Rumah sakit
Aron melihat seluruh statusnya dimana didepannya terdapat sebuah hologram yang menampilkan kondisi fisiknya dimana sekarang dia masih kekurangan stamina.
"Tapi walaupun aku memiliki ini.. ini juga tidak akan berguna jika aku tidak memiliki skill hmm." Aron kembali fokus untuk mencari opsi skill dilayar didepannya.
"Cukup mainkan seperti table saja kan?" Aron menggeser layar statusnya kesan kemari untuk mencari opsi skill.
>Skill<
"Haha ketemu!" Segera saja Aron menekannya.
[Skill]
[Dark Blade
Coldown : 10 detik.
Menyelimuti mata senjata dengan mana kegelapan dan meningkatkan kerusakan saat menebaskannya berlaku sebanyak satu tebasan.]
[Silent Step
Coldown : 15 detik.
Menghilangkan suara langkah kaki saat berlari berlaku selama tiga puluh detik atau daat pengguna menyerang.]
"Ha? Apa sistem ini menyuruhku untuk menghabiskan stamina sebagai assassin!?" Aron cukup terkejut karena dilihat dari skillnya maka hanya cocok sebagai sebagai assassin yang pengecut serta yang lebih cepat kehabisan stamina.
"Aih sepertinya aku mendapatkan skill berdasarkan bagaimana aku bertindak." Aron pasrah karena memang sewaktu didalam Dungeon dia memang kebanyakan berlari dan menyerang.
Belum lama dia melihat sistem Naviza berjalan masuk kedalam ruangan untuk mengecek Aron.
"Ada apa Navi?" Bertanya Aron dengan memanggil nama singkat seperto sudah kenal lama karena dia merasa jika Naviza ini masih seumuran dengannya.
"Apa kau tidak melihat tangan selang ditangan kananmu sudah kering. Aku harus mengganti infusmu." Katanya membawa sekantong cairan infus.
"O-oh baiklah ... jadi kapan aku bisa keluar?" Bertanya Aron.
"Dilihat dari kondisimu kamu bisa pulang besok." Ucap Naviza.
"Anu.." Aron berbisik memanggil Naviza untuk mendekatkan telingannya saat masih sibuk memasang infus.
"Ada apa Aron?" Bertanya Naviza mengikuti keinginan Aron.
"Bagaiamana dengan biayanya?" Berbisik Aron bertanya karena tentu saja biaya rumah sakit sangat mahal setelah melihat kondisinya kemarin.
Walaupun ada beberapa dokter yang memiliki skill healer atau sebuah potion dirumah sakit tapi tentu saja itu masih sangatlah mahal.
"Kau nih.. apa kau tidak membaca peraturan sebelum berburu? Sebagai orang yang terluka didalam dungeon tentunya pihak association hunter yang akan bertanggung jawab atas perawatan." Jelas Naviza memukul tangan Aron setelah memasang infusnya.
"Akh! Baiklah aku mengerti." Aron mengangguk.
***********
Keesokan harinya.
"Aku bingung dari mana kamu mendapatkan baju ini Naviza?" Bertanya Aron heran karena Naviza memberikannya sepasang baju kaos dan velana jeens panjang walaupun sebenarnya Aron sudah tahu kalau baju itu baru saja dibeli oleh Naviza.
"Pakai saja nggak usah banyak tanya." Tapi Naviza tidak menjawab.
"Baiklah." Aron mengalah dan mulai membuka pakaian pasiennya.
"... Naviza.. apa kau tidak berencana untuk keluar?" Bertanya Aron sebelum melepaskan celananya.
"Ah! Iya aku keluar." Naviza langsung panik dan berlari keluar.
Lima menit kemudian.
"Semua prosedur rumah sakit sudah selesai kan?" Aron bertanya saat keluar pintu dan menemukan Naviza masih berada disana.
"Association Hunter telah mengurusnya dan hari ini kamu sudah sehat dan boleh pulang tapi kamu harus tetap beristirahat dirumah dengan baik dan jaga kesehatanmu." Naviza mengingatkan.
"Baiklah terima kasih karena telah merawatku." Ucap Aron mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Ini tugasku." Naviza membalas dan mereka berjabat tangan sebelum Aron melangkah pergi.
Aron berjalan meninggalkan Naviza dilorong sambil melambaikan tangan setelah cukup jauh dan keluar kehalaman rumah sakit Aron menemukan sebuah kertas dikantongnya saat dia memasukkan tanganya kekantong celananya.
"Hm? Dasar Naviza." Ucap Aron menggeleng setelah melihat sebuah surat dikantongnya berisikan nomor telepon.
David terus berjalan hingga akhirnya tiba disebuah gang dan Aron ingin mencoba skill nya disini.
