✨✨✨
Arse sampai ke mansionnya, dia bergegas ingin menemui kelima anak dan istrinya tapi saat membuka pintu di ruangan santai, dia dibuat tertegun melihat orang-orang yang dicintainya tengah tertidur bersama.
Pria yang umurnya kini sudah berkepala empat itu, dengan langkah pelan mendekat. Memang ruang santai itu di design sebagai tempat family time jadi ada sebuah sofa multifungsi yang bisa dirubah menjadi tempat tidur yang ukurannya lumayan besar jadi tidak heran bisa menampung Bianca dan kelima anaknya.
Arse menaruh barang belanjaannya lalu mencium kelima anaknya satu persatu yang tertidur pulas begitu pula dengan istrinya. Tapi, karena banyaknya kecupan yang diberikan Arse membuat tidur Bianca terganggu.
"Apa aku mengganggu?" bisik Arse pelan.
Bianca yang sudah membuka mata hanya tersenyum dan merentangkan kedua tangannya isyarat minta digendong.
Dengan gerakan pelan Arse menggendong istrinya itu menuju kursi ayun panjang yang berada di balkon. Kini keduanya saling berpelukan sambil memandang bintang bertaburan di malam hari.
Arse dengan lembut menutupi tubuhnya dan istrinya dengan selimut mengingat dinginnya angin malam.
"Kau membeli mainan lagi? mainan mereka sudah hampir memenuhi gudang, Dad." Bianca mulai membuka suara.
"Aku tidak tahan mereka mendiamkanku, Bee. Aku sudah terbiasa melihat mereka bertingkah rasanya sangat ganjil jika mereka diam. Aku takut mereka keterusan malah jadi batu karena durhaka pada Daddy-nya."
Yang mana membuat Bianca memukul lengan suaminya itu.
"Aku yang melahirkan mereka susah payah, jangan berbicara seenaknya."
Arse semakin mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala istrinya penuh kasih sayang.
"Aku mencintai kalian, sangat."
Keduanya terdiam menikmati moment berdua begini tanpa bercinta sangat langka sejak hadirnya Pandawa dihidup mereka.
"Bee, aku tadi bertemu dengan Rere," ucap Arse tiba-tiba.
Yang mana membuat Bianca langsung mendudukkan badan dan menatap tajam suaminya.
Tangannya langsung dia arahkan ke arah bawah suaminya saat menemukan kejantanan pria itu tanpa ragu Bianca langsung meremasnya.
"Akhhh.. Bee!"
Bagaimanapun Bianca merasa cemburu jika ada wanita yang dekat dengan suaminya apalagi wanita itu pernah tidur bersama suaminya dulu.
"Katakan apa yang kau lakukan?! berani macam-macam, aku benar-benar akan menyuruh anak-anak mengebirimu!"
"Aku tidak sengaja bertemu, Bee. Tenang ya, rudalku hanya bisa memanas dengan dirimu seorang," ucap Arse dengan menarik kembali Bianca ke pelukannya.
"Apa kau merasa menjadi istri simpananku, Bee?"
Bianca terdiam sejenak," Kenapa bertanya? memang aku seperti istri simpanan bukan."
Arse mendengus pelan," Hentikan pikiran seperti itu, aku tidak suka! Kau istri dan ibu dari anak-anakku. Tidak perlu semua orang harus tahu!"
"Tapi aku juga ingin kita hidup normal bisa berjalan bersama seperti keluarga lain tidak harus sembunyi-sembunyi di luar negeri seperti yang biasa kita lakukan," keluh Bianca.
"Aku ingin melindungimu, mengertilah!"
"Aku bisa melindungi diriku sendiri, Dad. Aku tidak lemah seperti dulu bahkan aku belajar bela diri," sahut Bianca tak mau kalah.
"Bukan itu masalahnya sayang, kau mengerti maksudku bukan?"
Bianca menghela nafasnya panjang," Aku yang anak hasil pemerkosaan ini kan. Aku kadang berfikir tidak usah dilahirkan saja sekalian."
"Jaga bicaramu, Bee!"
"Maafkan aku, gara-gara aku keluarga kita menjadi begini," ucap Bianca lirih.
"Kalian itu adalah anugerah yang dikirimkan Tuhan untukku, sekali lagi aku mendengar kalimat tidak jelas keluar dari mulutmu aku akan memberimu hukuman, Bee."
Bianca mengadah menatap manik suaminya," Aku mencintaimu."
Arse tidak membalas tapi mencium bibir ranum istrinya itu, ciuman itu awalnya lembut tapi sesaat kemudian menjadi ciuman liar. Mereka saling menyesap, ******* dan mengeksplor setiap rongga mulut pasangannya.
Hingga Arse menurunkan ciuman itu turun ke leher dan dada Bianca sesekali Arse menggigit pelan disana.
"Shhhhh.. hentikan. Nanti anak-anak melihat."
"Mereka tidur seperti mayat hidup sayang," sahut Arse yang sudah dilanda gairah.
Tangannya sudah sibuk membuka kancing dari baju atas istrinya hingga memperlihatkan kedua benda favoritnya. Dengan tidak sabar Arse sudah membenamkan wajahnya, menjadi bayi besar disana.
"Shhhhh.. sudah."
Tapi seolah tak mendengar kata istrinya itu, Arse malah gencar melakukan aksinya.
"Mommy dan daddy sedang melakukan permainan apa?"
Tiba-tiba suara itu terdengar yang mana membuat keduanya panik dan cepat merapikan kembali baju mereka kembali.
"Dewa, sejak kapan bangun?" tanya Arse dengan panik.
Dewa justru mendekati kedua orangtuanya.
"Mommy dan daddy sedang melakukan permainan apa?"
Dewa mengulang pertanyaannya kembali.
"Ngh, Anu... "
"Anu?"
"Anu... Anu... "
"Oh, jadi Anu Anu... "
"Bukan... "
"Terus, Nganu?"
✨✨✨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
HNF G
hahahahahahaha
2023-03-20
0
💕Rose🌷Tine_N@💋
🤣🤣🤣🤣
2022-09-12
0
Rahmawaty❣️
et pea dah🤣🤣🤣🤣
2022-08-30
0