit manja, mereka tidak pernah bertanya soal ayah mereka , namun Metry takut suatu saat mereka akan bertanya mengenai hal itu.

Vadrion sedari tadi melihat Mommynya melamun, dia memegang tangan Mommynya.

Metry kaget, dia langsung mensejajarkan tubuhnya dengan Vadrion.

" Mommy , maafkan Vadrian yang memaksa Mommy untuk membelikan barang² itu , Vadrion janji akan menasehati Vadrian ".ucap Vadrion memeluk Metry.

Metry merasa , anaknya yang satu ini sudah sangat dewasa, ia tersenyun sambik memeluk tubuh Vadrion, laku mengecup kepala Vadrion .

" baiklah sayang, oww anak Mommy sudah dewasa rupanya, ayo kita masuk".ucap Metry mengajak Vadrion masuk , saat akan membawa barang² belanjaannya vadrion menawarkan diri untuk membantu.

"i can help you Mommy ?". tanya Vadrion.

Metry tersenyum lau memberikan paper bag pada Vadrion.

" yes, ". ucap Metry langsung membeeikan 2 buah paper bag.

Metry dan Vadrion masuk kedalam rumah, tak lupa Metry mengunci pintu, dilihatnya Vall yang sedang memasak dan Vadrian yang sedang sibuk dengan mainannya.

Metry mengikuti langkah kecil Vadrion dari belakang , Dengan sedikit berjinjit Vadrion membuka pintu kamar Mommynya , Metry tersenyum melihat tingkah anaknya yang satu ini, ia pun memasuki kamarnya, membuka sepatu menyimpan tasnya.

" Mommy , apa tak ada hadiah untuk aunthy Vall ".tanya Vadrion sambil meletakan paper bag.

" ada dong sayang, nanti kamu yang kasih sama aunthy ya , mommy mau mandi dulu bau badan mommy".ucap Metry memberikan sebuah paper bag.

"thank you mommy , i love you ".ucap Vadrion langsung mencium pipi Metry.

" I love you honey ".jawab Metry mengelus lembut pipi anaknya.

Vadrion langsung keluar dari kamar Metry tak lupa menutup pintu , Metry langsung masuk ke kamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya.

Vadrion menuju dapur melewati Vadrian yang sudah berhenti bermain , ia melihat Vadrian bermain iPadnya, Vadriob membiarkannya, dan terus berjalan kearah dapur.

Vadrion melihat Vall sedang sibuk, kemudian dia memanggil Vall.

" aunthy Vall ".panggil Vadrion.

Vall langsung berbalik, ia tersenyum melihat Vadrion datang , matanya beralih melihat paper bag di tangan kanannya.

tanpa banyak bicara Vadrion langsung memberikan paper bagnya.

" dari mommy , untuk Aunthy ".ucap Vadrion langsung berbalik dan meninggalkan Vall yang tersenyum melihat tingkah Vadrion.

" apa yang kau masak ".tanya Metry sambil melangkahkan kakinya menuju meja makan.

" ini mbak, opor ayam, sama ayam goreng ".ucap Vall, menyiapkan piring².

Metry membantu, kemudian dia memanggil Vadrion dan Vadrian.

" Vadrion, ,,, Vadrian makan malam sayang ".panggil Metry.

"iya ".keduanya bersama² menyahut, dan berjalan menuju kearah momy mereka.

Keempat orang itu duduk, dan menikmati makan malam mereka, Metry tidak mengijinkan Vall untuk makan sendirian , ia meminta agar mereka sama² makan, selayaknya kakak adik dan Vall merasa senang akan sifat majikannya.

Makan malam telah usai, metry masih mengajak mereka bercerita lalu meminta ijin oada kedua anaknya, dia akan berangkat untuk urusan pekerjaan.

" Valdrion , Vadrian, Mommy mau bicara ".ucap Metry.

" apa Mommy ".tanya Vadrian.

" lusa Mommy akan pergi , hanya untuk 2 hari " .ucap Metry dengan berusaha menjelaskan dengan kalimat yang mudah dimengerti.

" Mommy mau ninggalin kita ".tanya Vadrian lagi.

" Bodoh ".jawab Vadrion mengejek adiknya , pasalnya adiknya tak mengerti maksud Mommy mereka.

