ketika 2 orang menikah, di mana mereka akan, menunggu malam di mana keduanya saling memadu kasih, tapi tidak dengan Metry dan Renald, keduanya tidaj berpikiran akan terus bersama, toh mereka berdua tidak saling kenal, bahkan sekedar untuk saling mengenal pun sepertinya tidak akan pernah terjadi.
iya semenjak , kepergian Renald di malam pertama mereka, Metry pun tidaj mepedulikan itu, dia juga bahkan mendoakan agar suaminya tidak pulang, tetapi apa yang di harapakan malah tidak terjadi, ketika Metry sedang meminum teh hangatnya, bunyi seseorang sedang memutar knop pintu dari arah luar , membuat Metry merasa bahwa itu mungkin saja suaminya ,dan benar saja , Renald berjalan masuk tanpa melihat keberadaan Metry.
Tentu saja hal itu, Metry anggap biasa, namun karena ucapan Renald yang meminta mereka untuk pindah ke rumah Renald , barulah Metry membuka mulutnya.
" berkemaslah kita akan pindah hari ini ".ucap Renald sambil melepaskan Jaket hodie berwarnah merah maronnya dan membuangnya di keranjang ,tempat pakaian kotornya, dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandinya.
setelah beberapa saat, Renald keluar dengan, kedaan yang sudah segar, dengan pakaian yang sudah lengkap, bukan tanpa sengaja ia membawa pakaianya untuk ia gunakan di dalam kamar mandi tetapi mengingat, ia yanv tidak menyukai keberadaan Metry yang selalu memandang dirinya setelah selesai mandi, sehingga ia memutuskan untuk membawah pakainya.
" apa kau telah siap, ".tanya Renald dengan masih tetap menyisir rambutnya tanpa melihat Metry yang telah Melipat tanganya di dada, sambil berjalan mendekat ke arahnya, dan bertanya.
"apakah harus hari ini, bukan kah, kita tinggal disini".tanya Metry.
" tidak, aku tidak ingin, tinggal disini jika kamu keberatan jangan salahkan aku, sebenarnya aku juga malas untuk mengajak mu tetapi karrna dirimy telah menjadi istriku maka dari itu, mau tak mau aku akan tetap mebawah mu".ucap Renald sambil meninggalkan Metry.
Tanpa menjawab kembali, metry mulai memasukan semua pakaianya kedalam, kopernya, dan keluar dari kamar ,membawah serta kopernya, ia harus menuruni anak tangga , untuk menuju ruang makan, dan benar saja sampai di bawah dirinya melihat mami dan Renald sedang duduk di meja makan,terlihat mereka sedang menunggu, mami melihat kearah ku dan tersenyum sedangkan, Renald tidak menatapnya sama sekali.
"hai ,sayang, aoa tidur mu nyeyak"?.tanya mami ketika Metry sudah mengeser kursinya untuk duduk di samping Renald.
" iya , mi sangat nyenyak". jawab Metry dengan memasang senyumnya.
" ya sudah , makan kalian harus , segera pindah, sebenarnya mami ingin kalian ting,,,".ucap mami yang belum selesai berbicara langsung di potong oleh Renald.
" mi, pliss,,,, keputusan ki sudah mutlak, dan aku tidak ingin, terus mengabaikan pekerjaan ku, hanya karena pernikahan yang tidak, jelas ini, seharusnya tadi pagi aku ada meeting, tapi karena mami aku akan menurut semuanya ,jadi tolong kali ini saja , aku tidak ingin, menjadi sesorng yang bergantung di ketiak orang tuanya".Ucap Renald sambil memakan makanannya, sesekali melihat Maminya.
"baiklah , dan mami ingin mengatakan , besok mami akan ke amsterdam, dan ingat , mami kemungkinan akan berkunjung jika , ada kabar baik dari kalian berdua mengerti "?.ucap mama dengan senyumannya.
" apa maksud mami, apa mami mengharapkan cucu dari , Renald, apa mami lupa, aku tidak mengenal dia, tidak mencintai dia , bahkan aku pun tak sudi, untuk bersetubuh dengan dirinya apa lagi ,,cih". ucap Renald sambil menatap sinis kearah Metry.
