Di dalam bangunan yang kosong, beberapa petualang berada di dalam sana untuk melakukan aktivitas mereka. Aktivitas itu adalah membunuh. Mereka yang berencana untuk membunuh seseorang, rencana itu menjadi senjata makan tuan.
Mereka sendiri lah yang terbunuh karena rencana yang mereka rancang. Dari banyaknya petualang yang ada di dalam sana, hanya menyisakan satu orang saja. Dan itu pemimpin dari kelompok tersebut.
Dan kini ia berada di hadapan orang yang ingin dia bunuh dengan keadaan dirinya yang telah sekarat.
Pria berambut putih menjambak rambut pria besar tersebut serta melihatnya dengan tatapan yang dingin. Tampak pria besar tersebut sangat kesakitan melihat dari setiap luka yang ia derita. Ia menangis dan memohon ampun, namun ia tidak dapat mengeluarkan suara untuk memohon.
" Apa? Kau mau aku ampuni? " Tanya Xi dengan dingin kepada pria tersebut.
Ia mengangguk walu itu sangat menyakitkan, demi hidupnya, ia akan melakukan apa saja untuk ia dapat bertahan hidup.
Xi menarik nafasnya, lalu menghembuskan nya sambil berkata. " MIMPI! " Ucapnya lalu menusukkan sebuah pecahan pedang tepat di kepala pria besar tersebut dan membuat pria besar itu tersebunuh seketika.
Setelah selesai, Xi pun berdiri sambil melihat sekelilingnya. Dapat ia lihat semua potongan tubuh berserakan dimana - mana. Dan ia pun tidak dapat membuat mereka menjadi bukan karena tubuh mereka yang sudah tidak karuan lagi. Namun karena ia sudah mencapai batas undead yang dapat ia summon.
' Petualang - petualang ini... Setidaknya mereka ada di Rank E dan dua orang rank D... Tapi mereka tetap gak guna di bandingkan monster yang aku summon sebelumnya.' Ujarnya dalam hati.
Ia merasa kalau para petualang yang ia bunuh saat ini lebih buruk dari monster yang telah ia summon menjadi undead.
' Aku tidak tahu apakah akan ada orang yang datang kemari, tapi... Untuk berjaga - jaga aku akan menghilangkan semua buktinya. ' Ujar Xi dalam hatinya, dan sebuah kegelapan muncul dari bawah kakinya melahap semua mayat para petualang tersebut berserta darah mereka yang ada di mana - mana. " Gluttony! " Ucapnya dan semua mayat yang ada di sana saat itu menghilang.
Setelah ia menghikangkan bukti dari semua orang yang ia bunuh. Ia menganti pakaiannya yang bersimba darah dengab pakaian yang sama ia beli dari shop system. Setelah berganti pakaian, ia pergi keluar dari bangunan itu dan pergi menuju ke Guild petualang yang sebelumnya adalah tujuan dari nya.
Saat keluar dari bangunan, ia melihat sekelilingnya dan ada banyak orang di sana. Namun mereka menjalankan aktivitas mereka seperti biasanya tanpa mengetahui apa yang terjadi di dalam bangunan kosong itu. Bahkan para prajurit yang melakukan patroli, baru sampai di lokasi saat Xi baru saja keluar dari bangunan kosong. Namun para prajurit yang berpatroli itu hanya melewati nya saja.
' Bagus tidak ada yang mengetahuinya... Para assassin juga tidak ada di sekitar sini. ' Ujarnya sambil berjalan pergi menuju ke Guild petualang.
Lima menit berlalu dan ia sampai di Guild petualang. Di sana terdapat banyak petualang yang keluar masuk ke dalam sana. Mereka saat masuk dengan persenjataan lengkap dan keluar membawa sebuah kertas yang berupa Quest yang mereka ambil.
Xi pun berjalan dengan santai masuk ke dalam Guild petualang, dan di sana memang ada banyak petualang yang sedang mengambil sebuah Quest. Bukan hanya anak muda. Tapi ada pula banyak orang dewasa yang menjadi petualang karena kemampuan yang mereka miliki.
Di dalam bukan hanya tentang Quest saja, namun ada beberapa party petualang yang sedang menyusun rencana, dan ada beberapa juga yang sedang pesta makan - makan.
Ia yang melihat itu, sama sekali tidak membuatnya tertarik. Karena ia sudah tahu kalau hal seperti ini lah yang akan terjadi di dalam guild petualang.
Suara langkah kaki yang lembut terdengar, dan seseorang datang menghampiri dirinya. " Tuan, apa ada yang bisa saya bantu? " Tanya seseorang dengan lembut dan ramah. Ia adalag seorang wanita yang mengurus administrasi dalam Guild petualang.
