Ketos Tampan Itu, Kekasihku

Ketos Tampan Itu, Kekasihku

Permulaan

"DINDA AYO BANGUN! UDAH JAM 6 NIH!!" teriak Citra, yang merupakan kakak perempuan Dinda.

"5 menit lagi, Kak... " sahut Dinda.

"Jangan membantah, cepat mandi dan turun untuk sarapan!" sahut Citra.

Dinda hanya bisa pasrah dan segera mandi. Kemudian ia turun dari kamarnya dan menuju ke dapur untuk sarapan bersama kakaknya.

"Ayo cepat sarapan dan siap-siap berangkat ke sekolah!" kata Citra.

Dinda pun makan dan bersiap ke sekolah. Citra mengantarkan Dinda ke sekolah SMA Tunas Bangsa II.

"Belajar yang benar ya, Din! Semangat!!" Citra mengucapkan sambil mengepal kedua tangannya dan mengangkatnya ke atas untuk menyemangati adiknya.

"Iya, Kak. Kakak juga semangat kerjanya. Hati-hati di jalan ya." sahut Dinda.

"Selamat Pagi, Pak Susilo!"

"Selamat Pagi, Bu Rosa!"

"Selamat Pagi, Bu Cecilia!" sapa Dinda dengan ramah.

Seperti biasanya, Ia selalu menyapa semua orang yang ditemuinya dengan ramah. Ia berjalan ke kelasnya dengan perasaan gembira.

Sesampainya di kelas XI D, Ia menyapa semua teman sekelasnya.

Kringgg...Kringggg...Kringggggggggg

Bel pelajaran berbunyi, Bu Guru Rosa yang merupakan wali kelas XI D berjalan memasuki kelas.

"Guys, Bu Rosa udah masuk, ayo kembali ke tempat duduk kalian masing-masing!" kata Rangga Putra selaku Ketua Kelas XI D.

"Beri Salam! Selamat Pagi Bu Rosa!" sahut Rangga dan semua murid kelas XI D.

"Pagi Nak, sebelum memulai pelajaran pada hari ini, ibu mau minta tolong Ayu buat pimpin kita berdoa."

*Selesai Berdoa*

"Oke anak-anak, buka buku Bahasa Indonesia kalian halaman 13. Kerjakan bagian A-C ya. Boleh diskusi, tapi jangan ribut. Paham anak-anak?" tanya Bu Rosa.

"Paham Bu." sahut semua murid kelas XI D.

"Baiklah kalau begitu, Ibu izin keluar sebentar ya. Ada yang harus Ibu bahas bersama guru-guru yang lain. Ibu minta tolong Rangga absenin teman-teman kamu ya, nak." kata Bu Rosa.

Semua murid ingin diskusi dengan Dinda karena Ia adalah murid yang terpintar di Kelas XI D.

"Din, diskusi sama aku ya?" tanya Amanda.

"Din, bantuin aku juga lah, Oke?" tanya Andi.

"Iya sabar satu-satu" sahut Dinda.

Saat sedang diskusi, tiba-tiba...

"GUYSSS!! AKU HAMPIR AJA LUPA ABSENN!! YANG AKU PANGGIL BILANG HADIR YA!" teriak Rangga tiba-tiba.

"Amanda."

"Hadir."

"Andi."

"Hadir."

"Ayu."

"Hadir."

Begitu seterusnya sampai selesai. Semua masuk hari ini. Rangga tersenyum senang karena bangga bisa menjadi ketua kelas yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Bu Guru Rosa kembali ke kelas dan memberikan pengumuman.

"Anak-anak, kami para guru dan karyawan sudah rapat tadi. Kalian akan pulang lebih cepat hari ini..karena kami akan rapat lagi nanti siang."

"Memangnya ada apa bu? Sampai harus rapat 2 kali?" tanya Budi penuh rasa penasaran.

"Sekolah akan mengadakan acara. Tapi kami belum mendapatkan keputusan dari rapat tadi. Jadi, kami akan rapat lagi nanti siang untuk membahas semuanya" jawab Bu Rosa.

"Acara apa, Bu?" kali ini giliran Ayu yang bertanya dengan penuh rasa penasaran juga.

"Kalian semua akan tahu besok." jawab bu Rosa sambil tersenyum.

