Clara

Sebelum itu.

Jeffri dan Adrian tengah menghadiri sebuah seminar, guna mencari investor yang diharapkan bisa menyelamatkan perusahaan mereka.

Dengan kekuatan melobi tingkat dewa, serta janji manis, semanis ucapan buaya. Jeffri dan Adrian berusaha memperdaya calon-calon penyumbang dana. Mereka menemui banyak orang di aula gedung seminar tersebut.

Tentu saja orang-orang tersebut adalah para crazy rich, yang tidak tahu secara pasti perihal petaka yang kini tengah menggerogoti perusahaan Jeffri. Mereka taunya Jeffri itu seorang pengusaha sukses yang kini tengah memberi angin surga kepada mereka.

"Jeff."

Adrian melirik pada suatu arah. Ke tempat dimana seorang wanita muda dan cantik, tengah berdiri sambil meminum segelas sampanye yang disediakan.

"Itu Clara Danuwidjaja." ujar Adrian.

Jeffri mengerutkan keningnya.

"DNC grup?"

Jeffri menyebutkan grup perusahaan yang kini popularitasnya tengah meroket dalam dunia bisnis negri ini. Dan grup perusahaan tersebut di duga dipimpin oleh Clara.

"Ya, dan dia janda sekarang." ujar Adrian lagi.

Jeffri kembali mengerutkan dahinya. Ia paham makna janda secara harfiah, namun tak paham apa hubungannya hal tersebut dengan semua ini. Dan mengapa tiba-tiba saja Adrian menyinggung hal tersebut.

"Tunggu-tunggu!"

Jeffri mulai berpikir dan menemukan jawabannya.

"Maksud lo, gue harus deketin dia supaya dia bisa bantu menyelamatkan perusahaan kita?" tanya Jeffri.

"Yap, kira-kira seperti itu." jawab Adrian.

"Nggak, nggak, nggak. Gue nggak akan gunakan cara licik seperti itu." ujar Jeffri.

"Perusahaan itu gue bangun atas dasar kejujuran, gue nggak mau merubah itu semua dengan memasukkan hal-hal kotor." lanjutnya lagi.

"Lah emangnya mendekati Clara, kemudian membuat dia bergabung dengan kita dan perusahan ini. Apa itu sebuah bentuk ketidakjujuran dan tindakan yang kotor?" tanya Adrian.

"Toh tujuan kita membuat pertemuan ini, memang untuk menipu calon investor kan?. Walaupun kita pada akhirnya akan mengembalikan uang mereka berikut bunganya, tetap aja jalan awalnya menipu." lanjut pria itu.

"Tapi kan lo tau kalau gue monogami. Gue orangnya nggak bisa bohong, bro. Dan Aini itu lebih dari detektif yang kerja di badan intelijen negara." ujar Jeffri lagi.

"Yang nyuruh lo poligami siapa, Bambang?" tanya Adrian pada Jeffri.

"Lah tadi ngapain lo menyinggung soal status jandanya si Clara, kalau emang lo nggak ada niatan untuk nyuruh gue ke arah sana."

"Kan lo masih punya dua anak laki-laki yang belum menikah. Frans dan juga Ferdi."ujar Adrian.

Jeffri kini menatap temannya itu.

"Mereka terpelajar, pekerja keras dan good looking. Sedang Clara janda yang dikhianati oleh mantan suaminya. Kenapa nggak kita satukan saja dalam sebuah pernikahan?"

Jeffri kini tampak berpikir.

"Toh elo sama Aini pernah bilang kan ke gue dan istri gue. Bahwa lo berdua nggak masalah punya menantu yang janda sekalipun. Asal anak-anak lo cinta dan perempuan itu selevel sama kalian."

"Ya tapi kan ini anak-anak gue nggak cinta, nggak kenal juga sama si Clara itu." tukas Jeffri.

"Tapi paling tidak mereka selevel, sama-sama berasal dari keluarga kaya. Dan kekayaan Clara saat ini, bisa kita pakai untuk menyelamatkan perusahaan kita."

"Lo yakin dengan semua ini?. Kalau Clara yang nggak mau sama salah satu anak gue gimana?"

"Makanya deketin dulu, lobi dulu. Lo kan jago dalam hal itu." ujar Adrian lagi.