"Seharusnya skill ini sudah dapat digunakan bukan." Ucap Aron melihat status skillnya.
"Baiklah Silent step." Ucap Aron dimana saat dia mencoba melangkah, langkah kakinya tidak terdengar sama sekali.
Aron mulai berlari digang tersebut untuk mencoba efek skillnya hingga akhirnya waktu skill nya mencapai batas.
Aron segera berhenti setelah merasakan efek skillnya telah habis. "Efeknya dapat menghilangkan suara lamgkah selama tiga puluh detik dan dapat meningkatkan kecepatan sebesar lima persen cukup berguna tapi melelahkan." Aron cukup lelah karena kondisi tubuhnya juga masih belum pulih seutuhnya.
"Untuk sekarang sebaiknya aku mencairkan uang ini dulu lalu membeli beberapa bahan makanan dan pulang. si Omeng sudah pasti lapar sekarang." Aron memilih menuju bank untuk memcairkan cek yang diberikan oleh pihak associayion group kemarin.
Singkat cerita Aron telah menarik uang sebesar satu juga juga membeli beberapa makanan disuper market juga satu ikan kaleng untuk kucingnya dirumah yang sudah dia tinggal beberapa hari.
**********
Rumah Aron.
Rumah Aron sebenarnya cukup bagus dengan tempatnya yang besar dan luas tapi Aron hanya menggunakan tenaga surya untuk menghemat listrik serta menanam beberapa sayuran dihalaman rumahnya untuk menghemat.
Ponsel sendiri Aron membinya dengan menabung cukup lama dan hanya digunakan untuk mencari misi di web Association Group tentang party atau dungeon yang dapat dia datangi.
Meong..
Saat Aron membuka pintu dia sudah disambut oleh kucing belang orange kurus karena jarang Aron kasih makan. Dirinya saja susah makan apa lagi untuk kucing ini tapi walaupun kucing tersebut jarang makan dirumah Aron kucing itu tetap tinggal menemani aron dirumahnya.
"Aku pulang Omen." Sapa Aron langsung menggendong Omen menuju dapur.
Aron meletakkan Omen dimeja makan sementara dia menyiapkan makan apa adanya untuk dia dan kucingnya.
Acara makan malam Aron dan kucingnya berjalan dengan penuh hikmat dan kesederhanaan dimana hanya ada nasi putih dan tempe serta beberapa sayur yang dia petik dihalaman rumahnya.
Setelah makan malam usai Aron pergi kekamar mandi untuk mandi sebelum tidur untuk beristirahat sebelum memulai aktifitas esok pagi.
**********
Pagi hari.
Setelah sarapan dan berberes rumah juga membenahi ladang sayurnya Aron akhirnya dapat berlati menggunakan skillnya dihalaman rumah menggunakan pisau dapurnya.
"Pisau terlalu pendek untuk memyerang." Aron masih melihat pisaunya serta mencocokkan gengamannya.
[Dark Blade
Coldown : 10 detik.
Menyelimuti mata senjata dengan mana kegelapan dan meningkatkan kerusakan saat menebaskannya berlaku sebanyak satu tebasan.]
"Seharunya skill ini juga bisa untuk pedang bukan? Kurasa selama senjata itu memiliki sisi tajam maka skill ini dapat digunakan. Nanti aku akan membeli pedang untuk mencobanya." Aron menutup kembali statusnya.
"Silent step!" Satu hentakan kaki Aron meningkatkan kecepatannya dalam meluncur lurus kedepan sebesar tiga puluh persen.
Begitu Aron mencapai jarak lima meter dalam sepersekian detik Aron langsung menggunakan skill berikutnya. "Dark Blade!" Aron langsung mengayungkan pisaunya yang mana pisaunya langsung diselimuti oleh mana berwarna hitam dan serasa lebih ringan.
Begitu Aron melepaskan serangan keudara semua skillnya otomatis langsung berhenti dan pisaunya menjadi sedikit lebih tajam.
"Dengan begini aku tidak perlu capek capek mengasah pisau dapurku saat pisaunya tumpul." Aron membolak balik pisaunya untuk melihatnya.
"Tapi aku mendapatkan skill ini karena aku menggunakan serangan seperti ini didalam dungeon apa itu artinya aku akan mendapatkan skill baru jika aku menggunakan jurus lain?" Aron berpikir keras sebelum sesuatu terpikirkan diakalnya saat mengingat satu film.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
#whoyoucalwhenthepolicemurder#
jgn ksih jadi naif kayak anjing yhah thor
2021-11-02
0
DNK • SLOTH SINN
kaga ada yg komen kah?
2021-10-29
1