Langkahnya tertatih dalam pelarian tanpa arah nya, deruan nafas nya terdengar dengan jelas di keheningan hutan yang sudah diselimuti dengan kegelapan malam, jantung nya berdegup dengan kencang.
Tangan dan kaki nya sudah terluka karna banyak terkena ranting dan tumbuhan tajam, namun Ainsley tak memperdulikan itu, rasa sakit di tubuh nya seperti tak terasa sama sekali karna rasa takut yang berselimut di dalam dirinya.
Ia tak tau kemana harus berlari, ia hanya terus berusaha untuk tak tertangkap bagaimana pun caranya.
"Akh!" pekik nya saat kaki nya tersandung akar pohon dan membuat nya langsung terjatuh tersungkur.
Ainsley pun berusaha bangun lagi dan berusaha berlari lagi, langkah nya semakin tertatih karna ia berulang kali terjatuh.
Hingga ia mulai menemukan tanaman bunga yang sama seperti di sekitar tenda teman-teman nya tadi. Ia mulai merasa sedikit lega karna akhirnya ia berlari ke arah yang benar.
Ainsley pun terus melangkah dan akhirnya mulai menemukan tenda teman-teman nya lagi.
"Ainsley! Dari mana kau?! Aku hampir mengatakan bahwa kau hilang, dan membuat mereka mencari mu!" tanya Vindi khawatir, Vindi merupakan teman Ainsley yang sejak SMA.
Ainsley tak menjawab pertanyaan Vindi, ia pun langsung jatuh terduduk ke tanah, rasa sakit yang sebelumnya tak terasa karna ketakutan nya, kini mulai terasa satu persatu. Ia pun mulai menangis dan membuat Vindi semakin panik.
"Aduh...
Kenapa bisa begini? Ainsley kenapa?" tanya Vindi khawatir dan mulai memanggil teman nya yang lain agar memapah tubuh Ainsley dan mengobati luka-lukanya.
"Kenapa bisa sampai begini sih? Ainsley! kok diam saja sih?!" tanya Vindi panik.
Bagaimana tidak? Tubuhnya penuh dengan luka dan seluruh pakaian nya sangat kotor saat Ainsley kembali, belum lagi Ainsley yang hanya menangis saat ia bertemu Vindi.
"Kerasukan hantu gunung ini!" ucap teman Ainsley yang lain saat melihat Ainsley yang terus terdiam.
"Husshh...
Diem aja, kalau gak tau apa-apa!" ucap Vindi kesal.
Sedangkan Ainsley yang terus terdiam karna ia masih sangat shock dengan apa yang terjadi padanya barusan.
"Vindi, aku mau tidur..." ucap Ainsley sembari meraih tangan Vindi.
"Hati-hati Vin...
Kalau Ainsley beneran kesambet, nanti dia mencekik mu loh..." ucap Dima bercanda, Dima memang selalu bercanda dalam situasi apapun hingga sering membuat orang lain kesal.
"Iyah, habis itu, aku yang akan mencekik mu!" jawab Vindi kesal dan mulai memapah tubuh Ainsley ke dalam tenda.
"Vin...
Aku tidur duluan yah...
Gak usah di kompresin lagi..." ucap Ainsley saat Vindi terus mengompres kaki nya yang penuh dengan warna ungu kebiruan karna memar dan keseleo karna ia berulang kali terjatuh tadi.
"Seriusan? Atau kita bawa priksa saja? Ai...
Kenapa? Jangan diam terus..." ucap Vindi khawatir.
"Iya, Vin aku gak kenapa-kenapa kok...
Tadi cuma tersesat aja, terus aku masih shock..." jawab Ainsley, ia tau jika teman nya orang mudah khawatir hingga membuat nya tak mengatakan yang sebenarnya.
"Yasudah, aku keluar sebentar yah." ucap Vindi dan mulai keluar dari tenda.
Ainsley pun menganggukkan kepalanya, setelah Vindi keluar ia pun langsung menutup dirinya ke dalam selimut, ia membuka ponselnya lagi, tangan nya masih gemetar, ia masih benar-benar ketakutan.
Drrttt...drrttt....
Ponselnya seketika bergetar saat Sean menelpon nya, ia pun dengan cepat mengangkat panggilan Sean.
"Sean...
Huhu...." jawab Ainsley dan langsung menangis, Sean bahkan belum mengatakan apapun.
"Kenapa menangis? Ainsley? Kau kenapa?" tanya Sean panik mendengar suara tangisan pacarnya saat telpon mereka langsung terhubung.
"Hiks...." Ainsley yang tak menjawab pertanyaan Sean dan semakin menangis.
"Besok aku akan menjemput mu!" ucap Sean dari telpon, jika saja ia saat ini tak sedang berada di London karna urusan pekerjaan mungkin ia akan menjemput Ainsley sekarang juga.
"Sean aku..." ucap Ainsley yang kesulitan karna menangis, ia masih sangat shock dengan apa yang ia alami barusan, melihat pembantaian di depan mata kepala nya sendiri.
Sean pun langsung mematikan panggilan nya dan langsung mengubah ke panggilan video agar ia bisa lebih tau kondisi Ainsley.
