⬅️⬅️flash back⬅️⬅️
Setelah Renald dan Metry melakukan itu , Metry dengan perlahan turun dari ranjang ia memungut semua pakaiannya , kemudian kembali memakainya.
Metry kembali mengusap dengan lembut kepala Renald , ia mengeluarkan sebuah kartu yang di berikan Renald untuk kebutuhanya namun tak ia gunakan.
Metry menyimpan blac card dan selembar surat di nakas samping ranjang Renald, ketika sampai di pintu ia berbalik dan menatap Renald dengan sendu
" maaf dan terimakasih".ucap Metry perlahan lalu ia pun keluar dari sana.
Metry menuju kamarnya , dengan segera ia mengambil koper dan mengeluarkan semua pakaian dari dalam lemari memasukan pakaiannya dengan asal-asalan ke dalam koper.
" beres , tinggal mandi aku harus cepat ssbelum si datar itu bangun".ucap Metry langsung bergegas ke kamar mandi untuk mandi.
setelah beberpa menit Metry telah selesai mandi , ia keluar dengan pakaina yang telah rapih , dengan sembarang ia mengikat rambutnya dan langsung menyambar kopernya.
Ia mengangkat dan berjalan dengan sangat cepat , beruntuk dari kemarin ia sudah memesan tiket menuju Kota M dan jadwal penerbangannya pukul 6 pagi.
Metry membawa mobil yang di berikan mami sebagai hadiah atas pernikahan mereka tapi karna Renald yang tidak pernah menggunakannya jadinya ia yang membawa.
Metry sudah di bandara ia menelpon seseorang.
"halo , kemarilah aku berada di bandara".ucao metry langsung mematikan panggilan.
tak lama orang itu datang.
" maaf nona , apa mobil ini yang akan di jual"?.tanya seorang pria.
"iya sesuai kesepakatan kemarin".ucap Metry sambil bersandar di badan mobil.
"baiklah ini uangnya dan mana kuncinya".ucap pria tersebut.
"baiklah sesuai janji ini kuncinya".ucap Metry menerima uang dan memberi kunci mobil.
tak lama suara penggilan untuk penerbangan menuju kota M.
Metry bergegas masuk .
🍁🍁 Rumah🍁🍁
Renald yang baru terbangun sedang berusaha mengumpulkan ingatannya kenapa ia bisa bertelanjang seperti ini.
ketika sedang berusaha mengingat ia melihat bercak darah yang sudah mengering di kasur.
"shitt".desih Renald sambik memukul kasur.
ia berbalik untuk mencari ponselnya dan ia melihat blac card dan selembar kertas ia langsung mengambil kertas dan membaca.
" *ambilah uang di kartu itu sebagai tanda permintaan maaf ku , dan satu lagi titipkan salam ku untuk Ririn"
🌼Metry🌼*
Ketika Renald membaca isi surat ia semakin emosi.
" apa dia fikir aku laki-laki pemuas sialan kau Metry tunggu saja pembalasan ku".ucap Renald dengan emosi karna merasa Metry mempermainkan harga diri seorang Renald Borges.
🍁🍁🍁🍁
satu bulan berlalu Metry sedang , duduk menikmati tehnya sambil merangkai sebuah bunga , ia hidup di sebuah desa , meski pun di sebuah kontrakan yang ia sewa tapi ia tetap bertahan.
Soal pekerjaan Metry menjual semua kerajinan tangannya melalui internet tentu saja dengan menggunakan akun fake.
bahkan dalam sehari hampir 50an pesanan,seperti pagi ini ketika Metry akan kembali melanjutkan Pekerjaannya ia merasa pusing di tambah lagi rasa mual yang cukup membuat ia kelelahan.
Metry berlari menuju toilet.
" hoek ,,,hoek".Metry memuntahkan semua isi perutnya namun tak kunjung keluar.
Metry merasa lemas dia terduduk di dalam kamar mandi.
Dengan perlahan Metry berjalan keluar dan ketika akan sampai di meja ia kembali merasa mual dan Metrt berlari menju kamar mandi lagi.
Namun sam , tak ada yang keluar ia semakin lemas , kemudian matanya menangkap kalender baru ia tersadar.
" astaga kenapa bisa lupa ".pekik Metry sambil memukul jidatnya
" astaga kenapa sampai kecolongan seperti ini sih".ucap Metry menyadari sesuatu.
" seingat ku , terakhir aku datang bulan itu dua hari sebelum aku dan Renald,,,".Metry mengantungkan kalimatnya dan ia membulatkan matanya menyadari sesuatu.
