Pekerjaan Baru.

sesaat setelah mereka turun, mereka semua berkumpul di taman, di belakang rumah mereka.

Tak berapa lama terdengar , suara mesin mobil memasuki pekarangan rumah mereka.

Terlihat Vivian , menyambut kedatangan ayahnya, dan ibunya .

"ayah ".panggil Vivian menjemput ayah dan ibunya.

Mereka tersenyum pada Vivian , mereka sangat memanjakan Vivian karna Vivian anak tunggal , sehingga segala kebutuhan Vivian mereka penuhi tanpa membantah.

Mereka berjalan , menghampiri Metry dan semuanya yang sedang bermain² dengan Vadrian dan Vadrion.

" hay , kakak apa yang membuat dirimu menelpon ku kemari ?".tanya paman Pram.

" aku ingin merayakan kepulangan anak ku Metry ". jawab Pak Ann , sambil melihat kearah adiknya pram.

Pram yang mendengar nama Metry, langsung membulatkan matanya , bagimana tidak pasalnya Metry sudah menghilang bertahun , Pram mengedarkan pandangan ke sudut² taman , lalu matanya tertuju pada seorang wanita sedang, bermain dengan kedua bayi yang sedang , di dalam stroller.

Pram bertanya pada Ann, melalui sorot matanya , tentu saja Pak Ann mengetahui sorot mata itu, dan pak Ann mengangguk iya.

terlihat dengan jelas , bahwa Pram sedikit menghela nafas dengan kasar dan , berjalan menghampiri Metry.

" apa kau tak menyambutku ?".ucap Pram , yang berdiri tepat di belakang Metry.

" Metry yang mendengar suara dari arah belakang , ia langsung berbalik ke arah belakang.

"oh hay paman, ".ucap Metry langsung memeluk tubuh pamannya itu , namun tak lama ia langsung melepasnya.

" apa mereka anak² mu ?".tanya Paman Pram sambil melihat kearah Stroller.

" iya ".jawab Metry kembali pada posisi semula.

" ayah mereka ?".tanya Pram yang memang sedari tadi memang tidak melihat kebwradaan suami Metry.

" meninggal , karna kecelakaan ".jawab Metry berbohong.

" maafkan , paman tidak bermaksud mengingatkan ".ucap Pram merasa bersalah.

" ya tidak apa ² memang , sudah seharusnya kalian tau itu " ucap Metry sambil tersenyum.

" ayo kita kesana ".ucap Paman Pram mengajak Metry.

" Ayo ".Metry langsung mendorong Strroller , menuju kearah kedua orang tuanya , dan sepasang ibu dan anak yang tak lain bibi dan Vivian.

" hay sayang ".ucap Bibi Metry.

" hay bibi amel ".ucap Metry , memeluk bibinya.

" tubuhmu terlihat lebih kurusan ".ucap Bibi Amel melepas pelukan Metry dan melihat tubuh Metry.

" ya seperti itu lah".jawab Metry.

" ngomong ² bagaimana keadaan bibi ".tanya Metry.

" ya seperti yang, kau lihat ".ucap Bibi sambil merentangkan tangan , sambil memperlihatkan tubuhnya pada Metrt.

semuanya tertawa dengan lepas , dengan apa yang di perbuat Bibi , mereka mulai memasak untuk makan ² , Vadrion dan Vadrian , sudah kembali tertidur di kamar.

Semua makanan , sudah tersedia di atas meja makan, mereka berkumpul , dan mereka makan penuh hikmat , dan saling bertanya di sela makan malam mereka.

" oia paman , apa aku bisa membantu paman di perusahaan ". ucap Metry sambil terus memakan makanannya.

"maksudnya ".tanya paman heran , dengan ucapan Metry.

" ahhh , aku ingin bekerja di tempat paman , karna tidak mungkinkan aku harus terus-terusan bergantung pada , ayaha ".ucap Metry menghentikan makannya , dan menatap kearah paman.

" sayang , untuk apa kamu bekerja di sana , ayah masih memiliki hak sepenuhnya terhadap dirimu dan anak² mu mereka juga tanggung jawab ayah ".ucap pak Ann.

"tidak Ayah , biarkan aku memulai semuanya , hitung ² aku membantu paman ".ucap Metry kembali menatap paman Pram.

Pram melihat kearah istri kemudian Vivian, lalu ia mengangguk.

" baiklah besok datanglah ke perusahaan , bawa serta dengan beberapa dokumen yang nanti akan paman , suruh asisten paman untuk mengirimkannya pada dirimu ".ucap pram sambil melanjutkan maknnya.

Semua yang berada di meja makan terkejut akan, keputusan Pram.

" apa maksud mu ". tanya bibi Amel.

