###
Disclaimer
Semua cerita di
bawah ini hanya fiksi belaka
Tak ada bentuk
harapan
Yang ada hanya
bentuk khayalan
Yang dibuat
untuk hiburan
Dalam
membacanya diharap kedewasaan
Dan jangan
Baperan
###
Eloru Town adalah nama kota yang kini menjadi ‘tempat
tinggal’-ku saat ini. Jika dibandingkan dengan Avalan City, luas Eloru Town
kurang lebih sebanding dengan Distrik Tengahnya. Meski pun kota ini memakai
istilah ‘town’ yang mana berarti lebih kecil dari kota yang memakai istilah
‘city’, kota ini sangat ramai.
Ya, sebenarnya kalau menurutku kota ini sudah cukup disebut
‘city’ daripada ‘town’, meski pun kecil. Tapi, tentu penamaan ini tergantung
pada pihak pengembangnya yaitu Megasolus Corporation.
Dari yang pernah aku baca, penduduk Eloru terdiri dari 80%
pemain, jadi NPC-nya hanya ada 20%. Eloru menjadi basis bagi banyak pemain yang
baru meninggalkan Avalan City seperti yang aku lakukan. Kota ini terletak pada
daerah pinggiran sabana yang menglilingi Avalan City. dan berdekatan dengan
sebuah hutan yang dikenal dengan nama Kork Forest.
Sewaktu aku membaca dari banyak sumber tentang kelas apa
yang sebaiknya kuambil, aku sering membaca kalau Kork Forest adalah tempat yang
tepat untuk dikunjungi bagi Scout pemula. Karena pada akhirnya aku menjatuhkan
pilihanku untuk memilih kelas Scout, maka aku pun pergi menuju Kork Forest.
Saat ini aku masih berada di pinggiran Kork Forest, mungkin
baru sekitar 50 meter dari luar hutan. Aku berjalan santai tapi hati-hati
dengan gladiusku yang sudah kucabut. Dari tadi aku sudah melihat banyak hewan
liar biasa di hutan ini. Mulai dari kelinci, kambing, rusa, bahkan macan. Aku
melewati mereka begitu saja, khusus untuk macan, aku sangat menghindarinya. Aku
pernah menghadapi macan sebelumnya, dan hampir saja aku game over.
Aku menghindari semua hewan biasa, karena kali ini aku ingin
menghadapi monster. Monster yang kucari hari ini adalah monster yang dikenal
sebagai monster paling lemah di dunia permainan Ardanium’s Tale Online ini. Monster
itu punya bentuk dan ukuran yang serupa dengan bola basket, dengan wajah dan
ekor b4bi pada sisi yang berlawanan. Warna mereka sangat banyak, lebih banyak
dari warna pelangi. Tapi dari yang aku baca, perbedaan warna mereka tak berarti
apa-apa. Monster itu punya level antara level-1 sampai level-2 saja. Sebutan
bagi monster yang kucari ini adalah Boink.
Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya aku melihatnya. Aku
melihat ada dua ekor boink yang sedang memantul-mantul tak jauh dari tempatku
berada. Boink adalah makhluk yang tak bisa berhenti bergerak kecuali mati.
Mereka bergerak dengan cara memantulkan tubuhnya. Mereka bisa menyerang, juga
dengan cara memantulkan tubuhnya sampai menabrak targetnya. Tapi dari yang
kubaca serangan boink itu sangat lemah, bahkan takkan membahayakan pemain yang masih
level-0 sekali pun, kalau hanya satu atau dua serangan. Karena sekarang aku
sudah level-10, maka aku yakin aku akan baik-baik saja menghadapi mereka.
Meski aku percaya diri kalau aku akan baik-baik saja dalam
menghadapi kedua boink yang ku lihat. Bukan berarti aku kehilangan
kewaspadaanku, dan menjadi lengah. Aku berusaha mendekati mereka dengan
mengendap-endap di antara pepohonan dan semak-semak. Akhirnya aku berhasil
mendekati salah satu boink tanpa ada yang menyadari keberadaanku.
Aku melompat keluar dari semak tempatku bersembunyi, dan
segera mengaktifkan sebuah skill yang bernama [Cleave]. Ini adalah
sebuah skill yang gerakannya memotong secara vertikal, lurus dari atas
ke bawah. Dan,
Srat!
Seranganku tepat kena sasaran. Garis merah menyala terlihat
di bekas tempat pedangku mendarat, dan butiran partikel cahaya merah melayang
di udara. Di saat yang bersamaan, boink yang menjadi korban pertamaku ini
terbanting ke tanah dengan cukup kencang.
Boink itu memantul, memantul dengan kuatnya dan hampir saja
mengenaiku. Untung saja aku berhasil menghindarinya. Aku coba menyerang boink
itu lagi, dan berhasil mendaratkan beberapa serangan lagi. Kurang lebih setelah
mendaratkan sekitar sepuluh serangan, aku berhasil menghabisinya. Saat aku
berbalik mencari boink yang satunya lagi, ia sudah menghilang.
Aku pun kembali mencari boink lainnya.
+++
Yap! Ini yang kesepuluh.
Setelah beberapa jam bermain, aku berhasil mengalahkan
sepuluh boink. Aku tidak berburu terus menerus, tapi sesekali istirahat. Aku
mengandalkan serangan mendadak dan bertubi-tubi. Lagipula aku kan seorang
Scout, jadi memang begini lah cara Scout bertarung dengan pedang.
