Peringatan!!!
Bacaan dewasa ya, jadi yang masih merasa dibawah umur harap skip atau lewat saja chapter ini.
Sang Gadis mulai melangkah mendekati Reygen yang sedang duduk ditepi ranjang, tubuhnya sudah tak terhalang oleh sehelai benangpun, sedangkan Reygen masih dengan busana lengkapnya.
Ia menarik kasar pergelangan sang gadis sampai tubuhnya jatuh dengan kasar keatas tempat tidur, Reygen segera mengungkung tubuh gadis itu dengan tubuhnya.
"Apa kau masih perawan?"
Reygen menatap mata sang gadis yang telah melebar, hidung bangirnya hampir saja menyentuh hidung si gadis.
Menatap wajah Reygan begitu tampan membuat hati sang gadis tak menentu. diterpa deru napas Reygen yang mulai bau alkohol menerpa wajah mulusnya yang masih sangat kecang membuat debaran jantungnya semakin tak terkendali hingga terasa mau pecah.
"Ya, aku masih perawan!"
Tak sanggup menatap mata tajam yang menusuk dari bola mata Reygen, si gadis memalingkan wajahnya ke sebelah kiri.
"Kenapa kau mau menjual keperawananmu padaku?"
Dengan mata memicing, tangan sebelah kiri Reygen menahan tangan kanan si gadis, sedangkan tangan kiri Reygen meraup wajah si gadis yang berpaling untuk tetap menatapnya.
"A-aku butuh uang!"
Jawab si gadis singkat dengan kata yang terbata.
Reygen segera meninggalkan tubuh si gadis tanpa melanjutkan adegan panas diatas ranjang membuat si gadis merasa canggung luar biasa, ia menarik selimut untuk segera menutupi tubuh polosnya yang sedang menganggur, wajahnya merah seperti tomat karena malu dicampakkan oleh Reygen.
Si gadis dilanda rasa penasaran setengah mati karena setahunya ia telah dibayar dengan harga tinggi untuk melayani nafsu bejat para pria hidung zebra dengan keperawanan yang masih ia miliki.
"Pakailah bajumu dan pergilah."
Reygen berdiri sambil membelakangi tempat tidur, ia berjalan perlahan kejendela hotel yang mengarah pada sebuah pemandangan gemerlapnya kota.
Ia menyingkap gorden jendela dan memandangi gelapnya malam yang dihiasi gerlapnya lampu-lampu yang menerangi kota.
"Kenapa kau tidak menikmati keperawananku? padahal kau sudah membayar dengan harga sangat tinggi untuk ini."
Akhirnya si gadis memberanikan diri untuk bertanya pada Reygen mengenai sikap anehnya itu.
"Aku tidak mau mengotori milikku dengan wanita sepertimu."
Jawaban yang menohok, sampai terasa menusuk kedasar hati si gadis.
Akhirnya dengan wajah yang sudah memerah sedari tadi si gadis pun beranjak dari tempat tidur dan memunguti pakaian yang bercecer di lantai kemudian memakainya kembali.
Sebenarnya ia rela melayani Reygen meski tidak dibayar karena pesona Reygen selalu membuat para wanita rela tidur dengannya.
Setelah si gadis selesai mengenakan busananya, ia langsung pergi meninggalkan kamar Reygen sambil bersungut-sungut.
"Pria tampan yang aneh!"
Sementara di kamar yang lain.
"Ayo sayang, lakukan lagi!"
Ronald tampak sangat menikmati wanitanya dan seolah tak ingin berhenti diterpa cumbuan sang wanita sehingga ******* demi ******* terdengar sayup-sayup di telinga.
Ia tak bisa berhenti dengan wanitanya, sampai menuju puncak surga dunia, begitupun dengan Remon yang berada di kamar lain, ia begitu hanyut dalam buaian sang wanita yang sedang memanjakan dirinya untuk memuaskan hasratnya.
Lelah bertarung beberapa jam membuat Remon dan Ronald terkapar dimasing-masing kamarnya.
Mereka tidak begitu saja melepaskan wanitanya yang telah ia bayar, setelah beberapa jam menjelang pagi, mereka kembali menikmati surga dunia dengan ******* yang kian membara.
Sementara di kamar lain, Reygen masih berdiri dengan tatapannya yang mengedar keluar jendela hotel, dengan satu tangan yang memeluk tubuhnya sendiri sedangkan tangan yang lain tampak sedang mencubiti dagunya.
"Begitu mudah mereka di beli dengan uang! hm."
Gumamnya sambil tersenyum tipis.
Keyakinan Reygen akan tidak adanya cinta sejati kian bertambah, ia semakin menilai bahwa cinta itu hanya akan memperbudak manusia dan membuatnya sengsara seperti yang telah dialami oleh Kakaknya sampai ia kehilangan nyawa.
Pagi mulai menyapa, Reygen sudah terlebih dahulu keluar dari hotel meningglkan kedua temannya yang masih dibuai oleh dosa besar.
Hari ini adalah hari ulang tahun Reygen, ia berniat mengunjungi makam Kakaknya yang tak jauh dari kediamannya.