" sudah jelas bukan ? , Metry membutuhkan pekerjaan untuk melanjutjan hidupnya dan apa salahnya jika aku sedikit membantunya ".jawab Pram sambil tersenyum pada Metry, dan Metry membalas dan kembali melanjutkan makannya.

Lain hal dengan keduanya , justru ayah , ibu, bibi dan juga Vivian terlihat kesal dengan keputusan Pram.

Makan malam telah selesai , Paman Pram dan keluarganya , sudah akan pulang.

Metry dan keluarganya mengantar hingga kedepan.

" baiklah Metry , besok datang lah ke perusahaan , untuk dokumen² nya nanti akan di urus ".ucap Paman Pram , langsung masuk kedalam mobil , kemudian diikuti bibi Amel, dan jiga Vivian.

Metry dan yang lainnya , melambaikan tangan setelah mobil keluar dari pekarangan rumah mereka bersama² masuk.

" apa kau sungguh akan bekerja di perusahaan paman mu ?".tanya Ibu Adel.

" ya kenapa tidak ".ucap Metry.

"bagaimana dengan anak² mu, apa kau akan meninggalkan mereka ?".ucap Ayah Ann.

Metry sedikit , memelankan langkah kakinya kemudian, dia berbalik menatap ayah dan ibunya.

" apa kalian sedang, berusaha merayuku untuk tidak bekerja di perusahaan paman ?".ucap Metry, langsung melihat ekspresi gugup di kedua wajah orang tuanya.

" bu , bukan maksud kita begitu sayang " . kini Adel mendekat kearah Metry , dan merangkul bahu Metry serta menuntunya duduk di sofa.

Mereka duduk di ruang tengah , dengan posisi Adel masih merangkul bahu Metry, sedangkan Ayah duduk di depan keduanya.

" Baiklah jika kamu ingin bekerja di sana , tetapu jangan abaikan kedua putramu, dan lebih baiknya carikab dulu pengasuh yang akan menjaga mereka , bukan maksud ibu tidak ingin merawat mereka tapi, ibu juga punya kesibukan tersendiri ".ucap Ibu Adel hati², sengaja ia berkata menggunakan kalimat yang lembut.

" baiklah soal itu tidak, usah khawatir ".ucap Metry langsung berdiri.

" aku kekamar dulu, selamat malam ".ucap Metry berpamitan, dan langsung kembali menuju ke kamar anak²nya.

Dengan perlahan, Metry melangkah ke arah Vadrion dan Vadrian, diusapnya pipi kedua anaknya , sambil tersenyum kearah mereka.

🍁🍁🍁

Sedangkan di rumah paman Pram , kedua suami istri itu sedang berdebat.

" apa maksud kamu menerima Anak itu bekerja di perusahaan kita ".ucap Amel dengan marah.

" sudahlah , sayang bukannya kamu dengar tadi , dia mengatakan hanya ingin terbebas dari Ayahnya dan tidak ingin ayahnya kerepotan lagi".ucap Pram menenangkan istrinya.

"tidak , tidak aku ngak terima dia bekerja di sana , apa kata orang² pah , jika kota memperkerja dia , apa papa tidak ingat Metry itu hilang beberapa tahun lalu , dan sekarang dia kembali dan meminta untuk bekerja do perusahaan apa itu wajar ?".ucap Amel.

" sayang, jika bukan kita yang, mengembalikan , Metry kesini siapa lagi sayang , kamu kan tahu Ka Ann pasti tidak akan mengijinkan Metry belerja di perusahaannya ".ucap Pram masih membujuk istrinya.

"pokoknya , mama ngak mau yah pak sampai dia kerja di sana titik ngak pake , koma ".ucap Amel.

" sayang tolong dong , jangan gini kamu kan tahu, bagaimana otak ka Ann sudah di cuci sama istrinya , kamu tau kan maksud aku ".kini Pram mulai membujuk lagi Amel

Amel , terlihat tidak berkata apa² lagi ketika mendengar ucapan Pram.

" mama cumab khawatir , jika perusahaan kita nanti, akan hancur pah, apa lagi , Metry sekarang masih dalam incaran orang² diluaran sana ".ucap Amel, memeluk tubuh Pram.

" sudahlah, setidaknya kira harus membantu Metry, untuk mendapatkan semuanya , kita hanya harus terlihat seperti biasa di depan kakak, tidak boleh terlihat mendukung Metry , pahamkan ".ucap Pram sambil membalas memeluk istrinya.

Kini keduanya hanyut dalam pikiran masing².

☀️☀️☀️

Pagi hari telah, kembali dengan suara siutan burung² , yang terbang dengan lepasnya diudara.

Metry bangun, mengumpulkan semua , tenaganya , berjalan kearah kamar mandi membasuh muka , dan tak lupa sikat gigi.