Aku memasukan mayat boink yang baru kubunuh ke dalam inventori.
Mayat boink itu tampak seperti bola yang kempes. Aku menyimpannya ke dalam
inventori karena aku sedang mengumpulkannya. Karena mayat boink ini bisa
dijual. Di Ardanium’s Tale Online ini, mayat boink adalah bahan utama pembuatan ban.
Seperti ban untuk kereta kuda atau gerobak.
Srak-srak.
Aku mendengar suara semak-semak yang tak jauh dariku
bergoyang. Sepertinya ada sesuatu di balik semak-semak itu. Sepertinya bukan
boink, karena kalau boink pasti sudah terlihat sedang memantul-mantul. Apa
mungkin hanya hewan liar biasa?
Untuk menghilangkan rasa penasaranku, aku mendekati semak
itu dengan perlahan dan hati-hati. Dan akhirnya aku bisa melihat sosok di balik
semak itu.
“Hm, itu kan?”
Yang kulihat adalah sesosok b4bi. Seklias itu terlihat
seperti b4bi biasa, baik bentuk dan ukurannya sangat mirip dengan b4bi biasa,
bahkan baunya juga. Ya, sebenarnya aku merasa b4bi ini lebih bau dari yang
biasa, sih. Tapi aku juga sudah lupa baunya b4bi biasa itu seperti apa. Karena
seumur hidupku, aku hanya pernah melihat b4bi dari dekat satu kali saja. Dan
aku merasa mual saat melihat mereka.
Yang membedakan b4bi ini degan yang biasa adalah warnanya.
Warna b4bi ini adalah hijau lumut, atau lebih tepatnya sekujur tubuh b4bi ini
seakan diselimuti lumut hijau. Jadi, b4bi ini bukan termasuk hewan liar biasa.
Melainkan salah satu jenis monster di dunia ini. B4bi yang membawa penyakit ke
tempat yang dilaluinya. Yang dikenal dengan nama Plague Pig.
Plague Pig adalah salah satu monster yang terkenal tinggal
di Kork Forest, layaknya para boink. Plague Pig juga tinggal di Kork Forest
tapi tempat tinggal mereka ada di
wilayah yang lebih dalam dari boink. Itu berarti aku sudah masuk cukup dalam di
Kork Forest ini.
Sebelum Plague Pig itu menyadari keberadaanku, aku undur
diri. Aku menjauhinya, dan akan segera meninggalkannya. Tak ada keinginan
sedikit pun untuk memburu monster yang satu ini. Alasan utamaku adalah karena
aku tak kuat dengan aroma tubuhnya yang begitu busuk, sampai membuat
hidungku tak bisa mencium aroma lain.
Selain itu juga memang berbahaya untuk mendekati Plague Pig tanpa persiapan
yang matang.
Plague Pig sebenarnya adalah monster yang pasif, mereka tak
akan menyerang terlebih dahulu. Bahkan bila diserang lebih dulu juga mereka
akan kabur. Mereka tak akan pernah menyerang balik, mereka hanya akan terus
berusaha melarikan diri saat ada bahaya.
Yang membuat mereka berbahaya adalah kulitnya. Jika kulitku
sampai bersentuhan langsung dengan kulitnya, aku bisa terkena status keracunan.
Tubuh avatarku akan terkena efek slow, yang membuat pergerakan lebih
lambat. Lalu aku juga akan menerima damage kecil secara berkala. Bahkan,
kalau aku tak segera menjauh darinya. Hanya dengan mencium baunya aku bisa
terkena damage meski sangat kecil. Jika aku menebasnya, konon tubuhnya
akan mengeluarkan cairan beracun. Cairan ini kemudian akan menguap ke udara.
Lalu, jika Plague Pig begitu berbahaya, apa ada cara
melawannya?
Tentunya ada, ada beberapa peralatan yang bisa dipakai
melawannya. Seperti masker yang melindungi dari bau dan uap racun dari tubuhnya.
Juga pakaian rapat yang membuat mustahil bersentuhan langsung dengan kulitnya.
Tapi saat ini aku tak memilikinya, jadi aku pun memutuskan untuk pulang.
Dalam perjalanan pulang aku menemukan beberapa boink lagi
dan memburu mereka lagi. Saat keluar dari hutan aku istirahat sejenak
memulihkan stamina, lalu mengevaluasi yang terjadi hari ini.
Sebelumnya aku hanya berburu hewan liar atau mengumpulkan
tanaman, dengan begitu aku bisa mengumpulkan experience point atau
EXPdan naik level. Namun jika dibandingkan hari ini, EXP yang kudapatkan selama
ini dari hewan liar sangat kecil. Boink memberiku EXP sekitar dua kali lipat
EXP yang kudapat dari macan. Padahal, mengalahkan macan itu sepuluh kali lipat
lebih sulit dari mengalahkan boink.
Ya, untuk hari ini aku sudahi petualanganku.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Adryan Eko
belajar farming boink buat biasain adaptasi sama monster sekalian latihan perkuat tubuh.. itung itung olahraga lah
2022-02-05
1
Regard Qianzhou
bikin sakit mata dengan jeda dua baris
2022-01-26
0
Ned
Nice nice nice
2021-10-10
1