"Baiklah anak-anak, karena kalian akan pulang cepat jadi ibu akan memberikan PR untuk kalian ya. PR nya adalah matematika, di buku kalian halaman 37-38. Pastikan kalian mengerjakannya ya. Paham?"

"Paham bu" sekelas kompak menjawab.

Bel istirahat berbunyi, murid-murid ada yang tetap di tempat duduknya dan ada sebagian yang meninggalkan kelas.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Dinda dengan keras..

"Din, ayo makan sama kami di kantin."

"Iya?" Dinda tersentak kaget. Ia melihat ke belakang dan menghela nafas. Rupanya itu adalah Amanda, Ayu, dan Rangga.

"Ayo makan sama kami. Mau ikut ga?" tanya Ayu.

"Eh, Iya aku ikut."

Sampailah mereka di kantin. Mereka memesan makanan masing-masing dan duduk. Suasana lumayan hening jadi Rangga pun akhirnya berinisiatif untuk memulai obrolan duluan.

"Hei Dinda!"

"Iya ada apa?"

"Bagaimana kamu bisa memasukkan bakso ke dalam mulutmu yang kecil itu hanya dengan satu suapan?"

"Hahaha aku hanya merasa sangat lapar."

"Ah masa... "

"Apa kamu belum sarapan, Din?" Ayu bertanya dan menyela pembicaraan Rangga.

"Hehe iya aku belum sarapan." jawab Dinda.

"Hei Ayu! Kenapa kamu selalu memotong pembicaraanku seenaknya?"

"Memangnya kenapa?" jawab Ayu sambil mengunyah siomay di mulutnya.

"Kamu ini sepertinya suka sekali mencari masalah denganku!" sahut Rangga.

"Apa? Apa aku tidak salah dengar? Kenapa aku yang mencari masalah? Tarik kata-katamu tadi!" Bicara sambil menendang kaki Rangga.

"Tidak mau. Sakit tau!" sahut Rangga sambil meringis.

"Hahaha kenapa kalian terlihat seperti sepasang kekasih yang serasi ya kalau bertengkar begitu. Lucu sekali." ujar Dinda.

"Huh! Siapa yang mau menjadi kekasihnya! Dia bukan tipeku!" teriak Rangga.

"Apa! Siapa juga yang mau menjadi kekasihmu! Dia juga bukan tipeku!"

"Hei Ayu kenapa kau menyebalkan sekali sebagai perempuan! Seharusnya kau bersikap lebih manis kalau tidak cantik."

"DIAM! DASAR LELAKI SIALAN!" teriak Ayu

"Haha....jika kalian bertengkar terus kalian benar-benar akan terlihat seperti sepasang kekasih." sahut Amanda.

"Hei Amanda, kenapa kau juga bilang begitu? urus saja kekasihmu si Budi!" sahut Rangga.

"Sudah-sudah habiskan makanan kalian." kata Amanda kepada kedua sahabatnya yang daritadi hanya bertengkar.

Bel istirahat berbunyi lagi, menandakan mereka harus sudah kembali lagi ke kelas.

"Lihat! Gara-gara kamu aku jadi belum menghabiskan siomay yang lezat ini!" teriak Ayu kepada Rangga.

"Hei kenapa gara-gara aku! Gara-gara kamu lah aku jadi tidak bisa menikmati batagor yang enak ini!" Rangga membalas dengan intonasi nada yang tak mau kalah tingginya.

"Sampai kapan kalian akan bertengkar begini? Ayo Din, kita masuk saja ke kelas dan tinggalin mereka." Amanda menarik tangan Dinda yang daritadi hanya menikmati pertunjukan.

"Hei, tunggu aku!" teriak Rangga.

"Din, Amanda! tunggu aku! Awas ya kalian!" teriak Ayu.

Akhirnya sampai juga mereka di kelas. Ayu dan Rangga masih ngos-ngosan karena berlari.

"Ini semua gara-gara kau, Rangga!"

"Kenapa aku? Gara-gara kau lah meributkan hal kecil!"

"Hei kenapa kau menuduhku! Sudah jelas ini salahmu!"

"Apa! Mau mu apa sebenarnya! Dasar bangau tempramental!"

"Hei bebek gila tutup mulutmu! Sekali lagi bicara aku akan merobek bibirmu!"

