Ririn Mooring

Kini Renald dan Sekretaris Setyo telah bersiap siap untuk menghadiri acara perdana louncing anak cabang di kota xxx mereka telah rapi , dan kini keduanya sedang berjalan menuju loby untuk menuju mobil.Setelah beberapa menit akhirnya mereka menaiki mobil , dan meninggalkan apartemen mereka untuk menuju ke anak cabang di kota xxx.

setelah menempuh perjalanan sekita 30 menit akhirnya mereka tiba juga, disana mereka telah di sambut oleh semua karyawan perusahaan , berbaris dan sediki memberikan jalan agar sang presdir bisa lewat.

sekretaris setyo terlebih dahulu turun untuk membukakan pintu mobil kepada Renald, dan Renal pun turun dengan sedikit memperbaiki jas nya, semua karyawati yang melihat tercengang dengan ketampanan yang dimiliki oleh presdir mereka bahkan banyak di antara mereka yang sepertinya akan kesulitan dalam tidur malam mereka (hihhih dasar sampe segitunya kah hehe)

setelah Renald keluar semua yang berada di situ membungkukan badan sebagai penghormatan , tanpa membalas Renald berlalu begitu saja , dan menuju podium untuk memberikan beberapa kata sambutan.

" selamat pagi semuanya , terimakasih atas segala kerja sama yang telah terjalin , dari proses pembangunan hingga louncing perdana anak cabang ini , untuk itu secara resmi saya mengesahkanya".ucap Renald sambil mengunting pita yang berada di depan.

Semua orang yang berada di situ bertepuk tangan , dengan gembira kemudian Renald mengambil minuman di sampingnya dan mengangkatnya agar semua yang hadir di sini dapat merasakannya.

Semua orang langsung mengangkat gelas mereka masing -masing.

kemudian Renald turun dari atas podium untuk berbicara dengan para koleganya, ketika akan menuruni anak tangga yang terakhir ia melihat gadis yang kemarin menabrak Sekretaris Setyo ia pun melihat name tag yang bertuliskan Ririn Moorin dan logo dari perusahaan miliknya itu Renald pun membiarkan sebenarnya Ririn pun menyadari jika presdir sedang menatap kearahnya namun ia pura pura ketika presdir melewatinya Ririn pun menuju ke toilet.

Ririn masuk kedalam toilet , tak lama ia keluar dan akan kembali bergabung ia melihat sang presdir tengah menunggunya.

"maaf bapak toilet pria ada di loronf sebelah pak".ucap Ririn sambil menunjukan arahnya.

"kamu, heh mana keberanian mu kemarin ,".Ucal Renald santay sambil menatap kearah Ririn.

Ririn yang mendengar pun hanya menunduk ,bagaimana tidak dia sekarang seperti dalam situasi di dalam kamar yang berisi kan air yang telah sampai di batang lehernya.

Renald pun menyadari kegugupan gadis tersebut, kemudian ia pun mengalihkan perhatian gadis itu dengan menanyakan nama gadis itu.

"nama kamu siapa"?.tanya Renald.

"Hah".Ririn kaget dengan pertanyaan Sang presdir.

"apa perlu saya ulangi pertanyaan saya".ucap Renald dengan menunjukan raur wajah yang kesal.

"oh anu nama saya Ririn Moorin ,panggil saja Ririn pak".ucap Ririn dengan gugup.

setelah mengetahui nama Ririn , tanpa sepatah kata pun Renald langsung meninggalkan Ririn.

"heh , cuman segitu doang langsung di tingal ".ucap Ririn pelan sambil menggeleng dan kembali untuk bergabung dengan teman "nya.

Ririn yang berjalan sambil membersihkan kamejanya tanoa melihat ke depan , tanpa sengaja bertabrakan dengan sesorang.

"aduh".ucap Ririn sambil mengusao keningnya.

"maaf , maaf aku ngak sengaja ".ucap Ririn sambil memgangkat kepala untuk melihat siapa yang dia tabrak dan ketik mengngkat kepala dan melihat betapa terkejutnya dia.

