✨✨✨
"Booyah!" pekik Naku untuk kesekian kalinya.
Dan keempat saudaranya menatap tajam ke arahnya. Bagaimana tidak mereka berlima bermain Free Fire tapi selalu kalah oleh Naku si jenius.
"Hahahaha... sampai kapan pun juga kalian itu tidak akan mengalahkan aku," Naku sudah menyombongkan diri.
Sementara Abbas mulai memijit pelipisnya lagi, karena keempat cucunya yang kalah menatap ke arahnya dengan tatapan memelas. Sudah dipastikan mereka akan meminta top up diamond lagi.
"Baiklah... Baiklah... daripada kalian menangis," ucap Abbas.
Dan keempatnya langsung tersenyum penuh arti.
"Opa, kali ini top up yang banyak karena kami ingin membeli senjata paling mahal di Free Fire," ucap Bima.
Abbas mengernyit.
"Kami ingin membeli Scar Megalodon dan Ak Draco.. Opa," timpal Tira.
"Memang berapa harganya?"
"Lima juta," ucap mereka kompak.
Yang mana membuat Abbas memegang dadanya, jadi dia harus mengeluarkan 20 juta hanya untuk beli senjata online. Gila!
"Jangan syok begitu Opa, bahkan Naku kemarin menghabiskan berapa Milyar untuk mengganti kerusakan lapangan bola sekolah," tambah Juna.
"Astagaaa, sebenarnya kalian itu reinkarnasi perampok ya!"
"Biasa kami kan anak sultan, Opa," ucap Dewa si polos.
"Sultan, Sultan, Sultan.. Gundulmu!"
Lalu Abbas menemukan sebuah ide gila! Dia pun tersenyum penuh arti sambil menatap kelima cucunya.
"Daripada kalian menghabiskan uang segitu untuk membeli senjata online, bagaimana kalau bikin yang sungguhan," ucap Abbas mulai mengompori.
"Kalian ingin mommy kalian kembali kan?"
Kelimanya mengangguk bersama.
"Kalian itu harus memberi pelajaran pada daddy gila itu, kalian mau daddy kalian mengurung mommy kalian terus?"
Kelimanya menggeleng bersama.
"Maka buat alat yang bisa membuat rudal panas daddy kalian itu mendingin," Abbas mengeluarkan jurus cuci otaknya.
"Tapi aku takut kena hukuman lagi, Opa," ucap Naku lirih.
"Hei, ada Opa! daddy kalian tidak akan berani macam-macam!"
"Kalian tidak kasihan melihat mommy kesayangan kalian itu kesulitan berjalan?"
Kelimanya lagi-lagi menggeleng bersama.
"Maka dari itu turuti kata, Opa!"
Lalu Abbas mendelik ke arah Naku," Gunakan kepala jeniusmu itu untuk hal yang berguna!"
Dan tak lama Abbas menghubungi James untuk membelikan Naku semua komponen yang dia perlukan untuk membuat alat perang.
Sementara itu, Bianca yang terbangun dari tidurnya begitu kaget karena hari sudah menjelang sore. Dia ketiduran karena kelelahan begitu pula suami gilanya.
"Arse, Arse.. bangun," ucapnya sambil menepuk-nepuk badan suaminya.
"Eeghhh!" Arse melenguh lalu menarik tubuh istrinya kepelukannya.
"Lepaskan! gendong aku ke kamar mandi, aku mau mandi! ini sudah sore, seharian aku tidak melihat anak-anak. Aku merindukan mereka," ronta Bianca.
Dengan malas Arse membuka matanya dan menggendong istrinya itu ke kamar mandi.
"Ck, tujuanmu cuti bukankah mengurus anak-anak malah sibuk mengurungku di kamar," gerutu Bianca yang sudah turun dari gendongan suaminya.
Arse malah mengecup bibir Bianca singkat.
"Sorry, hanya dengan begini aku bersemangat hidup dan tidak setres menghadapi anak-anak kita. Sekarang mandilah! aku akan membuat teh hijau kesukaanmu," ucap Arse.
Lalu dia menuju pantry kecil di kamarnya. Yah, karena tidak mau diganggu kalau sedang berada di kamar Arse sampai membuat pantry yang diisi dengan bahan makanan agar dia tidak keluar masuk kamar jika lapar.
Setelah selesai membuat teh hijau itu, Arse juga ikut membersihkan dirinya. Dan bersiap menerima omelan dari Daddy-nya nanti.
Tapi diluar dugaan saat dirinya keluar kamar Daddy dan kelima anaknya justru tenang saja, bahkan mereka tersenyum manis saat melihatnya.
"Ah, anakku sudah keluar rupanya. Kemarilah!" seru Abbas.
Yang mana membuat Arse bergidik ngeri, tidak biasanya om-om cabul itu bersikap lembut pada dirinya.
"Kenapa seperti ada aura dedemit disini," gumamnya.
Dengan ragu Arse melangkah mendekati mereka dan ikut bergabung.
Tapi saat tubuhnya sudah duduk sempurna dengan cepat Abbas mengukungnya.
"Kena kau!"
"Apa-apaan ini, Dad!"
"Guys.. keluarkan!"
Dan Pandawa mengeluarkan alat tempurnya, awalnya alat itu tampak biasa tapi saat sudah di pencet keluarlah pisau-pisau tajam yang berputar.
"Ini karena tidak mau berbagi mommy dengan kami!"
Sementara Arse ketakutan setengah mati saat alat itu diarahkan ke rudal panasnya.
"Bee, tolooong! Abang ganteng mau dikebiri!!!"
✨✨✨
Bonus visual Pandawa
Tira si kutu buku anak sultan
Bima si tengil yang jahil
Juna dengan serangan tampannya
Naku saat bereskperimen
Dewa nahan pup-nya biar gak keluar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
shu_zan
🤣🤣🤣🤣
2024-01-13
0
𝐙⃝🦜💝KHANZA💝
huwahaha 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-08-11
0
𝐙⃝🦜💝KHANZA💝
😂😂😂😂😂😂
2022-08-11
0