"Apa kalian belum selesai juga?" tanya Dinda.

Ayu dan Rangga pun duduk di kursi mereka sambil memasang wajah cemberut.

"Tapi bu Rosa juga belum datang. Ayo kita mengobrol saja." sahut Amanda.

"Kenapa kita tidak mengerjakan PR dahulu?" sahut Dinda.

"Eh iya ada PR. Hampir aja aku lupa. Terimakasih Din, kamu memang yang terbaik!" sahut Amanda.

"Hei, Ayu!"

"Kenapa lagi?"

"Ayo diskusi sama aku, ya? "

"Kenapa aku harus berdiskusi denganmu?"

"Kalau begitu bantu aku ya?" tanya Rangga sambil memohon.

"Atas dasar apa aku harus membantumu?Kenapa kau percaya diri sekali? Aku penasaran apa yang kau makan sampai kau bisa tumbuh se-geer ini." tanya Ayu kesal.

"Ayolah...aku akan traktir kau nanti sepulang sekolah." jawab Rangga sambil memohon.

"Apa kau bersedia membelikan ku cilok dua porsi?" tanya Ayu.

"Tentu. Tapi apa kau tidak merasa kau itu sudah semakin gemuk?" tanya Rangga.

"Kau sebenarnya mau dibantu atau tidak?" tanya Ayu kesal.

"Ya, tentu aku mau." jawab Rangga.

"Baiklah. Berjanjilah kau akan membelikan dua porsi untukku ya. Kalau tidak awas saja kau!" sahut Ayu.

"Ya baiklah. Kau kan juga tahu aku ini murid teladan yang menepati janjiku." menjawab sambil mengedipkan mata kanannya.

"Cih, terserah!" Ayu menggerutu kesal.

Semua murid mulai sibuk sendiri. Ada yang membaca buku, ada yang makan diam-diam, ada yang mengobrol, dan ada yang mengerjakan PR.

Tiba-tiba bu Rosa datang. Rangga segera bangun dan berteriak keras.

"Beri Salam!"

"Selamat siang, Bu Rosa!"

Sapaan itu disusul oleh teman-temannya yang lain.

"Siang anak-anak. Kalian boleh pulang sekarang."

"Terimakasih, Bu Rosa!"

Mereka pun pamit dan meninggalkan ruang kelas.

"Din, Ayu, Rangga, kami duluan ya!"

"hah?" mereka bertiga menoleh ke arah pintu kelas.

Rupanya itu adalah Budi dan Amanda yang pamit sambil berpegangan tangan di hadapan mereka bertiga.

"Eh, iya sampai besok." sahut Dinda.

"Sampai besok ya, jangan pamer kemesraan kalian di grup chat, oke?" sahut Ayu.

"Nikmati kencan kalian wahai pasangan muda. Budi, Manda, jangan mengirimkan foto kalian yang sedang mesra ke grup chat ya nanti. Awas saja kalian!" sahut Rangga.

Budi dan Amanda hanya tertawa lalu melambaikan tangan kepada mereka bertiga.

Akhirnya Dinda, Ayu, dan Rangga memilih berjalan kaki bertiga untuk menghilangkan rasa bosan mereka.

Ditengah perjalanan...

"Hei Ayu, lihat itu!" teriak Rangga sambil menunjuk ke arah stan makanan.

"Ayo kita segera beli ciloknya!" sahut Ayu.

"Din, apa kamu juga mau pesan?" tanya Rangga ramah.

"Tidak usah. Aku sudah kenyang tadi melihat pertengkaran kalian. Terimakasih atas tawarannya." sahut Dinda.

...****************...

"Nih dua porsi ciloknya untukmu bangau!" kata Rangga sambil menyodorkan dua porsi cilok itu ke arah Ayu.

"Hei bebek gila, apa kau sudah bosan hidup?" sahut Ayu.

"Iyaa aku cuma bercanda doang kok... Jangan anggap serius donk." sahut Rangga dengan suara lemas.

Dasar bangau temperamental! Rangga memaki dalam hati.

Sementara itu Dinda hanya menyaksikan dua sahabatnya ini makan dan bertengkar.

"Kalian udah selesai makannya?" tanya Dinda.

"Udah, ayuk kita pergi saja, Din." jawab Ayu.

