Gadis Malang..

"sayang.. kau disini?", setelah rapat bima melihat lady yang sedang duduk di sofa dalam ruang kerjanya.

"iya sayang, aku merindukanmu". rengek lady

"aku juga sayang", bima mencium pipi lady sekilas.

"sayang, bisakah kita mempercepat pernikahan kita?". manja lady sambil lalu mendudukkan tubuhnya di pangkuan bima.

"kenapa? bukannya bulan depan kita sudah akan menikah?".

"apa tidak bisa dimajukan? semisal minggu depan mungkin". sontak perkataan lady membuat bima tertawa sumbang. awal berhubungan dengan lady, bima memang sudah mau menikahnya, namun lady menonlak karena alasan kariernya. dan sekarang saat dirinya mau menikahinya, lady malah ingin mempercepat pernikahan mereka.

"kau tau sayang, aku belum mengatakan pada papi kalau kita akan menikah bulan depan. lebih baik kita berkunjung ke rumah papi. kita bicarakan disana". mendengar penolakan halus bima, raut wajah lady berubah masam. ada satu hal yang sangat ia takuti.

"kenapa? ada hal yang mengganggumu?". lady mengangguk

"aku takut kamu tidak jadi menikahiku, diluar sana banyak sekali wanita yang menggodamu. aku takut kamu tergoda sayang".

"hei, kenapa jadi melo? kamu sudah tau banyak wanita yang menggodaku dari dulu. tapi aku tidak pernah melirik mereka sedikitpun. di hatiku, hanya ada kamu sayang". bima menenangkan lady.

"besok kita akan melakukan pemotretan untuk undangan pernikahan kita,"

"iya aku tau", ucap bima sambil sesekali melihat jam tangan mewahnya. dia berbicara dengan lady, namun pikirannya entah berada dimana.

kemana gadis itu? lama sekali! ini sudah terlambat setengah jam. awas saja kalau dia datang terlambat, aku akan menambah hukumannya.

tok.. tok.. tok..

laras sekretaris bima mengetuk pintu, saat dirinya sudah dipersilahkan diapun masuk membawa paper bag yang bima kenali.

"tuan ini pesanan anda". laras memberikan paper bag tersebut

"siapa yang mengantarnya?".

"duh, saya lupa tidak bertanya siapa namanya. tapi postur tubuhnya segini tuan", laras mensejajarkan tangan dengan bahunya. yang berarti wanita yang mengantarkan paperbag ini lebih pendek darinya.

"kemana dia pergi?".

"kurang tau tuan. dia sudah menunggu sejak tadi. karena di dalam ada tamu, saya memintanya untuk menunggu. tapi dia menolak, ma'af saya lancang mengetuk pintu karena dia berpesan agar makanan ini segera diberikan", laras melirik lady yang sedang menatap kesal kearahnya. karena selama ada lady di ruangan bima, tidak boleh ada seorangpun yang mengetuk pintu dan mengganggu mereka, meski asisten agam sekalipun.

setelah menghela nafas panjang, bima membuka paper bag tadi dan mengeluarkan makanan western yang dipesannya. moodnya sedang buruk karena rencana mengerjai aurora gagal.

sama halnya dengan bima, aurora juga merasa moodnya sedang buruk. pasalnya dia menunggu hampir setengah jam di depan ruangan bima. namun yang ditunggu sedang asyik pacaran dan apa tadi sekretarisnya bilang? tidak bisa diganggu.

dasar manusia arogan menyebalkan. harusnya dia tidak usah sibuk memintaku mengantarkannya langsung. kesal aurora dalam hati

'ting'

nanti sore datanglah ke apartemen setia budi no 50. ingat jangan sampai terlambat lagi!

siapa orang ini menyuruhnya datang ke apartemen yang belum dia datangi sebelumnya. dan apa katanya? jangan terlambat lagi. lagi?

aurora berdecak kesal setelah melihat isi pesan dari bima arogan itu. belum selesai kekesalannya sudah ditambah lagi.

andai ada orang yang sudi memberinya pinjaman dengan senang hati dia akan melunasi hutangnya kepada bima. tapi jaman seperti ini, siapa orang yang mau memberi pinjaman ratusan juta secara cuma cuma?

"gam, cari tau latar belakang perempuan itu!".

"nona Lady?". agam mengangkat kedua alisnya

"ck, jangan pura pura bodoh!".

