Pagi datang, matahari terbit pagi ini, bersembunyi malu-malu di balik kabut musim dingin. Tidak ada turun salju tadi malam, sehingga udara terasa lebih hangat.
Bunga-bunga meihua merekah menebarkan aroma khas.
Yang mulia Yan Yue terbangun dan ketika membuka mata, tak urung merasa terheran-heran dengan pakaian merah pengantin yang masih melekat di badannya.
Diedarkannya pandangan, ternyata dia tidak tidur di kamarnya, tetapi di dalam ruangan yang semuanya bernuansa merah ciri khas kamar pengantin.
Sejenak yang Mulia Yan Yue mengingat, apa yang terjadi padanya pada detik-detik terakhir kesadarannya.
Malam tadi adalah malam pengantinnya dengan selir persembahan propinsi Youwu, yaitu putri angkat Gubernur Qian Ren.
Tapi...
Yang mulia Yan Yue memutar bola matanya mengitari ruangan, selama ini dia tak pernah benar-benar menghabiskan malam pengantin bersama selir manapun. Dia hanya datang melakukan ritual minum arak pernikahan dan minum teh yang di seduh oleh calon istrinya.
Dan sekarang...
Dia terbangun di tempat tidur ruangan selir barunya, hal itu tentu saja diluar kebiasaan sang raja.
Di lantai bawah, bagian kaki tempat tidur, tertidur pulas Xiao Yi yang sekarang menyandang gelar Selir Yi. Juga dengan masih mengenakan pakaian pengantin lengkap.
Gerakan Yang Mulia Yan Yue membangunkan Xiao Yi.
"Yang mulia..." Xiao Yi segera berdiri dengan takut-takut.
" Selir Yi, apa yang terjadi denganku?"
Yang mulia Yan Yue memegang kepalanya yang masih terasa pusing.
"Yang mulia terlalu banyak minum dan tertidur di sini" jawab Xiao Yi.
"Apa yang kulakukan tadi malam?" Yang Mulia memandang Xiao Yi dengan penuh curiga.
"Yang mulia hanya minum dan tidur"
"Aku bertanya, apakah aku melakukan sesuatu padamu?" Yang mulia berdiri masih sambil memegang kepalanya.
Xiao Yi hanya menggeleng dengan bingung.
Yang Mulia tersenyum puas melihat reaksi Xiao Yi.
"Tapi...apakah kamu tidak melakukan sesuatu terhadapku kan?" tanya Yang mulia sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Xiao Yi.
Xiao Yi menunduk dengan takut dan menggeleng kuat-kuat.
Raja muda tampan itu tertawa kecil. Baru kali ini, dia merasa begitu senang dengan mempermainkan seseorang.
"Kasim Chen!" panggil Yang mulia Yan Yue,
Pintu segera terbuka, Kasim Chen muncul dengan di ikuti dua pengawal Raja.
"Ya, yang mulia..." Kasim Chen memberi hormat.
"Aku akan kembali ke Rongyu, " Yang mulia Yan Yue merapikan jubahnya, sambil tersenyum kecil pada selir barunya.
Kasim Chen hanya mencuri pandang pada Xiao Yi dan segera mengikuti langkah sang raja keluar dari Wisma Xingwu.
Sepeninggal raja, Chu Cu masuk dengan tergesa, menemui majikannya.
"Nona...eh Nyonya, bagaimana keadaanmu pagi ini" Chu Cu terlihat khawatir.
"Kamu panggil aku apa? Nyonya?" Xiao Yi melotot dengan keheranan.
" Ya nona, eh Nyonya Yi, menurut dayang Shue sekarang aku harus memanggilmu Nyonya Yi, kalau tidak Chu Cu akan di hukum..." Chu Cu menjawab Xiao Yi dengan muka merah.
Xiao Yi menarik nafas dalam-dalam, istana ini penuh dengan aturan.
"Apakah yang mulia kasar dengan nyonya?" tanya Chu Cu dengan penasaran yang sedikit menggoda. Xiao Yi memelototi pelayannya.
"Simpan pikiran kotor mu itu Chu Chu, dia tidak berani melakukan apa-apa padaku" Xiao Yi tertawa kecil penuh kemenangan.
Chu Cu hanya melongo keheranan, mendengar jawaban majikannya itu. Mustahil seorang raja tidak melakukan apa-apa pada selirnya, di malam pertama.
Tidak lama Dayang Shue muncul di pintu dengan beberapa orang pelayan, membawa banyak kain dan pakaian baru.
"Permisi Nyonya..." Dayang Shue menekuk kakinya memberi hormat.
"Ya, ada apa?"
" Kami mengantarkan beberapa pakaian baru untuk nyonya, " Jawab dayang Shue.
"Tapi aku sudah membawa pakaian yang cukup dari Youwu" sahut Xiao Yi
"Maaf nyonya, peraturan di istana para selir, karena sekarang nyonya sudah resmi menjadi isteri yang mulia, nyonya harus menggunakan pakaian yang di sediakan oleh istana. Itu sudah di atur oleh ibu Suri"
Dayang Shue menganggukkan kepalanya kepada para pelayan yang datang bersamanya untuk meletakkan kain-kain yang di bawakan itu ketempat pakaian.
