. dan kegelisahan hidup memang membuat siapa saja tertekan. Kamu hanya perlu kuat, agar hidupmu lebih baik.
***
"AWASSS!"
"AWASSS!"
"JANGAN BERDIRI DI SITU!"
"KAU BISA TERTABRAK!"
"WOY! PALANG PINTU UDAH TUTUP!"
Beberapa orang meneriakinya, namun Nelam masih berdiri di sana.
"Ada hal yang harus kau pikirkan, ada cita-cita yang harus kau gapai, ada orang yang menanti kepulanganmu."
Kata-kata itu terlintas dipikiran Nelam, namun dia menutup matanya. Meneguhkan hatinya, memantapkan keputusannya, Nelam sudah tidak kuat menjalani hidup ini. Pikirannya juga buntu.
"Mafin Nelam Bu, hiks.. hiks.."
Hingga..
"AAAAAAAAA!"
BRUKKKKK
Juuuuuu....
Jesssss....
Juuuuu...
Jesssss...
Kereta telah melintas, namun Nelam berhasil di dorong seorang pria. Pria itu masih belum terlihat wujudnya karena terhalang oleh kereta.
MILAN!
Pria itu menghampiri Nelam yang terjatuh. Dia mengulurkan tangannya.
"KENAPA KAMU NYELAMETIN AKU!"
"AKU MAU MATI AJA! AKU MAU MATI!!"
HIKSS... HIKS..
"Tenang Nel..., tenang..,"
Milan memeluk tubuhnya, sekedar untuk menenangkan Nelam yang terduduk. Nelam menggebuk-gebuk dadanya.
"Tenangin diri kamu, Nel. Jangan gegabah kayak tadi."
"A-aku rusak Mil.. pria itu udah... udah..." Katanya terbata-bata membuat Milan memegang kedua bahunya menatap Nelam serius.
"Dia udah memperkosa aku.. hiks.. hiks.." Lanjutnya sembari menangis.
Milan melihat kedua bola mata Nelam tidak kuasa, kemudian dia menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.
Milan tengadah melihat mata Nelam dengan serius.
"SIAPA PRIA BAJINGAN ITU!" teriaknya kencang.
Nelam menggeleng membuat Milan menggoyang-goyangkan bahunya. "SIAPA NELAM!"
"Dia memakai topeng, aku gak tau... Vera yang menjual aku.. hiks.. hiks.."
Milan sudah mengepalkan tangannya. Dia memeluk erat tubuh Nelam lagi.
"Itu udah terjadi Nel."
"Aku udah gak perawan Mil! Aku udah rusak!"
"Aku Cinta sama jiwamu, bukan sama ragamu."
"Milan, hiks.. hiks.., Aku takut.."
"Gak perlu takut Nel, semua udah terjadi. Kamu jangan nyalahin diri kamu, karena kamu cuma manusia biasa."
"Tapi Mil, aku gak pentes buat kamu."
"Gak ada yang gak pantes Nel. Masa lalu kamu buat kamu, masa depan kamu sama aku, aku tulus, gak peduli kalau kamu udah gak perawan."
"Mil, hiks.. hiks.."
"Semua punya nafsu Nel, pria hebat bakal jaga nafsunya karena dia tulus cinta sama kamu bukan cuma nafsu. Karena kalo cinta, gak bakal tega ngeliat ceweknya hancur."
"Kalau kamu nemuin cowok hyper kayak dia, kamu harus ngehindar!"
"Aku gak bakal ninggalin kamu Nel."
"Aku bakal selalu ada."
"Kalau aku hamil?"
"Aku yang bakal tanggung jawab Nel."
"Tapi keluarga kamu gak bakal nerima Mil!"
"Gak peduli Nel!"
"Udah Nel, yuk kita pulang. Semoga si Vera dapet balasan yang setimpal."
Milan memegang tangan Nelam. "Aww.. sakit.." rintihnya membuat Milan berjongkok.
"Aku gendong..." tawarnya membuat Nelam menaiki punggungnya.
***
Milan memberhentikan motornya di depan rumah Nelam.
"Mil, kita putus ya.." Katanya membuat Milan membulatkan kedua bola matanya.
"Aku gak mau putus," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.
"TAPI AKU UDAH GAK PERAWAN MIL!" Teriak Nelam lagi membuat Milan mengusap wajahnya kasar. Milan memegang bahu Nelam.
"Aku gak peduli, Nel. Aku cuma cinta sama kamu. " Katanya lalu Milan mengusap pipinya lembut. Nelam tersenyum lalu memeluknya erat.
"Udah, kamu tidur ya. Jangan mikirin kejadian yang tadi. Anggap saja ini sudah berlalu." Katanya membuat Nelam sedikit tenang. Nelam masih menjinjing heels-nya lalu masuk ke dalam rumah.
Dia mengunci rumahnya, namun kejadian tadi akan selalu ada di memorinya.
Nelam menyanderkan tubuhnya pada badan pintu lalu badannya terjatuh. Dia menutupi wajahnya dan meneteskan air matanya lagi.
"Pria brengsek! Menjijikan!"
"Aku rusak, hiks.. hiks.."
"BRENGSEK!"
Nelam berteriak, karena kondisinya yang lemah, dia pingsan di dekat lawang pintu.
***
Pria bertopeng mata itu memasuki ruang VIP-nya. Alangkah terkejut dan merasa jengkel karena wanita yang ia tiduri sudah kabur.
"DIA KEMANA! CALON PENGANTINKU KEMANA! SIAL!!"
Tiba-tiba dua orang pria berbadan kekar menghampirinya. Pria bertopeng itu mencoba mengatur napasnya. Dia menonjok alas meja.
"Ada apa tuan muda?" tanyanya.
"CARI DIA SAMPAI KETEMU!"
Dua bodyguard-nya merasa heran, karena dia tidak tau harus mencari siapa bahkan tuannya tidak memberi ciri-ciri orang itu sedikit pun.
"Siapa tuan?" tanyanya.
Pria itu menarik kerah kemeja salah satu bodyguard-nya.
"CARI SEKARANG JUGA! Wanita yang memakai gaun biru!" Titahnya membuat dua bodyguard-nya enyah.
Dia masih mengepalkan tangannya.
"Kemana aku harus mencarinya! Bahkan aku tidak punya nomornya. Temannya pun sudah pergi. Aku harus tetap mencarinya. Aku menyukainya, akan aku jadikan istriku," gumam pria tinggi itu.
_______________________
Bersambung..
Vote dan komen ya.. 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Qorie Izraini
semoga si vera mendapat kan baladan yg lebih buruk lagi y thor
2022-02-10
0
Dien
kayanya Aksa deh cowo bertopeng
penasanan nanti endingnya
Nilam dan Milan
apa
Nilam dan Aksa
2021-11-28
0
Imam Aja
🤗🤗🤗
2021-11-18
0