"Yang terbaik yang bisa kau berikan."
Itu lah jawaban Arani saat Erra bertanya apa yang gadis itu mau. Erra mengangkat sebelah alisnya, lalu tersenyum tipis. Senyuman yang membuat Arani dan Luna sedikit waspada.
Arani jadi waspada dan bahkan bersiap mencabut anak panah yang digantung di pinggang kanannya. Saat melihat bola mata Erra bergulir liar.
Erra sedang membuka inventorinya, dan memilih barang-barang yang mau ia berikan. Tak lama kemudian, muncul tumpukan benda yang terdiri dari banyak jenis perhiasan yang jumlahnya juga tidak sedikit. Ada cincin, gelang, liontin, dan anting. Semua menumpuk di tanah, di hadapan Arani.
"Apa maksudmu?"
Luna si pemegang gada yang bertanya.
"Ini yang terbaik yang bisa kuberikan."
"Semua aksesori ini untuk level rendah, kami tidak bisa memakainya." kata Arani.
"Bisa kalian jual, kan?"
Arani menghela napas panjang sebelum berkata, "Ya sudah lah." Dan mau mengambil tumpukan perhiasan itu. Tapi Luna menghentikannya.
"Kenapa kau punya barang seperti ini, sebanyak ini?"
Ditanya seperti itu, Erra memalingkan wajahnya sejenak. Sebelum menjawab,
"Ya, bagaimana menjelaskannya, ya? Ini sedikit rumit."
"Biar kutebak, kau seorang Artisan. Dan ini barang buatanmu yang tidak laku kau jual. Iya, kan?"
Erra benar-benar kaget Luna bisa terus membaca dirinya, bagai membaca sebuah buku yang terbuka lebar. Ia masih ingin menampik perkataan Luna, tapi bingung mau membuat alasan apa.
"Ah! Apa benar begitu!? Itu artinya kamu mau menggunakan barang tidak terpakai sebagai hadiah!? Itu artinya sama dengan kamu kasih aku sampah!"
Erra mengangkat kedua tangannya lalu berkata,
"Maaf, maaf. Aku minta maaf. Tapi aku bingung mau beri apa? Tolong dengarkan dulu penjelasanku. Dari semua barang yang kupunya saat ini, perhiasan ini lah yang terbaik yang bisa kuberikan."
Arani menatap Erra dengan ekspresi tidak percaya. Luna awalnya menatap Erra dengan dingin, tapi tiba-tiba senyum tipis mencurigakan menghiasi wajahnya. Erra pun langsung merinding melihat senyuman itu. Firasat buruk pun mendatangi benaknya.
"Bagaimana kalau kau buatkan kami aksesori terbaik yang bisa kami pakai?" tanya Luna.
Erra memalingkan wajahnya, ia ingin sekali menolak permintaan itu. Bukan karena alasan yang rumit, alasannya hanya karena ia tidak ingin saja. Ia merasa itu merepotkan. Lagipula ia sedang tidak punya bahan bagus atau uang yang cukup untuk membeli bahan bagus.
Saat ia kembali menatap kedua gadis di hadapannya untuk membuat alasan yang pantas sebagai penolakan, ia mendapati keduanya sudah mengacungkan senjata masing-masing ke arahnya. Erra pun mati kata dan menuruti keinginan mereka.
Tapi, Erra minta waktu untuk membuatnya. Keduanya tidak percaya dan berpikir Erra akan kabur. Mereka pun akhirnya saling memasukan satu sama lain ke daftar pertemanan. Dengan cara ini, mereka bisa mencari satu sama lain meski terpisah jarak jauh.
Mereka bertiga pun keluar tambang bersama, dan berpisah di luar.
...****************...
"Ah, aku baru ingat kenapa aku tidak suka olah raga."
Er sedang menggaruk beberapa bagian tubuhnya yang terus terasa gatal. Sore tadi, Er coba melakukan gerakan olah raga ringan, dan ia banyak berkeringat.
Er berolahraga di taman kota dekat rumahnya. Olahraga yang dilakukannya hanya berjalan cepat dan berlari santai. Meski begitu, itu membuatnya cukup lelah. Karena sudah lama sekali ia tidak berolahraga.