"Silahkan nyonya membersihkan diri, beberapa pelayan akan membersihkan kamar untuk nyonya. Setelah siap, saya akan menjemput nyonya ke Aula Qing Ren untuk bertemu ibu suri." Dayang Shue memberi hormat dan pamit.
Xiao Yi menatap Chu Cu dengan bingung, begitu banyak peraturan dalam istana ini, bahkan soal berpakaian pun ada yang mengatur.
...***...
Xiao Yi mengenakan jubah berwarna oranye keemasan dengan warna hijau dan emas pada garis leher. Sebagian rambutnya di gelung tinggi ke atas dan di beri tusuk konde berbentuk bunga berwarna merah dengan kelopak dan juntaian bunga kecil kuning keemasan.
Gadis itu benar-benar cantik dan bersinar dalam balutan sutra bercorak ranting berwarna emas itu.
Saat memasuki Aula Qing Ren, di sana telah berkumpul para selir yang duduk berseberangan menghadap meja masing-masing.
Di atas meja tersedia beberapa macam hidangan dan teh dalam poci.
Menurut penjelasan dayang Shue di waktu mereka berjalan ke arah Aula Qing Ren tadi, sesuai dengan tradisi kerajaan, setiap raja menikahi selir baru maka ibu Suri akan mengadakan jamuan pagi setelah malam pertama bersama para selir untuk menyambut selir baru sebagai anggota baru istana.
Kemudian matanya mengitari ruangan, ada 9 meja di hadapannya, ada 8 yang sudah ditempati 8 orang wanita cantik dengan pakaian berwarna warni dan mewah.
Hanya ada satu meja di paling ujung tidak ada masih kosong.
Dayang Shue mempersilahkan Xiao Yi menempatinya.
Semua mata tampak mengikuti langkah Xiao Yi dengan bermacam ekspresi. Ada yang menatap dengan remeh, ada pula seperti mencibir, ada yang tidak perduli dan ada pula yang nampak kasihan. Tapi hampir semua menyimpan kecemburuan dalam hati, hanya saja mereka berusaha menekannya supaya mereka tidak kehilangan harga dirinya sebagai istri raja jika berani terang-terangan bersikap cemburu kepada sesama isteri raja.
Gosip dan rumor cepat menyebar di dalam istana para selir, terlebih mengenai urusan raja yang menghabiskan satu malam bersama selir barunya pagi ini.
Dalam sejarah, hanya ada satu selir yang pernah mengalaminya yaitu selir Xiang mei dari Propinsi Handong. Yang di nikahi raja sebagai selir keduanya. Dan itu membuat Selir Mei menjadi congkak dan sombong karena tidak satupun selir yang pernah tidur bersama raja di malam pengantin kecuali dirinya.
"Yang mulia ibu suri tiba..." pengawal pintu aula memberi pengumuman.
Semua berdiri memberi hormat kepada Ibu suri, ibu dari Raja yang memerintah kerajaan Yanzhi, yang mulia Yan Yue.
Ibu Suri masuk dengan anggun menuju kursi berupa singgasana yang berjejer tiga berhadapan dengan pintu. mengarah langsung ke meja para selir. Lalu duduk pada salah satu kursi pinggir kiri dari tiga kursi kayu eboni yang berwarna coklat keemasan dengan sandaran berundak diukir motif awan yang sangat mewah.
Dengan mengenakan mahkota dari emas bertatah batu ruby dan mutiara kecil yang menjuntai, Ibu suri dalam usianya yang sudah setengah abad itu masih terlihat sangat cantik.
Bajunya berwarna kuning gading dengan sulaman motif bunga peony berwarna merah menyala.
"Salam kepada ibu suri..." semua merapatkan kedua telapak tangannya sambil menekuk kakinya, kepala mereka menunduk dengan hormat.
Ibu suri mengangguk kecil, tangannya memberi kode untuk kembali ke posisi awal.
"Atas permintaan yang mulia raja, Selir Yi sebagai selir baru yang mulia akan menempati kursi kehormatan pagi ini"
suara ibu suri terdengar berwibawa.
Xiao Yi segera berdiri dan berjalan ketengah ruangan sambil memberi hormat kepada Ibu Suri di iringi tatapan semua selir.
Karena Raja tidak mempunyai Ratu resmi maka kursi kehormatan di sebelah kursi raja itu jarang di duduki, hanya di duduki selir secara bergantian jika raja mengizinkan.
Raja sendiri jarang menghadiri perjamuan di aula Qing Ren kecuali hari-hari penting yang di adakan oleh Ibu suri.
Tetapi jika ada yang boleh menempati kursi kehormatan itu berdasarkan permintaan raja, maka itu adalah isyarat sang Raja menghadiri perjamuan.
Semua selir menampakkan wajah sumringah, mereka sangat menantikan melihat dan bertemu sang raja, suami mereka.
Kerinduan yang menyeruak, membuat rona wajah mereka memerah, semerah kelopak meihua yang sedang mekar di taman Shenhua.
...Terimakasih readers tersayang yang sudah mengikuti kisah Selir Persembahan🙏☺️...
...Nantikan UP episode selanjutnya......
...🌹🌹...
...Silahkan komen di bawah, jangan lupa like nya🙏☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
semaumu aja
benar 2 surga dunia si raja ya
2023-11-20
0
Nia Nara
Sebetulnya yang jadi selir2 raja ini kasian ya
2023-05-22
0
Diana Trigustiani
hadir thor
2023-04-29
0