Maaf

Setelah kepergian Metry kini Renald sedang pusing memikirkan ucapan Metry .

" Halo , Setyo urus surat perceraian saya dan Metry dan jangan lupa pula kompensasi yang telah di janjikan mami untuknya".ucap Renald memutuskan panggilannya.

tak berapa lama terdengar ketukan pintu dari luar, lalu seseorang masuk ia dia Setyo membawa sekembar kertas .

" maaf mengganggu ini surat perceraian yang tuan minta dan ini adalah sejumlah cek sebagai kompensasi yang di janjikan mami anda tuan".ucap Setyo sambil meletakkan di atas meja.

"baiklah nanti ku hubungi lagi".ucap Renald masih dengan posisi duduknya menatap surat perceraian.

Setyo langsung berjalan keluar dari ruangan presdirnya.

🍁🍁🍁

Metry sedang duduk di taman belakang ditemani secangkir teh dan gitarnya , ia terduduk manis di bangku dan menyanyikan sebuah lagu.

song by Chayanne-- yo te amo.

Metry menyanyikan lagu itu dengan sangat damai dengan di selingi sebuah senyuman , namun sesekali ia mengusap pipinya karna tiba-tiba saja air matanya lolos.

Bisa dikatakan bahwa lagu yang di nyanyiakn tak sesuai dengan suasan hatinya, tapi ia berusaha untuk menetralisirkan perasaannya.

Dalam beberapa jam kedepan ia hanya menghabiskan waktu bernyanyi di taman , sesekali ia membuka internet hanya untuk menghilangkan perasaan jenuhnya.

🍁 RB Group🍁

" sayang makan siang bareng yuk". itu chattingan Renaldy kepada Ririn.

ia semenjak Renald mengantarkan Ririn pulang keduanya menjalin hubungan.

⬅️⬅️⬅️ flash back⬅️⬅️⬅️

" ayo, saya antar".ucap Renald.

Ririn kaget dengan ucapan Renald tentu saja siapa yang tidak kaget, belum lagi mengingat banyak berita mengenai presdir RB Group seorang yang sangat sulit untuk di dekati bahkan untuk menbayangi saja sudah sangat sulit karena jarang terekspose kamera.

" apa mau bengong begitu sampai pagi".ucap Renald sambil mencubit perlahan hidung Ririn.

Ririn di buat menganga lagi dengan tindakan Bosnya.

Tapi dengan secepatnya ia tersadar, dan langsung mengikuti arah jalan bosnya yang menuju sebuah mobil.

Renald membuka kan pintu, mobil agar Ririn masuk kedalam mobil,kemudian ia memutar mobil dan mengambil bagian di kursi kemudi.

Mobil dengan perlahan meninggaljan cafe, hampir dekat dengan apartamen, Renald menepi mobilnya di pinggir.

Ririn merasa heran.

" kenapa , apa mobilnya mogok".tanya Ririn, yang langsung di tatap oleh Renald.

Renald memiringkan sedikit tubuhngya agar menghadap Ririn.

" Rin".panggil Renald dengan nada lembut.

Ririn pun hanya mengerutkan keningnya.

" ada apa pak eh maksud saya Renald".jujur Ririn sangat gugup.

" saya,, saya ingin mengatakan sesuatu".ucap Renald dengan menatap mata Ririn.

Keduanya saling menatap dalam diam.

" katakanlah".ucap Ririn yang jantungnya tak bisa di kontrol lagi.

Renald menatap Mata Ririn ,kemudian tangannya menggenggam tangan Ririn dengan erat.

Ririn merasa tangannya di genggangam pun melihat kearah tanganya.

" ada apa".tanya Ririn.

" aku menyukaimu, mungkin bagi kamu ini sangat cepat bahkan terbilang singkat tapi jujur aku menyukai kamu, aku cinta sama kamu".ucap Ranald menggenggam dengan agak sedikit kuat.

Ririn hanya diam sebenarnya ia sangat malu, tapi ia juga merasa senang ternyata cintanya tak bertepuk sebelah tangan , dengan senyuman yang malu-malu ia juga menatap bosnya.

" Rin kamu mau kan menjalin hubungan dengan saya".ucap Renald kepada Ririn.

Lalu Ririn bertanya.

