Melakukan Peran

Setelah perdebatan itu Metry terlelap dalam tidurnya, dan tanpa di sadari hari mulai gelap, ia terbangun karena perutnya yang berbunyi.

"sial, hanya karena bedebah itu aku sampai lupa mengisi perutku dengan makanan".ucap Metry sambil turun dari ranjang dan keluar menuju dapur.

setelah tiba di dapur ia langsung membuka pintu kulkas , dan melihat perlengkapan yang ada di dalam kulkas ia melihat ada beberapa sayuran yang segar kemudian mengeluarkannya dan memasak untuk di makan, setelah selesai ia akan kembali ke kamarnya tetapi saat akan menginjakan kakinya di anak tangga pertama ia melihat Renald yang juga turun dengan gayanya satu tangan yang di masukan kedalam saku kanan, dan dengan sinisnya bahkan tanpa menoleh sedikit pun kearah Metry ia berlalu begitu saja, dan tentunya Metry tidak mempersoalkan itu.

Metry hendak melanjutkan langkahnya , namun di tahan karena panggilan Renald.

" Hei kamu , ".panggil Renald pada Metry.

Metry langsung berbalik ke arah Renald.

" apa "?. tanya Metry sambil melihat ke arah Renald.

" aku cuman mengingatkan agar kamu selalu menjaga batasan , karena aku ingin jujur bahwa aku sungguh sangat muak melihat muka mu, oh ya dan satu lagi jangan menghalangi setiap kegiatan ku". ucap Renald menjelaskan ada guratan yang sangat jelas di wajah Renald ketika melihat Metry.

" tenang saja, tidak usah khawatir akan hal itu, sama halnya dengan kamu aku pun muak melihat wajahmu yang tidak memiliki aura kehidupan hahaha". ucap Metry di iringi tawa yang menggelegar sambil berlari kecil menaiki tangga menuju kamarnya.

" apa maksudnya".Ucap Renald menahan emosinya.

Renald kembali melangkah menaiki tangga untuk menuju kamarnya , dan mengambil laptop untuk melihat laporan pekerjaan yang terkirim ke dalam Emailnya.

Lain hal dengan Metry yang sudah terlelap dalam tidurnya, yang di temani sang dewi mimpi menghadirkan mimpi yang indah.

pukul telah menunjukan 2 dini hari, namun Renald masih saja berkutat dengan , pekerjaannya ketika sedang fokus mengerjakan laporan -laporanya rasa kantuk mulai menyerangnya ,dan langsung saja ia mematikan laptopnya dan mulai merebahkan tubuhnya yang letih , dan tanpa menunggu waktu yang lama ia pun terlelap dalam tidurnya.

☀️☀️☀️

Pagi hari telah menyapa segala penghuni bumi, dengan tubuh yang masih terbaluti selimut dengan adanya sedikit gerakan di sana menandakan gadis tersebut telah sadar dari alam.bawa sadarnya meski pun belum sepenuhnya , gadia menyibakan selimut tersenyum menghadap kearah jendela yang sinar matahari masuk kedalam kamar dan tertangkap retinanya, dengan seulas senyuman ia meregangkan ototnya.

"hoamm ,,,selamat pagi ". ucap metry sambil turun dari ranjangnya dan berjalan ke arah kamar mandi dan mandi, setelah beberapa menit akhirnya dirinya telah rapi dengan pakaian rumahanya.

Metry hendak turun tapi dirinya berpapasan dengan Renald ,namun dirinya tidak menghiraukan keberadaan Renald apa lagi telah mendengar penuturan Renald semalam semakin membuat dirinya menghindari Renald.

Renald yang melihat pun diam dan mengikut dari belakang Renal telah rapih dengan pakaian kantornya , dan akan segera berangkat Renald hendak melangkah pergi namun ketika melihat Metry dirinya menghampiri metry untuk memberika BLAC CARD yang tidak akan ada pengurangan dalam pemakaian.

" Ini gunakan untuk membeli segala keperluan mu".ucap Renald sambil membuang kartu tersebut di atas meja makan.

Metry yang sedang meminum air pun hanya melihat, dan mengacungkan jempolnya dan sedikit berkata kepada Renald .

" sejujurnya aku ingin menolak pemberian mu tetapi mengingat semalam kamu mengatakan bahwa aku adalah perakus maka dari itu aku menarik kembali kata -kata ku , tenang saja aku akan membantu menghabiskan uang mu , dan oh iya kamu tidak meminta imbalan berupa tubuhku atas pemberian uang mu ini bukan "?. Ucap Metry sambil mengangkat satu alisnya dan tersenyum mengejek dengan kartu yang tekah di tanganya dan sambil menunjukan kartu tersebut kearah Renald.

Renal yang mendengar perkataan Metry pun langsung saja , tersenyum menghina kepada Metry dengan tatapan mengejek.

