Kesengsaraan Nora

Happy Reading...

Semangat berpuasa ya gaisss.

💞

Bianca dan Yuga memasuki restoran mewah.

Ini juga pilihan Bianca. Sepertinya dia tidak main main untuk balas dendam dengan menguras uang suaminya.

Mengingat mereka juga jarang jarang jalan berdua karna si suami selalu beralasan sibuk. Sibuk mendua.

Masa iya sipelakor enak enakan menikmati rumah mewah, mobil keluaran terbaru, berlian, uang dan lainnya. Padahal belum juga sah jadi istri.

Sementara istri sah yang menemani dari nol hingga kepuncak Himalaya, bisa di hitung dengan jari berapa kali kasih barang mewah.

Mentang mentang Bianca dari orok udah jadi anak sultan, hidup bergemilangan harta pikirnya gak perlu perhatian suami??.

Meja mereka pun sudah penuh dengan makanan yang dipesan. Dengan lahap Bianca menikmati makanannya.

"Mas makanannya di makan dong, jangan main ponsel mulu" tegur Bianca

"Iya sayang" Yuga pun meletakkan ponselnya setelah membaca pesan dari Nora yang dari tadi mengikuti mereka dari belakang. Dan belum sempat membalas Bianca lebih dulu menegurnya.

Sesekali Yuga menoleh kebelakang, dia seperti tidak bernafsu untuk makan atau dia tidak tega. Di depannya tersedia berbagai macam makanan sedang di meja belakang tepatnya meja Nora kosong melompong.

Bianca yang menyadari itu pura pura penasaran dan ikut menoleh kebelakang,

"Liatin apa sih mas?".

Yuga dengan lembut memutar kepala Bianca kedepan. "Gak ada apa apa sayang".

"Kalau gak ada apa apa, ngapain liat ke belakang? Di makan dong makanannya" celutuknya.

Dalam hati dia tertawa kemenangan, menikmati raut wajah suaminya yang frustasi dan sipelakor yang tengah kesusahan. Karna dia tau kalau gundik suaminya itu pasti sedang kelaparan, wong tadi pagi belum sarapan gara gara sibuk ngurus atm dan berlian tak jadi. Haha.

"Sial. Mas Yuga enak enakan makan. dia gak mikir apa aku kelaparan" batin Nora menggerutu.

Ketika akan memesan makanan, refleks dia teringat sesuatu dan segera memeriksa isi tasnya ternyata tak ada apa pun. Kecuali ponsel. Tak ada uang serupiah pun.

Dia menepuk keningnya, lupa meminta uang pada Yuga.

Untuk apa meminta uang jika Yuga bersamanya? Tapi itu tadi. Andai dia tau Bianca muncul, sudah pasti sebelumnya dia akan meminta uang untuk pegangan. Sialll.

Dari kejauhan dia hanya bisa melihat dan menelan salivanya saat makanan enak itu meluncur bebas ke mulut sepasang suami istri itu. Bianca, hahaha dia bahkan sengaja menyuapi suaminya meski sedikit risih.

Akh...berpura pura itu ternyata tak menyenangkan!

"Maaf Bu, jika tidak ingin memesan silahkan keluar. Banyak pelanggan yang ingin makan tapi tidak kebagian meja" ucapan si pelayan mengagetkan Nora. Dia memandang ke sekeliling memang terlihat ramai.

Ucapan si pelayan sontak menarik perhatian pengunjung dan melirik ke arah Nora tak terkecuali Yuga, yang menatapnya kasihan. Kalau Bianca, dia memilih pura pura tak dengar aja.

Dengan menahan malu dan lapar, Nora beranjak dan keluar dari restoran itu.

Flashback

Di rumah, Nora sedang duduk menanti Yuga yang berjanji akan menjemputnya. Tak lama bel berbunyi. Nora beranjak untuk melihat keluar.

"Wah...rumah ibu cantik ya" puji Ica setelah dipersilahkan masuk. Persis seperti orang yang tak pernah melihat rumah mewah.

"Iya dong" jawab Nora berbangga diri.

