Alisha makan dengan tetap menundukan kepala. Tak berani menatap
sedikitpun ke arah Bumi. Alisha tidak terbiasa ada Bumi di rumah ini meskipun
sudah satu bulan dia tinggal di rumah Bumi yang mewah ini.
Dan lihatlah malam ini, bahkan Bumi ikut ikutan makan mie instan
bersama Alisha dan di satu meja yang sama. menu makanan Bumi juga sama persis
dengan apa yang Alisha makan. Alisha tidak tahu lagi jika sampai Mak Sah tahu
yang majikan nya ikut menyantap makanan ala anak kos, betapa malu nya dia.
Beruntung nya mak Sah sudah tidur sejak sore karena mengeluh
pusing. Tensi darah nya naik, mungkin karena faktor usia.
" bagaimana pekerjaan mu.?" tanya Bumi di tengah
keheningan suasana.
Meskipun Alisha bekerja di hotel nya, tapi Bumi tidak pernah
memperhatikan gadis itu. Bumi bahkan beberapa minggu belakangan jarang berada
di Bali dan lebih sering pergi ke luar kota.
" Alhamdulillah baik tuan. Tidak ada kendala."
" Syukurlah kalau begitu. Semoga kamu betah bekerja
disana."
" iya Tuan terimakasih."
Selanjutnya tidak ada lagi pembicaraan diantara mereka. Hingga
mie yang ada di dalam mangkok Bumi tandas tak bersisa, lelaki itu selanjutnya
meminum segelas air putih yang ada di atas meja. Disandarkan punggung nya
dengan tangan mengelus perutnya yang kekenyangan.
" ternyata enak juga ya mie instan." celetuk Bumi yang
langsung membuat Alisha mendongak menatap lelaki itu.
Alisha dibuat heran, memang orang kaya tidak akan pernah tau
rasanya mie instan yang bagi lidah orang sekalangan Alisha adalah makanan
istimewa. Apalagi di tanggal tua, sangat mampu menyelamatkan isi dompet nya.
Di rumah ini kehidupan Alisha sangat terjamin sebenarnya.
Tinggal di rumah mewah ini pun gratis. Untuk makan sehari-hari Alisha juga
tidak perlu membeli. Mak Sah selalu masak makanan enak setiap hari dan Alisha
tinggal menikmati. Dia sempat bilang ke mak Sah jika dia merasa tidak enak hati
menerima semua kebaikan Bumi. Tapi mak Sah bilang jika Pak Bumi memang orang
nya seperti itu, pada dasarnya adalah baik. Hanya saja dia sedikit menutup diri
sejak perceraian nya beberapa tahun lalu. Dan mak Sah pun bilang ke Alisha jika
gadis itu tidak perlu sungkan atau tidak enak hati. Justru mak Sah senang ada
Alisha di rumah ini. Setidak nya mak Sah tidak lagi kesepian tinggal di rumah
sebesar ini. Alisha ini sudah mak Sah anggap seperti anak sendiri.
" Alisha.... Hei.... Kamu tidak dengar apa yang barusan
saya bilang?"
Alisha tergagap, " ah, maaf Tuan. Eum... Tuan Bumi bicara
apa tadi?"
Bumi menghela nafas nya. Terlihat sekali jika Alisha begitu
canggung terhadapnya.
" habiskan makanan mu. Lalu tidur. Besok kamu harus kerja
kan? "
Alisha mengangguk dan dengan gerakan cepat gadis itu mulai
berusaha menghabiskan makanan nya.
Bumi tersenyum simpul melihat tingkah Alisha. Melihat Alisha dia
jadi teringat akan anak nya. Danuarta Putra Perkasa, entah sudah berapa lama
mereka tidak pernah berjumpa. Dulu saat Danu masih tinggal bersama kedua
orangtua nya di Surabaya saja, intensitas pertemuan mereka juga sangat lah
minim. Apalagi sekarang saat Danu memilih untuk kuliah di London, semakin jauh
sudah jarak diantara mereka.
" Danu, maafkan daddy. Karena daddy kamu harus
kehilangan kasih sayang kedua orang tua." Bumi berbicara dalam
hati.
Huft.... Dihembuskan nafas nya mengingat kembali akan pelik nya
kisah rumah tangga nya bersama Clara dulu.
Alisha yang mendengar Bumi mendengus melirik melalui ekor
matanya. Dan Alisha tau jika ada yang sedang dipikirkan oleh lelaki di hadapan
nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Elly Az
masih setia
2021-06-12
0
Yeti Karniati
Alisha dan Danu seumuran kah ? wah Bumi punya anak perempuan dong ,,,
2021-05-03
0
any
baca yg ke 3x nya
2021-04-28
1