setengah kisah

Pria tua itu langsung melihat kearah Metry , yang saat ini sedang memeluk ketakutan pada ibu Ily.

Ia melewati mereka berdua dengan , melanjutkan minumnya sambil berjalan masuk kamar.

Metry hanya melihat punggung pria itu , memasuki kamar , lalu ia kembali menatap ibu Ily, seolah² meminta penjelasan , karna dia belum mengetahui siapa pria tadi.

Ibu ily mengetahui tatapan Metry, dan menarik lembut tangan Metry dan mengajak duduk di ruang tamu.

Ibu ily menceritakan bahwa itu suaminya yang bernama pak Edy , dia seorang pengangguran, suka minuman berkeras dan juga berjudi.

Ibu Ily menceritakan semuanya dengan sebuah senyuman yang menghiasi wajahnya.Namun Metry bisa melihat kesedihan di wajahnya.

Ibu ily menceritakan bahwa mereka tidak memiliki anak, semenjak dirinya menderita penyakit yang di mana rahimnya harus di angkat.

Mulai dari situ sikap suaminya Edy berubah, namun karna ketegaran hatinya ia mencoba menerima semuanya dari perubahan sikap suaminya.

Metry yang mendengar cerita ibu ily ikut merasakan kesedihan , ia berpikir dengan nalarnya ternyata masih ada orang² yang sedang mengalami kesulitan , meskipun bukan hanya tentang materi namun kesulitan memiliki kebahagian dan keberasamaan.

Metry dengan sigap langsung memeluk tubuh ,kurus ibu ily.

dari waktu ke waktu dan tahun berganti Metry bersama kedua orang tua angkatnya semuanya terasa begitu indah, meskipun ayah angkatnya jarang pulang namun Metry seolah² menemukan kehidupan yang baru tanpa melibatkan meteri dan posisi untuk menjunjung karirnya.

Namun suatu hari semua berubah ketika ibu Ily meninggal , ia merasa terpukul harus kehilangan semuanya , ia terpuruk sejak ibu ily meninggal.

Satu hari setelah pemakaman ibu Ily ayah angkatnya Edy mencoba , untuk melakukan pelecehan terhadap Metry , namun Metry melawan metry merontak.

Metry berlari keluar rumah , dan berlari menyebrangi jalan karna melihat pak Edy yang masih terus mengejarnya.

saat Metry sedang ketakutan dari arah belakang terdengar bunyi tabrakan.

Brum, Bugh.

Sebuah Mobil angkutan barang , menabrak ayah angkatnya dan meninggalkan orang itu tergeletak disana.

Dengan perasaan takut² , Metry mencoba membalikan tubuhnya , ketika ia melihat siapa yang di sana tubuhnya menegang dan terguncang.

Metry berteriak sekencang²nya , di tempat itu tak banya orang yang melewati, namun seseorang melihat itu menghampiri tubuh pak Edy yang tergeletak di tengah jalanan.

Pak Edy , langsung tewas , Metry merasa hidupnya semakin buruk , ia mendapat banyak tuduhan atas kematian ibu Ily dan pak Edy.

Metry mendapat penganiayaan , dari semua tetangga , namun semuanya berubah , ketika seorang pria berumur sekitar 50an datang mengajaknya , untuk ikut bekrja di salah satu usaha miliknya.

Metry mengikutinya , bekerja disana , awalnya Metry ketakutan namun pria itu mengatakan bahwa kerjanya cukup membersihkan tempat ini setelah semua tamu sudah pulang.

Lalu, kabar mengejutkan bahwa Pria itu mengatakan pada Metry bahwa akan ada seseorang menjemputnya , untuk menghadiri sebuah acara.

Metry terkejut kenpa harus dirinya.

Lalu semua permainan hidupnya dimulai ketika ia menikah dengan Renald Baros.

➡️➡️➡️

Mbok Tuti yang mendengar semua cerita Metry tak berhentinya menangis ia juga bisa merasakan sakitnya di buang, dan melewati semuanya.

Metry tidak lagi menangis dari awal cerita namun mbok Tutilah yang menangis.

" Mbok aku akan kembali aku ingin memulai semuanya aku ingin melihat ayah ku dan aku janji setelah semuanya selesai aku akan kembali lagi kesini".ucap Metry meyakinkan Mbok Tuti.

Mbok Tuti hanya mengangguk mengiyakan.

" janji ya Non , akan kembali".ucap Mbok Tuti dengan lirih , sebenarnya ia tak rela harus berpisah dengan majikannya yang ia anggap sebagai anaknya.