Metry kembali , menuju anak² , dulihatnya kedua anaknya, masih terlelap, tak lama , ponsel Metry berbunyi.

" *halo ".jawab metry.

". halo buk , ini saya pengsuh yang kemarin ibu , hubungi saya". jawab orang itu.

"oh iya iya , kalo ngak salah mbak vall yah ".ucap Metry.

"iya mbak , ini mbak, saya sudah di depan ".ucap Mbak Vall.

" oke mbak saya kesana* ".ucap Metry langsung menuju ke depan.

Ketika akan keluar ia melihat ayah dan ibunya sedang duduk, di meja makan.

" selamat pagi ".ucap Metry menyapa keduanya dan langsung berlalu kedepan , tapi dia masih mendengar jawabn salam dari kedunya.

Metry membuka pintu, terlihat seorang wanita dewasa seumuran dirinya.

"selamat pagi bu ".ucap Vall.

"eh ia , kamu Vall kan ?".tanya Metry.

"iya saya bu".jawab Vall.

" ya sudab ayo masuk , langsung saja ya ".ucap Metry langsung mengajak Vall masuk.

"siapa Metry ?".tanya ibu melihat , Metry membawa seorang wanita.

"ini pengasuh Vadrion dan Vadrian".jawab Metry langsung menarik kursi untuk , Vall duduk.

"Duduk sini ".ucap Metry.

" selamat pagi pak, bu ".salam Vall pada , Pak Ann dan ibu Adel.

" iya ".keduanya sama² menjawab, dan melanjutkan minumnya.

"baiklah perkenalkan dirimu Vall".ucap Metry.

" nama saya ,Valleria ayu , asal saya dari kota M , um, ".ucap Vall terpotong karna , ucapan Metry.

"kota M ? , wahh aku barusan pindahan dari sana Vall ".ucap Metry.

"oia , sukurlah ".ucap Vall merasa legah ,karna majikannya ini, orang yang mudah akrab.

"lanjutkan ".ucap Metry.

"umurku 25 tahun".ucap Vall.

" oke baiklah perkenalan sudah dulu ya , Vall , ato aku tunjukin kamar kamu, dan kamar kedua anak² ku ".ucap Metry mengajak Vall.

Vall mengangguk, kemudian berdiri dan membungkuk hormat pada , oak Ann dan Ibu Adel.

Lalu Vall mengikuti, Metry dari belakang, setelah menaiki tangga Metry membuak satu pintu kamar.

" ini kamar kamu, dan disana kamar aku dan anak² ku, mereka tidur bersama ku, jadi kamu hanya pastikan ,popok mereka , makan mereka dan susu mereka , karna aku tidaj memiliki asi jadi aku memberikan susu formula yang direkomendasikan oleh dokter , semua takarannya sudah aku catat dalam buku ini ".ucap Metry memberikab sebuah buku tulis.

Vall hanya mengangguk mengiyakan.

" baiklah Vall, 30menit lagi aku akan berangkat ke kantor , yang tadi di bawah itu kedua orang tua aku , nama ayah ku Ann dan itu ibu sambung aku Adel jadi mereka biasanya akan pulang larut, kamu hanya mengurus kedua anakku pahamkan, ".ucap Metry , kemudian dia melihat Vall mengangguk lagi.

" baiklah jika kau ingin makan, dapur tadi sudah kau lihat bukan, kau bisa makan disana".ucap Metry lagi.

" iya buk , terimakasih ".ucap Vall sambil membungkuk.

" tidak ,tidak jangan panggil aki dengan sebutan ibu, ataupun nyonya panggil aku, Nona atau Mbak saja karna meskipun aku sedikit tua ".ucap Metry pada Vall.

"iya , Nona ".ucap vall sambil tersenyum.

" baiklah aku tinggal silahkan beristirahat , dan 30 menit lagi , datanglah kekamar ku".ucap Metry langsung meninggalkan , Vall.

Sudah , hampir 30 menit , dan Metry sudah selesai bersiap² ,untuk keperusahaan pamannya, tak lama pintu ketukan dari luar , membuat Metry berjalan menuju pintu dan membukanya terlihat , tubuh Vall yang sudah segar , wajah yang putih mulus , dan juga kulit yang lembut dan hidung yang mancung dengan rambut diikat menjadi satu keatas, terlihat seperti, gadis berumur 19 tahun .

" baiklah Vall, karna mereka kembar semalam sudah, aku pasangkan gelang di tangan mereka , yang warnah merah itu Vadrion , dan yang biru Vadrian, jika, kamu sudah terbiasa membedakan mereka , baru nanti dilepas".ucap Metry yang membawah tasnya menuju kearah mereka.

Metry menunduk dan mencium pipi mereka.

" mommy berangkat , ya sayang , jangan rewel sama Aunthy Vall ya , Mommy sayang kalian ".ucap Metry mengecup kening kedua putranya dengan sayang.