Xi pun merasakan hal yang sama seperti sebelumnya saat pertama kali ia masuk ke dalam penginapan, kali ini dirinya di pelototi oleh para petualang yang ada di sana.
' Astaga... Ini membuatku kesal! ' Ujarnya dalam hati tentang sikap para petualang yang ada di sekitarnya.
Ia mencoba untuk mengabaikannya dan ia ingin menghindari masalah untuk saat ini. Karena ia sadar akan kemampuannya yang tidak mungkin dapat mengalahkan semua petualang yang ada di dalam guild.
Terlebih lagi ada seseorang yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari dirinya yang berada di lantai dua. Saat itu Xi merasakan energi sihir milik orang tersebut yang lebih besar dari dirinya.
' Setidaknya dua atau tiga kali lipat dari ku. ' Ucapnya dalam hati mengani orang yang ada di lantai dua. " Aku ingin mendaftar menjadi petualang. " Ujar Xi langsung ke intinya. ' Aku akan melupakan ini untuk sementara waktu. ' Lanjutnya dalam hati.
" Baiklah, silahkan anda menguki saya ke ruang pendaftaran. " Ujar wanita itu dengan ramah.
Ia mengikuti wanita itu berjalan menuju ruangan pendaftaran. Dalam perjalanannya ke sana ia bertemu dengab seseorang wanita. Dan saat saling melewati, mereka sempat saling bertatapan.
" Eh... Apa kau tertarik dengan wanita itu? " Tanya wanita administrasi itu kepada Xi.
Xi tidak menjawabnya karena itu bukanlah sesuatu yang penting untuknya. Mereka berdua masuk ke dalam ruang pendaftaran dan terlihat di dalam sana terdapat sebuah meja yang di atas meja tersebut terdapat sebuah bola kristal.
Namun sebelumnya. Wanita cantik yang sempat bertatapan dengan Xi saat di jalan. Tiba - tiba ia berhenti dengan kuda - kuda siap bertarung saat itu. Tanpa sadar tangannya telah menyentuh pedang yang ada di pinggangnya.
Dalam hatinya ia berkata ' Apa... Apa ini... Sekilas aku melihatnya... Tubuhku langsung merespon karena adanya ancaman yang sangat berbahaya... Sangat jelas tatapannya tadi... Itu tatapan pemangsa yang siap membunuh. ' Ucapnya dalam hati.
Di dalam ruang pendaftaran, Xi berdiri di depan meja pendaftaran. Saat itu ia sedang menulis identitas miliknya. Yang ia berinama Sakaki.
" Silahkan letakan tangan anda di bola kristal ini. " Pinta Wanita itu kepada Xi.
Ia meletakkan tangannya ke atas bola kristal tersebut, seketika bola kristal tersebut bercaya terang, mengukur energi sihir yang di miliki oleh seseorang. Pengukuran energi sihir melalui kristal itu untuk mengetahui rank dari seseorang dengan membedakan warna cahaya yang di pancarkan dari kristal tersebut saat seseorang menyentuh nya.
Putih untuk Rank E, Biru untuk Rank D, Kuning untuk Rank C, Hijau untuk Rank B, Emas untuk Rank A, dan Ungu untuk Rank S. Dan saat itu kristal tersebut bercahaya berwarna kuning. Yang mengartikan Xi berada pada Rank C.
Setiap petualang punya ranknya masing - masing, serta batasan mereka masing - masing. Dan tidak ada yang dapat mengubah tingkatan rank tersebut. Kecuali jika mereka memgalami evolusi, atau mereka menggunakan alat sihir yang dapat menambahkan energi sihir mereka.
" Selamat tuan, anda sekarang adalah petualang Rank C. " Ujar Wanita tersebut sambil memberikan kartu identitas petualang kepada Xi.
Xi mengambilnya dan melihat kartu identitas petualangnya tersebut. Kini ia bisa masuk ke kota dengan kartu identitas ini dan tidak perlu membayar biaya masuk. Namun itu hanya berlaku untuk negaranya saja, bila ingin masuk ke kota lain atau negara lain, maka ia harus membayar satu koin perak karena sudah mempunyai kartu identitas. Jika belum memiliki kartu identitas, maka harus membayar satu keping koin emas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 304 Episodes
Comments
Gak komen gk makan
oh ini pria tersebut
2024-03-19
0
senja
Xi gak pake bola kristal kan? karna udah pasti ngeh classnya, nah knpa yg lain juga butuh itu?
kl itu scan utk level dkk keknya br pas, utk Guidlnya juga
2021-11-24
4
pisces✨
ngakak sama logo kesatrianya
2021-11-12
1