Mereka kemudian mengambil minuman, yang dibawa oleh pelayan. Keduanya saling memberi kode lalu mendekat ke arah Clara yang masih berdiri di tempat semula.

Kesan pertama saat mereka berhadapan, Clara itu sangat ramah dan juga sopan. Jeffri langsung menyukai attitude yang dimiliki oleh perempuan itu. Setelah berbasa-basi panjang lebar kali tinggi, ditambah dengan jurus perkalian x, y, kurang z, Jeffri pun berhasil memasukkan sebuah omongan.

"Salah satu anak saya, berharap bisa bekerjasama dengan anda. Dia sangat mengagumi anda." ujar Jeffri pada Clara.

"Oh ya?" tanya Clara sambil tersenyum dengan begitu manisnya.

"Iya, anak saya berusia 27 tahun dan masih single. Dia selalu menjadikan kepemimpinan anda di DNC grup sebagai sebuah acuan sekaligus panutan. Dia pernah bilang ke saya, kalau anda adalah sosok yang menginspirasi. Dia tipikal orang yang menyukai perempuan tangguh. Setiap anda berada di forum televisi atau seminar, dia pasti datang untuk mendengarkan anda bicara."

Jeffri benar-benar menggunakan kemampuan akting dan juga bibir dustanya untuk semua itu. Padahal baik Frans maupun Ferdi sama sekali tak mengenal siapa Clara dan mereka adalah anak-anak yang malas mendengarkan seminar maupun motivasi yang diselenggarakan oleh siapapun.

Mereka menganggap hal tersebut buang-buang waktu dan tidak dapat di implementasikan kepada semua orang.

Untung saja Adrian sudah terbiasa dengan kebangsatan Jeffri selama ini. Jadi ia tidak tertawa dan turut mendukung kebohongan temannya itu.

"Nanti kapan-kapan boleh saya ketemu anaknya pak Jeffri?" tanya Clara kemudian.

Tentu saja ini merupakan umpan balik yang sangat bagus untuk mereka.

"Oh tentu, dengan senang hati. Saya yakin Ferdi akan senang mendengar hal ini." jawab pria tersebut.

"Oh namanya Ferdi?" tanya Clara.

"Iya, Ferdi. Dia laki-laki yang manis dan juga romantis. You will love him." jawab Jeffri.

"Oh, sound it's good."

Clara kembali tersenyum pada keduanya, lalu obrolan mereka pun berlanjut ke arah lain.

***

"Koq lo pilih Ferdi, bukan Frans?"

Adrian bertanya pada atasan sekaligus sahabatnya itu, ketika mereka berdua sudah berada di jalan pulang. Mereka kini berada di dalam mobil yang dikemudikan oleh Adrian sendiri.

"Frans kan udah sama Nadia. Bapaknya Nadia itu bekerjasama dengan kita sejak lama." jawab Jeffri.

"Oh iya sorry, gue lupa." ujar Adrian.

"Lupa kalau Nadia itu anaknya Irwan Darmawan." lanjutnya sambil tertawa.

"Nggak mungkin dong, gue mengkhianati kerjasama yang sudah terjalin. Kalau Ferdi kan tau sendiri, pacarnya aja mirip cabe-cabean gitu."

"Yang Jessica-Jessica itu bukan sih?" tanya Adrian.

"Iya, yang waktu itu dia ajak ke acara keluarga dan manners nya buruk." jawab Jeffri.

"Jessica itu kerja apa?" tanya Adrian lagi.

"Nggak kerja, live sosial media doang kerjanya. Joget-joget di sawer, katanya sih influencer atau apalah. Sisanya ya, morotin si Ferdi." jawab Jeffri.

"Wah parah, kenapa sih si Ferdi kalau dapet cewek yang gitu mulu. Dulu juga sama kan, yang dia galau banget. Yang ceweknya merried sama om-om seumur kita."

Adrian mengingatkan pada peristiwa masa lalu, dimana Ferdi pernah putus dari Jessica dan sempat berpacaran dengan perempuan lain. Tapi kemudian perempuan itu menikah dengan laki-laki kaya seumur ayahnya sendiri.

