"Tidak sayang, aku tidak mengenalnya." Richi berusaha untuk meyakinkan Rosa istrinya kalau dirinya dan waiters itu tidak saling kenal. Dan Rosa pun mempercayainya. Richi dan Ayumi pun bisa bernafas dengan lega.
Ayumi pun berlalu setelah dirinya sudah selesai mencatat pesanan yang di pesan oleh Richi. Tuan Muda itu terus memperhatikan punggung Ayumi. Dirinya kembali menelan salivanya secara kasar. "Emang istri simpanan yang luar biasa menggoda. Baru melihat itunya saja membuat Junior Tuan Muda tanda-tanda mau bangun."
Tak lama kemudian pesanan datang. Ayumi meletakan makanan dan minuman di atas meja. Richi kembali menelan salivanya kala Richi melihat aset yang menjadi kebanggaan Ayumi.
Ayumi, milikmu begitu menggoda sekali.
Ayumi, ingin rasanya aku dan kamu itu bercinta lagi.
Setelah selesai, Ayumi kembali melayani pengunjung yang lain yang baru datang. Ketika Rosa hendak mau mencicipi hidangannya tiba-tiba ada pesan whatSapp dari salah satu produser menyuruhnya untuk segera ke kantor. Ada tawaran yang menggiurkan untuk Rosa.
"Sayang, maaf! Aku harus pergi deh. Aku dapat tawaran baru yang akan membuat karir ku semakin melezit." Belum saja di anggukan oleh Richi, Rosa langsung bangkit dari tempat duduknya.
"Sayang, aku duluan!" Rosa mencium pipi kirinya Richi. Entah kenapa Richi merasa senang dengan kepergian istrinya itu.
Setelah Rosa berlalu, Richi menghampiri kasir. "Apakah di sini ada ruang khusus?" tanya Richi kepada kasir.
"Ada Tuan! Kenapa Tuan?" tanya kasir yang bernama Yuni.
"Saya ingin makan di sana. Saya sangat butuh ketenangan saat ini. Terus saya ingin ada yang mijiti kaki saya. Kaki saya terasa pegal. Jadi tolong antarkan pesanan saya ke ruangan khusus itu, dan saya ingin dia yang mengantarnya dan dia harus memijiti kaki saya. Nanti saya akan berikan tips," kata Richi sembari menunjuk ke arah Ayumi.
"Baik Tuan!"
Richi segera bergegas kearah menuju ke ruang khusus. Bisa di bilang ruang khusus tapi tidak ada ranjangnya. Richi modus saja. Richi bukan mau makan, tapi dia ingin mandi keringat dengan istri simpanannya.
Tok...tok...tok...
"Tuan! Pesananmu datanga?" sahut Ayumi di balik pintu ruang tersebut.
"Masuk! Tidak di kunci!"
Richi berdiri membelakangi pintu. Richi berdiri di depan jendela yang terbuka lebar. Di ruang ini emang tidak ada kasurnya. Hanya sofa empuk, televisi dan AC.
Klek!
Ayumi membuka pintunya. Ayumi masuk lalu meletakan beberapa pesanan di atas meja. "Silahkan di nikmati Tuan," tutur Ayumi.
Ayumi masih meletekan makanannya. Ayumi tersedak kaget saat ada tangan yang melingkar di perutnya. Saat Ayumi mau memberontak, Richi semakin memperat cengkramannya.
"Jangan berontak! saya suami kamu sekarang! Tolong layani saya," bisik Richi. Ayumi hanya bisa pasrah sekarang. Ayumi mengangguk.
Richi menekan remot kontrol agar pintunya terkunci otomatis. Setelah itu, Richi mencium aroma wangi di leheer jenjang mulusnya milik Ayumi. Tak lupa minggalkan jejak tinta merah di sana. Ayumi mulai mengeluarkan suara indahnya. Richi segera play musik romantis agar suara indah Ayumi yang menggema tidak terdengar ke luar.
"Tuan! Ini jam kerja saya! Saya bisa di pecat," kata Ayumi yang tertahan oleh nafasnya. Karena sedari tadi Richi terus menjadi drakula. Tangan Richi terus memainkan si kembar.
"Kamu tenang saja! Saya sudah minta izin sama bos kamu, sayang." Setelah menjawab pertanyaan Ayumi. Richi memutar tubuh Ayumi. Richi langsung mulai pemanasan.
Richi sudah merasa candu terhadap tubuh Ayumi istri simpanannya. Ayumi berusaha untuk melayani Richi dengan baik.
"Apa kamu sudah minum pil kb nya?" tanya Richi. Richi menghentikan aktivitasnya dulu.
Ayumi hanya balas mengangguk saja. Richi tersenyum tipis. Richi kembali mencicipi si manis yang manisnya melebihi madu. Ayumi pun kini sudah mulai mengikutinya. Ayumi sudah mulai bisa mencerna dengan sempurna permainan dari Richi. Kedua nafasnya sudah mulai beradu.
Sabrina mulai celingukan mencari keberadaan Ayumi. Kata sang pemilik cafe, katanya Ayumi menemani seseorang di ruang khusus hanya sekedar memijit kakinya. Sabrina begitu penasaran, Sabrina memutuskan untuk menuju ke ruang khusus itu.
Kini Richi dan Ayumi tubuhnya sudah pada polos, tanpa ada sehelai benangpun yang menempel. Ayumi tidur di atas sofa. Richi mulai memasukan burung rajawali itu kedalam sangkar emas.
Ayumi menjerit saat Rajawali itu masuk ke dalam sangkar emasnya.
"Ayumi kamu sungguh luar biasa," ucap Richi dengan suara yang tertahan. Nafasnya sudah menggebu-gebu, Richi terus menghentakan secara perlahan-lahan.
"Di percepat Tuan." Ayumi meminta Richi mempercepat aktivitasnya. Ayumi ingin secepatnya menyelesaikan permainan ini.
Richi senang dengan permintaan Ayumi yang seperti ini. Richi segera menurutinya dan mempercepat permainannya hingga rintik-rintik keringat mulai bercucuran.
Suara dari mulut kedua insan itu semakin menggelegar. Walaupun sedang memutar musik romantis tetap saja, suara itu terdengar keluar. Sabrina begitu terbelalak saat dirinya mendengar suara Ayumi yang bernyanyi.
"Ayumi?" Sabrina membentuk mulutnya seperti huruf O.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Iiq Rahmawaty
ah sabrina kepo aja dehh😂😂
2021-09-21
0
Maya Astuti
😄😄😄😄😄🤭
2021-09-19
0
Dewi Dewi Ahmat
woooooooowwwwwwww,,,bkln ketauan nggk ya ayummi olh sabrina,,,??
2021-08-08
0