Benar adanya apa yang papa nya bilang, menikah itu tidaklah mudah. Tanggung jawab besar untuk menjadi kepala keluarga dan harus memastikan jika wanita yang kita sayangi hidup bahagia. Tidak hanya ada suka tapi juga duka. Masalah kecil pun juga mulai mendera. Perselisihan dan salah faham juga tak luput mewarnai kehidupan rumah tangga.
Tapi Bumi yang terlalu mencintai Clara selalu berusaha sekuat tenaga untuk bisa membahagiakan istri nya. Sesuai janji yang dulu Bumi katakan bahwa dia tak akan membuat Clara hidup susah dan sengsara. Clara adalah segalanya bagi Bumi. Terlebih setelah empat bulan pernikahan mereka, Clara dinyatakan positif hamil. Tanggung jawab Bumi sebagai suami dan calon ayah semakin besar. Bumi harus berjuang demi keluarga kecil nya. Dan Bumi harus berjuang sendiri tak mau merepotkan papanya meski seringkali papa nya menawarkan bantuan.
Sejak awal menikah Bumi semakin maksimal mengelola night club dan hasilnya pun lebih dari cukup untuk menghidupi Clara. Dan sejak Clara mulai hamil besar akhirnya Bumi memutuskan menerima tawaran papa nya untuk membantu mengurus perusahaan keluarga.
Kesibukan Bumi semakin bertambah karena selain membantu papa mengurus perusahaan, Bumi mulai menggeluti bisnis sendiri. disamping itu Bumi juga mulai melanjutkan study S2 nya. Sering pulang larut malam, untung saja mereka berdua memutuskan tinggal bersama papa mama jadi setidaknya clara tak akan kesepian karena ada mama yang menemani dalam keseharian nya.
" sayang, belum tidur." Bumi melihat istrinya yang masih menonton tv di ruang keluarga seorang diri. Padahal ini sudah lewat tengah malam.
Kadang kala Bumi merasa kasihan Melihat clara apalagi ditambah perutnya yang membuncit. Clara menoleh suaminya.
" kenapa baru pulang mas. Tak bisakah mas pulang lebih awal. "
Lelaki itu memghela nafas berat lalu duduk di samping Clara. Menggenggam tangan clara yang ada di pangkuan nya.
" maafkan aku sayang. Kerjaanku banyak banget. Kita ke atas yuk."
Clara meraih remote tv dan mematikan televisi yang masih menyala. Bumi menuntun clara untuk bangkit dari sofa. Merangkul bahu istri nya berjalan menuju kamar.
" tidurlah dulu. Aku mau mandi." Bumi merebahkan tubuh Clara di atas ranjang lalu menyelimuti nya hingga batas dagu. Mengecup dahi Clara sekilas sebelum berlalu menuju kamar mandi.
---------
" berapa lama mas pergi." tanya Clara saat melihat Bumi yang sedang packing.
" maafkan aku. Kemungkinan aku akan sedikit lama berada di Bali. Resort yang sedang berjalan harus segera selesai paling lambat bulan depan. Jadi aku harus memantau langsung agar semua berjalan lancar. "
Sebenarnya Bumi tak tega meninggalkan clara dalam kondisinya yang sedang hamil besar seperti ini. Tapi bagaimanapun juga Bumi tetap harus berangkat. Deadline proyek resort di Bali sudah mepet.
Clara mengerucutkan bibirnya, wajahnya sendu.
" hei jangan seperti ini. Doakan agar pekerjaanku lancar biar aku bisa pulang cepet." Bumi menangkap kedua pipi Clara yang tampak cubby.
" kalau aku melahirkan dan mas belum pulang bagaimana." tanya Clara.
" aku pasti pulang jika kamu melahirkan."
" janji."
" janji " Bumi mencium bibir Clara sekilas.
Memang sesuai prediksi dokter, Clara akan melahirkan paling cepat dua minggu lagi. Sebenarnya Bumi sedikit khawatir pada istrinya. Akan tetapi mengingat masih ada papa dan mama yang akan menjaga Clara membuat Bumi sedikit bernafas lega.
------
Tiga minggu sudah Bumi tinggal di Bali, harus hidup berjauhan dengan wanita yang sangat diacintai. Semua terasa berat ditambah beban pekerjaan yang begitu menyita waktunya.
Ponsel yang berada di saku celana Bumi berbunyi. Ini sudah lewat jam delapan malam dan Bumi masih sibuk dengan berkas-berkas di ruang kerjanya.
" mama" gumamnya dalam hati kala melihat siapa yang menelpon malam-malam begini . Pikiran Bumi langsung tertuju pada Clara. Apa dia sudah waktunya melahirkan.
Segera menggeser tombol hijau pada layar benda pintar itu.
" hallo ma.." belum sempat Bumi melanjutkan ucapannya, sang mama sudah menyela.
" Bumi, selamat ya anakmu sudah lahir. Bayi lelaki yang sangat tampan."
Bumi terpaku tak bisa berkata apa apa lagi. Terlalu terkejut sekaligus bahagia karena pada akhirnya Clara telah melahirkan.