" ia mbok aku janji, aku hanya pulang untuk meluruskan semuanya ".ucap Metry pada mbok Tuti.

kemudian keduanya saling berpelukan.

" jadi keputusannya bagimana".tanya Mbok Tuti setelah melepaskan pelukan.

" aku berangkat besok, karna tiketnya sudah di tangan aku, semakin cepat maka akan semakin baik".ucap Metry bangun dari duduknya dan berjalan menuju arah jendela.

Mbok Tuti hanya menatap punggung Metry dan menatap kedua bayi kembar itu.

"baiklah , kita perlu beberes bukan ? ayo kita beres² pakain si ganteng² ini".ajak Mbok Tuti pada Metry dan Mbok Tuti mencoel kedua pipi bayi itu.

Metry langsung berbalik dan berjalan menuju , almarai dan mengeluarkan sebuah koper besar.

Keduanya menyiapkan segala keperluan untuk pulang.

🌞🌞🌞

Hari ini keberangkatan Metry dan si kembar,

Metry sedang bersiap² dan si kembar sudah selesai di mandikan dan sedang berbaring di kasur sambil tersenyum pada Mbok Tuti.

Mbok Tuti yang melihat mereka berdua pun ,merasa gemas apa lagi mereka akan berangkat meninggalkannya .

Metry yang sudah selesai mandi, keluar kamar mandi melihat kearah Mbok Tuti yang sedang melamun melihat keraha Vadrion dan Vadrian.

Metry mendekat kearah Mbok Tuti ,menepuk pundak Mbok Tuti.

Mbok Tuti kaget akan , kehadiran Metry.

" Sudah selesai mandinya".tanya Mbok Tuti, langsung kembali memberes²kan perlengkapan bayi.

" iya sudah".jawab Metry langsung menuju kemari dan mengambil pakaiannya.

" sudah beres deh".ucap Mbok Tuti berjalan kearah baby Vadrion dan vadrian. Lalu menciun kedua baby .

Tak berapa lama semuanya sudah selesai , sebelumnya , Mbok Tuti tadi sudah memesan mobip pick up milik salah satu warga untuk di sewakan mengantar Metry dan ke2 baby menuju arah kota.

mereka sudah selesai , sudah mengangkat barang² mereka ke atas pick up tadi jadi kedua baby tidak kepanasan.

Vadrion dan vadrian sejak tadi sudah tertidur di stroller.

🍁🍁🍁

Mereka sudah berada di pinggiran jalan kota, mobil pick up tadi sudah , mengantar mereka hingga pinggiran jalan kota.

Mbok Tuti tidak bisa mengantarkan mereka ke bandara , karna Mbok Tuti akan kesulitan kendaraan jika nanti harus pulang, jadi mbok Tuti hanya bisa mengantar di jalanan pinggir kota.

Terlihat taxi menuju kearah mereka , Metry menahan, dan mereka memasuki semua barang²ny.

" Mbok makasih , udah nganterin , nanti aku hubungin kalau sudah tiba di sana ya, jaga dir baik² , dan oia ini uang nanti di pakai buat keperluan".ucap Metry sambil menyodorkan sebuah amplop yang sudah di siapkan.

Mbok Tuti menolak , namun Metry memaksa.

" Non hati² ya jaga debayi ya, ".ucap Mbok Tuti memeluk tubuh tinggi Metry seolah² tak ingin melepas mereka pergi.

" ya sudah kita berangkat ya, ".ucap Metry berjalan menuju pintu taxi , sedangkan Vadron dan vadrian sudah berada di dalam.

Mbok Tuti mengantar , dan melambaikan tangan begitu juga dengan Metry melembaikan tangan.

hingga Taxi itu pun tak terlihat lagi dan mbok Tuti kembali menaiki pick up tadi dan kembali pulang.

🍁🍁🍁

metry dan si kembar mereka sudah tiba di bandara , tentu saja cara berpakaian Metry jangan di tanya lagi , dia sudah membuat dirinya sebeda²nya agat tidak di ketahui oleh siapa pun karna ia yakin , anggota Renald tidak hanya sedikit untuk mencari dirinya.

Setelah membayar ,Metry mendorong stroler di bagian kanan , dan tangan kiri sibuk menarik Koper besarnya.

Metry menunggu , sampai panggilan suara untuk , keberangkatan menuju Negara H , ia berdiri dan memuju kesana.

🍁🍁🍁

setelah melakukan penerbangan yang membutuhkan , waktu berjam² akhirnya Metry kembali tiba di Bendara terbesar Di negara H .

