Berbohong

Restoran Pasola

"sayang ma'afkan aku terlambat, ada sedikit pekerjaan yang membuatku pulang terakhir", Lady langsung menghambur kedalam rentangan tangan kekasihnya.

"tidak masalah sayang", Bima mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Lady, menghirup aroma tubuh yang menjadi candu baginya. mengelus lembut rambut panjang berwarna cokelat keemasan itu.

"sayang, apa kau menyiapkan semua ini?", lady melihat tatanan meja yang sangat indah. dua gelas bir, bucket bunga mawar merah di tengahnya dan tiga lilin yang membuat penampilan meja menjadi lebih indah dan terlihat romantis

"of course baby," bima menggenggam tangan lady, mengambil kotak berwarna biru bludru dalam sakunya, meraih jemari Lady dan berlutut di depannya

'aku sudah lama menunggu saat ini,

berulang kali aku rangkai kata

berjuta kali aku menjuntai kalimat

untuk mengatakan ini aku membutuhkan banyak waktu

memikirkan dan menimbang apa yang akan terjadi

aku meminta kepada tuhan

bermunajat kepadanya

menentukan pilihan

benarkah yang aku pilih?

berulang kali aku tanya pada hatiku

namun pilihanku tetap kamu... ya kamu...

Ladyana Swan.. maukah kamu menikah denganku?'

Lady yang terharu hanya bisa menangis, dan mengangguk bahagia..

"iya aku mau", Bima tersenyum lega mengambil cincin di kotak itu dan menyematkannya di jari lady

"terimakasih sayang", bima menangkup kedua pipi lady memiringkan sedikit kepalanya ke kanan dan ******* lembut bibir lady.

lady tidak tinggal diam, dia menarik baju bima agar tubuh mereka semakin dekat. dengan sedikit berjinjit, dia mengalungkan kedua tangannya ke leher bima.

tangan kiri bima mengelus lembut pipi lady, sedangkan tangan kanannya membelai lembut punggungnya. semakin lama ciuman itu semakin menuntut.

"ma'afkan aku, aku hampir kehilangan kendali", bima mengusap lembut bibir lady yang masih basah karena ulahnya.

"tidak sayang, aku milikmu. kau boleh melakukannya", lady menatap bima. meraba lembut jambangnya dan mengelus rahangnya.

"aku tidak akan melakukannya sebelum kita resmi menikah", bima meraih tangan lady yang menyentuh rahangnya, dan mencium lembut telapak tangannya.

lady hanya mendesah, selama ini dia hanya pasrah karena memang dari awal berhubungan dengan bima, mereka hanya sebatas berpegangan tangan dan berciuman. dan hanya kekasih gelapnyalah yang bisa memuaskan semua hasratnya.

"ayo kita makan", bima menarik kursi untuk lady, mempersilahkan lady untuk duduk. diperlakukan seperti ratu, itulah yang selalu bima lakukan kepadanya.

"sayang, apa kau bahagia?", tanya bima

"aku sangat bahagia sayang. selama ini kau selalu mengabulkan apa yang aku minta. menjadikan ku ratu di hidupmu. terimakasih", lady menggenggam tangan bima

"karena kau ratuku, bisakah kau berhenti bekerja? aku bisa memenuhi semua kebutuhan hidupmu".ini bukan pertama kalinya bima meminta lady untuk berhenti bekerja. namun lady selalu menolaknya.

"kau pasti sudah tau jawabannya sayang. aku tidak bisa, aku mencintai pekerjaanku".

"bagaimana denganku? apa kau tidak mencintaiku?".

"bim, kau bicara apa? tentu aku sangat mencintaimu. bahkan sebentar lagi kita akan menikah. aku mencintaimu, sangat.... bisakah kita tidak membahas ini dulu?". bima mengangguk pasrah.

ketika sudah membahas pekerjaan lady, mungkin akan ada perdebatan dianatara mereka. dan bima menghindari hal itu. bertengkar karena hal sepele menurut lady.

Hotel Raffles

Agam sudah sepuluh menit menunggu anak buahnya, perasaan kesal karena kehilangan kesempatan untuk menangkap basah kelakuan bejat pacar tuan mudanya itu.

"tuan, kami tidak menemukan apapun. kami hanya menemukan ini", salah satu bodyguard memberikan barang yang ditemukannya

"Aurora Borealis?", agam membolak balikkan pin nama yang saat berada di tangannya.

'kenapa namanya sangat aneh? sama seperti nama tuan muda'

"panggil direktur hotel ini, dan bawa wanita ini kehadapanku!".

