Pelangi Tanpa Warna

Pelangi Tanpa Warna

Ranum untuk Arya

Ranum, dulu aku pernah sangat tertarik kepada gadis itu. Pada parasnya yang cantik, dan senyumnya yang ceria. Aku melihatnya setiap hari. Dia lewat di hadapanku meskipun hanya seperti sebuah hembusan angin yang berlalu begitu saja bagiku.

Namun, pada akhirnya dia melihatku. Menatap dengan matanya yang indah.

Aku sadar dan sangat tahu, jika saat itu kami masih terlalu muda untuk dapat memaknai sebuah rasa. Namun, kehadirannya dalam hari-hariku, telah menjadi suatu cerita tersendiri. Sebuah kisah yang tidak akan pernah aku lupakan.

Dia adalah gadis yang selalu dielu-elukan. Sementara aku? Aku hanyalah seseorang yang selalu berkutat dengan deretan abjad yang membentuk sebuah kata. Sebuah kalimat panjang yang mengandung makna.

Bagaimana bisa seorang Ranum duduk di jok belakang motorku? Sesuatu yang telah membuat mereka menatap pemuda ini dengan mata penuh rasa iri. Sementara aku tidaklah mengerti dengan hal itu.

Namun, kini setelah sekian lama waktu berlalu. Tuhan pun akhirnya mempertemukan kami kembali dalam rupa yang berbeda, tapi dengan hati yang sama. Ya, hatiku masih tetap sama. Entah dengan hatinya.

......................

Ranum, jika kamu menganggapku sebagai seorang teman bicara, maka salahkah aku saat kukatakan bahwa aku jatuh cinta lagi padamu? Sudah dapat aku pastikan, bahwa perasaanku kali ini adalah sebuah perasaan yang jauh lebih dari sekadar kekaguman yang dirasakan oleh seorang anak ingusan. Ini adalah perasaan Arya yang sudah dewasa, dan telah mengetahui serta dapat memaknai segala rasa. Ini adalah Arya, yang sudah dapat membedakan antara cinta dan ketertarikan fisik semata.

Akan kuyakinkan padamu, jika rasa ini bukanlah rasa yang main-main. Bukan hanya dilandasi oleh ketertarikan semata, tapi ada sesuatu yang jauh lebih dalam dan lebih indah, daripada semua warna pelangi ataupun langit senja. Aku begitu kesulitan untuk membendung perasaan sendiri.

Kenapa aku bisa seperti ini? Tentu saja karena dirimu, Ranum. Bukan hanya karena kecantikan ataupun sebuah senyuman, dan bukan hanya karena sebuah hasrat yang besar padamu.

Aku hanya ingin kamu tahu, bahwa masih ada hati yang terbuka lebar untuk dapat kamu masuki. Aku hanya ingin kamu memyadari, bahwa masa depan yang lebih indah akan segera menyambutmu.

Ranum, lepaskanlah masa lalumu. Simpanlah menjadi kenangan saja, dan jangan terus kamu bawa ke manapun kamu pergi. Lepaskan cinta semu dalam hati dan sambutlah kenyataan yang jauh lebih berwarna.

Aku ingin sekali menaburimu dengan sejuta warna pelangi, dan beribu keindahan bunga-bunga di dunia ini. Maaf jika aku terlalu lancang.

Namun, sudah cukup dirimu terpenjara dalam cinta semu yang tidak nyata.

Sudah cukup kamu menyendiri dan menyiksa diri dalam sepi. Bukalah hati dan pikiranmu. Lihatlah dunia, dan mentari itu akan bersinar cerah untuk kita.

Ranum, nama yang terlalu indah jika hanya diucapkan sekali saja. Namun, seribu kali pun tak akan pernah dapat mewakili betapa indahnya dirimu.

Ranum, satu nama dengan sejuta cerita. Namun, tiada satu kiasan pun yang dapat melukiskan tentang seberapa cantiknya dirimu.

Ranum, setiap kali aku menyebut nama itu, maka aku akan merasa seperti tengah berada di sebuah padang luas dengan hamparan rumput yang menghijau, diiringi belaian angin yang lembut.