"Bangau sialan! Kenapa tidak menunggu ku?" Rangga menyela tiba-tiba.

"Huh, dasar bebek gila!" sahut Ayu kesal.

"Sudah-sudah ayo kita jalan lagi." sahut Dinda sambil berusaha melerai perdebatan kedua sahabatnya.

...****************...

"Sampai bertemu besok, Ayu, Rangga! Aku duluan ya." teriak Dinda.

"Iya, sampai besok, Din!" sahut Rangga.

"Sampai besok, Din! Jangan lupa chattingan sama aku ya nanti sore!" sahut Ayu.

"Iya." sahut Dinda sambil melambaikan tangan kearah dua sahabatnya itu.

"Ayu, aku duluan ya. Selamat tinggal bangau!" Rangga mengucapkan sambil tertawa lebar.

"Huh! Lihat saja besok dasar bebek gila!"

Rangga membalikkan badan dan meledek Ayu dari kejauhan.

"Huh! Anak itu memang menyebalkan sekali." desah Ayu.

Sore hari...

Dinda terbangun dari tidurnya karena ada telepon yang terus berdering.

"Hoaamm... Siapa yang menelepon ku siang hari begini sih...."

*Melihat kearah jam dinding*

"APA?! SUDAH PUKUL 17:00? Gawat! aku tertidur berapa lama tadi..."

Ia pun melihat notifikasi hp miliknya. Terdapat tujuh panggilan tak terjawab. Chat di WhatsApp nya juga sudah 300+ message.

"Wah, Ayu tadi meneleponku ya. Aku harus menelponnya sekarang."

"Eh, ada yang menelepon. Ah, itu Dinda!" girang Ayu. Ia pun segera mengangkat telepon itu.

"Halo Din, daritadi kamu kemana aja, aku chat ga dibales. Aku telpon juga ga diangkat. Gimana sih?" keluh Ayu.

"Hehehe maaf ya tadi aku ga sengaja ketiduran." jawab Dinda pelan.

"Iya gapapa kok. Kamu belum selesai kan PR matematikanya?"

"Hehe iya belum. Kamu udah? Aku sambil kerjain ya."

"Iya aku udah. Tanya aku aja ya kalo ada soal yang kamu ga ngerti."

Panggilan telepon belum ditutup. Sementara Dinda mengerjakan, Ayu menikmati makan sore.

"Ayu?"

"Iya? Kenapa Din?"

"Aku ga ngerti soal nomor 5 b."

"Cari dulu diameternya, nanti baru ketemu radiusnya terus kamu coba itung aja nanti pasti ketemu hasilnya."

"Iya, aku ketemu! Makasih ya, Ayu!"

"Sama-sama, Din!"

"Din.. "

"Iya?"

"Kamu penasaran ga sih sama yang Bu Rosa bilang tadi di sekolah?"

"Hah? Oh pengumuman itu ya. Iya, aku lumayan penasaran sih."

"Menurut kamu, apa acara yang akan diadakan sekolah ya?"

"Um..Mungkin acara bagi-bagi sembako? Atau trip sekolah?"

"Mungkin begitu."

"Ayu, maaf aku tutup dulu ya. Kakak ku sudah pulang dan aku belum makan sore. Aku harus makan, belajar, lalu tidur. Sampai besok ya."

"Iya, sampai besok, Din!"

Keesokan paginya seperti biasanya, Citra mengantar Dinda ke sekolah lalu Ia sendiri berangkat bekerja.

"Pagi, Din!" sapa Budi.

"Ah, Itu kamu! Bikin kaget aja! Pagi juga, Budi. Btw, kamu tau gak.."

"Pagi semuanyaaa!" Rangga tiba-tiba menyela.

"Pagi, Rangga." Budi menjawab lemas.

"Pagi juga. Wah, kamu terlihat lebih ceria hari ini." sahut Dinda.

"Haha, tentu saja!"

"Guys, aku masuk duluan ya." Budi berjalan meninggalkan Dinda dan Rangga sambil melambaikan tangan.

"Aku juga duluan ya." Dinda menyusul Budi sambil melambaikan tangan kearah Rangga.

Ayu tiba-tiba beralan melewati Rangga dan langsung menyusul Dinda.

