✨✨✨
Hari pertandingan sepak bola Bima tiba, dan hari itu juga Arse sudah kembali bekerja. Sementara kelima anaknya masih libur sekolah. Tapi, di club sepak bola Bima sedang ada pertandingan antar kota yang mana membuat Bima harus bertanding mengingat dia adalah seorang kapten.
"Aku ada rapat hari ini, selesai rapat aku akan menyusul anak-anak. Jadi, biar Mila sementara yang menjaga mereka dan Bee... "
"Jangan lirik-lirik pria lain, karena suamiku tampan dan tidak ada yang lebih tampan dari suamiku," tutur Bianca melanjutkan kalimat suaminya. Kalimat yang selalu dikatakan Arse saat Bianca hendak keluar rumah.
Hari ini memang Bianca akan melihat galerinya dan juga akan mengajak Clara untuk melihat pertandingan sepak bola Bima.
"Aku akan melihat galeri sebentar setelah itu, aku akan menemani Clara berobat," ucap Bianca sembari memasangkan dasi suaminya.
"Masih program hamil?"
Bianca mengangguk.
Clara memang sudah menikah dengan Sam selama lima tahun tapi belum juga dikarunia seorang anak.
"Aku malas jika dihubungi oleh Sam, pasti dia akan bertanya tips dan trik membuat Pandawa. Aku berharap mereka juga bisa mendapat keturunan yang banyak seperti kita," ucap Arse.
Dia merasa kasihan dengan sahabatnya itu, walau bagaimanapun Sam selalu membantunya dulu saat perjuangannya mendapatkan Bianca.
Jangan tanya Chris dan Sesil dimana, mereka pindah ke Paris karena ingin fokus mengembangkan bisnis properti Chris disana.
"Semoga saja, aku jadi merasa bersyukur kita dikaruniai momongan cepat," ucap Bianca dengan mengecup pipi suaminya.
Arse mengibas rambutnya ke belakang," Itu karena bibit premiumku."
"Karena kau maniak cabul gila," tambah Bianca.
Yang mana membuat mereka tertawa bersama. Setelah itu Arse pamit untuk segera berangkat ke kantor agar dia bisa cepat menyelesaikan rapatnya.
Sementara Bianca bersiap untuk pergi ke galerinya. Tapi sebelum itu, dia berpamitan dulu dengan kelima anaknya.
"Mommy, pasti akan datang jadi tidak perlu khawatir, okay," ucap Bianca pada anak keduanya.
"Mom, harus melihat the next Christiano Ronaldo beraksi nanti," sahut Bima dengan bangga.
Bianca tersenyum lalu mencium Bima dan keempat anaknya yang lain satu persatu.
"Bye, Mom."
Pandawa melambaikan tangannya melihat mommy mereka pergi.
Bianca menyetir mobil sendiri dan selalu menolak jika Arse menyuruhnya memakai supir pribadi.
Sesampai di galeri, Bianca mengecek keadaan disana. Galeri seni kecil itu galeri pribadi Bianca jadi tempat itu untuk mengusir kejenuhannya saja dan sebagai tempat untuk perkumpulan gambarnya. Jadi, hanya ada beberapa penjaga yang Bianca bayar untuk mengurus dan membersihkan tempat itu.
"Ah, rasanya aku memang melupakan mimpiku setelah menikah, tapi aku bahagia," gumamnya.
Setelah dirasa baik semua, Bianca segera mendatangi Clara di sebuah pengobatan alternatif untuk program kehamilannya.
"Kau yakin akan melakukan ini?" tanya Bianca saat sampai di tempat.
"Yakin lah, aku sudah baca di internet katanya sih recomended," sahut Clara dengan antusias.
Lalu Clara mengusap perut Bianca lembut.
"Semoga aku ketularan mengandung anak kembar sepertimu, Bee."
Mendengarnya Bianca memeluk sahabatnya itu.
"Aku yakin secepatnya, jangan menyerah."
Saat nama Clara dipanggil, Bianca yang setia menunggu keluar sebentar dari tempat itu untuk mencari minum.
Tapi saat tengah berjalan mencari minimarket, matanya teralihkan dengan seorang nenek yang duduk di pinggir jalan dengan menggelar barang dagangannya berupa air mineral dan beberapa tisue.
Karena merasa kasihan akhirnya Bianca bermaksud membeli semua dagangan nenek itu.
"Nek, dagangannya biar saya beli semua ya. Jadi, nenek bisa cepat pulang," ucap Bianca sembari duduk berjongkok di depan dagangan nenek itu.
Tapi nenek itu tidak merespon malah tersenyum dan meraih tangan Bianca dan mengelus tangan Bianca lembut.
"Kehidupan rumah tanggamu akan diguncang masalah yang sangat besar, kau akan berpisah dengan orang-orang yang kau cintai."
Sontak Bianca langsung menarik tangannya.
"A-apa maksud Nenek?"
Nenek itu masih tersenyum simpul.
"Suami dan kelima anakmu sangat mencintaimu, saat hari itu tiba ingatlah pesan nenek ini. Ikuti kata hatimu jangan percaya dengan apa yang kau lihat karena kata hatimu tidak akan pernah berbohong," tambahnya lagi.
Yang mana membuat Bianca semakin tidak mengerti dengan kata-kata nenek itu.
Hingga ada sebuah tepukan dibahunya dan Bianca pun menoleh ke belakang.
"Sedang apa berjongkok disini, Neng?" tegur seorang satpam yang berjaga di tempat Clara berobat.
"Saya mau membeli dagangan nenek ini," sahut Bianca sambil menoleh kembali ke depan.
Tapi alangkah terkejutnya ternyata tempat itu kosong.
"Nenek siapa?" tanya satpam itu heran.
"Tadi ada nenek disini," Bianca masih kekeh sambil menunjuk-nunjuk ke tempat nenek yang dilihatnya tadi berada.
"Dari tadi tempat ini kosong, Neng," ucap satpam itu lagi.
Yang mana membuat Bianca langsung terdiam.
SPEECHLESS!
✨✨✨
Mommy Bee yang tidak pernah menua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
💕Rose🌷Tine_N@💋
hayo ciah Arse..gmn tuh...ramalannya serem bngt yaaa😁
2022-09-12
0
Siti Mudrikah
ada apa dengan mommy Bee kokselalu berhungan dengan hal mistis,ya?apa ada hubunganya dengan Danau itu🤔
2022-08-23
0
Ayuna
yg diculik itu kan
2022-08-22
0