Ia mendorong kembali seperti awal ia memasuki bandara di Kota M.

Ia memanggil taxi , lalu sang driver memasukan koper mereka di bagasi mobil, membantu melipat stroller , dan Metry menggendong kedua putranya.

" pak kita ke alamat ini".ucap Metry memberikan selembar kertas.

" iya baik nyonya".ucap sang driver.

Kemudian mobil perlahan meninggalkan bandara, dan membelah jalanan yang padat.

Metru tidak kerepotan dengan anak²nya mereka terlihay sangat anteng , tidak seperti anak² oada umunya yang merengek , namun tidak untuk vadrion dan vadrian sehingga, Metry sedikit tidak dibuat kerepotan.

Metry memandang keluar jendela, sudah lama sekali semenjak kejadiannya ia diasingkan di negara lain, dan kembali meminta penjelasan atas semua tragedi yang menimpahnya.

Tak berapa lama taxi itu, berhenti di salah satu perumahan nan mewah, bisa dilihat dari luar bahwa rumah itu sangat terurus , rumah bercat warnah putih dan berlantai dua sekelilingnya ditumbuhi pepohonan dan halamanya terdapat hamparan rumput hijau, sangat terlihat bahwa rumah itu sangat asri.

Metry membayar , ongkos kepada supir taxi tadi , menurunkan kopernya dan membuka stroller miliknya.

" Terimakasih".ucap Metry kembali memakai kacamata hitamnya setelah meletakan vadrian dan Vadrion di stroller mereka.

Metry melangkah masuk, namun dari arah depan Seorang penjaga menghampiri Metry.

" maaf anda perlu dengan siapa"?.tanya orang itu kepada Metry.

" ow, maaf saya memiliki urusan dengan pak An ,".ucap Metry yang akan kembali melanjutkan langkahnya namun di tahan oleh penjaga tadi.

"maaf anda tidak diijinkan untuk menemui tuan An".ucap penjaga tadi.

Metry langsung , menghela nafas kasar.

"apa kau tak lihat kedua bayi ini, mereka kepanasan apa kau tak memiliki sedikit rasa kasihan dan aaaaa kau pekerja baru disini kan".ucap Metry melihat penjaga itu.

Jelas saja Metry tau krna tubuhnya saja yang di asingkan tapi tidak dengan ingatan , berapa banyak pelayan yang bekerja di rumah mereka dan berapa banyak para penjaga rumah mereka bahkan , dia ingat semua nama² mereka.

penjaga itu pun di buat heran ,bagaimana bisa dia mengetahui bahwa dirinya masih baru bekerja disini , di kediaman tuan An Bolres.

" sudahlah , cepat hubungi istrinya , dan katakan ada seseorang yang mencarinya".ucap Metry pada penjaga itu.

petugas itu langsung , mengeluarkan ponselnya dan terdengar ia menghubungi seseorang.

"halo, maaf nyonya ada seorang wanita dan kedua anaknya yang masih bayi memaksa untuk masuk kedalam rumah, dan ia mengatakan ingin bertemu dengan nyonya".ucap penjaga itu ,dan sambil menatap Metry.

Metry dengan sikap acuhnya hanya diam dan sambil ,tersenyum pada kedua anaknya yang sedang menendang² di dalam stroller.

"hei apa kau tak bisa memberikan tempat untuk berteduh , kedua anakku sudah sangat kepanasan apa begini cara , nyonya mu mengajarkan pada kalian bagaimana menghormati seorang tamu"?.ucap Metry dengan melipat kedua tangannya di dada.

penjag itu langsung membuka kan pintu untuk Metry masuk, dan menunggu di dalam rumah jaga² itu .

Dari arah samping terlihat sebuah mobil , berwarnah silver memasuki pekarangan rumah , dan penjaga tadi berlari mengikuti mobil tersebut, lalu membuka pintu mobil dan terlihat seorang wanita , keluar dari dalam mobil, dan masuk kedalam rumah.

Metry melihat , penjaga tadi ikut masuk dan tak lama kembali keluar menuji kearah mereka.

" Mari nona ,nyonya sudah menunggu anda".ucap Pria tadi sambil megambil koper tadi.

"apanya yang menunggu, aku yang sudah lama menunggu untuk masuk kedalam rumah ku itu".ucap Metry sambil berjalan dan mendorong stroller.

Metry berjalan di belakang penjaga tadi sebenarnya ia sangat gugup melihat rumah besar ini, bagaimana tidak bertahun² lamanya dia menghilang ayahnya tak mencari dirinya , sehingga di pikirannya bahwa ayahnya juga yang bersekongkol dengan Adel ibu tirinya untuk membuangnya.