" apa kamu yakin,, tidak ada wanita di luar sana".tanya Ririn.

" karna aku tak ingin menjadi perusak hubungan orang".ucap Ririn menatap mata Renald ingin menemukan sebuah kebohongan yang mungkin akan di ciptakan Renald.

" tidak tidak ada wanita lain selain kamu".ucap Renald bohong sambil menatap Ririn ,Renald tau jika Ririn menatap matanya ingin menemukan sebuah kebohongan , namun ia mampu mengatasinya.

Ririn percaya begitu saja tentunya.

" iya aku mau".ucap Ririn malu‐malu.

Renald yang merasa cintanya di terima pun menyuruh Ririn mengukang kembali kalimatnya.

"coba di ulang jawabannya".ucap Renald dengan senyuman yang lebar.

" iya aku mau menjadi kekasihmu".ucap Ririn menatap mata Renald.

Dengan spontan Renald memeluk Ririn ,Ririn pun hanya ikut merasakan detak jantung keduanya.

" Maaf".ucap Renald menyadari kesalahannya karna memeluk Ririn.

" tak apa".ucap Ririn kepada Renald.

mereka memperbaiki posisi duduk mereka dan kembali melanjutkan perjalan mengantar Ririn ke apartemen.

➡️➡️➡️ flash back off➡️➡️➡️

🍁🍁🍁(kembali ke chattingan Renald)🍁🍁🍁

Belum ada balasan dari Ririn.

" mungkin sibuk" .ucap Renald menyimpan kembali ponselnya.

tak lama ponselnya berbunyi.

Ting.

sebuah pesan masuk.

"maaf sayang , aku lagi di lapangan jadi di tunda dulu ya , kamu makan sendiri ya tapi aki janji besok kita makan ya". isi pesab dari Ririn.

"ya sudah kamu jangan lupa makan ya". Balas Renald oada Ririn.

"iya bye". balas Ririn kepada Renald.

Kemudian jam makan siang Renald terlewatkan begitu saja karna keasikan chattingan dengan Ririn.

" biarkan sajalah, waktu juga sudah selesai ".ucap Renald yang melihat jam yang bergantung di ruangannya, kemudian melanjutkan pekerjaan.

Renald kebablasan hingga pukul 5 sore , ia kemudian teringat akan mebyelesaikan persoalnya dengan Metry, ia kemudian menyambar selembar cek dan surat cerai yang di atas meja.

🍁🍁🍁🍁

Sedangkan di rumah metry sedang menelpon seseorang .

" aku membutuhkan barangnya, cepat antar kesini".ucap Metry pada orang yang sedang di telpon.

Tak membutuhkan waktu yang lama terdengar ketukan pintu.

tok tok tok

Metry menuju ke pintu membuka dan benar saja orang itu memberikan barang yang di butuhkan metry daan meninggalkan rumah itu.

Kemudian metry berjalan masuk kembali kedalam dengan bergegas takut-takut Renald datang dengan cepat.

Dan benar saja , setelah metry melakukan aksinya , terdengar deru mobil memasuki pekarangan , dengan segera Metry kembali berlaru kecil menuju taman, tapi jangan di tanya lagi dengan jantunganya yang saat ini berdetak dengan sangat kencang.

Deg deg deg deg, saking gugupnya.

" ya Tuhan ampunilah aku , aku tau ini salah tapi aku tak punya cara lain selain dengan cara ini, bahkan dengan cinta tulusku pun tak akan bisa ku meluluhkan hatinya maaf kan aku ya Tuhan maaf kan aku juga Renald".batin Metry yang mulai gusar dengan sesekali ia menggigit jarinya.

Sedangkan Renald yang kebiasaan pulang kantor mengambil minuman di kulkas ,ia langsung menuju dapur dan mengambil air mineral dari dalam kulkas dan mengambil sebotol air dan meminumnya hingga habis.

Tanpa ia sadari Metry menaruh obat perangsang di sana.

Metry tau jika Renald telah meminumnya karna dari taman ia bisa melihat Renald yang berjalan menuju dapur sampai melihat Renald meminum air yang di beri obat perangsang tersebut.

sedangkan Renald merasa panas dakam tubuhnya, ia membuka kancing baju nya mengibas-ngibas agar panasnya berkurang.

