Nyaman adalah moment ketika kita bersama dalam keadaan suka ataupun duka namun jika jauh, akan saling merindukan.
***
"Aku gak kayak mereka. Aku menghargai wanita. Mereka harus dijaga." Kata Milan lalu pria itu mengambil jaket yang ia buang di atas meja dekat mereka berdiri. Nelam mengambilnya cepat dan memakainya.
"Kamu bisa masuk angin pake baju kurang bahan kayak gitu." Lanjut Milan.
"Makasih ya Mil."
Milan melipat tangannya lalu mengaitkan anak rambut Nelam ke kuping sebelah kirinya.
"Kamu itu wanita paling kuat di dunia ini. Bahkan Hulk juga kalah sama kamu." Milan lagi membuat Nelam tertawa kecil. Dia memegang tangan Nelam yang kedinginan.
"Hujannya deras banget. Tapi aku selalu menanti hujan." Tutur Nelam membuat Milan mengangkat alis kanannya terheran.
"Kenapa nungguin hujan. Musim tropis lebih enak, gak becek."
"Hujan itu memberikan kehidupan. Kamu bayangin deh kalo gak ada hujan, kamu pasti akan mati. Bukan hanya kamu, hewan, tumbuhan dan seluruh ciptaan Tuhan bakalan mati. Menurutku, hujan itu sangat baik, walaupun manusia selalu mengeluh akan hujan, tapi hujan akan selalu memberikan kehidupan." Tutur Nelam membuat Milan melongo.
Dia menatap wajah Nelam dengan lama. Milan mungkin tau arti kehidupan dari Nelam. Wanita itu telah merubahnya. Milan mengulurkan tangannya membiarkan air hujan membasahi telapak tangannya.
"Kamu bener Nel, hujan baik banget. Buktinya, dia gak gigit aku." Sahut Milan, pria itu menoleh ke kiri memperhatikan senyum Nelam.
Milan menyandarkan kepalanya pada bahu Nelam.
"Milan, kamu baik ke aku. Aku hutang budi sama kamu." Batin Nelam.
Hujan sudah mulai reda. Nelam menoleh ke samping kanan memperhatikan wajah Milan. Wanita itu tersenyum, lalu Milan tiba-tiba membuka matanya. Nelam yang salah tingkah itu langsung menatap ke arah lurus. Milan membangkitkan kepalanya dari bahu Nelam.
"Kamu tadi ngeliatin aku ya Nel, aku tau kok kalo aku ganteng."
"Apa sih, nggak. Jangan ge'er deh." Nelam memutar bola matanya.
"Nel, kapan?" tanya Milan membuat Nelam heran.
"Apanya yang kapan?"
"Kapan kamu putus sama Danu terus jadi pacar Milan." Katanya sambil tersenyum malu.
Nelam menghadap ke sebelah kanan. Dia membelakangi Milan. "Aku gak tau, apa dia gak sakit hati kalo aku mutusin dia."
"Belajar memutuskan seseorang. Gak sulit kok, kamu tinggal ngomong putus terus tinggalin dia." Milan yang serius itu membuat Nelam membalikan tubuhnya lalu menatap Milan.
Wanita itu tersenyum pada Milan, "Gimana nanti aja." Katanya membuat Milan menghembuskan napasnya kasar.
Hujan sudah reda, Nelam pun berjalan ke arah motor Milan. Joknya basah karena air hujan. Milan menyusulinya lalu mengusap joknya dengan telapak tangan.
"Udah. Ayok naik."
Sikap Milan yang perhatian membuat Nelam merasa nyaman di dekat Milan. Entah kenapa, perasaan Nelam menjadi campur aduk. Di samping itu, Nelam bingung dan gundah.
Apakah Nelam benar-benar harus meninggalkan Danu yang sudah tidak perduli lagi padanya. Pasalnya, Danu tidak ingin putus dari Nelam karena masih mencintainya tidak tau kalau Nelam. Mungkinkah Nelam juga masih mencintai Danu
Perasaan cinta akan selalu ada pada manusia. Untuk cinta sejati, perasaan datang dengan cepat tak terkira namun untuk selamanya.
***
Nelam berjalan sendiri menuju kelasnya. Dia terhenti saat melihat Danu dan Sarah sedang berbincang berdua di depan kelas. Danu mengusap rambut Sarah, namun Nelam tampak biasa-biasa saja. Dia berjalan dan melewati dia orang itu. Danu menahan tangan Nelam.
"Kamu mau kemana, Nel?" tanya Danu namun Nelam menepis tangannya dan menatapnya tajam.
"Aku mau putus!" Tegas Nelam membuat Danu membulatkan kedua matanya. Nelam berlari, namun Danu mengejarnya.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
Zifa Zifa
diiiihhh bikin jengkel deh danu nih gak cukup Saturday wanita 😊😊😊😊😊😊😊😊😊
2021-11-17
0
Hendra Sukmawan
suka Thor cerita nya,,tpi klo bisa pemeran cowok nya jngn ank SMA cri yg dewasa dong thor
2021-10-28
0
Nunuk Indraswati
udach putusin ajj nel...danu orangnya kyk gtuuu
2021-07-24
2