"baik tuan".

tiga menit kemudian. pak direktur hotel lari terbirit-birit menghampiri agam.

"tuan memanggil saya?".

"bersihkan dulu mulutmu", pak direktur langsung salah tingkah membersihkan sisa makanan di mulutnya. bagaimana tidak kaget, dia yang sedang menikmati makan siangnya tiba-tiba diberi waktu dua menit untuk turun menemui agam. jangankan untuk minum, untuk sempat memakai sepatunya kembali dia sudah sangat bersyukur.

"sudah tuan".

"panggilkan wanita yang memiliki pin nama ini", agam memberikan pin tadi kepada direktur

"ba.. baik tuan".

pak direktur langsung menghampiri teman aurora di bagian resepsionis dan memintanya untuk memanggilkan aurora.

aurora baru saja kembali dari kamar VVIP 02, mencari pin nama yang entah terjatuh dimana.

"ra, kemari!",

'kenapa direktur memanggilku? dan kenapa tuan agam menatapku seperti itu?'

"apa kau aurora?", aurora mengangguk

"ikut aku!"

"eh?" rara tidak jadi bertanya ketika ditatap tajam akhirnya diapun mengikuti agam.

aurora heran kenapa tuan agam membawanya keatas rooftop?dan beberapa bodyguard yang sedari tadi setia mengekori mereka, berjaga di depan pintu.

"tuan? kenapa anda membawa saya kesini?"

"apa tadi kamu berada di kamar VVIP 02?"

'astaga! pasti pin nama itu sudah mereka temukan. aku harus bagaimana?'

"iya tuan. tadi saya membersihkan kamar itu".

"hanya membersihkan?", agam berbalik menatap tajam aurora yang menunduk melihat ujung sepatunya

"iya tuan"

'dan saya melihat hal yang seharusnya tidak saya lihat'

"aku bisa memberikan 'apapun' yang kamu inginkan asalkan kamu mau memberikan informasi kepadaku" agam sengaja menekan kata apapun untuk memancing aurora

'cih dasar sombong! aku tidak tertarik kepada 'apapun'mu itu dan maafkan aku karena sudah berbohong' tentu aurora hanya mengumpat kesal di dalam hatinya saja. mana mungkin dia berani mengatakannya langsung apalagi yang ada dihadapannya sekarang ini adalah orang kepercayaan orang berpengaruh di kotanya ini.

"ma'af tuan tapi saya tidak mengerti apa yang tuan katakan".

"apa tadi kamu melihat nona lady disana?".

'Lady..? lady???? what???? jadi wanita tadi Ladyana model terkenal itu?' aurora menggaruk kepalanya yang tidak gatal, pantas saja dia merasa familiar dengan wajahnya.

"Lady? lady siapa maksud tuan?" aurora pura pura tidak tahu

"Ladyana swan".

"ladyana swan model terkenal itu?", agam mengangguk

"ya ampun... apa dia ada di hotel ini? harusnya tadi aku berjumpa dengannya dan minta tanda tangannya, yah sayang sekali". aurora bersedih

'aku tidak mau terlibat masalah orang orang kaya ini, lebih baik aku menghindar saja'

agam melihat raut kecewa di wajah aurora, seperti ekspresi fans yang kecewa tidak bisa bertemu dengan idolanya.

"ini pin namamu", agam memberikan pin nama aurora dan berjalan meninggalkannya.

"huh... untung tuan agam tidak curiga".

aurora segera kembali ke ruangannya. dia melihat teman-temannya sedang bergerombol melihat layar lebar pipih di tembok.

'CEO muda Bimasakti pewaris tunggal Galaxy Company resmi melamar kekasihnya malam ini'

aurora melihat sebuah saluran berita gosip di televisi, melihat judul yang tertulis tebal dan melihat gambar seorang pria berlutut memberikan kotak cincin kepada wanitanya.

aurora membuka lebar matanya. pasalnya wanita yang di foto itu adalah wanita yang ditemuinya di kamar VVIP 02 tadi dan sekarang wanita itu dilamar oleh pria tapi yang jadi pertanyaan adalah.. kenapa prianya berbeda dengan tadi yang ada di kamar bersamanya???

'ya tuhan, tadi dia ehem ehem sama siapa? dan sekarang dilamar siapa?'

Terpopuler

Comments

Linda yani

Linda yani

lanjut baca dn begadang

2021-07-16

0

Evanafla

Evanafla

mau berubah pikiran, Aurora?

2021-05-13

0

yuni utami

yuni utami

bima, sdh gak bersegel itu si lady.
kasihan kamu...kalo kamunya mash ori.

2021-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!