Episode 5

"Bu Ayumi harus kembali ke kantornya Tuan Richi. Hari ini Yumi mulai bekerja di perusahaan Tuan Richi," tutur Yumi dengan ramahnya. Ayumi dan Ibunya sudah tiba di rumahnya. Baru saja sampai, Ayumi harus kembali menemui Tuan Richi. Karena siang ini Ayumi akan menikah siri dengan Richi.

"Loh bukannya kata Seketaris Ren mulai besok kerjanya," kata Ibu Ningsih.

"Maafkan Ayumi bu," batin Ayumi lirih. "Ayumi hari ini akan menikah dengan Tuan Richi. Ayumi minta doa dan restunya," batin Ayumi sembari mencium punggung tangan kanan Ibu Ningsih.

"Iya bu! Tapi saat di dalam angkot Tuan Richi memberi pesan WhatSapp kalau Ayumi di haruskan hari ini kerja," kata Ayumi ngeles.

"Oh gitu! Hati-hati Nak. Semangat bekerjanya. Walaupun tidak di gaji yang pernting Tuan Richi sudah memberikan keringanan agar hutang-hutang alm bapak lunas," ucap sang ibu sembari mengelus-ngelus puncak rambut kepala Ayumi.

Ayumi mengangguk. Setelah itu, Ayumi pergi meninggalkan ibunya yang masih berdiri mengantum seraya memperhatikan punggungnya Ayumi.

...

Rosa sudah selesai pemotretan. Sedari tadi, sang produser menunggu Rosa di dalam sebuah kamar hotel VIP.

"Apakah sudah selesai?" tanya sang produser kepada Rosa via telepon.

"Sudah! Sekarang juga aku kesana," jawab Rosa.

Telepon terputus! Kebetulan Hotelnya bersebelahan dengan gedung tempat Rosa pemotretan. Rosa segera bergegas menuju ke Hotel tersebut. Pak Handoko yang usianya sudah 45 tahun sudah tidak sabar rasanya ingin secepatnya bermain dengan Rosa modeling yang lagi naik daun. Pak Handoko sudah membuka benang yang menempel, Pak Handoko hanya memakai kaos sama celana panjangnya.

Rosa sudah tiba di depan pintu kamar. Rosa mengetuk pintunya. Dengan penuh seangat Pak Handoko membuka pintu kamarnya.

"Akhirnya kamu datang juga sayang," ucap Pak Handoko ketika sudah membuka pintunya.

Rosa hanya balas dengan seuntas senyum. Pak Handoko segera menutup pintu kamar hotel dan menguncinya.

"Sayang ayo kita mulai," bisik Pak Handoko dan di anggukan oleh Rosa.

Produser hidung belang itu langsung saja bermain-main dan mulai berjelajah sehingga membuat Rosa refleks mengeluarkan suara imutnya. Dengan terpaksa, demi sebuah karier yang melezit. Rosa rela bermain dengan laki-laki kolot itu.

...

Ayumi dan Tuan Muda Richi kini sudah sah menjadi sepasang suami istri. Ayumi sudan Sah menjadi istri sirinya Tuan Muda otomatis menjadi istri simpanan. Ayumi akan di panggil saat Tuan Muda ingin beraktivitas saja. Setelah itu, si Tuan Muda akan mencampakan Ayumi.

Kini Ayumi dan Tuan Rinchi sudah berada di dalam satu kamar Hotel. Richi sudah tidak sabar rasanya ingin bermain-main dengan Ayumi di siang bolong seperti ini.

Ayumi dan Richi duduk di tepi ranjang. Ayumi tampak sangat tegang sekali. Tubuhnya sudah mulai gemeteran.

"Tidak usah takut! Awalnya saja sakit. Lama kelamaan kamu akan menikmatinya," bisik Tuan Richi sembari membelai halus pipinya Ayumi. Sentuhan dari Tuan Richi membuat Ayumi merinding disko.

"Ayo sayang kita mulai. Dan kamu harus bikin saya merasa puas dan kau harus bermain dengan sempurna," ucap Richi.

"Kalau kamu gagal dan tidak bisa. Saya akan talak kamu. Dan kamu harus membayar 2x lipat. Jadi 10 M," ancam Richi.

Ayumi hanya bisa mengangguk pasrah. Ayumi langsung membuka seluruh benang yang menempel di tubuhnya. Kini Ayumi sudah benar-benar polos.

Lebih indah si Ayumi dari pada Rosa.

Perlahan-lahan Tuan Muda merebahkan Ayumi yang sudah polos. "Kamu sungguh menggoda, membuat aku enggan mengalihkan padanganku," ucapnya lembut.

Ayumi tak bergeming sama sekali. Ayumi rela dirinya di sentuh oleh Richi. Karena di mata agama, keduanya sudah sah menjadi suami istri.

Richi langsung menghujani tubuh Ayumi dengan sangat pelan-pelan tapi pasti. Kini Richi bisa merasakan kembali setelah beberapa kali di tolak oleh Rosa dengan alasan capek.

Ayumi menjerit saat Richi junior sudah berhasil menembus pintu yang tertutup rapat. Pintu itu berhasil mengeluarkan sedikit saus merah. Saus yang menjadi pertanda kalau Ayumi benar-benar masih suci.

"Sungguh luar biasa," kata Richi saat sudah berhasil cetak gol.

"Sakit!" jerit lirih Ayumi sembari menjambak-jambak rambutnya Richi. Karena Richi mulai menghentakan tubuhnya.

Richi membiarkan saja dirinya di jambak, di pukul-pukul oleh Ayumi bahkan sampai di cakar. Yang terpenting dirinya sudah menemukan kembali sesuatu yang selama ini ia rindukan. Richi terus menghujani Ayumi. Saat Richi kembali menghentakan tubuhnya, Ayumi terus mencakar-cakar punggungnya Richi dan terus menjambak rambut Richi.

Tapi, lama-kelamaan kini Ayumi sudah mulai menikmatinya. Ayumi terus mengeluarkan suara indah yang terdengar begitu seksi di telinga Richi. Ayumi mencoba dengan sesempurna mungkin untuk melayani Tuan Muda yang lagi kelaparan.

(Bersambung)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***