"Tau, anak gue yang satu itu emang bego soal urusan cinta. Dia itu sama kayak gue, kalau udah jatuh cinta pasti lemah. Tapi bedanya gue selalu jatuh cinta sama orang yang tepat dan dia ke orang yang salah." ujar Jeffri

"Udah paling bener lo jodohin tuh sama si Clara, daripada dia di porotin mulu. Ntar lama-lama si cewek sama keluarganya jadi sinetron, mau menguasai semuanya." ujar Adrian.

"Tau sendiri perempuan sekarang, banyak yang ngikutin standar tiktok. Habis nanti si Ferdi sepanjang hidupnya cuma untuk nyari duit, demi memenuhi keinginan istrinya yang minta main ratu-ratuan." lanjutnya lagi.

"Itu dia, makanya selama ini anak-anak gue itu gue larang pacaran sama yang nggak selevel. Karena pasti banyak yang manfaatin doang. Nggak ceweknya, ya keluarganya nebeng numpang hidup. Nggak mau berusaha sendiri." ujar Jeffri.

"Tapi lo tau sendiri si Ferdi ngeyelnya kayak apa. Udah dibilangin nggak sadar-sadar." imbuhnya kemudian.

Adrian lalu tertawa, sambil tetap berkonsentrasi dalam mengemudi.

"Untung anak gue yang satu udah nikah sama yang selevel. Satunya lagi punya pacar selevel juga" ujarnya.

"Anak lo si Adril sama Adnan mah penurut. Ferdi, ngebantah mulu kalau soal pasangan. Kadang gue mikir jangan-jangan dia itu di guna-guna sama si Jessica."

"Hahaha." Adrian terbahak.

Jeffri pun ikut tertawa akibat ucapannya sendiri. Adrian itu kemudian menaikkan kecepatan mobilnya, hingga kini melaju lebih kencang.

Mereka tiba dikantor dan Jeffri kemudian membereskan sedikit pekerjaan yang masih tertunda. Tak lama setelah itu, ia pun pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