Metry yang mendengar ucapan Renald seketika langsunh terperangah, dengan ucapan mengenai bersetubuh ,apa dia harus selancang itu mengucapkan hal tabu seperti itu , jika memang dirinta jijik, cukup dengan tindakan tidak menyentuhnya, setitik rasa ingin menyentuh ,Renald pun tak dia inginkan ketika mendengar ucapanya tadi, ia Metry langsung menyadari bahwa ia telah menyukai Renald, siapa yang tidak terpesona dengan Ketampanannya tapi sayang, mulutnya tak bisa, menjadi sebuah landasan untuk mengatakan bahwa dia pria yang bermoral, bahkan mami pun sampai tak tega dengan ucapan anak nya terhadap metry dengan cepat ,mami menampar wajah Renald.
PLAK
" apakah selama ini aku mengajarkan mu tentang berbicara kasar pada wanita, apakah kamu tidak ada niatan untuk perlahan membuka hati untuknya, Renald mami kecewa sama kamu, apa ini yang kamu bangga" kan hah?. ucap mama dengan nada mulai tinggi.
Metry yang melihat pun hanya tersenyum kecut, sambil menatap tak suka pada , Renald, matanya sudah berair, tapi dengan sekuat tenaga ia tidak ingin meneteskan air matanya hanya untuk perkataan pria seperti di depannya bukan baru pertama kali ia mendengar perkataan seperti itu, tetapi apakah harus seperti itu merendahkan dirinya.
Dengan senyum , kecutnya , mengambil makanan dan tetap makan, tanpa menimpali ucapan Renald atau pun mencegah Apa yang akan mami lakukan sekarang.
" Sayang, maaf kan Renald ya sayang, mami,,, mami, , sungguh menyesal".ucap mami sambil merengkuh pundak Metry.
Metry merasakan kasih sayang yang hangat , meskipun pertemuan yang sangat , cepat tetapi metry merasakan kehangatan yang di berikan mami sangat lah banyak, ia mengangkat dagu mami yang sedari tadi tunduk sambil berkata maaf, dan manatap mata mami ,metry dengan sekuat tenaga, tidak memperlihatkan kesedihan ia hanya menampilkan senyumannya.
"Mi,,, itu bukan hal yang harus di persoalkan, aku tau mas Renald belum bisa meberima diriku karena memang kita tidak saling mengenal aku yakin lambat laun , sifatnya akan berubah aku janji akan , merubahnya".ucap Metry meyakinkan mami.
"mami percaya sama kamu, maafkan Renald ya sayang, dia seperti itu karena papinya yang meninggal, semenjak itulah ia seperti ini".ucap mami.
"mi,, Metry yakin, lepas dari kejadian ini, Mungkin saja Mas Renald sedang merenung untuk itu, biarkan saja".ucap Metry sambil menghapus air mata Mami
" baiklah sayang, pergilah, kemungkinan Renald telah menunggumu di mobil, ".ucap mami , langasung mencium pipi Metry, dan metry langsung mengambil kopernya menyusul Renald ,yang sudah terlebih dahulu, keluar setelah menerima tamparan dari maminya.
Benar saja , ketika telah sampai di depan, Metry melihat, Renald yang telah duduk di kursi pengemudi, dengan rahang yang tegas, dan ketika menyadari Kedatangan Metry ia langsung menatap Metry dengan matanya yang memerah, Metry yang melihat itu, sedikit takut tetapi ia berusaha untuk menyembunyikannya.
Metry langsung membuka pintu mobil memasukan koper di kursi belakang, dan ia berpindah duduk di samping kursi pengemudi.
Kini mereka berdua , hanya diam di dalam mobil, tanpa ada suara sedikitpun hanya bunyi deru mobil, Metry lebih memilih, memandang keluar , dari pada berbicara dengan suamjnya yang saat ini sedang marah, ia tau mungkin setelah tiba , dirinya akan di jadikan makanan para hiu yang lapar.
