✨✨✨
Di toilet stadion itu terdengar tangisan Bima yang menahan pipisnya tapi tidak mau dia keluarkan karena cangcut besinya, toilet itu khusus untuk para pemain yang letaknya berada di ruang ganti dan disinilah Arse membujuk anaknya itu.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Cepat keluarkan! daripada ngompol saat pertandingan," bujuk Arse.
Bima menjawab masih dengan isak tangisnya," Aku bukan Dewa yang mengompol sembarangan, Dad!"
"Ini gara-gara otak bodohmu itu menyuruh Naku membuat penemuan anehnya," gerutu Arse semakin gusar karena pertandingan babak kedua sebentar lagi akan dimulai.
Naku yang merasa bersalah menghampiri keduanya.
"Sorry, Bang. Nanti aku akan membuat laser super untuk membelah cangcut besi itu," ucapnya.
"Yang ada burungnya ikut kau belah," sahut Arse sinis.
Juna tak mau kalah juga ikut membujuk Abangnya.
"Jangan nangis terus, Bang. Nanti aura bintangmu memudar!"
Dewa yang merasa berpengalaman dengan masalah ini tentu saja juga ikut, dia merasa harus memberi tips dan trik untuk Abangnya itu.
"Tinggal keluarin aja, Bang. Rasanya itu ces pleng!"
Sementara Tira menunggu di luar ruangan ganti itu, sambil melirik kanan kiri takut nanti ada yang melihat tingkah laku keluarga anehnya.
Tak lama, Bianca yang merasa janggal karena Bima belum juga bersiap karena pertandingan akan dimulai pun mencari keberadaan anaknya.
Dia berjalan menuju dimana ruang ganti berada, dan menemukan putra sulungnya berdiri di depan ruangan itu.
"Tira, dimana Bima? apa daddy ada di dalam? saudaramu yang lainnya mana?" berondong Bianca saat sudah dekat dengan anaknya itu.
Tira menghela nafasnya panjang," Mommy, pasti akan syok dengan ulah Bima dan Naku kali ini. Jadi, lebih baik mommy menunggu disini saja denganku."
"Apa maksudmu?"
Tira menarik tangan mommy-nya agar berjongkok lalu dia mengelus dadanya setelah itu dada mommy-nya dan mendesah pelan.
"Disini kita manusia paling normal, Mom."
Yang mana membuat Bianca langsung tersedak ludahnya sendiri, membuatnya batuk-batuk tidak berhenti. Tentu saja Tira yang melihat itu langsung panik.
"Mommy, okay? Ayo kita ke rumah sakit sekarang! Kita cari Dokter spesialis paru-paru terbaik!"
Bianca mendengus," Ya Tuhan, sebenarnya aku dulu salah apa?!"
Pertandingan akhirnya dimulai lagi, dengan susah payah Arse membujuk Bima, akhirnya anak itu mau mengeluarkan pipisnya dan kembali bermain. Dan pikiran Arse sekarang bagaimana cara membuka cangcut besi itu nantinya. Sepertinya dia harus menyetop anggaran untuk eksperimen Naku selanjutnya agar tidak membuat eksperimen anehnya lagi. (padahal nanti Naku itu yang paling berjasa saat misi penyelamatan mommy Bee).
Seperti sudah di prediksi sebelumnya tim Bima menang lagi kali ini, dengan bangga Bima membawa pulang medali emasnya. Dan menyusunnya di rak khusus untuk beberapa medalinya yang lain. Hingga pintu kamarnya diketok, untuk memberitahukan bahwa ada pandai besi yang ingin membantu melepas cangcut besinya.
Dan mansion Arse sekarang riuh karena tangisan Bima serta keempat saudaranya yang berteriak memberi semangat buat Bima agar tidak takut saat pandai besi membelah cangcut besinya.
Pemandangan tak luput dari perhatian Bianca, entah kenapa setelah mendengar kata-kata nenek itu pikirannya jadi tidak tenang dan merasa takut kehilangan keluarganya.
"Mommy.. aku janji tidak akan nakal lagi!" ucap Bima yang melihat mommy-nya mendekat.
Bianca tersenyum dan mengelus rambut putra keduanya itu," Ada mommy.. tahan ya! tidak akan sakit, percayalah!"
Dan pandai besi itu mulai membuka cangcut besi itu dengan alatnya hingga terbelah dan terlepas.
"Fiuh, akhirnya lepas juga! Baru kali ini saya menangani kasus seperti ini! Apa keluarga ini merupakan aliran sekte?" tanya pandai besi itu.
Arse yang mendengar itu tentu saja tidak suka, enak saja keluarganya dikatakan kelompok aliran sesat. Sontak semuanya menatap tajam ke arah pandai besi itu.
Pandai besi bergidik ngeri melihat sorot mata tajam semua orang disana.
"Apa sekarang kalian semua kesurupan?"
Tapi tak ada respon mereka semua masih diam dengan posisi yang sama.
"Oh, aku tahu aliran apa yang benar," celetuknya lagi.
"Aliran Akatsuki iya kan?!"
Pandai besi itu berbicara sambil memainkan kedua alisnya.
Lalu Arse mendekat dan menepuk bahu pandai besi itu dan berbisik ditelinganya.
"Kau mau tahu aliran apa? sebenarnya kami anggota kelompok Yakuza!"
Sontak pandai besi terbelalak dan cepat pergi dari tempat itu dengan lari tergopoh.
Yang mana membuat Arse tersenyum penuh arti.
"Lumayan dapat jasa gratis!"
✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Puji Rahayu
terkenal ya.. yakuza....
2023-08-09
0
HNF G
gengsi ars.... masa Sultan gratisan😅😅😅😅
2023-03-20
0
Rahmawaty❣️
pnyelamatan apa si thor . pnasaran
2022-09-03
0