Sudah satu tahun aku berpisah dengan adi dan menjalani hidup ku sendiri. Hari ini aku tidak ke rumah sakit karena hari libur. Bertepatan juga hari ini ulang tahun ku yang ke tiga puluh.
Jadi hari ini ayah dan mamah mengajak ku makan di luar. Katanya mau merayakan hari kelahiran ku yang ke tiga puluh. Sama liat kafe baru anak temannya. Sekalian juga bertemu teman lama katanya. Dasar ayah gak mau rugi ngajak anak makan di luar aja banyak sekalian nyah.
Kami berangkat setelah sholat magrib
Aku nyetir sendiri karena ayah gak bisa bawa mobil
Ayah kalo ke kantor desa juga bawa motor karena gak terlalu jauh.
Kami sampai di kafe dring milk sekitar 25menit setelah bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya.
Setelah berada di dalam kafe,ayah langsung mencari keberadaan sahabat lamanya. Aku meminta ijin sebentar untuk ke toilet karena kebelet.
Setelah kembali dari toilet aku mencari ayah dan mamah duduk di mana. Setelah terlihat aku langsung menghampiri nya.
"assalamualaikum, " salam ku. Saat sudah sampai di meja ayah sama mamah dengan pasangan paru baya dan anak kecil perempuan, ah seperti nya aku pernah bertemu dengan anak itu.
" waalaikumsalam" Jawab mereka
"bu dokter cantik"sapa anak itu. Aku bingung kenapa anak kecil ini tau aku dokter. Apa dia salah satu pasien ku?, aku dokter spesialis anak jadi banyak anak yang aku periksa setiap harinya. Jadi aku tidak terlalu ingat salah satu nya.
"iyah"
"bu dokter cantik lupa yah sama aqila" Aqila yang tadi tersenyum lebar kini menundukan kepalanya dengan mata yang berkaca kaca,
"eh sayang bu dokter inget ko sama kamu, kamu yang kena demam kan" ketika aku ingat aqila adalah pasien yang kena demam biasa mungkin karna kehujanan waktu itu sekitar 6 bulan lalu, kalo gak salah. aku langsung merayunya agar tidak menangis.
"bener"
"iya sayang sini dong peluk dulu bu dokter nya"
"yey"aqila langsung turun dari pangkuan omanya dan berjalan ke arah ku dan memeluk ku.
"wah ternyata aqila udah kenal dengan nak dokter? "oma nya aqila menatap ku.
" layla tante panggil aja lala" kataku sambil mengeluarkan tanganku dan disambut dengan baik oleh beliau
"aminah"jawabnya
Aku menangkup kedua tangan ku di d**a kepada opanya aqila yang sepertinya bukan orang Indonesia asli terlihat dari perawakannya yang tinggi putih dan mata biru pantas saja mata aqila juga biru ternyata turunan opanya.
"layla om panggil aja lala" kataku padanya memperkenalkan diri.
"zain panggil aja om zain, panggil papa juga gak papah"
Semua orang tertawa mendengar penuturan om zain, kecuali aku hanya tersenyum tipis.
"anak kamu mana aminah katanya mau datang" tanya mamah ku pada tante aminah
"lagi di atas di ruangan nya katanya mau ngecek laporan" sambil menatap tangga "nah itu dia udah turun" ku alihkan pandangan ku melihat tangga. Terlihat seorang laki-laki tampan sedang menuruni tangga dengan perawakan tinggi tegap, wajah tampan, kulit putih bersih, sorot mata biru nya yang terlihat tegas, aku di buat ternganga olehnya, malum jiwa janda.
*Eh
Astagfirullah* alazim aku langsung menundukan pandangan ku baru ingat ternyata aku baru saja melakukan dosa. Terpesona pada laki-laki yang bukan mahramku.
"hem" ku lihat mamah yang berdehem sambil tersenyum menggoda ke arahku, ku lihat ayah, tante aminah, dan om zain juga tersenyum padaku tapi tidak senyum aneh seperti mamah. Yaampun aku malu banget. Muka juga udah panas banget lagi saking malunya. Aku yakin wajah ku sudah merah. Kalo ada lubang semut yang muat pengen masuk deh sekarang juga, atau berubah jadi aqila biar bisa nemplok tidur di pangkuan ku kaya anak koala biar gak malu, eh baru sadar ternyata aqila tidur di pangkuan ku.
"assalamualaikum " suara bariton itu..........
Deg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Miracle Tree
semangat kak
2021-11-28
0
mamayot
aku mampir bwak like tuk author, semangat
2021-08-07
1
Saae
Ceritamu bagus thor,,
mampir juga yuk ke ceritaku "Delivery of love"
jangan lupa tinggalkan jejak.
2021-08-07
1