" ma, benarkah itu. Kenapa mama baru memberitahu sekarang. Kapan clara melahirkan. " tanya Bumi bertubi-tubi pada mama nya.
" siang tadi mama sudah berusaha menghubungi mu. Tapi tak kamu angkat. Ya sudah akhirnya mama membawa Clara ke rumah sakit. Syukurlah Clara bisa melahirkan normal. Dan baru sepuluh menit yang lalu putramu lahir ke dunia."
Mendengar penjelasan mama membuat Bumi harus memutar memori tadi siang. Apa benar mama menelepon dan tak dia angkat. Setelah mengingat lagi ternyata benar tadi siang handphone nya lowbat dan bertepatan dia sedang berada di lokasi project. Pantas saja jika Bumi tidak tahu saat mama menelepon nya.
" ma, bagaimana kondisi Clara.... Dan bayiku."
" alhamdulilah dua-dua nya sehat. Clara sedang ditangani dokter. Pulanglah Bumi. Apa kamu tak ingin melihat anak dan istri mu."
" Bumi pasti pulang ma. Bumi cari tiket paling pagi. Terimakasih karena mama sudah menemani Clara. "
" iya sayang. Ya sudah kalau begitu mama ke kamar bayi dulu. "
" baiklah ma. Sampaikan salamku pada Clara. "
" okay. "
Sambungan telpon terputus. Tak henti nya Bumi mengucap syukur alhamdulilah atas kelahiran putra pertamanya. Di usia yang masih sangat muda, dua puluh lima tahun, dirinya sudah menjadi seorang ayah. Rasa haru dan bahagia membuat Bumi tak sabar ingin segera pulang ke rumah.
--------
Dibuka nya pintu ruang inap Clara. Untung saja tadi Bumi bisa mendapat tiket keberangkatan paling pagi. Dari bandara dia langsung menuju Rumah Sakit dimana Clara melahirkan.
Tampak Clara sedang memejamkan matanya. Istrinya tampak lelah. Perjuangan yang sungguh luar biasa dan Bumi merasa sangat bersalah karena tidak bisa menemani Clara disaat persalinan.
" Sayang...." Bumi mengusap rambut Clara , perlahan istrinya membuka mata. Senyum tersungging di bibir Clara kala melihat Bumi yang berada di dekatnya.
" mas... Kapan datang."
" baru saja."
" anak kita laki-laki mas. Tampan mirip daddy nya."
" oh ya... Benarkah. Maafkan aku sayang tak bisa menemanimu saat berjuang melahirkan bayi kita."
" ga papa mas. Yang penting sekarang anak kita sudah lahir ke dunia dengan selamat tanpa kekurangan suatu apapun. "
Bumi memggenggam tangan clara membawanya ke bibir dan mencium nya penuh haru.
" bayi kita mana sayang. Aku ingin bertemu. "
" ada di ruang perawatan bayi mas. Nanti mas bisa minta tolong suster untuk membawanya kesini. "
" kalau begitu aku lihat bayi kita dulu ya." pamit Bumi pada istrinya.
Clara mengangguk. Bumi meninggalkan nya menuju ruang suster. Sejak kedatangan nya tadi, Bumi memang meminta mama dan papa nya untuk pulang ke rumah. Kasian mamanya pasti beliau sangat capek karena harus menunggu Clara di Rumah Sakit.
------
Kebahagiaan tak dapat lagi Bumi tutupi. Bumi begitu gemas memandang bayi mungil yang memang sangat tampan.
" mas... Sudah ada nama belum untuk anak kita." tanya Clara.
Bumi mengelus pipi gembil bayi ini yang sejak dibawa suster ke dalam kamar perawatan Clara masih saja tertidur pulas. Bahkan dia tak terganggu sedikitpun dengan keberadaan kedua orang tuanya yang terus saja menggodanya dan berusaha membangun kan nya.
" eum.... Sebentar sayang. Bagaimana kalau kita beri nama Danuarta Putra Perkasa. Kamu setuju atau enggak."
Clara tampak berpikir sejenak. Satu senyuman muncul di wajahnya.
" namanya Bagus. Aku suka." jawabnya.
" Danuarta Putra Perkasa. Selamat datang di kehidupan kami. " Bumi mencium kedua pipi bayi nya yang begitu menggemaskan.
" jangan diciumin mulu mas... Nanti dia bangun."
" cie... Cemburu ya.. Punya saingan sekarang." bumi terkekeh menggoda Clara yang pipinya tampak merona.
" apaan sih... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Heny Ekawati
ceritax mmng gini ya kok percakapanx dikit amat kayak ngomong sendiri
2021-09-03
1
supriyadi azizah
knp si dirga nggak keluar kan dia bsa lihat sang ponakan.... hehehe... apa nggak ada yang pas2an ea mukanya semuanya kaya n ganteng2.... jadi pngen ada di dunia nyata....
2021-08-13
1
aurel chantika
seneng kalo ceritanya tentang duda
2021-07-29
1