"Hei Bangau! Kau bahkan pura-pura tidak kenal dengan ku?"

"Memangnya kenapa? Jaga mulutmu itu!"

"Ya aku cuman lagi bosan saja. Ayo kita jalan bersama saja, ya?"

Ayu tidak menjawab. Ia terus berjalan tanpa memedulikan Rangga yang daritadi terus berbicara.

...****************...

Setelah memberi salam kepada Bu Rosa dan berdoa, semua murid duduk rapi dan diam. Mereka tahu kalau hari ini akan ada sesuatu. Ya, pengumuman. Pengumuman yang kemarin dibicarakan oleh Bu Rosa. Mereka sangat penasaran.

"Anak-anak, ibu akan memberikan pengumuman mengenai acara sekolah yang kemarin Ibu bicarakan."

"Iya bu."

"Jadi, sekolah akan mengadakan trip. Trip akan dilaksanakan besok. Kita akan menginap di sebuah Villa selama 2 hari 3 malam. Trip kali ini dijamin seru. Akan ada lebih banyak aktivitas di luar ruangan daripada di dalam ruangan. Jadi, siapkan semua yang kalian butuhkan ya. Misalnya, jas hujan, payung, baju ganti. Secukupnya saja ya. Kalian juga bebas memilih teman sekamar. 1 kamar bisa 3-4 murid. Paham anak-anak?"

"Paham bu."

"Oh ya, jangan lupa untuk menjaga kesehatan kalian hari ini. Jangan tidur sampai larut malam, jangan makan gorengan, dll. Kalau kalian sakit kalian tidak akan bisa ikut acaranya. Kalian akan menyesal nanti. Paham?"

"Iya bu, kami paham."

"Bagus. Sekarang kalian boleh memilih teman sekamar kalian ya. Sama yang sekelas aja ya, supaya gampang nanti."

"Baik bu."

"Din, kita bertiga sekamar ya."

Dinda terkejut dan langsung menoleh ke belakangnya.

"Iya. Terserah kalian aja."

Ternyata itu adalah Amanda dan Ayu yang mengajak agar mereka bertiga sekamar.

"Permisi..."

"Iya?"

"Aku belum dapat teman sekamar, bolehkah aku bergabung dengan kalian? Selama ini, aku belum memiliki banyak teman. Teman ku ada di kelas lain."

Dia adalah Clarissa. Ia merupakan murid pindahan dari SMA Tunas Bangsa IV.

"Tentu saja boleh."

...****************...

"Budi, kita sekamar ya. Sama ajak siapa lagi ya..Samuel! Bagaimana?" tanya Rangga.

"Oke. Ajak Leonard juga. Bagaimana?" bertanya balik ke Rangga.

"Oke."

Para murid sudah mendapatkan teman sekamar mereka. Mereka pun kembali belajar seperti biasanya. Namun, kali ini berbeda. Ya, perbedaannya adalah suasana hati mereka yang senang sehingga mereka mampu belajar dengan baik hari ini.

Keesokan paginya, mereka sudah bersiap dengan semua yang diperlukan untuk trip nanti. Para murid, guru, dan karyawan terlihat sangat senang hari ini. Ini pertama kalinya, Kepala Sekolah mengadakan trip. Tujuannya adalah supaya seluruh warga sekolah senang. Trip ini tidak hanya untuk para murid saja. Semua guru dan karyawan juga ikut serta dalam acara ini. Mereka menggunakan bus yang sudah disewa kemarin. Setelah perjalanan panjang yang memakan waktu sekitar 2 jam, mereka pun sampai di sebuah Villa megah.

Setelah mereka semua turun dari bus, para murid diarahkan ke Villa bagian tengah untuk briefing. Namun, para guru dan karyawan diarahkan ke Villa bagian kiri. Para murid diperbolehkan mengambil camilan dan kopi atau teh sepuasnya sebelum acara selanjutnya dimulai.

Seperti biasa, Dinda duduk bersama Rangga, Ayu, Budi, dan Amanda. Kali ini, Clarissa juga ikut bergabung dengan mereka.

"Guys, aku pergi ambil teh dulu ya."

"Iya. Aku ikut sama kamu ya, Din."

"Oke Amanda."

