"Wah..wah..wah... siapa gerangan yang membuat cucu nenek ini jadi betah di sekolah".
"Namanya Miss Sarah nek, wali kelas ku" jawab Damien.
Sontak Darren kaget mendengarnya. Bagaimana bisa adiknya itu memanggil salah satu guru di sekolah mereka mommy.
"Pantas saja rumah sepi ternyata kalian sedang di taman" ucap Devano. Pembicaraan mereka seketika terhenti karena Devano tiba-tiba muncul menghampiri mereka.
"Hei anak nakal, kenapa kamu tidak bilang kamu sudah punya kekasih sekarang?".
"Maksud mom apa sih, aku sudah bilang aku tidak akan menikah lagi" jawab Devano.
"Lalu kenapa cucuku mengatakan kalau Dia punya mommy yang bernama Sarah, kamu tidak usah menutupinya dari mommy. Pokoknya kamu harus mengenalkannya pada mommy".
"Astaga bagaimana bisa anak itu memanggil orang sembarangan sebagai mommynya" ucap Devano frustasi.
"Itu artinya anak-anak mu membutuhkan sosok seorang ibu. Kamu tidak bisa egois, pikirkan perasaan anak-anak mu" ujar Elisabeth.
"Sudah lah mom, aku yang tahu bagaimana anak-anak ku, aku datang kesini untuk menjemput mereka" ujar Devano lalu mengajak anak-anaknya pulang.
"Kami pulang dulu nek, titip salam buat kakek " ujar kedua anak Devano lalu mencium Elisabeth.
Hari ini Devano tidak bisa menjemput anak-anaknya ke Sekolah karena ada rapat yang tidak bisa digantikan oleh bawahannya. Oleh karena itu Ia menyuruh sekretarisnya menjemput anak-anaknya. Hal itu tentu saja di setujui Rina sekretaris Devano. Dengan begitu ia bisa mendekatkan diri dengan anak bosnya agar Devano tertarik padanya.
"Loh, ayah kalian tidak datang menjemput?" tanya ku saat melihat Damien dan Darren berdiri di depan gerbang sekolah.
"Tidak tahu Miss, mungkin ayah sedang di jalan" ujar Darren.
"Bagaimana kalau Miss saja yang mengantar kalian?, kelihatannya sebentar lagi akan ada hujan deras. Aku akan menghubungi ayah kalian kalau Miss yang mengantar kalian pulang" ucap ku. Aku tidak mungkin membiarkan mereka di sini, meskipun ada satpam yang bertugas 24 jam. Tapi tetap saja aku takut terjadi sesuatu dengan mereka. Bisa saja orang lain berpura-pura lalu menculik mereka.
"Oke, kita sudah sampai". Tiba-tiba terdengar suara petir yang sangat kuat dan hujan mulai turun.
"Ayok anak-anak cepat masuk ke rumah
"Miss, Damien tertidur" ujar Darren. Aku bergerak cepat lalu menggendongnya kemudian mengikuti langkah Darren masuk ke dalam rumah. Aku terkejut melihat rumah mereka yang begitu besar dan megah, Aku tidak tahu lagi sebanyak apa kekayaan orang tua mereka.
"Selamat siang Tuan muda" ucap beberapa pelayan. Mereka tampak penasaran saat melihat ku menggendong Damien.
"Saya Sarah wali kelas Damien" ucap ku lalu mereka hanya mengangguk.
"Bisa tolong bawakan Damien ke kamarnya, saya harus segera pulang, sebelum hujannya makin deras" ucap ku namun sebelum aku menyerahkan Damien kepada pelayan hujannya semakin deras dan terdengar suara petir beberapa kali dengan kilatan cahaya menembus jendela rumah yang ditutupi gorden.
"Kalau sudah begini bagaimana aku bisa pulang" batin ku.
"Duarrrr..." terdengar suara petir yang lebih kuat dari sebelumnya hingga membuat Damien yang berada di gendongan ku terbangun.
"Mom, Dami takut" ucap Damien.
"ssstt..tidak apa-apa sayang, mom ada di sini" aku mencoba menenangkannya dengan mengusap-usap punggungnya.
"Miss pulang setelah hujannya reda saja"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments
Nur Aini
kata" nya jd bingung baca nya pake nama nya aja tour jangan aku gt biar seolah" dia yg bicara jd kita yg baca paham bukan sebuah cerita melain kan diri nya sendri yg bicara, 💪💪 tour
2022-08-01
1
Fk. Rahman
udh bgus ka ceritanya, tp sdkit saran, klo udh gnti waktu, coba deh dikasih tanda (* misal di bawahnya) jd ga bingung baca nya
2022-06-30
3
Lisa Halik
best
2022-05-26
0