Pada akhirnya Ayumi menyuruh Richi untuk masuk kedalam kamarnya untuk menghidar gosip yang tidak enak dari mulutnya para tetangga.
"Tuan ngapain sih kesini? Bukannya Tuan sedang bersama istri tuan, Mba Rosa?" kata Ayumi kesal.
"Hustt... " Richi menempelkan satu telunjuknya di atas bibir Ayumi, "Jangan keras-keras dong. Nanti ibu kamu bangun."
"Tau-ah!" Ayumi duduk di tepi ranjang. Ayumi masih menunjukan raut wajah yang tampak sang kesal. Melihat Ayumi yang manyun seperti itu membuat Richi semakin gemas. Richi ikutan duduk di tepi ranjang di sebelah Ayumi.
"Jangan manyun terus. Bisa-bisa nanti aku cium," goda Richi dengan seuntas senyuman termanisnya. Melihat Richi tersenyum seperti itu membuat hatu Ayumi meleleh.
"Pasti! Sudah jelas. Maksud dan tujuan tuan datang kesini menemui aku ya pasti ingin itukan. Baiklah," kata Ayumi dengan percaya dirinya. Ayumi sudah sangat yakin sekali kalau maksud kedatangan Richi pasti memintanya untuk melayani Richi.
Saat Ayumi mau membuka pakaiannya bagian atas, Richi menahannya. "Jangan di buka. Nanti yang disini bangun saat melihat si kembar kamu Ayumi," goda Richi seraya menunjuk ke arah miliknya yang sedang tidur.
Richi lagsung mendekap Ayumi, "Bukan itu maksud kedatangan aku kesini. Ayumi, aku cuman butuh ketenangan saat ini. Ayumi, aku harap kamu bisa menenangkan hati dan pikiran aku yang sedang galau, gundah merana," lirih Richi.
Richi melepaskan dekapannya. Richi kini merebahkan tubunya, seperti biasa paha Ayumi dijadikan bantal olehnya. Richi menarik tangan kanan Ayumi menyuruhnya untuk mengacak-ngacak rambut Richi.
"Manjakan aku malam ini, aku lelah. Aku ingit tidur nyenyak Ayumi," pinta Richi dengan sangat lembut. Ayumi menurut. Ayumi segera menuruti permintaan Richi. Ayumi mengacak-ngacak lembut rambut Richi sampai membuat Richi tertidur lelap.
"Akhirnya... " gumam Ayumi setelah melihat Richi tertidur lelap. Ayumi perlahan-lahan menurunkan kepala Richi keatas bantal. Setelah itu Ayumi melepas sepatu Richi. Ayumi menyalakan kipas angin agar Richi tidak kepanasan. Ayumi ikut tidur di sebelah Richi. Lalu menarik selimut untuk menyelimuti tubuhnya dan tubuh Richi.
"Selamat malam." Ayumi tersenyum simpul. Ini kali pertamanya Ayumi dan Richi tidur berdua tanpa beradegan panas terlebih dahulu.
Di kamar Hotel, Rosa mulai mencari tahu soal istri simpanan Richi tentunya lewat Rendy. Ternyata Seketaris Rend tidak setia. Dengan tawaran yang sangat menggiurkan Rosa akhirnya bisa mengetahui dengan mudah siapa istri simpanan Richi.
"Kamu tenang saja Rend, aku pastikan Richi tidak akan mencurigai kamu. Terimakasih infonya."
Tut!
Rosa menutup teleponnya.
"Jadi namanya Ayumi. Dia rela jadi istri simpanan karena terdesak hutang alm bapaknya kepada perusahaan Richi. Ayumi kamu tenang saja uang segitu dengan hitungan menit aku bisa mendapatkan dengan mudah. Ayumi, aku akan membantu kamu terlepas dari jeratan pernikahan siri dengan Richi," desis Rosa dengan senyuman liciknya.
Dengan Rosa membayar kerugian atas perusahaan Richi, otomatis dengan mudahnya Ayumi akan terbebas dan tidak akan menjadi istri simpanan lagi.
....
Terdengar suara adzan subuh telah berkumandang. Ayumi beranjak bangun. Ayumi keluar dari kamarnya dan menutup rapat pintu kamarnya. Ayumi tidak mau sampai Ibunya memergoki ada Richi yang masih tertidur lelap di kamarnya.
"Yum, ibu mau sholat subuh berjamaah di mesjid," sahut Ibu Ningsih kala mendapati Ayumi yang baru keluar dari dalam kamarnya.
"I-iya Bu! Ayumi sholat di rumah saja," ujar Ayumi.