Setelah mereka selesai mengambil teh, mereka melihat ada sosok pria yang tidak asing. Pria itu bersinar. Semua sorot mata melihat kearah nya. Kemanapun Ia pergi, Ia akan selalu diikuti oleh rombongan murid wanita di belakangnya. Wanita-wanita itu berteriak histeris sehingga menyebabkan keributan.

"Ada keributan apa di sebelah sana?" tanya Dinda penasaran.

"Oh, ada si pria tampan sedingin es itu." sahut Amanda.

"Siapa dia?" tanya Dinda lagi.

"Dia adalah Ryan Jonathan, Ketua OSIS yang selalu menjadi pusat perhatian dimanapun dirinya berada. Dia juga salah satu siswa yang mensponsori hampir seluruh acara sekolah kita. Dia juga teman masa kecilku" Amanda menjelaskan dengan antusias.

"Ooo begitu ya."

"Dia juga sering dipuji oleh Bu Rosa. Kamu ga ingat? Saat dia membantu Rangga dulu."

"Tidak. Aku tidak ingat."

"Namun, banyak rumor yang beredar tentangnya. Walaupun dia tampan dan berbakat, lebih baik menghindar darinya. Katanya sih dia itu playboy yang seenaknya terhadap murid perempuan. Dia juga tidak akan sungkan untuk bermain fisik jika ada yang tidak mematuhi perintahnya. Tapi, ada juga rumor kalau dia adalah lelaki yang baik dan berhati hangat. Dia hanya terlihat seperti badboy diluar namun gentle di dalam."

"Benarkah? Setau aku dia adalah murid terpintar dan terdisiplin di sekolah ini."

"Ya, itu memang benar. Tapi, kita tidak tahu apakah semua rumor itu benar atau tidak. Lebih baik menghindar saja, kalau tidak bisa menghindar paling tidak kita harus menuruti apa yang dia katakan."

"Ooo begitu."

"Tapi, dia sangat tampan kan?"

"Hmm.. menurutku dia hanya tampan saja."

"Benarkah? Ternyata selera orang pintar memang berbeda ya haha."

"Hei sudah-sudah, nanti Budi cemburu loh. Ayo kita pergi dari sini."

Mereka pun kembali ke tempat duduk mereka.

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

aaah
awet muda nih thor...
cus ah read.... 😊🤝👍

2023-10-09

2

senjani

senjani

mampir

2022-10-03

1

ruwseewoon

ruwseewoon

ceritanya to the point... tapi seru......