Ranum, kamu memang bukan rembulan dalam gelapnya malam. Kamu bukan pula mentari pada teriknya siang. Dirimu lebih dari sekadar bintang-bintang penghias langit malam.

Ranum, kamu seperti hujan yang menyegarkan. Kamu ibarat embun yang menyejukan. Kamu adalah langit biru yang cerah, dan langit senja yang indah. Kamu seperti sebuah lengkungan sempurna dari pelangi.

Namun, apakah yang membuatmu takut? Apakah yang selama ini menjadi beban berat bagimu? Apakah cinta dalam hidupmu itu terlalu menyakitkan? Aku tak akan meminta sesuatu yang terlalu muluk-muluk. Aku tak akan berharap terlalu banyak atas dirimu.

Aku ingin tatapan matamu untukku, meskipun hanya sekejap saja.

Aku menginginkan senyuman di bibirmu, meskipun hanya sebuah lengkungan kecil saja. Apakah itu terlalu berlebihan?

Aku sadar, aku bukanlah seorang pilot yang dapat membawamu terbang tinggi membelah awan di angkasa luas. Aku bukanlah seorang pria dengan sepatu mengkilap, ataupun sebuah arloji mahal di tangan sebagai hiasan. Aku hanyalah seorang pria biasa yang hanya bermodalkan kata, tetapi pasti penuh makna. Aku hanyalah seorang Arya yang datang padamu hanya dengan membawa satu kata, yaitu cinta.

Jika kamu menginginkannya, maka aku siap menjadi pilar yang kuat lagi kokoh dan akan selalu melindungimu dari segala hal yang akan membuat dirimu merasa tersakiti.

Seandainya kamu mau, maka aku akan menjadi sebuah perisai tak terkalahkan. Aku akan menahan segala hentakan yang tertuju padamu dan dapat mengguncang ketenangan jiwamu yang damai.

Tataplah aku sebentar saja. Izinkanlah aku masuk dalam kehampaan hatimu. Maka aku berjanji, tidak akan ada tempat yang paling kamu sukai, selain pundak seorang Arya.

Tidak akan ada cinta yang lebih indah dari cinta seorang Arya.

Kenapa Tuhan harus mempertemukan kita lagi setelah sekian lama? Karena Dia pasti punya rencana. Sungguh tiada rencana yang paling sempurna selain dari rencana Yang Maha Kuasa. Kamu adalah keindahan yang tiada duanya. Kamu merupakan sebuah lengkungan pelangi, meskipun sudah tanpa warna. Jika semua warna pelangi itu telah pergi, maka biarkan aku yang membawanya kembali. Akan kupersembahkan dengan penuh sukacita, agar kamu bahagia.

Kenapa aku sangat percaya diri untuk menyatakan perasaan cintaku padamu? Karena aku memiliki keyakinan penuh, bahwa Ranum hanya tercipta untuk Arya seorang. Genggamlah tanganku, dan ikutlah melangkah bersama pria ini.

Temani aku melaju ke depan dan meninggalkan semua masa lalu di belakang.

Yakinlah kita pasti bisa.

⚘⚘⚘

Meskipun bayangan Vincent selalu mengikutinya ke manapun dia melangkah, sehingga sangat sulit bagi Ranum untuk dapat melepaskan diri dari ikatan kuat yang menjeratnya. Akan tetapi, nyatanya cinta dan kehangatan Arya mampu membuat Ranum terbuai dan melupakan segalanya.

Harus diakui, bahwa memang masih ada rasa cinta yang besar dan kepuasan yang belum sepenuhnya terlampiaskan. Sesuatu yang telah mengurung kehidupan Ranum selama ini. Dia terpenjara dalam kisah masa lalu yang terlalu indah untuk dihilangkannya dengan begitu saja. Dia terkurung dalam sebuah pelukan khayalan yang telah membuat dirinya menutup rapat-rapat pintu hati dari semua pria. Pesona seorang Vincent terlalu berharga jika harus disandingkan dengan pria manapun, meskipun nyatanya kini pria itu telah berada dalam pelukan Yang Maha Kuasa.