" Vadrion jaga bicaranya sayang ".tegur Metry.

"sorry Mom ".ucap Vadrion meminta maaf.

" Vadrian, mommy bukan mau ninggalin kalian berdua , mommy ada pekerjaan di luar kota jadi , You know Opa Pram ".tanya Metry pada Vadrian.

" yes i know ".jawab Vadrian.

"mommy di utus opa Pram, untuk kesana , tapi tidak usah khawatir Mommy hanya 2 hari kok, lagian kan ada aunthy Vall, dan kalau pun bosan kan bisa Video call, ".ucap Metry perlahan² menjelaskan pada keduanya.

"bagaimana Vadrion ".tanya Metry meminta persetujuan dari Anak pertamanya.

" aku ok Mommy , but ".ucap Vadrion sambil dagunya menunjuk kearah Vadrian yang sedari tadi menunduk.

Metry mendekat kearah Vadrian, Metry memeluk tubuh kecil itu.

" Mommy janji akan terus menelpon, oke jangan nagis lagi ya, anak cowok kok nangis sih ".ucap Metry berusah membujuk Vadrian yang tingkat manjanya vak dewa.

" oke Mommy , aku juga ok ".jawab Vadrian masih dengan memeluk tubub Metry.

Metry membalas memeluk Vadrian , lain hal dengan Vadrion yang masih terua mengotak ngatik iPadnya.

Metry melihat tingkah Vadrion.

"kamu ngak mau meluk Mommy ".tanya Metry pa Vadrion.

" Vadrion menoleh pada arah samping kirinya , kemudian dia langsung menyimpan iPadnya dan, bergabung memeluk Mommy dan Vadrian.

Vall hanya melihat ketiganya yang saling berpelukan, sambil membersihkan piring bekas makan merak tadi.

Vadrion dan Vadrian sudah terlelap dalam tidurnya, Metry masih setia megelus kepala mereka.

🍁🍁🍁

Hari keberangkatan pun tiba, hari ini Metry dan Sora sudah melakukan perjalanan kantornya.

Vadrion dan Vadrian mengantar Metry hanya sampai pintu rumah.

Metry memperingatkan pada Vadrion dan Vadrian agar tak merepotkan Aunthy Vall.

"ingat jangan nakal², apa lagi kamu Vadrian jangan cengeng ya, nanti Mommy telpon oke".ucap Metry mencium kepala keduanta bergantian.

"oke Mommy ".ucap Keduanya bersamaan.

" Vall titip anak² ya".ucap Metry.

"iya mbak ".ucap Vall.

Tak lama , mobil yang menjemput Metry datang.

" aku berangkat ya Vall, Mommy berangkat ya ".ucap Metry pamit pada Vall dan kedua putranya.

"bye² , Mommy ".ucap Keduanya mencium pipi Metry , dan melambaikan tangan Pada Metry.

Kemudian Metry memasuki mobil dan mobil itu perlahan meninggalkan pekarangan rumah itu, di hati kecil Metry dia tak ingin meninggalkan kedua anaknya, namun karna ini sebuah pekerjaan untuk itu , Metry harus bekerja secara profesional, dia juga tidaj terlaku khawatir sebab ada Vall, pengasug mereka masih bayi.

kini Mobil itu sudah berada di bandara, Metry melihat Sora yang menunggunya di kursi , dia tau bahwa Sora menunggunya.

"hy ".ucap Metry pada Sora.

" maaf lama ".sambung Metry lagi.

"it's oke ".jawab Sora.

" lagi 5 menit penerbangannya".ucap sora, kemudian Metry dan Sora mempercepat langakah mereka.

Bersambung........

*nanti lagi ya lanjutnya , author sedih yang bacanya banyak, meskipun tak sebanyak novel yang lain tapi apa salahnya ngelike gitu, sudahlah , intinya author senang setidaknya karya author bisa di baca.

🙂😊

salam sehat selalu

😊🙏*

Terpopuler

Comments

Iiq Rahmawaty

Iiq Rahmawaty

gw rsa nnti sirenald di duain tuh sma ririn

2022-02-02

1

Susi Ismi

Susi Ismi

apa yg akan terjadi kalau mereka ketemu

2021-06-21

0

Elha Edelwais Princes

Elha Edelwais Princes

keren thor😎🤗

2021-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!