" santay saja tubuh mu bukanlah tipe ku lagian yang ingin ku tiduri bukan dari bekas orang lain " ucap Renalf mengejek Metry dan berlalu meninggalkan Metry dengan kekesalannya dan menuju ke kantor.

Metry yang mendengar pun hanya mengehela napasnya dengan kasar.

" tenang saja , aku tidak akan menggunakan uang ini aku takut semakin bergantung pada mu dan tak bisa lepas dari mu ". Ucap Metry sambil melihat kartu di tangannya dan , tersenyum sedih.

" apa yang harus ku lakukan, terlahir dari kekuarga miskin di tinggal ayah dan ibu meninggal , huft harus melanjutkan hidup dengan bekerja di dunia malam itu bukanlah suatu keinginan ku tetapi itu adalah salah satu cara agar aku tetap bertahan dengan berbagai lekukan kehidupan mendapat cibiran sunggu sangat lelah berada di situasi seperti ini , ibu apakah kehidupan yang ibu rasakan saat mengandung aku tanpa seorang suami di samping Sangat menyedihkan bahkan keadaan seperti yang kurasakan saat ini tidaklah lebih buruk ibu doakan aku bu agar semuanya baik -baik saja kedepannya". ucap Metry , yang mulai mengeluarkan isi hatinya bersamaan dengan air mata yang mengalir dari sudut matanya.

🍁🍁RB Group 🍁🍁

"permisi pak ini ada laporan mengenai anak cabang di kota xxx besok diadakanya pertemuan dengan berbagai kepala devisi , mengenai pelepasan louncing perdana perusahaan anak cabang jadi mereka mengharapkan kedatangan bapak".ucap sekretaris Renald yang tak lain adalah Iman Prasetyo.

"baiklah kita berangkat sebentar malam saja kamu boleh menyiapkan semuanya saya masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan".ucap Renald.

"baik permisi pak".ucap Setyo meninggalkan ruangan presiden RB Group.

🍁🍁 🍁🍁

Renald telah tiba di rumah , dia hanya ingin mengambil berkasnya dan mandi setelah itu ia berangkat untuk menghadiri acara louncing perdana perusahaan.

Renald masuk kekamar lalu menuju kamar mandi , setelah beberapa menit ia keluar dengan berpakaian yang tekah rapih dan mengambil berkasnya, ketika akan turun ia berpapasan dengan Metry namun di hiraukan ia kemudian berlalu begitu saja tanpa memberitahukan kepergiannya ke kota xxx.

🍁🍁Bendara🍁🍁

Kini Ranald dan Setyo telah tiba di bendara keduanya , telah berada di sana 10 menit yang lalu untuk menuju ke kota xxx sebenarnya mereka bisa saja menggunakan jet pribadi namun Renald hanya ingin menikmati perjalanan meskipun singkat, ketika akan melangkah menaiki tangga pesawat sesorang tanpa sengaja menabraknya.

" aduh maaf mas ngak sengaja, saya kesulitan karena kaki saya sakit maf sekali lagi mas ".ucap gadis tersebut iya yang menabrak Renald seorang gadis dengan pakaian yang menutup aurat gadis tersebut berjilbab.

dengan tatapan yang datar Renald hanya menatal gadis tersebut.

" tolong nona , kalau berjalan jangan sering melamun lagi baiklah nona anda boleh berjalan terlebih dahulu". ucap sekretaris setyo.

Mendengar apa yang di ucapan Setyo gadis itu tidak terima mengatakan dirinya melamun saat berjalan , dia mulai membalas lagi.

" heh tuan, kan sudah aku katakan bahwa aku ngak sengaja bukan karena melamun tapi karena kaki ku kesulitan berjalan malah kamu mengatakan bahwa aku berjalan dalam.keadaan menghayal dasar ". ucap gafis tersebut berjalan, namun beberapa anak tangga ia berbalik dan mengepalkan tanganya dan menunjukannya kepada sekretaris setyo seolah " ingin meninju Sekretaris setyo.

Setyo yang melihat hanya mengerutkan keningnya dan mengeleng tak percaya pada hadis itu.

🍁🍁🍁🍁

Akhirnya mereka tiba juga di kota xxx , mereka kini menuju apartemen diman akan mereka tinggali , tidak heran jika Renald memiliki apartemen karena memang dia berpergian kemana -mana dalam urusan bisnis.

"selamat malam tuan ,selamat beristirahat besok saya akan menghubungi anak cabang untuk mempersiapkan keperluan apa saja ".ucap Sekretaris Setyo sambil berbungkuk

tanpa menjawab Renald langsung menutup pintu , apartemenya dan berjalan memasuki kamar mandi dan melaksanakan ritualnya.

🍁🍁🍁🍁🍁

Di kota lain , Metry terlihat sedang menikmati cemilan sambil menonton acara televisi sambil sedikiy tertawa atas acara yang di tampilakn bagaimana tidak , ia sedang menonton initalkshow yang disitu ada salah satu raja komedi sule yang membawakan segala macam pertunjukan untuk menghibur para penonton.

