Setelah sampai rumah, Kiana bergegas membersihkan dirinya dan bersiap untuk istirahat malam. Terdengar suara notifikasi HP Kiana, 1 pesan dari Julian.
"Aku sudah sampai. kamu istirahat ya langsung bobo." kata Julian.
"Iya, kamu jangan lupa mandi dan tidur." Kiana membalas.
"Hari sabtu depan temenin aku jalan ya. Aku ada pemotretan di Ancol. Kamu ikut ya." Julian mengajak Kiana.
"Jam berapa? nanti kamu sibuk, aku sendirian kaya kambing conge disana." Kiana mengeluh.
"Enggak kok, kamu tenang aja ya honey." Julian meyakinkan Kiana.
"Yaudah, kamu acaranya jam berapa?" Kiana menerima ajakan Julian
"Pagi, sekitar jam 10. Nanti aku jemput jam setengah 9." Julian melanjutkan.
"Oke.. seperti biasa ya, kabarin sebelum berangkat." jawab Kiana.
"Iya honey." balas Julian mengakhiri pesan singkat mereka.
1 Minggu berlalu, Sabtu pagi pukul setengah 8 Kiana menerima pesan dari Julian. Seperti sebelumnya, Julian melapor kalau ia segera berangkat menjemput Kiana. Julian tiba lebih awal dan menunggu Kiana di depan gang rumahnya. Setelah Kiana tiba, mereka bergegas pergi mengarungi perjalanan panjang menuju pantai pinggiran Jakarta.
Tepat sebelum masuk ke pintu masuk, Kiana melihat sebuah gerobak yang menjajakan mangga kupas dibalut bumbu pedas dan garam cabai.
"Han, stop dulu. Aku mau itu." Kiana berteriak.
Julian pun langsung memutar balik motornya dan menuju ke gerobak mangga itu.
"Berapa bang satu bungkusnya?" Julian berkata.
"15 ribu mas." jawab tukang mangga.
"Kamu mau berapa? 2 cukup?" Julian bertanya pada Kiana.
"iya cukup." Kiana menjawab.
Dengan berbekal 2 bungkus mangga, mereka kembali meneruskan perjalanan ke pintu masuk pantai wisata.
Sesampainya di sana, Julian segera mengajak Kiana ke lokasi pemotretan dan Ia memperkenalkan Kiana dengan beberapa teman satu agensinya. Setelah itu, Julian bergegas mencarikan kursi untuk Kiana duduk. Kiana duduk dan menunggu dengan sabar sambil melihat Julian yang asyik menjalani tugasnya sebagai seorang model. Satu per satu pose Julian tunjukkan dengan semangat, sambil beberapa kali mengedipkan mata genitnya ke Kiana. Kiana hanya tersenyum melihat ketampanan Julian berpose di depan kamera. Cukup lama Kiana menunggu, waktu makan siang pun mereka habiskan di lokasi dengan menyantap menu makan siang yang didapat dari agensi tempat Julian bekerja.
Sekitar pukul 3 sore, Julian selesai mengemban tugasnya, mereka pun pergi dari lokasi tersebut dan menuju ke pinggiran pantai. Kiana bergegas mencari tempat duduk di pinggir pantai, tidak sabar untuk menghabisi 2 bungkus mangga yang sudah dibelinya tadi pagi.
Mereka pun duduk ditemani semilir angin pantai yang lumayan kencang menyapa. Sambil Kiana asik menyantap, Julian memulai pembicaraan.
"Kiana, jujur deh, kamu cinta sama aku berapa persen?" tanya Julian sambil mengelus rambut Kiana yg sedang asik makan mangga.
"hemm berapa ya? 70% mungkin." Kiana menjawab dengan cuek.
"Kenapa 70%? kamu ga cinta sepenuhnya sama aku?" sahut Julian dengan raut sedih.
"Bukan gitu, aku harus menyisakan 30% itu untuk berjaga-jaga jika kamu menyakitiku. Setidaknya aku gak akan terlalu sakit hati dengan adanya 30% itu." jelas Kiana sambil mengelus pipi Julian.
"Tapi aku mau kamu cinta sama aku 100% seperti aku mencintaimu Kiana. Aku janji gak akan pernah menyakiti kamu." ucap Julian mencium tangan Kiana dengan lembut.
"iya, iya." jawab Kiana yang tidak ingin melihat Julian sedih.
"Kamu udah berani bilang ke mama kalau kita pacaran?" Julian penasaran.