"kamu".ucap Ririn sambil menunjuk ke arah Setyo ,ia Orang yang di tabrak Ririn adalah sekretaris Setyo.

Setyo yang melihat hanya diam dan berlalu begitu saja ,Ririn yanv tidak puas pun mengikuti Setyo untuk marah , Ririn yang sudah dekat dengan Setyo pun langsunf menarik ujung kamja Setyo namun karena Ririn yang tidak seimbang karena sepatunya menginjak karpet sehingga kakinya tersandung dan langsung saja jatuh di pelukan Setyo , dan dengan cekatan setyo memluk dengan kuat agar mereka berdua tidak terjatuh.

Deg

jantung Ririn berpaju dengan sangat kencang apalagi dengan posisi seperti ini.

Setyo yang menyadari kegugupan Ririn langsung menjauhkan tubuhnya.

" lain kali hati " .ucap Setyo dan akan peegi namun di tahan oleh Ririn.

"tunggu".ucap Ririn.

"ada apa nona".ucap Setyo sambil menatap Ririn.

" itu anu ".sebenarnya Ririn menyusul Setyo untuk memarahinya ,namun karena kejadian ini Ririn pun menjadi gelagapan.

Setyo yang melihat tidak ada yang Penting langsung meninggalkan Ririn.

Ririn yang melihat hanya memandang dengan heran , salahnya juga karena tidak mengatakannya dan Ririn pun kembali bergabung dengan yang lain.

Di sudut ruangan Renald melihat semua kejadian itu , dengan perasaan yang tak suka.

🌼author🌼

kayaknya Renald suka sama Ririn terus giman sama Metry ? hoho.

🌼author off🌼

Kini Renald dan Setyo sudah berada di ruangan .

" bagaimana pak, ada yang penting"?.tanya setyo.

" pindahkan Ririn Mooring ke perusahaan induk ".ucap Renald.

Setyo yang mendengar hanya diam ,dan menurut saja ,ketika akan keluar dari ruangan dirinya di panggil.

"Setyo".panggil Renald.

Setyo pun berbalik dan melihat kearah Renald.

" panggilkan Ririn ke ruangan ku".ucap Renald tanpa melihat kearah Setyo.

Setyo bingung apa dia tidak salah dengar jika barusan dia menyuruh untuk memanggilkan Ririn ke ruangannya dan beberapa menit yang lalu ia menyuruh untuk memindahkan Ririn ke Induk perusahaan di Kota Y , apa yang terjadi dengan Bosnya ini , tidak ingin menjadi bahan amukan bosnya lebih Setyo memilih mengiyakan dan berlalu keluar ruangan dan mencari keberadana Ririn.

Setelah bertanya -tenya kepada beberapa karyawan akhirnya dia menemukan keberadaan Ririn , yang sedang fokus terhadap beberapa berkas yang ada, tanpa menunda-nunda lagi ia pun menghampiri Ririn.

"permisi nona".ucap Setyo sambil menatap datar Ririn.

Ririn yang mendengar ada yang menyapa ia pun langsung menengadah untuk melihat siapa yang memanggilnya , Ririn kaget melihat Siapa yang memanggilnya ,dan Ririn pun langsung berdiri membungkukan badannya.

" maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk ".ucap Ririn pytus ketika mendengar Setyo sudah melanjutkan perkataannya.

" presdir menyuruh nona untuk ke ruangannya, untuk itu mari saya antar nona".ucap Setyo sambil memberikan Ririn untuk berjalan terlebih dahulu.

"ap ,apa aku ada salah ya".tanya Ririn yang belum.melangkah kan kakinya.

" saya rasa anda tidak memiliki kesalahan ,apa lagi , anak cabang baru secara resmi di umumkan hari ini otomatis kinerja semua para karyawan belum di nilai" ucap Setyo berusaha untuk menenangkan Ririn.