2021-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Permulaan
2 Pertemuan Pertama
3 Leo Tahu?
4 Sahabat Baru
5 Sahabat Baru (2)
6 Sahabat Baru (3)
7 Jatuh Cinta?
8 Tugas Bu Rosa
9 Sosok Ryan Yang Sebenarnya
10 Presentasi
11 Perdebatan
12 Pengumuman
13 Manusia Tampan Sedingin Es di Kutub Utara
14 Kepulangan Jonathan
15 Ryan Dan Clarissa
16 Dua Minggu Saja?
17 Bertemu Dengan Dinda
18 Apa Mereka Akrab?
19 Terlambat
20 Clarissa Difitnah dan Amanda Mau Dilabrak
21 Penjelasan Ryan dan Kenapa Dia Menangis?
22 Clarissa Dirundung Lagi dan Ajakan Untuk Bertaruh
23 Clarissa Diculik dan Kedatangan Dua Bodyguard
24 Bertemu di Tempat Gym
25 Ujian Matematika Matriks
26 Kompetisi Basket (1)
27 Kompetisi Basket (2)
28 Pengumuman
29 Visual Tokoh
30 Kompetisi Basket (3)
31 Aku Tidak Suka
32 Kenapa Aku Jadi Seperti Ini?
33 Hasil Rapat dan Mengunjungi Mbak Fina Serta Kenzo
34 Rumah Sakit
35 Membawakan Mainan Untuk Kenzo
36 Masalah Di Perusahaan
37 Membuat Lagu Untuknya (1)
38 Membuat Lagu Untuknya (2)
39 Hari Valentine
40 Hari Valentine (2)
41 Hari Valentine (3)
42 Rumah Sakit
43 Berangkat Bersama
44 Jadi.. Aku Benar-Benar Menyukainya?
45 Menyatakan Perasaan
46 Bertemu Leo di Cafe
47 Ryan, Kamu Sudah Menyatakan Perasaanmu?
48 Fakta Yang Mengejutkan dan Jawaban Dinda
49 Apa Kamu Sudah Menyerah?
50 Kejadian Yang Sebenarnya
51 Kedatangan Alexa
52 Alexa VS Angel
53 Hanya Aku Yang Tidak Tahu?
54 Aku Tahu Kamu Menyukaiku
55 Acara Pertunangan
56 Aku Tidak Bisa Melupakannya
57 Rencana Misterius Leo
58 Alexa Membuat Keributan
59 Pernyataan Ryan
60 Leo Menyatakan Perasaan
61 Kepulangan Priscilla
62 Kepulangan Priscilla
63 Jonathan Merenung
64 Jonathan Merenung (2)
65 Pertunangan Dibatalkan
66 Dinda, Aku Menyukaimu!
67 Jawaban Dinda Untuk Leo
68 Percakapan Leo & Ryan
69 Ryan Yang Inisiatif
70 Ryan & Dinda
71 Leo dan Alexa
72 Pacaran
73 Kebersamaan di Mal
74 Kebersamaan di Mal (2)
75 Kebersamaan di Mal (3)
76 Ryan Yang Ceria
77 Berakting
78 Alexa Sakit
79 Ryan dan Alexa
80 Permintaan Alexa
81 Clarissa Mencari Informasi
82 Dinda Terluka
83 Ryan Cemburu
84 Menemui Alvaro
85 Mengumumkan Hubungan Pacaran
86 Berkumpul di Restoran
87 Priscilla dan Alvaro
88 Itu Yang Membuatnya Menangis
89 Kencan Yang Spesial
90 Leo Datang Menginap
91 Percakapan Leo dan Ryan
92 Dinda Terkena Bola Basket
93 Ryan dan Dinda
94 Leo Membujuk Alexa
95 Alexa Meminta Maaf
96 Leo Menyatakan Perasaan
97 Pergi ke Cafe
98 Hadiah Untuk Dinda
99 Kartu Undangan Pernikahan
100 Ujian Hari Pertama
101 Taman Hiburan
102 Pernikahan Alvaro & Priscilla
103 Jonathan Menentang Hubungan Ryan & Dinda
104 Nilai Ryan Menurun
105 Berenang di Water Park
106 Kedatangan Nadia
107 Nadia Mengunjungi Ryan
108 Nadia Berdamai Dengan Jonathan
109 Nadia Menemui Dinda
110 Dinda Berbicara Dengan Satrio
111 Ryan dan Nadia Berbicara Kepada Jonathan
112 Jonathan dan Satrio Berdamai
113 Jonathan dan Nadia Balikan
114 Hubungan Ryan dan Dinda Direstui
115 Kejutan Di Halaman Rumah Ryan
116 Membuat Kue Kukis Natal
117 Pergi Ke Gereja Bersama
118 Hari Natal Yang Menyenangkan
119 Tahun Baru Bersama
120 Belajar Bersama Bu Dini
121 Percakapan Bu Dini dengan Dinda
122 Belajar Di Perpustakaan
123 Rencana Tunangan
124 Membagikan Undangan
125 Resmi Menjadi Tunangan
126 Hari Kelulusan
127 Berangkat Untuk Kuliah
128 Melamar Dinda
129 Ucapan Terima Kasih