"Ya sudah ibu pamit." Ibu Ningsih keluar rumah. Saat Ibu Ningsih keluar kamar, Ayumi akhirnya bisa bernafas dengan lega.
Setelah itu Ayumi masuk kedalam kamar mandi yang terletak di dekap dapur. Ayumi mandi lalu mengambil air wudhu. Setelah itu Ayumi kembali masuk kedalam kamarnya. Setelah sudah memakai mukena Ayumi segera menjalankan ibadah sholat subuh.
Richi terbangun saat Ayumi masih sholat di rakaat kedua. Richi terus memperhatikan Ayumi.
"Luar biasa. Ternyata istri simpananku rajin juga," batin Richi memuji Ayumi. Richi merasa kagum pada istri simpanannya.
Richi terus memperhatikan Ayumi sampai Ayumi selesai sholat. Saat Ayumi berdoa, Richi bangun lalu menghampiri Ayumi. Richi ikutan duduk di lantai. Richi melingkarkan kedua tangannya di perut Ayumi.
"Istri simpananku ternyata istri yang sholehah juga rajin ibadah juga," ujar Richi yang semakin mempererat pelukannya.
"Tuan lepasin dulu. Aku harus bantuin ibu di dapur. Ibu pasti sudah pulang dari mesjid," kata Ayumi.
Richi melepaskan pelukannya. Richi pindah posisi kini duduk berhadapan dengan Ayumi.
"Nanti setelah selesai bantuin Ibu, layani suami kamu. Ok," goda Richi sembari mencolek pipinya Ayumi.
"Tidak bisa! Aku takut ibu mendengar suara-suara aku yang aneh Tuan," kata Ayumi dengan raut wajah yang merona.
"Suara aneh? Menurutku suara desah kamu itu sangat luar biasa seksi. Ayumi pokoknya aku akan tunggu kamu di sini. Sekarang sana bantuin Ibu mertua di dapur," kata Richi.
"Baiklah!" Ayumi tersenyum simpul.
Andai saja aku bukan istri simpanannya. Pasti tiap hari seperti ini. Tuan Richi kadang manis kadang juga kasar. Tuan Richi kasar jika aku bikin ulah. Mangkanya, sebisa mungkin aku jangan bikin ulah agar tidak di kasarin sama Richi.
"Jangan senyum begitu, senyuman mu bikin aku ingin mencumbu bibir kamu." Richi kembali menggoda Ayumi.
"Ish... "
Setelah itu Ayumi membuka mukenannya. Ayumi keluar dari dalam kamarnya. Ayumi mulai membantu ibunya di dapur.
"Yum ada jadwal kuliah tidak?" tanya Ibu Ningsih kepada Ayumi.
"Tidak ada bu. Emang kenapa?" tanya balik Ayumi. Saat ini Ayumi sedang mencuci piring. Sedangkan Ibunya sedang memasak nasi goreng.
"Ibu mau pulang kampung dulu Yum. Di kampung katanya nenek kamu menjual sawah. Alhamdulilah Ibu kebagian rezekinya," seru Ibu Ningsih.
Ayumi tersenyum senang mendengarnya kala ibunya mengatakan kalau akan pulang kampung. Itu otomatis Ayumi dan Richi jadi bercintanya. Entah kenapa Ayumi jadi kecanduan dengan sentuhan dari Richi. Ayumi tidak munafik. Kalau sekarang Ayumi menginginkannya.
"Syukur Alhamdulilah bu," sahut Ayumi.
"Paling Ibu pulangnya besok sore Yum. Kamu jagain rumah. Jaga diri baik-baik juga. Jangan bandel," kata Ibu Ningsih menasehati Ayumi.
"Siap Bu!" seru Ayumi.
Ayumi terus menggigit bibir bagian bawahnya. Rasanya Ayumi sudah tidak sabar ingin masuk kedalam kamar dan ulala ulala dengan Richi.
Rosa mengirim chat whatSapp kepada Ayumi. Isi pesan whatSapp itu sangat mengejutkan Ayumi.
"Kenapa Yum?" tanya Ibu Ningsih yang merasa aneh dengan sikap Ayumi saat makan.
Ya Allah bagaimana ini? Apakah aku setuju dengan tawaran Mba Rosa. Ini satu-satunya cara agar aku terlepas dari jeratan pernikahan ini. Tapi kenapa rasanya sangat berat. Apa aku mulai nyaman dengan statusku yang menjadi Istri simpanan Tuan Richi?...
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
ahh si rendi ga setia ni sma bos nya..payahhh
2021-09-21
0
Maya Astuti
jangan mau ayumi,kamu sama richi saja
2021-09-19
0
Adhistie Adist
Ayumi Maya duitan juga ya... 😂😂😂😂
2021-07-31
0