Berdirinya Kota Babylon

Hari masih pagi, matahari juga belum menunjukkan keperkasaannya. Di sebuah tempat yang semula berdiri sebuah desa, kini tempat itu telah rata dengan tanah, tanpa ada satupun bangunan yang berdiri di atasnya.

Namun dalam hitungan detik. Di tempat yang semula rata dengan tanah, secara ajaib di tempat itu berdiri sebuah kota dengan benteng kokoh yang mengelilingi seluruh bagian kota. Dari luar benteng kota, bisa terlihat bangunan besar nan kokoh yang berdiri tepat di tengah-tengah kota.

Dari dalam kota muncul 400 prajurit penjaga kota, yang di pimpin oleh empat orang komandan. Prajurit penjaga kota memiliki level 600, sedangkan para komandan memiliki level 1000.

“Ini adalah kota yang aku janjikan pada kalian.” Reinar berkata sambil menatap seluruh penduduk desa Babylon yang terdiam dengan mulut terbuka lebar.

Bukan hanya penduduk desa, Emil pun memiliki ekspresi yang sama dengan mereka. Hanya Reinar dan Freya yang terlihat biasa-biasa saja, meskipun ada sedikit rasa kagum pada diri Freya. “Tuan bukan orang yang sederhana. Dia bisa melakukan apa yang biasa dilakukan seorang Dewa.” kata Freya dalam hati.

Mendirikan sebuah kota yang begitu indah hanya bisa di lakukan oleh seorang Dewa. Tapi Reinar yang hanya manusia biasa bisa melakukan apa yang biasa di lakukan seorang Dewa.

“Mau sampai kapan kalian berdiam diri di tempat ini?. Apa kalian tidak ingin melibatkan tempat tinggal baru kalian?.” kata-kata Reinar seketika membuat sadar semua orang dari rasa kagum yang mereka rasakan.

Dari sekian banyak orang, hanya Emil yang berani membuka suara dan berbicara pada Reinar. “Tu tuan, apa yang sebenarnya telah terjadi?. Bagaimana desa kami bisa berubah menjadi kota yang begitu megah?.” Emil bertanya dengan rasa kagum yang belum sepenuhnya menghilang.

Sebenarnya Reinar juga kagum akan keindahan kota di depannya, tapi ini masih pemandangan biasa bagi dirinya yang berasal dari tempat yang sudah begitu modern. “Ini masihlah sebuah kota kecil. Kelak di masa depan aku akan merubah tempat ini menjadi sebuah kekaisaran penguasa seluruh dunia.”

Apa yang dikatakan Reinar terdengar begitu mustahil. Tapi dengan hanya mendirikan kota dalam waktu sekejap mata, semua orang tak ada yang berpikiran mustahil akan perkataan yang di katakan Reinar.

“Mari kita masuk. Rumah baru dan masa depan yang lebih baik sudah menanti di depan mata.” dengan langkah ringan, Reinar menjadi yang pertama berjalan menuju kota yang baru dia bangun melalui pembelian di sistem.

Melihat kepergian Reinar, semua orang mulai mengikutinya. Diawali dengan Emil yang berjalan di belakang Reinar, seluruh penduduk desa Babylon mulai berurutan berjalan mengikuti di belakang Emil.

Empat komandan segera memberi jalan untuk Reinar dan memberikan sambutan layaknya seorang tentara. “Selamat datang, tuan.” sambutan para komandan yang di ikuti oleh seluruh prajurit keamanan kota di bawah kepemimpinan mereka.

Reinar hanya tersenyum dan mengangguk. Sedangkan Emil dan yang lainnya merasa takjub akan keberadaan ratusan penjaga yang menyambut mereka. “Perlengkapan mereka terlihat mewah dan kuat. Setidaknya aku akan langsung mati jika berurusan dengan mereka.” Emil hanya sanggup berkata dalam hati melihat kekuatan prajurit yang menyambut di pintu masuk kota.