Suara deru mobil terdengar dari luar pagar. Yuga melangkah dengan gagahnya masuk kedalam. Dia sengaja tidak memasukkan mobilnya karna hanya mampir sebentar.

"Sudah siap?"

"Udah mas. Selesai dari bank kita langsung beli berliannya kan?" Nora menagih janji.

"Iya" jawab Yuga singkat.

"Heei Ica. Saya mau keluar dulu. Bereskan rumah dan jangan lupa masak untuk makan siang. Saya mau sarapan diluar saja" Nora memberi perintah

"Baik Bu"

Setelah mereka pergi, Bianca langsung mengambil ponselnya untuk memesan makanan untuk makan siang sang Nyonya dan menyapu rumah sekenanya.

Setelah semua beres, dia langsung menyusul suaminya dan sipelakor.

Flashback Off

🌹

"Mas ke toilet dulu ya" ucap Yuga

"Oke"

Benar dia memang ke toilet, bermaksud untuk menemui kekasih gelapnya.

"Kamu jahat mas. Kamu biarin aku sendiri.

Kamu tau gak gimana malunya aku tadi direstoran. Aku gak makan, aku kelaparan dan aku gak ada uang sepeser pun. Sementara kamu makan enak sama istri mu. Dimana hatimu, hah???" Nora terisak mengeluarkan kekesalannya dan langsung menghujani pukulan pada Yuga.

"Maaf sayang" Yuga berusaha menarik tangan Nora agar berhenti memukulinya dan memeluknya erat.

"Mas hanya menjaga mu. Mas sengaja diam agar dia tak tau tentang kita. Kalau dia tau dan mempermalukan mu di depan umum gimana, hmm?" Yuga memberi pengertian.

"Mas sayang sama kamu, mas gak mau kamu kenapa-napa" sambungnya lagi.

Seseorang yang sedari tadi diam diam menyaksikan dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu merasakan nyeri dihatinya.

"Tapi gak harus cium cium juga. Berlian untukku juga gak jadi" protes Nora

"Mas gak mungkin nolak, dia istriku. Dia punya hak mencium ku. Soal berlian besok kita beli ya" masih mode membujuk.

"Ya sudah, besok harus beli ya. Jangan gagal lagi, atau aku akan marah" ancam Nora

"Iya"

"Mas, aku minta ua..."

"Mas" seseorang memotong ucapan Nora.

Yuga langsung menoleh ke asal suara, sementara Nora membalikkan badannya dan pergi menutupi wajahnya.

"Kenapa lama banget sih di toiletnya? Aku jenuh nungguin dari tadi. Itu siapa tadi?"

"Ka kamu baru datang sayang?" tanya Yuga gugup

"Iya. Kenapa lama dan tadi itu siapa?" Bianca memberi pertanyaan yang sama.

"Ooh itu..anu, orang kesasar" jawab Yuga berbohong.

Hati Bianca tersenyum miris.

"Tak usah kamu beritau, aku pun udah tau mas. Kita liat sampai dimana batas kebohonganmu".

"Yok pulang"

"Sayang, mas ada kerjaan di kantor. Gak apa apa kan kalau kamu pulang sendiri?"

"Aku gak bawa mobil mas. Tadi aku bareng teman kesini, tapi dia udah pulang duluan" jawab Bianca sekenanya.

"Tapi sayang..."

"Apa urusan kantor lebih penting? Kita jarang jarang lho mas berduaan. Kalau memang urgent banget biar aku telpon papa aja yang menghandlenya atau kak Farel". Ooh Yuga lupa siapa Bianca dan dimana dia bekerja.

Mana bisa dengan mudah dibohongi.

Yuga menggaruk kepalanya, mikir.

"Kalau aku pulang sama Bianca trus Nora gimana? Aargh...bahkan tadi aku gak sempat kasih dia uang. Mau pulang pake apa dia?" lagi lagi Yuga frustasi.

"Ayok..." Yuga tersadar saat tangannya ditarik Bianca.

.

.

.

.

*Bianca/Ica adalah orang yang sama ya gaiss.

