Bumi membawa Alisha ke salah satu hotel nya lalu memperkenalkan Alisha dengan salah
seorang Manager disana. Alisha sangat bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan
dengan mudah dan itu semua berkat bantuan Bumi. Meskipun hanya sebagai seorang Cleaning Lady setidak nya dia bisa
bekerja dan yang paling penting bisa terbebas dari lintah darat yang terus saja
mengganggu hidup nya.
Di hotel ini pun Alisha banyak belajar kepada para senior disana dan mengenai
tempat tinggal, untuk sementara Bumi mengizinkan Alisha untuk tinggal di rumah
nya.
Lagipula rumah yang Bumi punya cukuplah besar. Dan dirumah itu hanya ada pembantu rumah
tangga, Mak Sah namanya dan suaminya yang menjadi tukang kebun. Bumi sendiripun
jarang sekali pulang ke rumah nya. Meski jarak rumah dengan hotel tidaklah jauh
dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki, tapi setiap berada di Bali, Bumi akan
lebih sering tidur di ruang pribadi nya yang berada di hotel.
*******
Satu Bulan berlalu, Bumi dan Alisha jarang bertemu. Karena Bumi yang selalu sibuk
dengan pekerjaan nya lebih sering berada di luar kota ketimbang berada di Bali.
Bumi pun seolah melupakan keberadaan Alisha, mantan babysitter anak nya Sam yang
sebulan lalu di tolong nya.
Setelah sekian lama dia tidak pulang ke rumah nya, malam ini selepas dia pulang dari
Surabaya, Bumi tidak langsung menuju hotel, tempat dimana biasa nya dia melepas
penat.
Bumi kangen pulang ke rumah nya. Kangen masakan Mak Sah, masakan rumahan yang selalu
membuat makannya nambah. Mak Sah ini pembantu rumah tangga yang sudah bekerja
dengan Bumi sejak Clara masih menjadi istri nya. Jadi mak Sah lah yang tahu
semua tentang kehidupan bumi.
Rumah terlihat sepi padahal ini masih jam delapan malam. Mungkin saja mak Sah sudah
tidur. Bumi melangkahkan kaki menuju dimana kamarnya berada. Tapi belum juga
dia tiba di kamarnya, Bumi merasa ada seseorang yang berada di dalam dapur rumahnya.
Lampu dapur terlihat menyala terang dan terdengar suara dentingan panci.
" siapa yang masak malam-malam begini." ucap Bumi pada diri nya sendiri.
Tanpa sadar justru kini kaki Bumi sudah melangkah menuju dapur. Membatalkan niatnya
yang ingin masuk dan beristirahat di dalam kamarnya.
Tiba di ambang pintu dapur, Bumi menghentikan langkah kaki nya. Ditatap nya punggung
gadis muda itu yang kini sedang memasak sesuatu. Entahlah apa yang sedang gadis
itu masak di malam hari seperti ini.
" apa mak Sah tidak masak hari ini.?" tanya Bumi dalam hati.
Tiba-tiba saja gadis itu berbalik dan,
" astagfirullahhaladzim......Tuan. Kenapa Tuan berdiri disana. Tuan mengagetkan saya."
Bumi menarik sudut bibirnya. Gadis itu terkejut melihat kehadiran nya hingga terkaget seperti itu. Tangan nya masih mengelus dada.
" lagi apa kamu malam-malam begini berada di sini? " tanya Bumi.
Alisha menunduk," itu Tuan, saya memasak. "
" masak?" Bumi mengulang kata-kata Alisha.
" iya Tuan."
" memang mak Sah tidak masak tadi."
" eum... masak kok Tuan."
" terus?"
" itu Tuan... anu... Saya.... Saya lagi pingin saja makan mie instan."
" mie instan?" Bumi terkejut dibuatnya. Malam-malam begini gadis itu makan mie instan. Apa tidak salah.
Mendengar kata mie instan Bumi jadi penasaran seperti apa rasanya karena seumur umur dia
belum pernah memakan makanan seperti itu. Sejak kecil mama nya memang tidak membiasakan nya makan makanan instan apalagi mie instan.
" Buat kan aku satu."
" apa Tuan?"
" Buat kan untuk ku satu. Aku ke kamar dulu."
Setelah nya Bumi meninggalkan dapur.
Alisha masih terdiam. Benarkah tuan Bumi minta dibuatkan mie instan.
Ah Alisha tak mau berpusing-pusing. Lebih baik dia turuti saja apa yang Bumi minta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments