part 2

deg bagaikan terkena petir di siang bolong kaki Reno dan Dila makin lemas air mata yang jatuh semakin deras , pandangan mereka kabur dan "brukk"mereka berdua pingsan .

3 jam setelah pingsan dokter menemui orang yang di sayangi oleh pasien.

"tuan,nyoya , minumlah ini"dokter menyodorkan air putih dan obat pereda pusing .

"terimakasih dok" setelah keduanya meminum obat tersebut dokter mengatakan kepada Kakak qi

"Kak Reno dan kak dila harus tetap menjalani hidup walaupun tanpa nya dan jangan salah kan diri sendiri atas kepergian nya ,kakak harus merelakan nya agar qi tentang di sana dan qi bahagia memiliki Kaka seperti kak Reno dan kak Dila ". setelah dokter mengatakan itu menyuruh mereka untuk menemui jazad qi , walaupun agak berat Rena dan Dila masuk ke kamar mayat .tapi saat mereka masuk melihat tubuh adik nya kaku di sana dengan tersenyum tanpa beban .

"adik ku sayang,Kaka akan selalu berdoa semoga adik ku ini bisa bersama Ibunda dan ayahanda ,Kaka masih berharap kalo ini mimpi tapi jika Kaka seperti itu terus akan membuat kmu sedih ,maafin kama ya dek ,Kaka belum bisa bikin adik bahagia"

"sayang jangan gitu , ingat kata dokter tadi "

"iya sayang,maaf ".

keesokan paginya mereka memakamkan Qirana putri , banyak temen-temen dan dosen nya untuk melayat mereka tidak percaya dengan apa yang mereka liat , Qirana putri adalah anak yang rajin pandai , pintar di segala bidang , Bahakan para dosen mengaku kalah dengan prestasi qirana ,qirana juga tidak pernah membeda-bedakan teman bagi nya semua adalah temannya.

✨✨✨

"apakah putri mahkota sudah bangun " kata seorang dengan wajah yang tampan mata Hitam bagikan mata naga tajam .

"belum kaisar ,mata putri mahkota masih memejamkan mata ,dan saat malam hari ia berkeringat Sangat banyak,saya tidak tau apa yang sedang di alami Putri mahkota "

"anak ku maafkan ayahanda dan Ibunda mu ini karena anak ku yang tak tau diri itu melukai mu " sang ibunda ratu membelai rambut seorang gadis yang belum genap 15 tahun itu mata nya yang selalu terpejam saat ia dan suaminya datang menjenguk nya .

"putra mahkota datang memasuki kediaman mawar "

"lihat lah ,itu suami datang untuk menjenguk mu , bukan kah itu yang kau dambakan putri ku , ayolah buka mata mu sayang " sang kaisar dan ratu sangat sedih mata bahkan para pelayan setia nya selalu meneteskan air mata untuk nona nya itu .

"salam ayahanda salam ibu ratu , semoga kalian panjang umur"

"kenapa kau pergi putra mahkota, kenapa kau tidak menemani isteri mu ini , apakah kau sibuk dengan selir mu itu "tanya sang kaisar di setiap kata nya sangat menyeramkan bahkan para pelayan dan pengawal merinding.

"tidak ayahanda ,hamba tadi ada urusan sebentar"

" apakah urusan itu lebih penting daripada istri mu itu " kata kata semakin dingin dan penuh penekanan.

"sudah lah suami ku jangan kau tanya tanya putra mahkota seperti itu dan turun kekuatan mu itu kasihan putri ku ini "

"iya istri ku " (anak ku ada apa dengan mu itu kenapa kau selalu berbohong dengan ayahanda dan Ibunda mu , Bahakan kau lebih memilih selir busuk itu dari pada permaisuri mu itu ) kata sang kaisar dalam hati .