Di perjalanan pulang, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Er berlari secepatnya untuk mencapai rumah. Tapi tetap saja ia berakhir basah kuyup.
Er berniat langsung mandi, setelah mendinginkan tubuhnya. Tapi, ternyata udara terlalu dingin hingga ia takut masuk angin kalau mandi air dingin. Saat ia hendak memanaskan air, ia baru ingat mesin pemanas air di rumahnya sedang rusak.
Akhirnya, Er merebus air dengan panci di kompor. Yang nantinya akan ia pindahkan ke bak mandi setelah mendidih.
Saat ini, Er tengah menunggu air yang digodoknya mendidih. Keringat yang sudah kering di kulitnya mulai menimbulkan rasa gatal di banyak tempat.
Sedari kecil, Er tidak suka berolahraga karena hal seperti ini. Ia sangat tidak suka dengan rasa kulitnya yang gatal akibat keringat.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya airnya mendidih. Ia pun segera mandi.
Selesai mandi, Er coba mengerjakan tugas kuliahnya. Tapi rasa malas menyerangnya. Ia coba memaksakan diri, tapi gagal. Ia pun memilih untuk log in ke Ardanium's Tale Online.Tapi,
"Ah, aku tidak mau mereka mengejarku."
Er urung log in karena ingat tentang janjinya pada Arani dan Luna. Ia masih belum bisa memenuhi keinginan dua gadis itu. Sebenarnya Er sempat berpikir untuk tidak peduli pada permintaan kedua gadis itu, dan berniat pindah dari Furzt Town. Tapi ia urung melakukan rencana itu.
Terbayang oleh Er, jika suatu hari kedua gadis menemukannya dan menyergap dirinya. Sebenarnya Er berpikir Arani takkan melakukan itu, tapi Luna bisa saja. Dan jika benar itu terjadi, ia yakin akan kalah. Saat memikirkan tentang hal ini, Er merasa bingung sendiri. Karena seakan ia sudah mengenal betul sifat kedua gadis itu. Padahal ia baru bertemu dengan mereka berdua.
"Sekarang mau apa ya? Mau makan belum lapar."
Setelah berpikir sejenak, Er teringat kejadian tempo hari saat harus bertarung dengan Ezzza dan komplotannya. Er juga ingat ketakutannya akan penyergapan yang dilakukan Arani dan Luna.
"Hm, aku takut karena aku lemah. Tapi bagaimana caranya jadi lebih kuat tanpa aku menaikan level?"
Er kemudian teringat tentang kisah para pemain profesional Ardanium's Tale Online yang mempelajari bela diri di dunia nyata.
"Apa aku juga latihan bela diri, ya? Tapi mau bela diri apa? Aku kan fokus pakai pedang. Apa belajar kendo? Seingatku ada dojo kendo di dekat sini."
"Hm, tapi sepertinya lebih baik aku cari info dulu."
Er membuka Ardanium's Forum, mencari informasi yang diharapnya bisa membantu. Setelah menghabiskan waktu lebih dari satu jam, ia menemukan sebuah istilah yang menarik perhatiannya.
"Historical european martial art ? Apa ini?"
Historical european martial art yang biasa disingkat HEMA atau yang artinya seni bela diri bersejarah eropa adalah istilah yang mengacu pada seni bela diri yang dipraktekan di eropa dari zaman dahulu. Istilah ini punya pengertian yang sangat luas karena mengacu pada setiap jenis bela diri di eropa yang sudah ada sejak zaman yunani kuno (atau mungkin lebih tua lagi) sampai zaman sekarang.
Tapi HEMA yang Er temukan dalam pembahasan di Ardanium's Forum adalah yang fokus pada sekitar tahun 1300 sampai 1800 masehi. Dan lebih fokus pada penggunaan persenjataannya saja. Ini karena, yang digunakan sebagai acuan desain senjata di Ardanium's Tale Online kebanyakan dari eropa pada tahun-tahun tersebut.
Merasa kurang puas dengan informasi HEMA di Ardanium's Forum, Er berselancar di internet untuk mempelajarinya lebih jauh. Er membaca teori dalam bentuk teks, juga menonton beberapa video, terutama video permainan pedang.