"oh iya juga ya sudah ayo ".Ucap Ririn.

Berhubung ruangan presdir berada di lantai 5 , selama berjalan menuju ke ruangan presdir Renald , Setyo dan Ririn tidak berbicara sama sekali , mereka masing -masing larut dalam pemikiran mereka Ririn memikirkan kenapa Presdir memanggilnya ke ruangan sang presdir sedangkan setyo masih memikirkan perkataan Bosnya yang mengatakan untuk Dirinya mengurus kepindahan Ririn di induk perusahaan.

Karena keasikan melamun tanpa sadar mereka telah tiba di depan pintu ruangan yang di pintu bertuliskan R.Presdir. Setyo langsung mengetuk pintu dan bersama Ririn masuk kedalam ruangan.

"permisi pak , saya datang bersama Ibu Ririn ".ucap Setyo membungkuk.

" baiklah kamu boleh pergi dan urus semuanya".ucap Renald.

Setyo membungkuk lagi dan meninggalkan Bosnya dan Ririn di dalam ,Setyo berjalan sebelum melewati Ririn , ia menatap Ririn dan Ririn pun menatap pada Setyo tetapi setyo terlebih dahulu memutuskan tatapany dan dengan secapatnya keluar dari ruangan itu.

Setelah kepergian , Setyo Renald menatap Ririn dan menyuruh Ririn.

"duduk lah".ucap Renald.

"terimakasih pak".ucap Ririn sambil berjalan menuju sofa di belakangnya ,dan ketika akan Duduk Ririn meliha atasanya telah duduk juga di depannya dengan sebuah surat di tangannya.

" ada yang ingin saya kata kan pada anda ".ucap Renald Formal sambil menatap pada Ririn.

Ririn yang mengetahui di tatap oleh atasanya pun menjadi salah tingkah.

" iya katakan saja pak". ucap Ririn terbata-bata jujur saja Ririn sangat gerogi dengan situasi ini Ririn berharap dalam hatinya agar Setyo datang .

" Besok kamu ikut saya untuk bekerja di induk perusahaan , dan kamu mengambil di bagian property bukan kah kamu memang di bagian properti dan saya harap setalah membaca kontrak ini kamu tidak berusaha untuk membatalkannya apa lagi menolak untuk ikut saya dan bekerja di induk perusahaan ".ucap Renald penuh penekanan.

"maksud bapak, sa sa saya bekerja di induk perusahan begitu dan dan saya ikut beserta dengan bapak ke kota Y begitu pak"?.tanya Ririn memastikan Ririn sangat senang dengan apa yang di dengat jujur saja inj adalah salah satu impian dia dari dulu.

Tanpa menunda -nunda lagi Ririn pun langsung menandatangani kontrakan yang sudah di letakan di depan Ririn , dan Ririn langsunf berdiri menjabat tangan Renald , ketika menyadari apa yang di perbuat Ririn semakin di buat gelisah atas Apa yang barusan ia perbuat.

"maaf pak maaf saya teramat senang sampai lupa batasan saya mohon maaf sekali lagi".ucap Ririn sambil membungkuk.

Renald yang melihat hanya tersenyum.

"kamu boleh keluar".ucap Renald sambil sengaja memasang kembali raut wajahnya yang datar .

"baik pak permisi".Ucap Ririn yang berusaha untuk meredam rasa gembiranya tetapi masih dengan senyum yang mengembang di pipinya.

Bersambung.....

Author

Guys guys terus dukung author yang masih pemula ini ya guys, dengan cara

Like

koment

Rate

Hadiah

😘😘

Terpopuler

Comments

Susi Ismi

Susi Ismi

teruslah berkarya

2021-06-21

0

Sinho

Sinho

semangat Thor.. boom like for you..
Perkenalkan karyaku "Power Of Woman" Silahkan mampir ya..

2021-05-30

0

Mawar Berduri

Mawar Berduri

semangat Thor teruslah berkarya

2021-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!