✨✨✨
"Omelet, siap!"
Bianca berteriak memanggil suami dan kelima anaknya dari dapur.
Dan tak lama Arse dengan menggendong Tira mendekat ke meja makan dan mendudukkan anak sulungnya itu. Setelah itu dia kembali untuk menggendong Bima begitu seterusnya hingga Juna, Naku dan Dewa.
"Puas kalian mengerjai, Daddy," gerutu Arse yang ikut duduk dan memakan omelet di depannya.
Sementara Pandawa tersenyum puas telah memberi hukuman pada Daddy-nya.
"Dad, minggu depan aku ada pertandingan bola. Bolehkah mommy ikut? teman-temanku begitu penasaran dengan mommy. Mereka bilang aku titisan amoeba yang bisa membelah diri sendiri karena tidak pernah bertemu dengan mommy-ku," ucap Bima disela makannya.
"Kau yakin mau ikut pertandingan itu? bukankah kondisimu belum pulih?"
"Kaya gini mah masalah kecil, minggu depan juga sudah pulih. Aku ini kapten masak begini aja gak tahan, cemen!" Bima berkata dengan mode sombongnya.
Yang mana membuat keempat saudaranya mendelik ke arahnya. Bukankah dia yang paling tidak mau disunat.
"Kita sudah pernah bahas masalah ini bukan, kita tidak mengenalkan Mommy pada siapapun," sahut Arse.
Dan kelima anaknya menunduk kecewa, mereka juga ingin mengenalkan Mommy mereka pada teman-temannya.
"Mommy akan melihatnya dengan aunty Clara, jadi jangan bersedih ya," ucap Bianca yang tidak tega melihat anaknya bersedih.
"Bee... " protes Arse sembari menatapnya dengan tajam.
"Aku sudah melewatkan beberapa pertandingan Bima. Kali ini saja biarkan aku melihatnya, aku akan duduk menjauh dari kalian, tenang saja. Aku akan mengajak Clara juga," bujuk Bianca.
"Daddy terlalu bersikap berlebihan pada Mom, Mommy itu seperti Rapunzel yang selalu dikurung dan tidak pernah dilihat oleh siapapun," timpal Tira.
Arse menghela nafasnya panjang agar bisa menguasai dirinya.
"Kalian tidak tahu berapa kali mommy kalian itu hampir merenggang nyawa dan daddy menyaksikan sendiri hal itu. Jadi, ini bukan berlebihan tapi untuk melindungi mommy kalian," ucap Arse dengan penekanan.
Lalu dia menyudahi makannya dan kembali ke kamarnya. Arse tidak suka jika keluarganya terus membahas masalah ini dan selalu mengatakan bahwa dirinya terlalu berlebihan.
Mungkin karena efek dulu dia pernah menderita Thantophobia jadi perasaan merasa takut kehilangan itu sangat kuat hinggap didirinya. Bayangkan saja beberapa kali Bianca hampir celaka dan Arse sendiri melihat sosok Bianca yang menjadi arwah tentu membuatnya takut hal itu akan terulang lagi.
Walau memang ajal itu ditangan Tuhan, tapi Arse merasa punya kewajiban penuh untuk menjaga istrinya itu. Apalagi bisnisnya sekarang bertambah pesat otomatis pesaingnya juga semakin banyak yang ingin menjatuhkan dirinya. Dan Bianca adalah kelemahannya saat ini.
Sementara di meja makan tiba-tiba suasana menjadi hening selepas kepergian Daddy Arse. Mereka tahu jika pria itu tidak suka membahas masalah ini. Dan itu membuat Tira dan Bima merasa bersalah karena merusak suasana sarapan bersama keluarganya.
"Hei, tidak apa-apa. Kalian tahu bukan daddy tidak akan marah dalam waktu yang lama," ucap Bianca yang melihat kedua anaknya dengan wajah tertunduk.
"Sudahlah Abang Tira dan Abang Bima jangan merasa bersalah, aku akan berlatih gym lebih giat lagi. Supaya bisa membantu Daddy melindungi Mommy," timpal Juna.
"Aku akan bereksperimen membuat alat perang yang banyak," tambah Naku.
Sementara Dewa bingung harus mengatakan apa, dia merasa hanya dirinya sendiri yang tidak mempunyai bakat.
Sampai dia tersenyum penuh arti mengingat satu hal yang bisa dia banggakan.
"Aku akan melakukan serangan kentutku," celetuknya.
Yang mana membuat semua yang ada di meja makan menatap ke arahnya.
"Hehehehe, aku pembuat kentut terbaik."
"Iuhhhhh... "
✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
HNF G
😂😂😂😂😂😂😂😂
2023-03-20
0
𝐙⃝🦜💝KHANZA💝
🤦🤦🤣🤣🤣🤣🤣
2022-08-11
0
NENG IKA WULANDARI
haha tepuk tangan buat dewa
2022-06-10
0