Bab 5 - Konflik

Tahun berganti tahun , hubungan Bumi dengan Clara semakin hari semakin renggang. Bukan karena mereka sering bertengkar, melainkan karena kesibukan masing-masing hingga tak pernah ada waktu untuk mereka bersama.

Clara yang memulai karir nya dari bisnis online Shop semakin merambah hingga mencapai keberhasilan. Di tahun ke dua clara mengemban bisnis, dia sudah berhasil mempunyai butik hingga sekarang bahkan Clara sudah memiliki beberapa butik dan resto.

Sementara bumi pun juga tak kalah sibuk. Proyek yang didapat tak hanya di pulau bali. Tapi juga di beberapa daerah seperti Lombok hingga Jakarta. Sering berada di luar kota atau bahkan luar pulau. Tak hanya dalam hitungan hari tapi bisa sampai beberapa minggu bumi tak pulang ke Bali.

Danu sudah menginjak usia delapan tahun dan dia sudah mulai masuk dibangku sekolah Dasar. Selama bumi dan Clara sibuk, babysitter lah yang selalu menjaganya. Lebih banyak waktu Danu dihabiskan dengan pengasuhnya itu ketimbang bersama bumi dan Clara yang notabene adalah kedua orang tua kandungnya. Jika kebetulan berada di Bali bumi akan menyempatkan waktu untuk Danu. Tak jarang danu dibawa ke hotel miliknya meski sambil bekerja bumi masih bisa bersama Danu, Tentunya dengan didampingi babysitter. Selain itu salah seorang karyawan bumi di hotel juga ikut andil membantu. Karyawan bumi memiliki anak yang seumuran dengan Danu.

Jane Anna, wanita Bule yang berasal dari Australia yang sudah bekerja pada Bumi sejak dia merintis usaha perhotelan di Bali. hingga pada akhirnya jane menikah dengan seorang pengusaha dari Jakarta yang merupakan rekan bisnis Bumi. Jane memiliki satu anak perempuan seusia Danu. Namanya Nathalie. Karna suami jane sendiri juga sibuk dan sering meninggalkan Bali, jadi jane meminta izin pada bumi agar boleh membawa anaknya ikut bekerja . Dan bumi tak keberatan karena setidaknya Danu ada teman sebayanya.

****

Semakin hari intensitas pertemuan bumi dengan Clara semakin berkurang. Selain sibuk mengurus butiknya, Clara juga semakin sering berkumpul dengan teman-teman sosialitanya. Sempat bumi menegur cara tapi yang dia dapat hanya jawaban yang mengecewakan.

Bahkan hingga Danu yang sudah mulai beranjak besar, Clara tak pernah menghiraukan anaknya. Bumi sendiripun juga terlalu sibuk. Sebenarnya ingin rasanya bumi melepas penat dari segala rutinitas, tapi mengingat kembali bagaimana perjuangan nya hingga sampai di titik ini rasanya sungguh sangat disayangkan jika bumi meninggalkan nya begitu saja.

Jika pulang ke rumah tengah malam dan mendapati Danu yang sudah tertidur pulas membuat bumi sangat bersalah. Danu, anak lelaki nya yang kurang kasih sayang kedua orangtua nya.

Seharusnya Clara bisa lebih meluangkan waktu nya untuk Danu ketimbang sibuk dengan urusan nya sendiri. Bumi pun sebenarnya juga masih sanggup menghidupi Clara tanpa Clara harus capek capek bekerja.

Tapi Clara tetaplah Clara dengan ego nya yang tidak mau mengalah. Tetap dengan pendirian nya. Tetap dengan semua kesibukan dan rutinitasnya yang menyita waktu bersama dengan keluarga.

Sang mama, yang pada akhirnya mengetahui kondisi rumah tangga bimi mulai cemas. Sempat Danu mau dibawa mama nya ke Surabaya. Tapi bumi yang tak mengizinkan. Berkali kali mamanya mengingatkan bumi agar berbicara pada Clara untuk mengurangi aktifitas istrinya. Tapi tak bertahan lama Clara akan kembali pada dunianya.

----

" Clara? Kemana saja kamu. Baru pulang hemm"

Ini sudah jam sebelas malam. Bumi yang sudah hampir satu minggu tak bertemu dengan istrinya sedikit geram. Apalagi melihat clara yang pulang hampir tengah malam dengan koper besar di tangan kanan nya dan menenteng beberapa paperbag di tangan kirinya.

" mas kapan pulang. ?" Tanya clara balik pada suaminya.

" kamu darimana ? Kenapa baru pulang jam segini. Dan itu....kenapa bawa koper segala. "

" aku dari hongkong. Maaf mas aku lelah mau istirahat. Selamat malam."

Clara berlalu meninggalkan bumi begitu saja.

" Clara....aku belum selesai bicara. "

Bahkan clara tak menghiraukan bumi sama sekali. Dia tetap melangkah meninggalkan suaminya yang masih mematung melihat kepergian nya.

Bumi memgusap wajahnya frustasi. Bukan keluarga macam ini yang dia harapkan. Bumi mencintai Clara lebih dari yang istrinya tahu. Semua pengorbanan bumi selama ini, bekerja keras tak kenal lelah semua hanya untuk istri dan anak nya. Bumi habya ingin membahagiakan clara, tak ingin clara hidup susah. Sebisa mungkin bumi akan memenuhi semua kebutuhan clara.

Tapi bukan dengan cara seperti ini balasan yang diharapkan bumi dari cara. Bumi selalu ingin jika pulang kerja clara akan menyambutnya dengan senyum penuh rindu. Saat bumi capek ingin clara memijatnya dengan penuh cinta. Saat bumi lapar ada clara yang dengan senang hati memasak makanan untuk nya, menemani nya makan.

Semua harapan bumi tinggal mimpi. Karena sekarang yang dirinya dapat hanya kehampaan. Jika bumi pergi ke luar kota, clara ikut pergi bahkan disaat bumi sudah kembali ke rumah tak jarang mendapati clara yang masih belum kembali. Seperti sekarang ini disaat bumi pergi ke luar kota untuk bekerja clara justru pergi ke luar negeri. Jika ditanya jawaban clara hanya satu. Dia pun juga kerja dan butuh hiburan.

Bumi sudah sangat capek menghadapi clara. Apalagi melihat cara yang tak pernah mengurus danu. kekecewaan bumi pada istrinya semakin menjadi. Tak seharusnya clara menelantarkan anak kandung nya sendiri. Jika ditegur jawaban clara hanya satu, ada babysitter yang menjaga danu. Buat apa mahal-mahal membayar babysitter jika tidak untuk mengurus semua keperluan Danu.

Kembali memikirkan tentang rumah tangganya. Apa yang harus bumi lakukan agar dia bisa menyelamatkan rumah tangga yang sudah retak. Bisakah bumi memperbaiki nya. Bumi adalah kepala keluarga, sudah seharusnya bumi bersikap tegas pada Clara.