Namun ia salah ini bukan panas karna cuaca ,namun sesuatu telah terjadi pada tubuhnya karna ia dapat merasakan gairag yang mulai memuncak ia butuh pelepasan.

Metry yang menyadari sikap Renald ia tau bahwa obat itu telah bekerja, dengan sangat takut dan gugup ia berpura -pura masuk kedalam rumah dengan membawa gitarnya di tangan.

selama perjalanan Metry sangat gugup dan sangat takut.

sedangkan Renald semakin menggila ia duduk dengan muka yang sudah memerah di kursi ketika akan membasuh muka ia melihat Metry masuk.

" sialan kenapa aku mulai terpancing gara-gara obat sialan itu siapa yamg berani memasukan obat itu kedalam minuman ini".batin Renald

" pasti dia ia dia yang melakukannya".Renald langsung tau jika itu perbuatan Metry dengan tubuh yang mulai tidak terkontrol ia berjalan menunu Metry menarik gitar itu dan membuangnya metry yang melihat hanya melongo menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

" apa yang kau lakukan".ucap metry marah.

" apa yang kau masukan kedalam minuman ku".tanya Renald yang menahan gejolak dakam tubunya ketika berhadapan dengan Metry , ini bukan keinginannya tapi karna pengaruh obat itu.

Metry tidak menjawab ia akan memungut gitarnya namun belum sempat dua langkah tangannya di tarik Renald dengan kasar, menuju kamar tamu.

Renald membuka pintu kamar dengan kasar lalu mendorong Metry ke atas ranjang , Renald mengunci pintu itu.

Metry yang melihat Renald ia pun menjadi ketakutan ia menyadari kesalahan yang ia perbuat.

"maaf aku, aku tak sengaja".ucap Metry sambil terus bergeser menjauh dari Renald.

sedang Renald dengan senyum devilnya dan raut wajah yang sedang bergairah pun semaki mendekat kermarah Metry.

"apa !! apa kau sebegitu mengiginkan anak dari ku baiklah aku akan memberikannya".Ucap Renald yang membuka kemeja nya dengan kasar dan berjalan menuju ranjang.

" a,aku minta maaf a, aku menarik kembali perkataan ku , aku a,aku akan pergi ".ucap Metry berusaha meminta maaf dan berbicara baik-bauk pada Renald.

" tidak ! aku akan tetap memberikan anak pada mu anggap saja ini hadiah terakhir untuk mu".ucap Renald yang sudah menaiki ranjang.

Sedangkan Metry yang merasa terancam pun berusaha lari dari atas ranjang ketika akan berlari menuju pintu tanganya di tarik Renald dengan kasar, Ia menindih tubuh Metry.

Di sela-sela tangisnya ia meminta maaf pada Renald.

"maaf aku minta maaf sungguh aku minta maaf aku , aku akan pergi dengan sendirinya jadi lepaskan aku pless".ucap Metry meminta maaf dan memohon.

" tidak! kamu telah berencana memperkosa ku dan mengambil benihku bukan! jadi aku akan memberikan secara gratis pada mu".ucap Renald yang langsung mencium bibir Metry dengan kasar.

Metry hanya diam, perkataan Renald memang benar setelah ia melakukan itu ia akan pergi tapi apa yang terjadi ia malah menjadi seperti seekor anjing yang di suruh menjilat kotorannya sendiri.

" bodoh , bodoh". teriak Metry dalam hati.

Dengan pasrah ia menuruti Renald toh ini juga keinginannya.

ia malam ini mereka melakukan malam pertama mereka meskipun dengan kesalahn.

kesalahan yang Metry ciptakan seperti menggali kuburan sendiri.

☀️☀️☀️☀️

pagi telah menyambut seluruh penghuni bumi , sedangkan seorang pria masih saja nyaman dengan kasur dan selimutnya.

Tetapi sang wanita ia Metry kini berada di sebuah desa namun kota yang berbeda dengan sang pria yang semalam telah bersamanya menciptakan keindahan surgawi.

" shittt".ucap Renald dengan emosi yang semakin memuncak.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Susi Ismi

Susi Ismi

apa metri akan hamil

2021-06-21

0

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

semngt thor

2021-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!