Tanpa ia sadari kini telah pukul 11 malam.

" apa dia tak pulang ah biarkan saja".ucap Metry sambil berlalu ke kamarnya.

BERSAMBUNG

#guys guys gimana ceritanya membosankan atau gimana sih , semoga saja teman"sukak ya.

terus dukung author yang doyan makan tapi badan yang kaga ada pertambahan lemak ini dengan cara

like

coment

hadiah

vote

Terpopuler

Comments

Susi Ismi

Susi Ismi

jalan ceritanya bagus tp bahasanya masih campur aduk tolong diperbaiki

2021-06-21

0

Endang Winarti

Endang Winarti

mau tau jln cerita nya, bahasa tulisan diperbaiki.....semangat n makasih

2021-06-20

0

Bunda Seprai

Bunda Seprai

sebenarnya bagus . karakter istrinya juga bagus...tapi tiponya itu ga tahan.. semangat tor...🙏🙏👍👍👍

2021-06-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Cukup Menikmati
3 Melakukan Peran
4 Ririn Mooring
5 Tatapan yang tak ku miliki
6 Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7 Memutuskan
8 Maaf
9 Hamil ?
10 kesempatan
11 Keputusan
12 Meninggalkan
13 Beri aku kesempatan
14 pengumuman
15 Menceritakan
16 setengah kisah
17 permainan
18 Pekerjaan Baru.
19 Ririn Mooring
20 Seperti Ayahnya
21 Syukurlah
22 Dia tak mengenalku
23 Siapa dia
24 Berhasil
25 Ingin menghilang.
26 Kemarahan Renald
27 Awal semuanya.
28 Aku berhak
29 Bertemu paman Pram
30 Perkataan yang konyol
31 Menyusun rencana
32 Pengumuman
33 Pernikahan Brayen & Metry
34 Brayen Marck
35 Dingin tapi hangat
36 Vadrion & Vadrian
37 Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38 Brayen yang aneh
39 Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40 Aksi Setyo
41 Kemarahan Mami
42 Permintaan Metry
43 Vadrion masuk rumah sakit
44 kelemahan Renald.
45 pertemuan Renald dan Brayen.
46 Pertemuan Renald dan Brayen 2
47 Perjanjian Renald dan Brayen
48 Vadrion siuman
49 Usaha Renald 1
50 Usaha Renald 2
51 Cemburu
52 Apa yang terjadi
53 Renald kritis
54 Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55 Gagal
56 Leha
57 Meluruskan
58 Mainan baru
59 Hancur
60 insting seorang Istri
61 Bertemu Mami
62 Terkuak
63 Beli satu gratis satu
64 Dia
65 Kembali Bertemu (WARNING )
66 PENGUMUMAN
67 Deal
68 penculikan
69 Pilihan
70 MAAF & TERIMAKASIH
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Perjanjian
2
Cukup Menikmati
3
Melakukan Peran
4
Ririn Mooring
5
Tatapan yang tak ku miliki
6
Haruskah aku terlihat seperti jalang untuk bersama mu
7
Memutuskan
8
Maaf
9
Hamil ?
10
kesempatan
11
Keputusan
12
Meninggalkan
13
Beri aku kesempatan
14
pengumuman
15
Menceritakan
16
setengah kisah
17
permainan
18
Pekerjaan Baru.
19
Ririn Mooring
20
Seperti Ayahnya
21
Syukurlah
22
Dia tak mengenalku
23
Siapa dia
24
Berhasil
25
Ingin menghilang.
26
Kemarahan Renald
27
Awal semuanya.
28
Aku berhak
29
Bertemu paman Pram
30
Perkataan yang konyol
31
Menyusun rencana
32
Pengumuman
33
Pernikahan Brayen & Metry
34
Brayen Marck
35
Dingin tapi hangat
36
Vadrion & Vadrian
37
Kejujuran Renald dan Rencana Setyo
38
Brayen yang aneh
39
Bertemu si kembar Vs Kemarahan Brayen
40
Aksi Setyo
41
Kemarahan Mami
42
Permintaan Metry
43
Vadrion masuk rumah sakit
44
kelemahan Renald.
45
pertemuan Renald dan Brayen.
46
Pertemuan Renald dan Brayen 2
47
Perjanjian Renald dan Brayen
48
Vadrion siuman
49
Usaha Renald 1
50
Usaha Renald 2
51
Cemburu
52
Apa yang terjadi
53
Renald kritis
54
Pertemuan terakhir Renald dan Si kembar
55
Gagal
56
Leha
57
Meluruskan
58
Mainan baru
59
Hancur
60
insting seorang Istri
61
Bertemu Mami
62
Terkuak
63
Beli satu gratis satu
64
Dia
65
Kembali Bertemu (WARNING )
66
PENGUMUMAN
67
Deal
68
penculikan
69
Pilihan
70
MAAF & TERIMAKASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!