"untuk apa tuan menyelidikinya?", selidik agam

"whatever!". bima meninggalkan agam yang mematung dengan teka teki di kepalanya.

untuk apa bosnya itu memintanya untuk menyelidiki aurora yang kemarin menumpahkan air bekas 'pel'an?

bima kembali menemani lady yang sedari tadi cemburut karena dirinya tidak mau segera menikah.

"sayang... ayo kita ke rumah papi?", ajak bima. namun ditolak oleh gelengan lady.

bima heran, tadi mengajaknya segera menikah. tapi kenapa diajak untuk menemui papinya tidak mau. karena bima mencintai lady dan sangat memanjakannya, bimapun mengalah.

"baiklah, kita tidak ke rumah papi hari ini. ada yang mau kau lakukan hari ini?", mata yang tadinya memperlihatkan kekecewaan berubah seketika.

"shoping", jawab lady sumringah. bima mengangguk mengiyakan permintaan lady. daripada lady mendiamkannya.

bagi bima, setiap perempuan selalu senang dengan yang namanya belanja. menghamburkan uang, menghabiskan waktu berlama-lama di mol. itu yang selama ini diketahuinya sejak berhubungan dengan lady.

shoping. shoping. shoping. meskipun minggu lalu sudah shoping tas, tidak menutup kemungkinan minggu ini tas lagi. dan begitu seterusnya.

"sayang, apa kau tidak apa apa berbelanja sendirian? tiba tiba aku baru ingat kalau sekarang aku memiliki janji", ucap bima yang baru saja melihat jamnya.

"baiklah, karena kau sibuk aku akan berbelanja sendiri, terimakasih sayang". lady melambaikan tangannya.

heran! kenapa wanita suka sekali berbelanja?

"halo, kau dimana?"

"saya masih di minimarket tuan. kerjaan saya banyak, jadi....."aurora belum menyelesaikan ucapannya

"saya tidak menerima alasan apapun". geram bima

"tapi tuan, jika saya tidak bekerja pemilik minimarket ini akan memarahi saya".

dengan kesal bima membanting ponsel ke jok belakang. kenapa aurora senang sekali bekerja, bahkan sehari dia bisa bekerja selama sembilan belas jam dan hanya dapat beristirahat beberapa jam saja.

shit! bima mengumpat kasar, kenapa malah memikirkan perempuan itu. seharusnya saat ini dia sedang bersama lady menghamburkan uangnya.

drrrttt drrrrtttt...

"halo tuan".

"hem"

"saya sudah mendapatkan identitas aurora". senyum kembali menghiasi bibir bima

"jack pot". tawa bima

"saya kirim ke email anda". agam segera menutup teleponnya.

bima membaca email yang baru saja diterimanya. baru beberapa kata ia membaca, tawanya seketika pecah mengisi seluruh ruang mobil.

"namanya.. aurora borealis?haha.." tawanya kembali pecah

"kenapa orang tuanya memberinya nama itu? aneh". namun tawanya menghilang saat dia membaca bahwa aurora tidak memiliki orang tua, bahkan dia ditemukan di sebuah panti asuhan sebelum ibu angkatnya datang mengadopsinya.

bersekolah di sekolah dasar di pinggiran kota jakarta, masuk smp karena beasiswa. tidak mengikuti kegiatan ekstra kurikuler karena lebih memilih berjualan untuk menyambung hidup, kadang berjualan ikat rambut, kadang menjajakan kue buatan tetangganya.

menginjak SMA gunjingan dan omongan pedas tetangga kerap menjadi santapan sehari-harinya, apalagi saat dia pulang kerja malam.

aurora memilih tidak melanjutkan kuliah, walaupun dia mendapatkan beasiswa. akan bertambah berapa banyak lagi biaya hidup yang harus ditanggungnya jika ia kuliah?

bima mengerutkan dahinya, mengetuk setir mobil dan menimbang langkah apa yang akan diambilnya setelah ini.

kasihan dia, gadis malang..

Terpopuler

Comments

Evanafla

Evanafla

jadi maafkan saja Aurora nya ya Bima😁

2021-05-13

0

Susanty

Susanty

jangan2 aurora adiknya alex😃😃 imanjinasi aku sendiri sih thor😁😁

2021-04-30

0

Ojel Ojah

Ojel Ojah

lanjut thorrr seru cerita nya

2021-04-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!