Sedangkan Vall hanya , menatap melihat cara Metry berinteraksi dengan, kedua anaknya.

"mereka sangat lucu , hati² Nona".ucap Vall.

Lalu Metry, berjalan meninggalkan kamarnya, menuju ke bawah,sesampainya dibawah ia tak menemukan siapa².

Metry kembali melanjutkan , langkahnya menuju, keluar rumah, sebenarnya ayahnya telah , mengijinkan Metry untuk menggunakan salah satu mobil, namun Metry menolaknya, alhasil , sekarang Metry menunggu taxi di depa rumah, dan tak lama taxi berhenti didepannya ,Metry langsung masuk kedalam taxi.

tak berapa lama , Metry tiba di perusahaan pamannya, sesuai dengan alamat yang dikirim kedalam , ponselnya melalui situs WA.

Metry berjalan menuju resepsionis , menanyakan ruangan Paman Pram, dan mereka memberitahukan letak ruanga paman Pram.

Dengan langkah anggun , Metry berjalan menujiu ruangan yang bertuliskan Presir, Metry mendekat kearah meja sekretaris di dekat pintu.

" selamat siang bu".ucap Metry .

" ya selamat siang juga , ada yang bisa saya bantu".ucap Sekretaris itu dengan lembut.

" saya ingin bertemu , dengan presdir Pram".ucap Metry.

"apa sudah ada janji temu sebelumnya".tanya sekretaris wanita itu.

" iya sudah , dan katakn padanya Metry Barlon yang datang ".ucap Metry.

" mohon tunggu sebentar ya buk ".ucap sekretaris itu , terlebih dahul mengetuk pintu sebanyak 3x dan langsung masuk.

Tak lama , ia keluar lagi.

" ibu, silahkan masuk ". ucap Sekretaris itu.

Ketika Metry akan ,masuk ia melihat nama sekretaris itu , yang berada di atas meja.

"terima kasih , sekretaris Sora ".ucap Metry , tersenyum pada sekretaris itu, dan di balas juga.

Metry mendorong pintu, kemduian memasuki ruangan pamannya ia sedikit kagun akan dekorasi ruangan pamanya, namun dengab sesaat ia mengubah ekspresinya.

"selamat pagi paman ". ucap Metry.

"iya duduk lah ". Paman Pram menghampiri Metry, dan mengajaknya duduk di sofa.

" bagimana paman ".tanya Metry.

"baiklah hari ini kamu , sudah mulai bekerja ".ucap Paman Pram , yang membuat Metry , tersenyum bahagia.

"baiklah paman terimakasih banyak , tapi apa yang harus ku kerjakan ".ucap Metry.

"kamu akan membantu Sora".ucap Paman Pram.

" maksudnya menjadi sekretaris paman ?".tanya Metry.

" iya ".jawab paman Pram.

"apa itu tidak berlebihan ".tanya Metry.

" apa kau tak ingin , bekerja". ucap Paman pram , pada Metry.

" bukan hanya, saja ".ucap Metry sedikit memasang, muka , sedihnya.

" paman sudah membicarakannya ,dengan Sora, jika dia mendapat , pekerjaan yang lebih maka kamu yang akan menemani paman untuk menemui klien".ucap Paman Pram , menjelaskan.

Metry mengangguk².

" Dimana meja ku".tanya Metry

" Di samping Meja Sora".ucap Paman pram.

" baiklah Paman, aku akan memulainya ".ucap Metry langsung mundur selangkah kebelakang dan membungkukan badannya.

" baiklah ,".ucap paman Pram .

metry berjalan keluar ruangan , dan langsung melihat Sora, yang sibuk dengan pekrjaannya dan tak menyadari kedatangan Metry.

Metry menghampiti Sora.

" hy ,".ucap Metry.

Sora langsung berdiri dan menyambut Metry dengan senyuman.

" Aku menjadi rekan, mu disini Sora ".ucap Metry.

"iya nona selamat begabung, semoga Anda nyaman berada disini ".ucap Sora memberikan senyuman, dan Metry lengsung membalasnya.

Metry langsung menuju kerah mejanya, melihat beberapa berkas , sudah berada di atas mejanya ia berpikir mungkin ini awak yang baik dia tidak mendapat , lampu kuning saat awal bekerja , dan dia mulai mengerjakannya.

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Resha M

Resha M

makasih ya , 🤗🙏

2021-04-30

0

Roselia Dufan

Roselia Dufan

lanjut kak! semangat!!!

saran sedikit yaa thorrr : penempatan tanda baca seperti koma,titik dan tanda petik masih banyak yang salah kak..hehe maaf aku cuma ngasih sedikit saran padahal tulisan ku juga masih acak-acakan hehe

2021-04-30

1

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!