Dalam pandangan mata seorang Ranum, tidak ada seorang pria yang akan mampu meluluhkan hatinya. Dia tidak berniat mengenal siapapun juga. Ranum sudah merasa cukup dengan cinta semu yang dia jalani saat ini. Entah sampai kapan dia akan membiarkan dirinya dalam sepi.

Akan tetapi, siapa sangka jika pada akhirnya pesona Arya dapat membuat Ranum melupakan kehidupan masa lalunya. Cinta pria itu telah berhasil merobohkan tembok pembatas yang telah dia bangun selama empat tahun lamanya. Lalu, Ranum kembali jatuh cinta pada pria itu.

Hai .... readers yang baik hati, bertemu kembali dengan ceuceu.

Setelah selesai dengan Ryanthi ( Manisnya Kue, Pahitnya Kenyataan ) hayu kita lanjut dengan kisah cinta Ranum dan Arya.

Maafkan jika tulisannya masih acak-acakan. Semoga readers suka dengan ceritanya yang ringan.

Selamat membaca😊😉

Note. Jangan lupa untuk menyiapkan tisue yang banyak!

Terpopuler

Comments

rainbow

rainbow

Tetap semangat🤗

2023-07-26

0

Fari Yetmi

Fari Yetmi

baru mampir setelah membaca since i found you.. ketagihan baca karyamu mb otor..

2023-06-08

2

Mama Una

Mama Una

Mampir lagi di novel Athor

2022-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Ranum untuk Arya
2 Chapter 1~ Tentang Ranum
3 Chapter 2~ Mengalah
4 Chapter 3 ~ Tatapan Pertama
5 Chapter 4 ~ Mantan Pacar
6 Chapter 5 ~ Arya
7 Chapter 6 ~ Kambing Pirang
8 Chapter 7 ~ Seperti Ikan Bakar
9 Chapter 8 ~ Kembali ke Pelukan Arya
10 Chapter 9 ~ Buka Puasa
11 Chapter 10 ~ Cinta atau Nafsu?
12 Chapter 11 ~ Marshmallow
13 Chapter 12 ~ Kejutan di Meja Makan
14 Chapter 13 ~Senyum Manis Arya
15 Chapter 14 ~Ancaman Farhan~
16 Chapter 15 ~Peralatan Perang~
17 Chapter 16 ~Tertangkap Basah~
18 Chapter 17 ~Potret Lama~
19 Chapter 18 ~Terlampiaskan~
20 Chapter 19 ~Cincin di Jari Manis~
21 Chapter 20 ~Senja Memanas~
22 Chapter 21 ~Kembali Bertemu~
23 Chapter 22 ~Kejutan yang Mengejutkan~
24 Chapter 23 ~Sebuah Kisah Kelam~
25 Chapter 24 ~Bertubi-tubi~
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Ranum Milik Arya
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Ranum untuk Arya
2
Chapter 1~ Tentang Ranum
3
Chapter 2~ Mengalah
4
Chapter 3 ~ Tatapan Pertama
5
Chapter 4 ~ Mantan Pacar
6
Chapter 5 ~ Arya
7
Chapter 6 ~ Kambing Pirang
8
Chapter 7 ~ Seperti Ikan Bakar
9
Chapter 8 ~ Kembali ke Pelukan Arya
10
Chapter 9 ~ Buka Puasa
11
Chapter 10 ~ Cinta atau Nafsu?
12
Chapter 11 ~ Marshmallow
13
Chapter 12 ~ Kejutan di Meja Makan
14
Chapter 13 ~Senyum Manis Arya
15
Chapter 14 ~Ancaman Farhan~
16
Chapter 15 ~Peralatan Perang~
17
Chapter 16 ~Tertangkap Basah~
18
Chapter 17 ~Potret Lama~
19
Chapter 18 ~Terlampiaskan~
20
Chapter 19 ~Cincin di Jari Manis~
21
Chapter 20 ~Senja Memanas~
22
Chapter 21 ~Kembali Bertemu~
23
Chapter 22 ~Kejutan yang Mengejutkan~
24
Chapter 23 ~Sebuah Kisah Kelam~
25
Chapter 24 ~Bertubi-tubi~
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Ranum Milik Arya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!