"Ahaha! Ini dia yang cocok."
Er berseru sambil memasang wajah gembira setelah menonton beberapa video permainan pedang yang memakai pedang jenis longsword. Karena Er juga seorang pengguna longsword.
Secara harfiah longsword berarti 'pedang panjang'. Namun dalam penggunaannya, istilah ini merujuk pada pedang berbilah lurus dan bermata dua dengan panjang sekitar delapan puluh lima sampai seratus sepuluh sentimeter dari Eropa. Dan punya gagang yang cukup panjang untuk dipegang dua tangan.
Er pun coba mencari perguruan HEMA terdekat melalui internet. Tapi,
"Hah? Kalau begini harus mengandalkan video instruksi saja, ya?"
Ternyata tak ada satu pun perguruan HEMA di Nusantara. Dan yang terdekat berada di Benua Australia. Er tentu saja merasa kecewa, tapi ia tak patah semangat. Ia pun mulai mengumpulkan data, tentang apa saja persiapan yang dibutuhkannya untuk belajar secara otodidak.
...****************...
"Paket!"
"Ya, sebentar!"
Er bergegas ke arah pintu begitu mendengar seruan kurir paket. Ia pun kemudian menerima paketnya dengan sangat antusias.
"Paket apa itu?"
"Oh, ini pedang kayu, bu."
"Pedang kayu? Untuk apa?"
"Hm, itu... "
Er akhirnya menjelaskan pada ibunya, bahwa di dalam dunia Ardanium's Tale Online ia memakai pedang. Selama ini ia tidak pernah terlalu serius dalam melakukan apa pun di dunia itu. Tapi kali ini ia ingin serius. Jadi ia membeli pedang kayu untuk latihan berpedang.
"Kalau begitu, bukannya kamu agak berlebihan?"
"Ah, jadi begini bu. Selama ini kan aku main sendirian. Kalah menang aku tidak begitu peduli. Tapi kalau bermain dengan orang lain, kalau pun tidak bisa membawa kemenangan. Aku tidak ingin jadi penyebab kekalahan yang lain."
"Bermain dengan orang lain?"
Sang ibu bertanya dengan ekspresi antusias di wajahnya. Lalu Er menceritakan kalau belakangan ini ia bermain dengan orang lain. Lalu ia mengatakan sekarang sudah punya dua orang teman.
Tidak ada kebohongan dalam perkataan Er. Ia memang bermain dengan orang lain beberapa waktu belakangan, dengan mengambil misi pengawalan penambang. Ia juga sudah punya dua nama di daftar pertemanannya, yakni Arani dan Luna.
Selesai menjelaskan itu semua Er permisi ke halaman belakang. Ibunya pun tidak menahannya lebih lama. Dan senyuman penuh harapan menghiasi wajah sang ibu.
Sesampainya di halaman belakang rumah, Er segera membuka kotak paketnya. Ada satu buah pedang kayu berbentuk longsword di dalamnya. Er segera mengambilnya dan memeriksanya.
"Lebih keren dari yang kukira."
Senyum rasa puas pun menghiasi wajah Er.
Sebelumnya Er tidak berniat sampai membeli pedang kayu khusus untuk latihan. Tapi, ia memutuskan untuk membelinya setelah gagal membuat pedang kayu sendiri. Sebenarnya bisa saja berlatih dengan tongkat. Tapi tentunya akan lebih baik jika berlatih dengan pedang kayu.
Er mulai mengayunkan pedang kayunya tanpa arah. Ia ingin merasakan berat pedang kayu ini.
"Hm, padahal cuma setengah kilo lebih sedikit. Tapi cukup terasa beratnya, ya?"
Er berhenti mengayunkan pedang kayunya tanpa arah. Ia mengambil ponselnya, dan melihat apa yang harus dilakukannya terlebih dahulu.
Hari ini latihan pedang Er pun dimulai.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
tyan
belajar beladiri HEMA
2021-08-20
0
jho
next update terbaru
2021-08-20
0
anggita
historical eoropean martial art.,👌
2021-07-24
2