buah tidak jauh jatuh dari BIANGNYAAA

2024-05-15

1

Ika Reno

Ika Reno

Buaya, kadal dan garangan

2023-02-14

1

Wanda Khumairah

Wanda Khumairah

Calon pasangan 💗💗

2022-07-30

1

lihat semua
Episodes
1 Ferdi dan Sumpah dari Nova
2 Jeffri dan Permasalahannya
3 Curhat
4 Clara
5 Ninja Ferdi
6 Frans
7 Antara Kehidupan Ferdi dan Clara
8 Sebuah Pengakuan Jujur
9 Tak Sengaja
10 Rawat
11 Sebuah Harapan
12 Bunga Untuk Ferdi
13 Mendekati Clara
14 Berbicara Berdua
15 Di Antara
16 Sebuah Percakapan
17 Pertengkaran Ferdi
18 Deep Talk
19 Datang Lagi
20 Labrak
21 Terpikir Akan
22 Wasiat Aneh Ayah Clara
23 Axel
24 Emosi
25 Marah
26 Mencoba Bertanya
27 Pinggir Danau
28 Kelas Belajar
29 Kembali Bertemu
30 Telur Gulung
31 Kabur
32 Permintaan Clara
33 Pinjam
34 Sindir
35 Deep
36 Kasmaran
37 Mulai Aneh
38 Rencana Perjodohan Di Percepat
39 Mari Bergerak
40 Memberitahu
41 Di Ambang Keputusan
42 Mengabari
43 Bertemu
44 Dalam Pelukan
45 Tak Terpisahkan
46 Memberi Pengertian
47 Bagaimana
48 Dilema Anak Remaja
49 Dari Hati ke Hati
50 Lamaran
51 Kaget
52 Nova
53 Dekat
54 Ciuman
55 Mantan-Mantan Teraneh
56 Ingin Bertemu
57 Follower Sosmed
58 Trik Yang Gagal
59 Pamali
60 Fitting VS Fighting
61 Pilihan dan Resiko
62 Kejadian Random
63 Fitting Final
64 Hari Dimana
65 Acara Selesai
66 Sebuah Kehangatan
67 Pemaksaan
68 Pulang
69 Sang Penguntit
70 Sebuah Telpon
71 Kesal
72 Berbeda
73 Martabak
74 Trik Axel
75 Para Pencari Janda
76 Menjalani Pernikahan Normal
77 Dari Hati ke Hati
78 Makan
79 Mulai Ragu
80 Tantangan Untuk Axel
81 Clara Syok
82 Hukuman
83 Jeruk Bali
84 Nasi Goreng
85 Hukuman Disiplin
86 Ketahuan
87 Axel Ketahuan Lagi
88 Nando Datang Lagi
89 Dinner Dingin
90 Permintaan
91 Tiba-tiba Datang
92 Mulai Jujur
93 Nafkah Pertama
94 Nonton
95 Alasan
96 Mulai Mencoba
97 Kerja Lembur
98 Jaga
99 Mata Sembab Nath
100 Kelakuan Triple A
101 Pukulan
102 Mengintip
103 Hangat dan Nikmat
104 Mendadak Beku
105 Mengerjai Axel
106 Hadiah Yang Membingungkan
107 Bertanya Pada Clara
108 Menyidang Ferdi
109 Clara Mulai Aneh
110 Kemarahan Nando
111 Kecurigaan
112 Ikut Car Free Day
113 Masih Car Free Day
114 Panas Panas Panas
115 Wanita Misterius
116 Ternyata
117 Baby A
118 Axel Bertanya
119 Mulai Sedikit Protektif
120 Kelakuan Axel Yang Ajaib
121 Keluarga Bahagia
122 Percakapan Tengah Malam
123 Mual
124 Rujak
125 Mangga Oh Mangga
126 Pertanyaan Axel
127 Antara Nath dan Clara
128 Makanan Misterius
129 Es Campur
130 Game Online
131 Sebuah Kisah
132 Mimpi
133 Tiket
134 Lagu
135 Jessica dan cocot Axel
136 Papa Ferdi
137 Energi
138 Gubrak
139 Terendus
140 Nasi Kuning
141 Membahagiakan Keluarga
142 Lelah
143 Hadiah
144 Sebuah Penilaian
145 Es Terus
146 Keinginan Axel
147 Ngidam Aneh Clara
148 Pertengkaran
149 Terkejut
150 Hadiah Yang Mencurigakan
151 Kartu As
152 Judge
153 Bagaimana Caranya
154 Mereka Tau
155 Bayi Jumbo
156 Mimpi Arvel
157 Axel Kecoa Terbang
158 Hilang
159 Curiga
160 Masih Curiga
161 Semakin mencurigakan
162 Siapa
163 Celine
164 Bersamamu
165 Sapo Tahu
166 Telur Ikan.
167 Bodyguard
168 Saat istirahat
169 Protes
170 Check up rutin
171 Terduga
172 Salah Paham
173 Saling membicarakan
174 Di Balkon Rumah
175 Les Tambahan
176 Berkunjung
177 Rencana Gagal
178 Mulai
179 Nafkah batin
180 Jalan-Jalan
181 pulau
182 Netizen
183 Badai
184 Komunikasi Yang Hilang
185 Marah
186 Menipis
187 Terjaga
188 Pulang
189 Mendadak terkenal
190 Di sekolah
191 Mendadak Diam
192 Pertanyaan
193 Sebuah Tanda Tanya
194 Lagi lagi
195 Mengatakan
Episodes