Penduduk desa Babylon yang melihat barisan prajurit penjaga, mereka berasa benar-benar telah berpindah dari desa yang memprihatinkan, dan kini mereka menempati kota yang sangat layak untuk mereka tempati.

[Tuan, aku ingin membagikan denah kota kepada tuan.]

Gambaran kota secara detail muncul di depan mata Reinar.

[Bagian selatan ada pintu gerbang utama kota. Di bagian utara, barat, dan timur, di sana juga ada pintu, tapi tak sebesar pintu gerbang utama.]

[Bagian timur ada 1.000 rumah yang bisa di gunakan tempat tinggal penduduk. Jumlah bisa di tambah sampai batas maksimal.]

[Bagian barat merupakan wilayah barak prajurit keamanan, dan di sana juga ada lapangan latihan. Sebuah akademi juga tersedia di bagian barat kota.]

[Bagian utara merupakan wilayah pertanian, perkebunan, dan peternakan. Lahan pertanian dan perkebunan sudah tersedia dan siap di olah. Hewan-hewan ternak juga sudah tersedia di beberapa kandang yang ada di bagian utara kota.]

[Bagian selatan, selain sebagai tempat keluar masuk kota, di tempat ini juga berdiri pasar di kiri dan kanan jalan.]

[Di tengah kota ada bangunan utama yang merupakan tempat tinggal pemimpin kota, sekaligus tempat pemimpin kota bekerja.]

“Informasi yang sangat detail. Sistem, terimakasih atas bantuannya.” Reinar segera meminta Emil membawa penduduk desa Babylon pergi ke arah timur, dan Emil akan mengatur rumah untuk mereka.

Untuk tempat tinggal Emil dan keempat rekannya, mereka akan menempati bangunan mewah yang tepat berada di kanan dan kiri kediaman pemimpin kota. Sedangkan 10 orang prajurit penjaga desa Babylon, mereka akan di latih dan tinggal di kamp prajurit penjaga kota.

Tersisa Reinar dan Freya yang berjalan menuju bangunan utama yang letaknya tepat di tengah-tengah kota.

“Ini sangat luas, setidaknya aku butuh puluhan orang untuk merawat tempat ini.” Reinar cukup tercengang akan ukuran kediamannya yang begitu luas dan mewah. Kediaman Reinar bahkan jauh lebih besar dan lebih mewah jika di bandingkan dengan kediaman pemimpin kota Avalon.

Reinar sudah tau seluruh seluk beluk keadaan kota berkat bantuan sistem. Di temani Freya, Reinar berjalan melihat-lihat tiap sisi bangunan yang akan dia tempati. Dari luar terlihat luas, dan saat masuk, keadaan di dalam jauh lebih luas dari apa yang terlihat dari luar.

“Jika ini kota kecil, lalu seperti apa kediamanku saat kota ini menjadi kota besar?.” Reinar berkata dalam hati.

“Freya, pergilah ke pintu gerbang dan atur prajurit sama rata di keempat sisi. Biarkan satu komandan memimpin satu sisi benteng kota. Selain di pimpin seorang komandan, aku ingin kamu membantu keamanan gerbang utama jika ada masalah.” kata Reinar memberi perintah kepada Freya.

“Tuan tenang saja. Jangankan gerbang utama, menjaga seluruh kota tidak akan menjadi masalah bagiku.” kata Freya menyanggupi perintah Reinar.

“Kalau begitu pergilah ke gerbang utama kota. Aku masih ada urusan lain.” kata Reinar kemudian melesat pergi menuju hutan yang berada di utara kota.

Freya yang di tinggalkan begitu saja, sama sekali tidak tersinggung. Dalam diam dia justru mengagumi sosok tuannya. Tidak ingin membuat kecewa Reinar, diapun segera mengerjakan apa yang di perintahkan Reinar pada dirinya.