" astaga sepertinya aku, aku astaga ".ucap Metey berusaha menutup mulutnya dengan sebelah tangan kiri dan yang kanan menyentuh perutnya.
" harus ke dokter ".ucap Metry bersemangat, ia langsung berganti pakaian dan tak lupa tasnya.
🌼🌼puskesmas🌼🌼
Metry sekarang berada di puskesmas Ia menunggu namanya di panggil.
" atas nama Metry Barlon".panggil seorang bidan.
" iya saya bu".ucap Metry langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri bidan.
" mari masuk bu".ucap bidan sambil membuka pintu dan keduanya masuk.
" selamat siand Dokter".ucap Metry.
" ia mari bu, ada keluhan apa bu".tanya ibu dokter setelah Metry duduk.
"Begini buk , saya sebenarnya pusing -pusing dari kemarin tapi hari ini saya pusing di tambah dengan mual-mual yang berlebihan , ketika saya akan memuntahkannya tapi tak ada apa * dok " Ucap Metry memberitahukan keluhannya.
" kapan terakhir ibu datang bulan ".tanya dokter.
"terakhir itu sebulan yang lalu dok ".ucap Metry.
"mari bu silahkan berbaring di sana".ucap Dokter sambil berjalan mengambil peralatan.
Metry menuju pembaringan dan ia berbaring di sana.
"permisi ya bu".ucap Dokter meminta ijin sambil membuka baju bagian bawah untuk memeriksa perut Metry.
Metry hanya mengangguk.
Dokter kemudian memeriksa melihat di latar monitor , Metry juga melihat kearah layar.
" Bu , itu janinnya , ibu hamil".ucap Dokter.
"apa bu sa, saya hamil"?.tanya Metry tak percaya.
"ia bu usianya dua minggu bu sudah bisa di lihat bu".ucap Dokter menggosok -gosok alat pada perut Metry.
Metry menatap dengan senyum yang bahagia dan air mata lolos begitu saja.
" nanti di lakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi ya bu untuk sementara waktu ibu cukup beristirahat dengan baik dan tentunya pola makan serta pekerjaannya lebih baik yang ringan -ringan saja ya bu soalnya kandungan ibu masih sangat rentan mengalami keguguran".ucap Doktee menjelaskan.
" ia dok makasih ya dok".ucap Metry sambil memperbaiki bajunya dan turun dari pembaringan.
" maaf bu , suami ibu kemana"?.tanya dokter.
Deg
Metey terkejut,tapi dia akan seperti biasa mengontrol semuanya.
" suami saya lagi kerja bu ".jawab Metry.
" ia bu tapi sebaiknya kehamilan ibu juga selaku dalam pengawasan suami ya bu".ucap Dokter.
" iya dok , saya sudah boleh pulang kan dok"?.tanya Metry.
" ia sudah bu , dan jangan lupa untuk selalu melakukan cek up ya bu".ucap Dokter.
" ia dok ,permisi".ucap Metry langsung jeluar ruangan dokter.
kini Metry berjalan pulang untung saja puskesmas tidak jauh dari kontrakannya sehingga ia bisa berjalan saja.
tak berapa lama akhirnya ia tiba juga di kontrakan , ia masuk dengan hati yang gembira karna ia sedang mengandung anaknya dan Renald.
🍁🍁🍁 RB Group🍁🍁🍁
" Setyo bagimana dengan pencarian itu".ucap Renadl menanyakan perihal pencarian Metry.
semenjak kepergian Metry ia melakukan pencarian terhadap Metry.
namun nihil belum ada tanda-tanda keberadaan Metry.
"Belum ada tuan".ucap Setyo.
"sialan kalian semua tidak bisa di andalkan ,segerah kerahkan semua orang suruhan mami untuk membantu mencari keberadan sialan itu sebelum mami datang".ucap Renald.
" baik".balas Setyo.
ia seminggu setelag kepergian Metry mami menghubungi Renald yang mengatakan akan pulang , ia tidak menghubungi Metry larna akan memberikan kejutan.
Justru dengan kabar seperti ini membuat seorang Renald tak bisa tidur dengan waktu yang cukup.
Bersambung.....
🍁🍁🍁🍁🍁
Guys ,,terus dukung author ya,,,,
dengan cara
***Like
koment
Hadiah
Rate***
i love you all😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Susi Ismi
kok pas malam pertama masih ada bercak darah berarti metri masih perawan dong dan dia berada dilembah hitam ngak jual diri
2021-06-21
0
Riwid
masih bingung sii , sebenarnya Metri siapa Thor ??????
2021-06-03
0