Updated 195 Episodes

1
Ferdi dan Sumpah dari Nova
2
Jeffri dan Permasalahannya
3
Curhat
4
Clara
5
Ninja Ferdi
6
Frans
7
Antara Kehidupan Ferdi dan Clara
8
Sebuah Pengakuan Jujur
9
Tak Sengaja
10
Rawat
11
Sebuah Harapan
12
Bunga Untuk Ferdi
13
Mendekati Clara
14
Berbicara Berdua
15
Di Antara
16
Sebuah Percakapan
17
Pertengkaran Ferdi
18
Deep Talk
19
Datang Lagi
20
Labrak
21
Terpikir Akan
22
Wasiat Aneh Ayah Clara
23
Axel
24
Emosi
25
Marah
26
Mencoba Bertanya
27
Pinggir Danau
28
Kelas Belajar
29
Kembali Bertemu
30
Telur Gulung
31
Kabur
32
Permintaan Clara
33
Pinjam
34
Sindir
35
Deep
36
Kasmaran
37
Mulai Aneh
38
Rencana Perjodohan Di Percepat
39
Mari Bergerak
40
Memberitahu
41
Di Ambang Keputusan
42
Mengabari
43
Bertemu
44
Dalam Pelukan
45
Tak Terpisahkan
46
Memberi Pengertian
47
Bagaimana
48
Dilema Anak Remaja
49
Dari Hati ke Hati
50
Lamaran
51
Kaget
52
Nova
53
Dekat
54
Ciuman
55
Mantan-Mantan Teraneh
56
Ingin Bertemu
57
Follower Sosmed
58
Trik Yang Gagal
59
Pamali
60
Fitting VS Fighting
61
Pilihan dan Resiko
62
Kejadian Random
63
Fitting Final
64
Hari Dimana
65
Acara Selesai
66
Sebuah Kehangatan
67
Pemaksaan
68
Pulang
69
Sang Penguntit
70
Sebuah Telpon
71
Kesal
72
Berbeda
73
Martabak
74
Trik Axel
75
Para Pencari Janda
76
Menjalani Pernikahan Normal
77
Dari Hati ke Hati
78
Makan
79
Mulai Ragu
80
Tantangan Untuk Axel
81
Clara Syok
82
Hukuman
83
Jeruk Bali
84
Nasi Goreng
85
Hukuman Disiplin
86
Ketahuan
87
Axel Ketahuan Lagi
88
Nando Datang Lagi
89
Dinner Dingin
90
Permintaan
91
Tiba-tiba Datang
92
Mulai Jujur
93
Nafkah Pertama
94
Nonton
95
Alasan
96
Mulai Mencoba
97
Kerja Lembur
98
Jaga
99
Mata Sembab Nath
100
Kelakuan Triple A
101
Pukulan
102
Mengintip
103
Hangat dan Nikmat
104
Mendadak Beku
105
Mengerjai Axel
106
Hadiah Yang Membingungkan
107
Bertanya Pada Clara
108
Menyidang Ferdi
109
Clara Mulai Aneh
110
Kemarahan Nando
111
Kecurigaan
112
Ikut Car Free Day
113
Masih Car Free Day
114
Panas Panas Panas
115
Wanita Misterius
116
Ternyata
117
Baby A
118
Axel Bertanya
119
Mulai Sedikit Protektif
120
Kelakuan Axel Yang Ajaib
121
Keluarga Bahagia
122
Percakapan Tengah Malam
123
Mual
124
Rujak
125
Mangga Oh Mangga
126
Pertanyaan Axel
127
Antara Nath dan Clara
128
Makanan Misterius
129
Es Campur
130
Game Online
131
Sebuah Kisah
132
Mimpi
133
Tiket
134
Lagu
135
Jessica dan cocot Axel
136
Papa Ferdi
137
Energi
138
Gubrak
139
Terendus
140
Nasi Kuning
141
Membahagiakan Keluarga
142
Lelah
143
Hadiah
144
Sebuah Penilaian
145
Es Terus
146
Keinginan Axel
147
Ngidam Aneh Clara
148
Pertengkaran
149
Terkejut
150
Hadiah Yang Mencurigakan
151
Kartu As
152
Judge
153
Bagaimana Caranya
154
Mereka Tau
155
Bayi Jumbo
156
Mimpi Arvel
157
Axel Kecoa Terbang
158
Hilang
159
Curiga
160
Masih Curiga
161
Semakin mencurigakan
162
Siapa
163
Celine
164
Bersamamu
165
Sapo Tahu
166
Telur Ikan.
167
Bodyguard
168
Saat istirahat
169
Protes
170
Check up rutin
171
Terduga
172
Salah Paham
173
Saling membicarakan
174
Di Balkon Rumah
175
Les Tambahan
176
Berkunjung
177
Rencana Gagal
178
Mulai
179
Nafkah batin
180
Jalan-Jalan
181
pulau
182
Netizen
183
Badai
184
Komunikasi Yang Hilang
185
Marah
186
Menipis
187
Terjaga
188
Pulang
189
Mendadak terkenal
190
Di sekolah
191
Mendadak Diam
192
Pertanyaan
193
Sebuah Tanda Tanya
194
Lagi lagi
195
Mengatakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!