💞

Terpopuler

Comments

Vivi Bidadari

Vivi Bidadari

ini istri sah yg pentar ga byk melonya tapi pasang strategi menghempaskan pelakor 🤣🤣🤣

2023-02-03

0

Boru Silalahi

Boru Silalahi

jadi kasihan sama Nora sekaligus tdk suka

2023-02-02

0

Sulati Cus

Sulati Cus

dan sial nya g py uang sepeserpun 😂lengkap sdh deritamu

2022-12-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bau-bau perselingkuhan
2 Mencari Tau
3 Mengetahuinya
4 Mencari tau lagi
5 Periksa
6 Ke Kantor
7 Bukti Kecurangan
8 Rencana Perceraian
9 Yura ???
10 Kemarahan Keluarga
11 Hasil Pemeriksaan
12 Bertindak Cepat.
13 Let's Start This Game
14 Cemasnya Seorang Ibu
15 Penampilan Baru Bianca
16 Mendapat Pekerjaan
17 Rencana Gila
18 Yuga Frustasi
19 Kehadiran Bianca tanpa di duga
20 Kesengsaraan Nora
21 Kejahilan Lilis
22 Antara ingin marah atau menangis?
23 Papa visit ke kantor
24 Kamu???
25 Hasutan Bianca
26 Tamparan
27 Kedatangan Ningsih
28 Pernikahan
29 Ke Luar Kota
30 Galau
31 I Love You
32 Wanita Lain Lagi
33 Kedatangan Pria Asing
34 Kasih Sayang Seorang Kakak
35 Barengan di Salon
36 Akhirnya...Yuga Pulang
37 Kecewanya Pelakor
38 Liontin
39 Acar Terlezattt
40 Yuga Marah
41 Berdamai
42 Hadirnya Wanita Itu
43 Pelan-pelan, mas...
44 Tanda Merah
45 Dodi Jatuh Cinta
46 Penipu Berantai
47 Tentang Masa Lalu
48 Terkuak
49 Ancaman Nora
50 Dukungan Keluarga
51 Nora Jadi Sekretaris
52 Halusinasi
53 Perang Dingin
54 Tak Punya Malu
55 Syarat Dari Mertua
56 Bertiga Secara Langsung
57 Turun Jabatan
58 Mama???
59 Papa Qiana
60 Mual???
61 Lelaki Haus Harta
62 Kepasrahan Nora dan Yuga
63 Siapa Eva??
64 Persiapan
65 Saingan Pelakor
66 Calon Madu
67 Perseteruan
68 Mencuri Aset
69 Menebus Rasa Bersalah
70 Kartu ATM
71 Kesialan
72 Sambutan Keluarga
73 Ada Apa Dengan Suara Ica?
74 Pantas Bersanding
75 Licik
76 Shock
77 Licik Dibalas Licik
78 Tak Ada Pilihan
79 Terlempar Ke Masa Lalu
80 Menyulutkan Emosi
81 Rencana Busuk
82 Menuju Karma
83 Pendarahan
84 Pernikahan dan Bayi Perempuan
85 Mencelakai Bianca
86 Menyebutnya Kekasih
87 Memberi Pelajaran
88 Babak Belur
89 Ketulusan Hati Bianca
90 Tekad Yasmin
91 Ningsih Resah, Nora Tak Ada Kabar
92 Saling Menyalahkan
93 Kedatangan Tamu Tak Diundang
94 Keterkejutan Mereka Bertiga
95 Sepenggal Kisah
96 Kepergian Yasmin
97 Pemberian Nama
98 Hinaan Eva
99 Kedatangan Orangtua Mario
100 Surat Dari Pengadilan
101 Biang Rusuh
102 Kasih Sayang Tanpa Syarat
103 Luapan Emosi
104 Miris
105 Merasa Bersalah
106 Ternyata Bahagia Sesederhana Itu
107 Rahasia Yang Belum Terkuak
108 Terkuak
109 Apakah Sesakit Ini?
110 Talak...
111 Bertemu Kembali
112 Kecelakaan
113 Kecelakaan 2
114 Siapa Mereka?
115 Pendarahan
116 Penderitaan Wulan
117 Penderitaan Wulan 2
118 Akhir Wulan
119 Pernikahan Camelia