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Permulaan
2
Pertemuan Pertama
3
Leo Tahu?
4
Sahabat Baru
5
Sahabat Baru (2)
6
Sahabat Baru (3)
7
Jatuh Cinta?
8
Tugas Bu Rosa
9
Sosok Ryan Yang Sebenarnya
10
Presentasi
11
Perdebatan
12
Pengumuman
13
Manusia Tampan Sedingin Es di Kutub Utara
14
Kepulangan Jonathan
15
Ryan Dan Clarissa
16
Dua Minggu Saja?
17
Bertemu Dengan Dinda
18
Apa Mereka Akrab?
19
Terlambat
20
Clarissa Difitnah dan Amanda Mau Dilabrak
21
Penjelasan Ryan dan Kenapa Dia Menangis?
22
Clarissa Dirundung Lagi dan Ajakan Untuk Bertaruh
23
Clarissa Diculik dan Kedatangan Dua Bodyguard
24
Bertemu di Tempat Gym
25
Ujian Matematika Matriks
26
Kompetisi Basket (1)
27
Kompetisi Basket (2)
28
Pengumuman
29
Visual Tokoh
30
Kompetisi Basket (3)
31
Aku Tidak Suka
32
Kenapa Aku Jadi Seperti Ini?
33
Hasil Rapat dan Mengunjungi Mbak Fina Serta Kenzo
34
Rumah Sakit
35
Membawakan Mainan Untuk Kenzo
36
Masalah Di Perusahaan
37
Membuat Lagu Untuknya (1)
38
Membuat Lagu Untuknya (2)
39
Hari Valentine
40
Hari Valentine (2)
41
Hari Valentine (3)
42
Rumah Sakit
43
Berangkat Bersama
44
Jadi.. Aku Benar-Benar Menyukainya?
45
Menyatakan Perasaan
46
Bertemu Leo di Cafe
47
Ryan, Kamu Sudah Menyatakan Perasaanmu?
48
Fakta Yang Mengejutkan dan Jawaban Dinda
49
Apa Kamu Sudah Menyerah?
50
Kejadian Yang Sebenarnya
51
Kedatangan Alexa
52
Alexa VS Angel
53
Hanya Aku Yang Tidak Tahu?
54
Aku Tahu Kamu Menyukaiku
55
Acara Pertunangan
56
Aku Tidak Bisa Melupakannya
57
Rencana Misterius Leo
58
Alexa Membuat Keributan
59
Pernyataan Ryan
60
Leo Menyatakan Perasaan
61
Kepulangan Priscilla
62
Kepulangan Priscilla
63
Jonathan Merenung
64
Jonathan Merenung (2)
65
Pertunangan Dibatalkan
66
Dinda, Aku Menyukaimu!
67
Jawaban Dinda Untuk Leo
68
Percakapan Leo & Ryan
69
Ryan Yang Inisiatif
70
Ryan & Dinda
71
Leo dan Alexa
72
Pacaran
73
Kebersamaan di Mal
74
Kebersamaan di Mal (2)
75
Kebersamaan di Mal (3)
76
Ryan Yang Ceria
77
Berakting
78
Alexa Sakit
79
Ryan dan Alexa
80
Permintaan Alexa
81
Clarissa Mencari Informasi
82
Dinda Terluka
83
Ryan Cemburu
84
Menemui Alvaro
85
Mengumumkan Hubungan Pacaran
86
Berkumpul di Restoran
87
Priscilla dan Alvaro
88
Itu Yang Membuatnya Menangis
89
Kencan Yang Spesial
90
Leo Datang Menginap
91
Percakapan Leo dan Ryan
92
Dinda Terkena Bola Basket
93
Ryan dan Dinda
94
Leo Membujuk Alexa
95
Alexa Meminta Maaf
96
Leo Menyatakan Perasaan
97
Pergi ke Cafe
98
Hadiah Untuk Dinda
99
Kartu Undangan Pernikahan
100
Ujian Hari Pertama
101
Taman Hiburan
102
Pernikahan Alvaro & Priscilla
103
Jonathan Menentang Hubungan Ryan & Dinda
104
Nilai Ryan Menurun
105
Berenang di Water Park
106
Kedatangan Nadia
107
Nadia Mengunjungi Ryan
108
Nadia Berdamai Dengan Jonathan
109
Nadia Menemui Dinda
110
Dinda Berbicara Dengan Satrio
111
Ryan dan Nadia Berbicara Kepada Jonathan
112
Jonathan dan Satrio Berdamai
113
Jonathan dan Nadia Balikan
114
Hubungan Ryan dan Dinda Direstui
115
Kejutan Di Halaman Rumah Ryan
116
Membuat Kue Kukis Natal
117
Pergi Ke Gereja Bersama
118
Hari Natal Yang Menyenangkan
119
Tahun Baru Bersama
120
Belajar Bersama Bu Dini
121
Percakapan Bu Dini dengan Dinda
122
Belajar Di Perpustakaan
123
Rencana Tunangan
124
Membagikan Undangan
125
Resmi Menjadi Tunangan
126
Hari Kelulusan
127
Berangkat Untuk Kuliah
128
Melamar Dinda
129
Ucapan Terima Kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!