Mobil mewah Reygen segera melesat menuju Tempat Pemakaman Umum dimana Kakaknya dimakamkan.
"Nald, si Reygen udah cabut?"
Remon yang bertemu dengan Ronald di lobby hotel setelah mereka janjian tak menemukan Reygen dan bahkan Ponsel Reygen pun tidak aktif dan pesan yang dikirim kedua temannya itu belum dibaca oleh Reygen.
Selang beberapa menit mereka langsung meninggalkan hotel menuju sebuah Restoran untuk mengisi perut mereka.
"Mon, kita mau kasih kejutan apa nih buat Reygen? malem ini kan ulang tahunnya."
Ronald menatap pada Remon yang sedang duduk di depannya dan menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Tenang aja, gua udah punya rencana."
Remon tersenyum menyeringai pada Ronald. Sudah terbesit rencana nakal dalam otaknya saat ini.
Di sebuah makam yang bertulisan Reddick Scalfh Bin Rogue Scalfh di dapati seorang pria tampan berkacamata hitam dengan satu telinga kirinya yang dijepit anting hitam tengah berjongkok dan menaburkan bunga di atas makam Reddick.
"Hidup gua sepi, kak, semenjak Lo gak ada."
Reygen tampak berbicara pada makam yang ada di depannya tersebut.
Malam ini adalah malam dimana Reygen genap berusia 25 tahun, dua tahun kebelakang sebelum Reddick meninggal, Reygen selalu mendapat sebuah kado dari kakaknya, meskipun hanya merayakan hari lahir tanpa kedua orang tua dan pesta yang meriah tapi mereka bisa menikmatinya dengan berlibur dan menghabiskan waktu bersama untuk menikmati keindahan tempat wisata.
Reddick yang pendiam dan perhatian pada adiknya itu harus meninggal dengan tragis karena mengalami kecelakaan setelah bertengkar dengan kekasihnya yang ketahuan berselingkuh.
Reddick dengan kalut mengemudikan mobilnya dengan kecepatan penuh, pikirannya yang sedang kalut membuatnya tidak fokus berkendara, ia gagal menghindari sebuah truk bermuatan kayu dari arah yang berlawanan, jalan yang berkelok disebuah pegunungan yang sedang diguyur hujan membuat kabut yang tebal dan sedikit menghalangi pandangan, Ia membanting stir sampai terjatuh kesebuah jurang.
Reygen yang tidak terima dengan kematian sang Kakak selalu menyalahkan kekasih Reddick sebagai penyebab kematian Kakaknya.
Semenjak saat itu ia bertekad untuk tidak jatuh cinta pada wanita manapun, dan hanya akan bersenang-senang dengan wanita manapun tanpa harus mencintainya.
Setengah jam dimakam Reddick cukup membuat kerinduannya pada sosok Kakak yang sudah merangkap sahabat itu sedikit terobati.
Reygen segera meninggalkan Pemakaman menuju kediamannya.
Satu jam perjalanan akhirnya ia tiba di depan gerbang rumahnya yang dijaga oleh seorang satpam.
Setelah mobil mewahnya tiba di depan gerbang rumahnya, seorang satpam segera membukakan pintu pagar untuk Reygen, mobil Reygen pun segera terparkir di garasi yang cukup luas yang ada disamping kanan rumahnya. Beberapa mobil berjejer rapi dalam garasi.
Ia langsung memasuki rumah menuju halaman belakang rumahnya untuk kembali menikmati tembakau di gazebo dekat kolam renang.
Sungguh kenikmatan tiada tara baginya ketika menghisap tembakau kesayangannya itu.
Beberapa saat kemudian Ronald dan Remon muncul melalui pintu dapur.
"Woy, maen ngabur aja, Lo."
Ronald segera memposisikan duduk diatas gazebo sebelah kiri Reygen sedangkan Remon disebelah kanan Reygen.
"Malem ini kita party ya!"
"Iya lah, Rey, malem ini kan ultah Lo. Gue udah siapin hadiah buat Lo."
Remon tampak senang dengan rencananya.
"Serah, Lo semua."
Reygen menanggapi perkataan dua temannya dengan wajah datar.
Remon sudah tidak sabar dengan malam ini, karena ia berencana akan menjebak Reygen dengan seorang wanita cantik bernama Michelle. Bagaimana tidak membuat kedua temannya penasaran karena Reygen sangat jual mahal terhadap semua wanita, bahkan dulu Remon dan Ronald menganggap Reygen adalah sosok penyuka sesama, terlebih kejadian dihotel itu telah mereka ketahui melalui salah satu wanita yang menemani Remon tidur semalam.
Jangan lupa VOTE, LIKE, DAN KOMEN, ya...
Love you all 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Serly
wow
2021-07-11
2
Hasian Marbun Ian ayurafanisa
aq paling gk nyaman liat laki pake anting
2021-07-11
2
Qiky🧣
aku udah umur dewasa kok. jadi aman😅. lagipula nggak vulgar kok kak Thor. baguslah reygen nggak jadi main walau tuh cewe masih segel. inget Tuhan liat lo. malu😔
2021-06-19
6