"Hey kenapa?" tanya Sean dengan suara melembut dan membuat gadis cantik itu semakin menangis.
"Jangan ditanya kenapa menangis...
Nanti aku semakin menangis..." jawab Ainsley yang masih tersedu.
Sean hanya menghela nafas nya dengan kasar, Ainsley memang gadis ceria, namun ia juga sangat cengeng, bahkan melihat video hewan terlantar pun ia bisa menangis, selembut itu hati nya, dan ia jatuh hati pada Ainsley karna kelembutan dan kepolosan gadis itu yang membuatnya terlihat berbeda dari gadis lain.
Cukup lama Sean hanya diam dan membiarkan Ainsley menangis, setelah hampir satu jam panggilan video nya terisi oleh tangisan Ainsley, akhirnya Ainsley mulai berhenti menangis.
"Sean jangan di matiin telpon nya, aku takut..." ucap Ainsley lirih.
"Iya...
Sekarang sudah mau bilang kenapa menangis?" tanya Sean lagi.
"A-aku menghilangkan gelang pemberian mu..." jawab Ainsley, ia tak sepenuhnya berbohong karna ia benar-benar kehilangan gelang yang Sean berikan padanya, dan baru menyadari saat ia mandi tadi.
"Hanya gelang? Kau sungguh baik-baik saja?" tanya Sean lagi.
Ainsley hanya menganggukkan kepalanya perlahan, ia takut mengatakan jika ia baru saja melihat hal yang mengerikan dan tersesat di hutan, jika Sean tau ia pasti akan dimarahin dan di kurung lagi oleh Sean.
Pernah ia tak menurut dan tetap tak mengindahkan ucapan Sean lalu membuat pacarnya marah dan mengurung nya selama seminggu di kamar Sean, Sean bahkan mengurus izin sakit di kampus Ainsley, agar tak ada yang bertanya-tanya kemana Ainsley.
......................
Sementara itu...
Plak!
"Dasar bodoh! Kenapa kalian tak bisa menangkap nya?!" ucap Pria yang memilki kekuasaan penuh di mansion yang sangat luas tersebut.
"Maaf tuan! Anda bisa menghukum kami!" ucap Ke delapan bawahan nya yang langsung bersujud di kaki pria itu.
Pria yang tak lain bernama Richard Zinchenko itu pun semakin kesal.
"Tuan saya menemukan ini." ucap salah satu bawahan nya sembari memberikan gelang yang berbahan emas putih dengan beberapa berlian indah yang mengelilingi gelang tersebut.
Richard pun melihat gelang itu dengan seksama dan membaca nama yang terukir kecil di baling gelang tersebut. Ia memicingkan matanya agar dapat melihat jelas nama yang terukir di gelang indah tersebut.
"Ainsley SB?" gumam Richard saat ia sudah bisa membaca inisial nama ukiran di gelang tersebut.
"Di dekat hutan tersebut memang ada beberapa anak universitas yang melakukan tur dan berkemah." ucap Liam yang merupakan bawahan paling setia dari Richard.
Richard pun mulai tersenyum simpul mendengar ucapan Liam.
"Dari universitas mana?" tanya Richard pada Liam.
"Universitas XX" jawab Liam pada atasan nya.
Richard pun semakin tersenyum simpul, kini ia sudah menemukan siapa tikus kecil yang melihat pembantaian yang ia lakukan.
Richard pun mulai berdiri dan melempar pisaunya dari saku jaketnya kepada kedelapan bawahan nya.
"Potong 3 jari kalian sendiri menggunakan pisau itu!" ucap Richard " Dan kau potong hanya memotong 2 jari mu!" sambung Richard pada bawahan yang menemukan gelang Ainsley.
"Pastikan mereka memotong jarinya sendiri, yang menolak dan tak mematuhi perintah potong habis kedua tangan nya." ucap Richard pada Liam sebelum ia pergi.
...****************...
Hayoo...
Siapa yang kayak Ainsley😅😅
Kalo di tanyain "Kenapa nangis?" malah makin nangis...
Oh iya othor mau tanya nih, menurut kalian othor ngasih latar nya ini di mana? Indonesia atau luar negri? Soalnya kalo othor buat latar di indonesia takut beda banget sama indonesia yang masih penuh dengan adat ketimuran.
Sedangkan cerita othor penuh dengan kekerasan dan 18+ wkwkwk atau kayak di when the devil ajj? Gak othor buat jelas latar negara tempat mereka tinggal?🤔🤔
Kalau ada saran kasih tau othor yah🤗🤗
Jangan lupa like, komen, fav, vote, rate 5 dan dukung othor🥰❤️
Happy Reading❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 239 Episodes
Comments
Cinta Rodriques
yg cocokx diluar ne nama dan ceritax....thour ...g cocok diindo.
2023-06-14
0
Dam Dyy
bisa gk thor toko mafia ny dgnti soal ny kek bnci prasaan🤣
2023-06-02
0
Putri Cikal
aku thor kalou lagi nangis tambah parah klou di tanyain😁
2022-08-02
1