Terus melesat kearah utara, akhirnya Reinar menemukan sebuah gua dengan aura yang begitu gelap dan sangat mengintimidasi. Mulut gua di tutupi tanaman rambat, dan itu menambah misterius gua yang Reinar temukan.

“Sistem, apa gua ini yang kamu maksud memiliki inti elemen kegelapan murni di dalamnya?.” Reinar bertanya pada sistem, dan sistem lah yang sebenarnya menunjukkan keberadaan gua misterius pada Reinar.

[Di dalam gua memang ada inti elemen kegelapan murni, tapi di dalam juga ada dua makhluk kuat yang mendiami gua.]

“Seberapa kuat kedua makhluk itu?.” Reinar mencoba melihat kearah dalam gua, tapi itu terlalu gelap dan dia tidak melihat apapun.

[Kekuatan mereka berdua jika digabung akan setara dengan kekuatan Argust.]

[Dari pada membunuh mereka, aku sarankan tuan menaklukkan mereka dan menjadikan mereka pengikut tuan. Mereka masih muda, dan di masa depan mereka bisa semakin kuat.]

“Makhluk apa sebenarnya mereka?.” gumam Reinar yang tentu terdengar oleh sistem.

[Mereka dua ekor naga kegelapan, dan mereka keturunan asli dari Raja naga kegelapan yang telah mati ribuan tahun yang lalu.]

“Naga?. Bukannya mereka hanya mitos, dan lagi dalam ingatan yang aku terima, naga telah musnah ribuan tahun yang lalu setelah terjadinya peperangan antara seluruh kerajaan naga.”

[Ratusan ribu naga beserta para Raja memang telah musnah, namun di dunia ini masih ada ratusan naga muda, dan diantara mereka ada beberapa Pangeran naga. Para naga yang selamat dan hidup sampai sekarang, itu dikarenakan saat terjadi peperangan, mereka masih dalam wujud telur. Telur naga terkenal akan kekuatan cangkangnya, dan tak akan hancur biarpun di bakar dengan api abadi.]

“Artinya di dunia ini masih ada naga, dan dua dari mereka ada di dalam gua.”

[Tuan benar. Biarpun dikatakan naga muda, setidaknya umur mereka sudah diatas 100 tahun, dan salah satunya memiliki level 1200.]

“Bahkan level mereka berada di atasku. Bagaimana aku bisa menaklukkan mereka dan menjadikan mereka bawahanku?.”

[Itu sangat mudah. Tuan hanya perlu menaklukkan dan menguasai inti elemen kegelapan murni yang ada di dalam gua. Jika tuan berhasil, mereka dengan sendirinya akan mengikuti tuan, karena inti elemen kegelapan murni itu sebenarnya milik Raja naga kegelapan yang tak lain adalah Ayah mereka. Jika tuan gagal, tuan harus bertarung dan menaklukkan mereka secara langsung.]

[Kesempatan menang tuan jika bertarung dengan mereka tak menyentuh angka 10%. Hanya kematian jika sekarang tuan melawan mereka, dan lagi tuan harus mengerjakan semuanya sendiri.]

“Ini sulit, melangkah maju artinya aku mendatangi kematianku sendiri. Pergi dari sini dan bersiap, bisa saja aku di dahului orang lain.” Reinar terus berpikir. Tapi karena pada dasarnya dia menyukai tantangan, akhirnya dia memutuskan maju dan mulai melangkah memasuki gua.

“Jika gagal, mungkin aku akan mati. Namun sebaliknya, jika berhasil aku akan memiliki banyak keuntungan.” pikir Reinar.

[Berjuanglah tuan.]

Biarpun sistem sudah tahu hasil dari perjalanan Reinar di gua, dia tidak begitu saja memberitahunya.

[Setidaknya aku ingin membuat tuan berdebar dan merasakan sensasi hidup dan mati. Biarpun tuan sudah pernah merasakan kematian, tapi itu terlalu cepat dan tidak memberikan kenangan akan rasa sebelum kematian.]