120 Sah!!! Nyonya Iskandar
121 Si Reseh Rai
122 Belah, hemm...hemm
123 Memulai Dari Mana??
124 Jebol...
125 Debat di Pagi Haril
126 Berdebat Lagi
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Bau-bau perselingkuhan
2
Mencari Tau
3
Mengetahuinya
4
Mencari tau lagi
5
Periksa
6
Ke Kantor
7
Bukti Kecurangan
8
Rencana Perceraian
9
Yura ???
10
Kemarahan Keluarga
11
Hasil Pemeriksaan
12
Bertindak Cepat.
13
Let's Start This Game
14
Cemasnya Seorang Ibu
15
Penampilan Baru Bianca
16
Mendapat Pekerjaan
17
Rencana Gila
18
Yuga Frustasi
19
Kehadiran Bianca tanpa di duga
20
Kesengsaraan Nora
21
Kejahilan Lilis
22
Antara ingin marah atau menangis?
23
Papa visit ke kantor
24
Kamu???
25
Hasutan Bianca
26
Tamparan
27
Kedatangan Ningsih
28
Pernikahan
29
Ke Luar Kota
30
Galau
31
I Love You
32
Wanita Lain Lagi
33
Kedatangan Pria Asing
34
Kasih Sayang Seorang Kakak
35
Barengan di Salon
36
Akhirnya...Yuga Pulang
37
Kecewanya Pelakor
38
Liontin
39
Acar Terlezattt
40
Yuga Marah
41
Berdamai
42
Hadirnya Wanita Itu
43
Pelan-pelan, mas...
44
Tanda Merah
45
Dodi Jatuh Cinta
46
Penipu Berantai
47
Tentang Masa Lalu
48
Terkuak
49
Ancaman Nora
50
Dukungan Keluarga
51
Nora Jadi Sekretaris
52
Halusinasi
53
Perang Dingin
54
Tak Punya Malu
55
Syarat Dari Mertua
56
Bertiga Secara Langsung
57
Turun Jabatan
58
Mama???
59
Papa Qiana
60
Mual???
61
Lelaki Haus Harta
62
Kepasrahan Nora dan Yuga
63
Siapa Eva??
64
Persiapan
65
Saingan Pelakor
66
Calon Madu
67
Perseteruan
68
Mencuri Aset
69
Menebus Rasa Bersalah
70
Kartu ATM
71
Kesialan
72
Sambutan Keluarga
73
Ada Apa Dengan Suara Ica?
74
Pantas Bersanding
75
Licik
76
Shock
77
Licik Dibalas Licik
78
Tak Ada Pilihan
79
Terlempar Ke Masa Lalu
80
Menyulutkan Emosi
81
Rencana Busuk
82
Menuju Karma
83
Pendarahan
84
Pernikahan dan Bayi Perempuan
85
Mencelakai Bianca
86
Menyebutnya Kekasih
87
Memberi Pelajaran
88
Babak Belur
89
Ketulusan Hati Bianca
90
Tekad Yasmin
91
Ningsih Resah, Nora Tak Ada Kabar
92
Saling Menyalahkan
93
Kedatangan Tamu Tak Diundang
94
Keterkejutan Mereka Bertiga
95
Sepenggal Kisah
96
Kepergian Yasmin
97
Pemberian Nama
98
Hinaan Eva
99
Kedatangan Orangtua Mario
100
Surat Dari Pengadilan
101
Biang Rusuh
102
Kasih Sayang Tanpa Syarat
103
Luapan Emosi
104
Miris
105
Merasa Bersalah
106
Ternyata Bahagia Sesederhana Itu
107
Rahasia Yang Belum Terkuak
108
Terkuak
109
Apakah Sesakit Ini?
110
Talak...
111
Bertemu Kembali
112
Kecelakaan
113
Kecelakaan 2
114
Siapa Mereka?
115
Pendarahan
116
Penderitaan Wulan
117
Penderitaan Wulan 2
118
Akhir Wulan
119
Pernikahan Camelia
120
Sah!!! Nyonya Iskandar
121
Si Reseh Rai
122
Belah, hemm...hemm
123
Memulai Dari Mana??
124
Jebol...
125
Debat di Pagi Haril
126
Berdebat Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!