🍁🍁🍁Rumah baru🍁🍁🍁
Kini mereka telag berada di kawasan elit, hanya orang "tertentu yang tinggal di kota Ini, ketika telah tiba, Renald terlebih dahulu berjalan meninggalkan Metry yang sedang mengeluarkan kopernya, Metry yang menyadari akaj sikap Renald hanya menatapnya dalam diam, dan langsung menutup pintu mobil dan menyeret koper dan menyusulnya masuk.
ketika berada di dalam ,ia melihat Renald yang duduk , di ruang tamu, sambil memegang selebar kertas.
" Duduk lah".ucap Renald memerintahkan Metry untuk duduk.
kemudian Metry langsung duduk di hadapan Renald,dengan tubuh yang di tegakan.
" ada apa"?.tanya Metry tanpa basa basi.
" aku tau, kamu pura " lugu di depan mami agat mencari perhatiannya bukan"?.ucap Renald menatap, sinis karah Metry dengan menghisap Rokok yang ada di tangannya, dan membuang asapnya keudar.
" cihhh,,, apa aku terlihat seperti itu".tanya Metry sambil melihat, Renald dan tersenyum sinis.
" aku sukak, karena kamu, langsung menunjukan sikap diri mu yang rakus akan uang".ucap Renald lagi.
"ahahahhahh,,,".tawa, Metry, yang sebenarnya sudah tidak bisa membendung lagi air matanya, ia pura"mengendalikan perasaanya, dengan sengaja mengetawakan , takdir, dan pura " mengelap sisa air mata yang , menetes bersamaan dengan tawanya.
"ahah ini sangat lucu, sangat lucu". ucap metry sengaja memgusap air matanya
Renald yang melihat hanya, menatap dengan heran ,jika wanita lain yang dia hina, pasti akan mendapatkan tamparan atau menangis sesengukan dan meminta cerai atau darama yang mana membuat pusing,tapi Metry berbeda ia mengangap semuanya hanya lelucon apa maksud gadis ini.
" hei tuan muda, kamu masih muda tapi sayang kamu tidak memiliki pemikiran, siaoa yang tidak membutuhkan uang? siapa? orang yang tidak memiliki makanan saja meninginkan uang, bahkan orang kayak sekalipun masih mengincar uang apa lah aku yang hanya dari kekumuhan , bagaimana bisa tidak tergiur dengan uang , tetapi , perlu anda ingat uang mu tak mampu membeli perkataan " aku memaafkan mu". hmm aku tidaj ingin terlihat munafik bahwa aku tidak membutuhkan uang mu, hanya saja, sepertinya aku tidak akan meminta sepeserpun dari diri mu jadi simpan lah uang"mu untuk wanita lain ".ucap Metry dengan santay tapi tak bisa di pungkiri bahwa nafasnya yang naik turun menandakan bahwa ia sakit hati dengan kalimat "rakus".dengan mata yang berair ia tersenyum kecut kearah Renald dan meninggalkan Renald sendiri agar merenungkan perkataan Metry mengenai " aku memaafkan mu yang tidak akan pernag ia bisa membeli dengan uangnya".
kini Metry sedang berada di kamarnya tentu saja ,mereka tidak sekamar, ia menyimpan kopernya dan berjalan menuju tempat tidur , berbaring di sana sambil menatap langit" kamar.
" huft,,, aku akan menikmatinya".gumam Metry sambil berusaha memejamkan mata , berusah untuk melupakan semuanya.
Bersambung..
🍁🍁Author🍁🍁
Huy huy guys,, jangan lupa mampir dan baca , rasanya sedih sekali jika tidak ada yang mampir, ini Author usahain buat para reades tercinta, maaf jika novelnya masih banyak yang typo.
mohon dukungannya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Icha Rosita
kenapa tulisan nya belepotan sekali thor ?
2021-06-20
1
Anonymous
👌👌👌
2021-05-11
0
Inha Cholin Pesek
tulisanx belepotan bnget
2021-05-11
0