"Belum. Biarkan seperti ini dulu, aku belum siap dengan konsekuensinya." Kiana mencoba menenangkan.
"Kamu harus bilang ke mama, aku gak mau backstreet seperti ini terus." Julian memaksa.
"Iya, nanti aku coba bilang ke mama ya." jawab Kiana.
Matahari hampir terbenam, mereka bergegas menuju bioskop untuk menonton film pada malam itu. Genre romantis pilihan Julian yg menemani malam mereka.
Pada pertengahan film, Julian terus mencuri pandangan ke arah Kiana yang duduk di samping sebelah kanannya. Kiana pun menyadari, tapi ia mencoba untuk fokus menonton film pilihan kekasihnya itu. Lalu tiba-tiba saja tangan Julian memegang dagu Kiana dan mengarahkan wajah Kiana menghadap ke wajahnya. Perlahan wajah Julian mendekat dan bibirnya pun menyentuh bibir Kiana dengan lembut. Kiana bingung, ini adalah kali pertama seseorang mencium bibirnya. Ciuman pertama Kiana diambil dengan tidak ia sangka oleh Julian. Kiana tidak tahu apa yang harus dilakukannya, bibirnya kaku membisu, diam mematung. Dengan perlahan ibu jari Julian memegang bibir bawah Kiana, seolah memberikan aba-aba Kiana untuk membuka bibirnya. Kiana pun menurut, bersambutlah bibir julian dengan bibir Kiana. Perlahan, lembut dan membuat jantung Kiana berdegup dengan kencang.
"Baru pertama ya han?" tanya Julian.
"Iya, aku bingung." jawab Kiana malu.
"Gak apa-apa kok han. aku suka bibir kamu." Julian menggoda Kiana.
Mereka lanjut menonton film sampai selesai dan bergegas untuk pulang. Setelah sampai di gang tempat biasa bertemu, Julian berkata "Han, coba lihat sini di jidat kamu kayanya ada sesuatu".
Kiana pun mendekat, "ada apaan emang han?".
Lalu Julian mengecup kening Kiana dengan lembut dan berkata "I love you Kiana".
"Astaga Julian, kirain ada apa." Kiana tidak menyangka Julian mengecup keningnya.
"Bales dong ucapan aku yg tadi han." kata Julian.
"Ucapan yang mana?" Kiana bingung.
"I love you Kiana." Julian berkata sambil memegang pipi Kiana gemas dan menatap mata Kiana dengan penuh cinta.
Kiana membalas tatapan Julian dan berkata "I love you too Julian".
"Jangan lupa ya untuk coba jujur sama mamamu. aku akan coba jujur juga pada mamaku." Julian menutup pembicaraan dan Kiana segera berjalan menuju rumahnya. Seperti sebelumnya, Julian selalu memperhatikan dan menunggu Kiana berjalan sampai di belokan gang rumahnya. Setelah hampir sampai, Kiana melambaikan tangannya memberi isyarat bahwa ia sudah dekat dan Julian pun bergegas memutar motornya.
Beberapa hari berlalu.. Kiana akhirnya jujur kepada Kakaknya, Ridho. Ridho pun santai menanggapi urusan asmara Kiana dan Julian, Ia mengikuti alur kemauan Kiana, Ridho tidak melarang asal Kiana tetap berada pada jalur yang semestinya.
Beberapa hari kemudian, Kiana mencoba memberanikan diri untuk bicara jujur kepada Ibundanya tentang hubungan asmara yang terjadi antara Kiana dan Julian.
"Ma, Kiana mau bicara. Julian suka sama Kiana ma."
"Julian temannya Ridho yg kristen itu?" Ibu Katrina menjawab dengan nada marah.
"Iya, Julian bilang kalau nanti hubungan kita sampai pernikahan, Julian yang akan pindah." Kiana mencoba menjelaskan pada Ibunya.
"Tidak mungkin itu terjadi Kiana. Yang ada kamu terbawa olehnya. Pokoknya mama tidak akan setuju kalau kamu sama Julian." tegas sang Ibunda.
Sejak saat itu, Kiana tidak pernah membicarakan tentang hubungan asmaranya dengan Julian kepada Ibunya. Kiana memilih untuk diam dan tetap menyembunyikan hubungan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Aisya Fatma Azzahra Susanti
ciuman pertama? sekian tahun lalu dengan dia ""
2021-10-01
0