Metry belum masuk namun ia mendengar suara dari dalam suara itu yang selalu , menegurnya dikala ia berbuat salah , namin suara itu juga yang membuat dirinya merasa seperti dibunuh.

" apa wanita itu berada diluar pak tom"?.tanya seorang pria kepada penjaga itu.

Metry sudah mengetahui jika penjaga itu bernama Tom dilihat dari nama di bajunya.

"iya pak, bu".jawab pak Tom.

" suruh dia masuk".kini Suara seorang wanita.

metry tau jika itu suara Adel, orang yang oaling di benci Metry.

Tanpa menunggu , Pak Tom datang Metry berjalan dengan angkuh sambil mendorong Stroller , masuk kedalam rumah.

" Hay , ayah, hay ibu ".ucap Metry , masih dengan posisi berdiri , sambil menaikan kacamata hitamnya ketas kepalanya , dan tersenyum pada kedua pasangan yang kini sedang terkejut , akan kedatangan dirinya.

" kenapa sih ekspresinya segitu amat , kenapa ? kaget ? atau apa ? ".ucap Metry berjalan menuju Ayahnya , dengan sigap memeluk Ayahnya meskipun Rindu dia akan menguatkan hatinya untuk berpura² tanpa mengekspresikan rasa rindunya melalui raut wajahnya.

Metry memeluk ayahnya, yang berdiri tanpa bergerak sedikit pun , Metry bisa merasakan tubuh ayahnya yang menegang , heran akan kehadiran dirinya.

Metry berahli melihat Ibu tirinya berjalan mendekat lalu memeluk.

Kemudian Metry membisikan sesuatu yang langsung membuat Adel terduduk lemas di sofa.

" hay ibu, bagimana kabar mu hm"?.tanya metry tepat di telinga kiri ibunya.

Matry kembali berjalan menuju stroller dan mendorong mereka kehadapan Ayah dan ibu tirinya.

" hay sayang sapa ini Opa dan Oma kalian ".ucap Metry duduk di samping kedua anaknya dan menunjuk kedua orang tuanya, yang masih mematung entah aoa yang mereka pikirkan.

" Sudahlah , tidak usah sebegitunya terkejut".ucap Metry yang langsung duduk di sofa.

" siapa kau ".tanya Adel pada Metry.

" buahahahahhaa ".tawa Metry memecahkan lamunan Ayahnya yang kini menatap dirinya dan anaknya bergantian.

" hei , apa kau lupa seorang gadis kecil berumur 15 tahun lalu yang diculik dan akan dibunuh otu ternyata masih hidup".ucap Metry masih dengan sengaja tertawa.

" kita harus merayakan kepulangan diriku bukan ,".tanya Metry seolah² senang mempermainkan Ibu tirinya .

" ow ,,, apa Ayah lupa dengan putri mu sendiri , bagaimana bisa Ayah tidak mencari diriku, ahhhh , ya Ayah kan sibuk mencari ketenaran dengan cara mendonasikan kekayaan Ayah pada anak² yatim dan orang² pinggiran jalan iyakan Ayah".ucap Metry oada ayahnya.

" Apa yang kau katakan". kini Ayah membuka suarany.

"ow ternyata ayah ku ini , masih mengingta diriku ".ucap Metry sambil memainkan kacamatanya.

" apa maksud mu".kini giliran Adel yang berbicara.

" sudahlah , perkenala singkat antara anak² ku dengan kalian sudah cukup, anak² ku ingin beristirahat , dan lihat² tidak ada perubahan selama aku pergi masih sama ".ucap Metry mendorong kedua anaknya menuju kamarnya meninggalkan kedua orang itu yang sedang berpikir dengan apa yang mereka hadapi saat ini.

Bersambung.......

...*oke pada part berikutnya masih akan ada lagi kejutannya, jadi jangan lupa untuk berikan author dukunganya , ...

beri author semangat yah*,.

jangan lupa

like,koment,ratenya ya.

***salam sehat

🙂🙏***

Terpopuler

Comments

Sulastri Sulastri

Sulastri Sulastri

kok Mbak

2021-06-02

0

Roselia Dufan

Roselia Dufan

Nexxt thoor!!
16 like,rate 5 star and favorite meluncur untukku thorr..

Feedback ke novel aku Alexa Kethzie juga yaa thoor..
ayo kita saling dukung 😉

2021-04-29

1

Desi Intan Sugiarti

Desi Intan Sugiarti

payah

2021-04-28

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!